Anda di halaman 1dari 8

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013

PADA RAPOT ONLINE


DI SMK NEGERI 6 KOTA MALANG

PROPOSAL PENGAJUAN SKRIPSI

OLEH
GALIH SUDIYANTO
NIM 100513402073

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
SEPTEMBER 2014
A. Judul

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA


RAPOT ONLINE SMK NEGERI 6 KOTA MALANG
B. Latar Belakang
Upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan oleh
Kemendikbud. Salah satu upaya dan sering dilakukan adalah dengan mengganti
kurikulum. Kurikulum 2013 yang yang digagas Kemendikbud diharapkan dapat
menjadikan dunia pendidikan lebih produktif dengan tuntutan yang mulai datang
dari berbagai bidang untuk meningkatkan kualitas output pendidikan. Perombakan
kurikulum pendidikan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke
Kurikulum 2013 cukup signifikan. Perubahan signifikan di Kurikulum 2013 dari
kurikulum sebelumnya pada konsep kurikulum, buku, pembelajaran dan
penilaian.
Masa transisi pergantian kurikulum dalam dunia pendidikan selalu
menjadi problema. Sosialisasi yang kurang selalu menjadi kambing hitam. Begitu
pula yang terjadi pada pergantian kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013. Pada
awal penetapannya banyak kalangan yang meragukan karena pemerintah terkesan
terburu-buru dan komponen pendukung seperti buku pelajaran yang belum siap.
Seperti yang dikemukakan harian Kompas 4 Desember 2012 seperti
berikut.
Tidak mudah menyosialisasikan kurikulum baru jika akan \diterapkan
mulai Juni 2013. Selain materi Kurikulum 2013 sangat berbeda dengan kurikulum
sebelumnya, waktu sosialisasi juga sangat singkat, hanya sekitar enam bulan
untuk sekitar tiga juta guru dengan kemampuan yang sangat beragam.
Karena itu, penerapan Kurikulum 2013 sebaiknya ditunda hingga guru sebagai
ujung tombak pelaksanaan kurikulum siap dan memahami isi kurikulum. Materi
kurikulum pun perlu beberapa penyempurnaan.
Kurikulum 2013 sudah berjalan satu tahun pelajaran. Maka perlu dilihat
bagaimana implementasi Kurikulum 2013 berjalan. Dari beberapa yang berubah
dari kurikulum, penilaian menjadi salah satu yang perlu menjadi perhatian.

Perubahan sangat signifikan terjadi di penilaian dari kurikulum lama yang


dianggap sangat timpang pada sisi pengetahuan. Maka di kurikulum 2013
diharapkan ada keseimbangan penilaian dari kompetensi pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
SMK Negeri 6 Malang yang menjadi salah satu sekolah percontohan
yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013 kiranya menjadi tempat yang tepat
untuk menjadi tolak ukur implementasi Kurikulum 2013. Perlu dilihat juga
apakah penilaian autentik Kurikulum 2013 sudah di implementasikan sesuai
prosedur dan tujuan. SMK Negeri 6 Malang juga sudah menggunakan rapot
online dalam menyampaikan hasil belajar siswa. Sehingga perlu dilihat bagaimana
penilaian autentik Kurikulum 2013 disampaikan dengan rapot online.
Dari penilaian yang begitu menyeluruh dan complicated, hal ini tentunya
perlu dipantau bagaimana keterlaksanaannya untuk kesiapan pelaksanaan
kurikulum 2013. Disini penulis tertarik juga untuk mengupas bagaimana Penilaian
Autentik ini dapat dikemas pada rapot sistem online seperti yang sudah di SMK
Negeri 6 Kota Malang dan mengangkat judul IMPLEMENTASI PENILAIAN
AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA RAPOT ONLINE DI SMK NEGERI 6
KOTA MALANG.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakan diatas, maka dalam penelitian ini penulis
mengajukan rumusan permasalahan sebagai berikut:
a.

Bagaimana Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 di SMK Negeri


6 Kota Malang?

b.

Bagaimana pengemasan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 pada Rapot


Online di SMK Negeri 6 Kota Malang?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diajukan tujuan yang
ingin dicapai pada penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 di


SMK Negeri 6 Kota Malang.
b. Untuk mengetahui pengemasan Penilaian Autentik Kurikulum 2013 pada
Rapot Online di SMK Negeri 6 Kota Malang.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian skripsi ini adalah antara lain:
1.
Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat agar pihak sekolah melakukan evaluasi
tentang jalannya Penilaian Autentik untuk menyambut disahkannya
2.

Kurikulum 2013.
Bagi Guru
Penelitian ini berguna sebagai evaluasi pelaksanaan Penilaian Autentik yang

3.

dilaksanakan.
Bagi Peneliti
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai wahana untuk berlatih
menganalisis suatu permasalahan yang terjadi di lapangan sehingga peneliti
memiliki kepekaan terhadap masalah-masalah yang sedang terjadi
sehubungan dengan permasalahan pendidikan.

F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu permasalahan
dari objek penelitian yang diambil oleh peneliti. Menurut Moleong (2002 : 6)
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
skripsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
2. Obyek Penelitian
SMK Negeri 6 Malang. Jl. Ki Ageng Gribig 28 Malang 65312. Telp 0341722216, Fax : 0341-720138. Email : mail@smkn6malang.sch.id. Website :
www.smkn6malang.sch.id
3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk penelitian adalah :


-

Alat perekam
Digunakan untuk wawancara menggali data penelitian.
Kamera
Digunakan untuk dokumentasi dan observasi dalam penelitian sehingga

data yang didapat akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.


Angket
Angket digukanan untuk melihat implementasi Penilaian Autentik oleh

guru-guru SMK Negeri 6 Kota Malang.


Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara adalah sebuah daftar pertanyaan atau isu yang
harus di eksplorasi oleh peneliti terhadap informan selama proses wawancara
berlangsung (Patton, 2002). Pedoman wawancara digunakan dalam penelitian
yang

melibatkan

beberapa

informan

atau

multiple-informant

studies

(Minichiello dkk, 1996). Pedoman wawancara membantu peneliti dalam


meningkatkan pemahaman dan sistematika wawancara pada tiap-tiap informan
-

(Patton, 2002).
Lembar Observasi
Lembar observasi dibuat untuk memudahkan peneliti melakukan
pengamatan terhadap objek-objek tertentu sesuai dengan yang dikemukakan
oleh Poerwandari (2005). Yang meliputi deskripsi setting dan suasana
wawancara, setting observasi, komunikasi non verbal informan, serta hal-hal
khusus yang terjadi selama wawancara. Dengan adanya lembar observasi,
maka diharapkan pencatatan terhadap observasi pada masing-masing informan

dapat lebih sistematis.


4. Prosedur Pengambilan Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi
Menurut Masidjo (dalam Puspita 2008 : 72) observasi adalah
suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak
langsung secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu
tempat. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek
dengan penelitian dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (moleong
2002 :135). Sedangkan menurut Wiyono (1999 : 16) wawancara adalah

percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan sunjek penelitian. Tujuan


wawancara

adalah

untuk

memperoleh

informasi

lebih

dalam,

mengkonstruksi dan memperdalam mengenai orang, kejadian, kegiatan,


organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan dan kepedulian. Wawancara yang
digunakan disini adalah wawancara terstruktur dan wawancara tak
terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang dilaksanakan
berdasarkan arah tuntutan yang dibuat berdasarkan sumber informasi yang
diberikan oleh sasaran peneliti. Sedangkan wawancara tak terstruktur
adalah wawancara yang dilakukan secara umum dan mendalam tanpa
mengarah pada sasaran tertentu yang dirancang oleh peneliti (Wiyono
1999 : 17)
c. Dokumentasi
Moleong (2002 : 161) menyatakan bahwa dokumen adalah setiap
bahan tertulis atau film. Kegunaan dokumen untuk penelitian adalah
sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan
dan bahkan meramalkan. Dokumen dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan fokus penelitian.
d. Kehadiran Peneliti
Sesuai pendekatan yang dipakai untuk menyimpiulkan data adalah
peneliti sendiri. Peneliti sebagai key instrumen atau alat peneliti yabg
utama. (Moleong 2002 : 121) yang berarti bahwa peneliti, harus dapat
mengungkapkan makna, berinteraksi terhadap nilai-nilai akal dimana hal
ini tidak dapat dilakukan dengan kuesioner, angket atau yang lain. Oleh
karena itu kehadiran peneliti di lokasi penelitian mutlak diperlukan sesuai
dengan prinsip-prinsip penelitian kualitatif yaitu penelitian harus
menciptakan hubungan yang baik dengan sibjek penelitian.
5. Analisis Data
Analisis data menurut Bogdan dan Biglen (dalam Moleong 2002 : 248)
merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengkoordinasikan, data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menentukan pola, menentukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.

Moleong (2002 : 247) menyatakan bahwa proses analisis data yang


tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar,
foto dan sebagainya
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan penelitian
selama dilapangan dan sesudah pencarian data dilapangan, langkah-langkah
dalam analisis data selama di lapangan adalah sebagai berikut : Setelah selesai
dilakukan pengumpulan data melalui wawancara. Kemudian dibuatkan
transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dan bentuk rekaman menjadi
bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang
agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah didapatkan.kah-langkah
yang ditempuh dalam menganalisis data untuk pencarian data dilapangan
adalah sebagai berikut :
a. Pertama, menggunakan sistem pengkodean, berdasarkan kerangka teori dan
pedoman wawancara, peneliti menyusun kerangka awal analisis sebagai
acuan dan pedoman dalam melakukan pengkodean. Masing-masing hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi data dibaca kembali dan setiap
satuan data yang tertera didalamnya diberi kode yang sesuai.
b. Selanjutnya sebagai langkah kedua adalah penyortiran data. Setelah kodekode tersebut dibuat lengkap, peneliti kemudian kembali membaca transkrip
wawancara dan melakukan pemilihan data yang relevan dengan poko
pembicaraan. Data yang relevan diberi penjelasan singkat, kemudian
dikelompokkan atau dikatagorikan berdasarkan angka analisis yang telah
dibuat.
c. Langkah ketiga yang ditempuh oleh peneliti adalah menyimpulkan data,
dalam menyimpulkan data yang ditempuh oleh peneliti adalah dengan
meringkas wawancara, observasi dan dokumentasi yang disesuaikan dengan
topik, dari hasil data yang diperoleh dari masing-masing informan,
kemudian baru dibuat kesimpulan
6. Pengecekan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan hal penting yang diperbaharui dari konsep
kessahihan dan keandalan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan
pengamatan yang lebih tekun dalam memperoleh data, menganalisis dan
mnguji data yang telah diperoleh melalui triangguilasi Moleong (2002 :

178) menyatakan trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data


yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan dan sebagai pembanding terhadap data.

G. Kajian Pustaka
RUJUKAN
Arikunto, S.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta.
Moloeng.L.J.2002.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Wiyono, BB.1999.Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang : Universitas
Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai