Anda di halaman 1dari 9

Berasal dari bahasa yunani

LOGOS yang berarti kata,


ucapan, atau alasan.

(300 SM) dikenal sebagai


logika tradisional atau logika
klasik.

LOGIKA

berkaitan dengan prinsip dari penalaran argumen


yang valid.

Tahun
1965
PROF.
LOTFI
A.ZADEH
mengenalkan
logika
kabur (FUZZY LOGIC) : Nilai
kebenaran bukan bersifat tegas 0
dan
1
saja
tetapi
berada
diantaranya (multivariabel).

logika modern oleh GEORGE BOOLE

Logika pertama kali


dikembangkan oleh Aristoteles

Definisi : ilmu pengetahuan yang mempelajari atau

2000
tahun
kemudi
an

dan DE MORGAN yang disebut


dengan Logika Simbolik karena
menggunakan simbol-simbol logika
secara intensif.
Argumen

suatu usaha untuk mencari kebenaran dari suatu pernyataan berupa


kesimpulan dengan berdasarkan kebenaran dari suatu kumpulan
pernyataan yang disebut dengan premis-premis.
Argumen Logis = Argumen Valid + Semua premis-premisnya benar
Contoh 1 :
Semua mahasiswa pandai.
Badu adalah mahasiswa.
Dengan demikian, Badu pandai
Argument valid premis 1 & 2
benar

Contoh 2 :
Semua mamalia adalah hewan.
Semua manusia adalah mamalia.
Dengan demikian semua manusia adalah hewan
berkaki empat.
Argument valid Premis 1 salah

Contoh 3 :
Ada jenis makhluk hidup berkaki dua.
Semua manusia adalah makhluk hidup.
Maka, semua manusia berkaki dua.
Argument tidak valid (tetapi
menghasilkan kesumpulan yang benar )
premis 1 & 2 benar

Logika disebut juga the calculus of computer science karena logika memegang peranan yang sangat penting di bidang ilmu
komputer.
PERNYATAAN (PROPOSISI)

Hypothetical

Proposisi adalah setiap pernyataan yang hanya memiliki

Syllogism

satu nilai benar atau salah.

1. Jika A maka B
2. Jika B maka C
3. Jika A maka C
pq
qr

pr

Logika proporsional adalah logika yang menangani atau

memproses

atau

memanipulasi penarikan

secara logis dari proposisi-proposisi.

Disjunctive Syllogism

1. A atau B
2. Bukan B
3. A
pq

atau

pq

Modus Ponens
1. Jika A maka B
2. A
3. B
pq
p

kesimpulan

Modus Tollens
1. Jika A maka B
2. Bukan B
3. Bukan A
pq
q

*Jika seseorang ingin mempelajari ilmu komputer, maka ia tidak bisa terlepas dari masalah logika.*Tabel
Simbol

Sebutan

Perangkai

place

Konjungsi

Dan (and)

1st

Disjunction

Atau (or)

2nd

Negasi / unary

Bukan (not)

3rd

Implikasi / conditional

Jika maka (if.. then../ implies)

4th

Ekuivalensi / biconditional

Jika dan hanya jika (if and only if)

5th

NAND (Bukan And) / sheffer

Kebalikan fungsi dan

NOR (Bukan Or) / pierce arrow

Kebalikan fungsi atau

XOR (Exclusive Or)

Kebalikan fungsi jika maka

A
T
T
F
F

B
T
F
T
F

A B
T
F
F
F

A v B
T
T
T
F

A B
T
F
T
T

A B
T
F
F
T

A
F
A = T
T
A = F

NOTES :
-

Tanda Kurung yang terlalu banyak dan jika ada tanda kurung tidak dibutuhkan dan membuat salah tafsir disebut redundansi.
Aturan pengurutan : Jika hirarkinya sama, maka pengerjaan dimulai dari yang kiri.

Satu ciri khas dari pengetahuan


adalah kekuatan untuk mengajari
Aristoteles
KONTRADIKSI
CONTINGENT
TAUTOLOGI
Sebuah pernyataan majemuk yang Eekspresi logika mempunyai nilai benar

pernyataan

majemuk

yang selalu

benar untuk semua kemungkinan nilai


kebenaran dari pernyataan-pernyataan

komponennya.

kebenaran

salah dalam segala hal tanpa

dan salah di dalam tabel kebenarnnya ,

memandang nilai kebenaran dari

tanpa memperdulikan nilai kebenaran

komponen-komponennya

yang berada didalamnya.

Contoh : Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan
demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Diubah ke variabel proposional :
A = Tono pergi kuliah

(1) A B

(Premis)

B = Tini pergi kuliah

(2) C B

(premis)

C = Siska tidur
(3) (A V C) B
(kesimpulan)
Maka sekarang dapat ditulis: ((A B) (C B)) ((A V C) B)
( semua benar / tautologi )

AB

CB

((A B) (C B))

T
T
T
T
F
F
F
F

T
T
F
F
T
T
F
F

T
F
T
F
T
F
T
F

T
T
F
F
T
T
T
T

T
T
F
T
T
T
F
T

T
T
F
F
T
T
F
T

(A V C)
T
T
T
T
T
T
F
F

(A V C)
B
T
T
F
F
T
T
T
T

((A B) (C B)) ((A V C) B )


T
T
T
T
T
T
T
T

Dua buah pernyataan dikatakan ekuivalen jika kedua pernyataan itu mempunyai nilai kebenaran yang sama.

No
.

1.

2.

3.

4.
5.
6.
7.

8.

Ekuivalen Logis
A

Nama

1A

Identity of (Identity Laws)


Zero of v (Identity Laws)

Av0A

Laws)

00

Law)

A 0

Idempotence Laws

AA

AA
A

11.

Law of Contradiction

AvAA
A

10.

Zero of (Dominition Laws)


Tautology (Excluded Middle

A v A 1
A

9.

Identity of v (Dominition

Av11
A

No.

BBA

AvBBvA

(A B) C A (B C)
(A v B) v C A v (B v C
A (B v C) (A B) v (A C)
A v (B C) (A v B) (A v C)

12.

Law of Double Negation

13.

Komutatif

14.

Assosiatif

15.

Distributif

16.

Ekuivalen Logis
A (A v B) A
A v (A B) A
A (A v B) A B
A v (A B) A v B
(A B) A v B
(A v B) A B
(A B) v (A B) A
A B A v B
A B (A B)
A B (A B) v (A B)
A B (A B) (B A)
(A B) v (A B) A
(A v B) (A v B) A
(A B) v (A B) B
(A v B) (A v B) B

Jade must be carved and polished before it becomes an ornament.


Man must be educated before he can achieve great things.

Nama
Absorpsi

Absorpsi

De Morgans Law

PENYEDERHANAAN LOGIKA [ LI / MD ]
Operasi penyederhanaan menggunakan hukum-hukum ekuivalensi logis.
1. [(pq)p]q
[(pq)p] q

ingat pq pq

2. (pq) [(p) (q)]


(pq)(pq)

[(pq)p] q

ingat pq pq

[(pq)p][(pq)q]

Hk. Distributif

[(pq)p] q

Hk. Negasi ganda dan De Morgan

[(pp)(qp)][(pq)(qq)]

Hk. Distributif

[(pp)(qp)] q Hk. Distributif

[0(qp)][(pq)0]

Hk. Negasi

[1(pq)] q

Hk. Idempoten dan komutatif

(pq)(pq)

Hk. Idempoten

(pq)q

Hk. Identitas

(pp)(qq)

Hk. Assosiatif

p(qq)

Hk. Assosiatif

00

Hk. Negasi

p1

Hk. Idempoten

Hk. Idempoten

Hk. Identitas

Hasil = 1, maka ekspresi logika diatas adalah tautologi.


3. [(pq)p] q
[(pp)(qp)] q

Hasil akhir 0, maka ekspresi logika diatas adalah kontradiksi.

Hk. Distributif

(qp) q

Hk. De Morgan

[0 (qp)] q

Hk. Negasi

(qq)p

Hk. Assosiatif

(qp) q

Hk. Identitas

qp

Hk. Idempoten

(qp) q

ingat pq pq
Hasilnya bukan 0 atau 1, ekspresi logika di atas adalah contingent.

Strategi pembalikan dilakukan dengan cara menyalahkan kesimpulan dari argumen yakni:
1) Menegasi kesimpulan, atau
2) Memberi nilai F
A

Ternyata hasil negasi dari

kesimpulan dengan premis-

premis tidak konsisten,

hasilnya F. Karena adanya

P = AB;

strategi pembalikan, hasil yang

Q = (A(CB)) (AC)

semula bernilai F justru

R = (A(CB)) (AC)(AB)

menjadi bernilai T sehingga

argumen di atas valid.

Contoh :
M = CB;
N = AM;
O = AC;

Langkah 2: (Cek dengan premis 1)

1) Jika (A(CB)) T, sedangkan


sudah diketahui v(A) T, maka
v(CB) T.
2) Jika v(CB) T, sedangkan v(B) F,

Langkah 1: (Cek dengan

Model dan Countermodel

kesimpulan)

Teknik model berusaha mencari premis-

1) Jika v(AB) F, maka hanya ada

premis dan kesimpulan berupa ekspresi-

satu kemungkinan yaitu: v(A) T

ekspresi logika yang bernilai T sehingga

dan v(B) F.

hasilnya pasti T juga dan berarti arguman

maka di sini hanya ada pilihan yaitu

2) Jadi v(A) T

v(C) F.

3) Jadi v(B) F

valid.

Langkah 3: (Cek dengan premis 2)

Langkah 4: (kesimpulan)

1) Jika v(AC) T, sedangkan v(A)

Dengan kata lain, kesimpulan

1) Jadi tidak mungkin pada saat yang sama

T, dan v(C) F.
2) Ini tidak mungkin terjadi. Jika v(A)
T, dan v(C) F, maka seharusnya

v(A(CB)) T, v(AC) T dan

logis dari premis-premis

v(AB) F.

(A(CB)) dan (AC), atau

2) Jika tidak mungkin, maka karena ada

v(AC) F

(AB) adalah konsekuensi yang

strategi pembalikan, argumen di atas

(AB) adalah model dari


(A(CB)) (AC).

valid.
Model sebenarnya hanyalah
berusaha mencari premis-

kesimpulan bernilai T juga di

dalam tabel kebenaran dari

premis yang bernilai T dengan

sekian pasangan variabelvariabel proposisional.

Penulisan ekspresi logika dari argumen tersebut


adalah:
((A(CB)) (AC))(AB)
Skemanya:

Ternyata hasilnya adalah tautologi, dan membuktikan bahwa argumen tersebut

M = CB;

N = AM;

valid. Premis-premis dan kesimpulan yang bernilai T ada pada baris yang

P = AB;

Q = (A(CB)) (AC)

bernomor di depannya.

R = ((A(CB)) (AC)) (AB)

O = AC;

TABLO SEMANTIK
Jika semua cabang tablo tertutup, maka ekspresi logika disebut bersama-sama tidak konsisten (mutually inconsistent) atau mereka
tidak bisa bernilai benar bersama-sama.
1.

A B

4.

A B
/

7.

A B

~A ~ B

(A B)

10. Jika ada bentuk logika A dan

negasinya (A) yang berada pada

satu deretan cabang dari tablo,


maka terjadi ketidakkonsistenan

B
2.

5.

A B

3.

A B
/
~A

\
B

6.

8.

- A

/ \
A

- A B
B

-(A B)
A
-B

pada cabang tersebut, dan cabang

( A )

dinyatakan

A
9.

A ~B

(closed),

dan cabang tersebut tidak bisa

(A B)
/

tertutup

\
~A B

dikembangkan

lagi.

Hal

ini

disebabkan karena A dan A tidak


mungkin

benar

bersama-sama

pada satu saat tertentu.

Anda mungkin juga menyukai