(KIMIA BELERANG)
DAFTAR ISI
Contents
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I.................................................................1
(KIMIA BELERANG)..................................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2
TUJUAN....................................................................................................................... 3
TEORI DASAR.............................................................................................................. 3
Sifat belerang.............................................................................................................. 3
Hydrogen Sulfida, H2S................................................................................................... 4
Belerang dioksida, SO2................................................................................................... 4
Asam Sulfat H2SO4....................................................................................................... 4
Kegunaan Belerang....................................................................................................... 5
ALAT DAN BAHAN........................................................................................................ 7
CARA KERJA................................................................................................................ 7
DATA PENGAMATAN..................................................................................................... 9
a.
hidrogen sulfida..................................................................................................... 9
b.
PEMBAHASAN........................................................................................................... 10
KESIMPULAN............................................................................................................. 12
JAWABAN PERTANYAAN............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 15
KIMIA BELERANG
TUJUAN
Mempelajari beberapa modifikasi belerang
Mempelajari sifat hidrogen sulfide dan H2SO4
TEORI DASAR
Sifat belerang
Belerang memiliki sifat alotropi yaitu keampuan suatu zat untuk terdapat lebih dari satu
macam bentuk. Sifat fisika dari bentuk alotropi suatu unsure ini sama, tetapi berbeda dalam
kimianya.
Hubungan dari berbagai bentuk alotropi belerang adalah sebagai berikut :
Belerang rombik atau disebut dengan belerang
96oC
Rombi
k
S
Monoklin
120oC
S
Mobil
120oC
445oC
S
Viscous
445oC
Gas
S
Plastis
(dibawah 96oC)
Belerang rombik tombik atau disebut denganbelerang terdiri dari molekul S 8, belerang
ini melarut dalam alcohol, eterdan eini menghasilkan Kristal ter dan karbon disulfide dan
hasil penguapan perlahan-perlahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini
menghasilkan Kristal octahedral.
Belerang monoklin disebut juga belerang . Belerang bentuk ini mengkristal dari
Jika belerang dipanaskan perlahan-laham dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi
cairan kuning terdiri dari molekul S8. Titik leleh S
119 oC dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,6 oC dan titik leelh yang diamati
bergantung pada kecepatan pemanasan.
Jika suhu digas naikan kekentalan berkurang samapai pada titik didih 444,6 oC. Uap terdiri
dari S6, S4 dan S2.
Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan didalam air dingin, akan diperoleh
belerang plastis atau disebut juga belerang
Asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga, karbon, dan belerang. Pada reaksi
ini asam sulfat direduksi menjadi belerang dioksida.
2. Sebagai zat pengering
Biasanya gas yang sebelum ditampung dialirkan mealului asalm sulfat pekat, cara
ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan H 2SO4 seperti
ammonia dan H2S.
3. Sebagai zat dehidrasi yaitu zat yang dapat menghilangkan air dari senyawa.
H2SO4(l)
CuSO4.5H2O
CuSO4 + 5H2O(g)
4. Sebagai katalis dalam penbentukan ester
H2SO4(l)
CH2COOH + C2H5OH
CH2COOC2H2 +H2O
5. Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asam
NaNO3 + H 2 SO4 NHSO 4 + HNO3(g )
NaCl(s )+ H 2 SO 4 (l ) NHSO4 + HCl (g)
(Tim Kimia Anorganik, 2014)
Kegunaan Belerang
1. Industry pupuk, kertas, cat, plastic, bahan sintetik
2. Pengolahan minyak bumi
3. Industry karet dan ban
4. Industry gula pasir
5. Accu
Belerang terdaapt dikerak bumi sebagai unsurnya, mineral sulfit dan sulfat. Gas H 2S
dalam dan sebagai senyawa belerang organic dalam batu bara dan minyak bumi, belerang
dapat ditimbang berdasarkan proses fasah, yaitu campuran air super panas dan uap air 60 oC
dan 16 atm, dipompakan kedalam tanah daerah mineral nelerang molekul pipa besar,
pertama dan mengakibatkan belerang mencair, udara dingin dengan tekanan 20-25 atm
dipompakan melalui pipa kedua lebih keras yang terdapat dalam pipa besar pertama
sehingga mengakibatkan belerang cair keluar melalui pipa ketiga untuk kemudian
dikumulkan sebagai padatan.(Sugiyarto, 2003)
Belerang dijkan sebagai unsur bebas maupun sebagai biji sulfit, FeS 2, Pbs, ZnS, dan
sebagai sulfat CaSO4.2H2O dan MgSO4.7H2O. belerang sebagai unsure biasanya terdapat
dalam lapisn kurang lebih 150 m dibawah batu karang, pasir atau tanah liat. Oleh katena itu
beletang tidak dapat ditambang seperti dalam pertambangan lainnya. Pada tahun 1904 Fasch
berhasil mengembangkan car untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara Frasch.
Pada prose ini pipa logan berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik yang lebih
kecil ditanam samapi menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan
dimasukkan melalui paipa luar sehingga belerang meleleh. Kemudian dimasukkan kea tas
melalui pipa ketiga. Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%.(Achmad, 2001)
Sulfur terdapat secara luas dialam sebagai unsure, sebagai H 2S dan SO2, dalam biji
sulfide logam dan sebagai sulfat seperti gipss dan anhidtar, magnesium sulfat dan
sebagainya. Sulfur diperoleh dalam skala besat darp gas hidrokarbon alamiah seperti yang
ada di Alberta dan Kanada yang tedapat samapi 30% H2S. ini dapat dihilangkan melaui
interaksi dengan SO2 yang diperoleh dari pembakaran sulfur dalam udara.(G.Wilkinson,
2007)
Bahan
1 Pembakar
1 Penjepit tabung reaksi
1 Gelas ukur
2 Cawan penguap
1 corong
12 Tabung raksi
1 rak tabung reaksi
1 Pipa
Paraffin
Belerang
Asbes
Gula pasir
FeS
H2SO4 pekat
HCl 2M
Kertas timbale asetat
Kertas saring
K2Cr2O7 1M
CARA KERJA
a. Hydrogen Sulfida
campuran paraffin dan asbes
asetat
Sebutir FeS dan HCl encer
Direaksikan dalam tabung reaksi dengan pipa
Amati
b. Sifat asalm sulfat
Sekeping tembaga + 1 ml H2SO4 pekat
Dipanaskan (tidak sampai mendidih).
Kertas saring yang telah dibasahkan dengan
larutan K2Cr2O7 yang diasamkan dan diletakkan di
mulut tabung reaksi.
Amati
Gula
Gula
dimasukkan
kedalam
tabung
reaksi
DATA PENGAMATAN
a. hidrogen sulfida
Perlakuan
Pengamatan
panaskan campuran paraffin, belerang, dan Larutan bewarna kuning kecoklatan dan
asbes
ditutup dengan kertas saring/ kertas timbal
hitam
Kertas saring menjadi hangus bewarna
asetat
sebutir FeS dan HCl encer dan ditutup
coklat terbakar
Ada gelembung gas
timbal asetat
bakar gas yang keluar dari ujung pipa,
Pengamatan
Ada gelembung, keping tembaga berubah
H2SO4(aq)
+1/2O2(g)
SO2(g)
2 ml asam asetat + 2 ml alkohol
tambahkan 2 ml H2SO4 pa
kemudian panaskan kedalam tabung reaksi
yang berisi air panas
H 2 SO 4
PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini hanya dilakukan dua percobaan karena untuk percobaan
pertama zat yang digunakan untuk percobaan tidak ada atau tidak diperspiapkan, maka
percobaan yang dilakukan adalah percobaan hydrogen sulfide dan sifat asam sulfat.
Hydrogen sulfide
Pada percobaan ini hydrogen sulfide dicampur dengan paraffin, belerang dan asbes
kemudian dipanaskan. Dari proses pemanasan dihasilkan gas H 2S. Berdasarkan dari
pengamatan di peroleh bahwa larutan menjadi berwarna kuning kecoklatan dan hitam serta
terdapat gelembung gas. Gas yang dihasilkan adalah SO 2 yang tidak berwarna dan tidak
berbau. Sedangkan larutan yang berwarna hitam menunjukkan adanya ion Cu 2+ dari hasil
reaksi. pada proses ini asam sulfat bertindak sebagai pengoksidasi dimana asalm sulfat
mengoksidasi Cu menjadi Cu2+, sedangkan H2SO4 akan tereduksi menjadi ion SO42-.
Selanjutnya kertas saring yang telah dibasahi dengan K 2Cr2O7 dilekatkan dimulut
tabung dari percobaan diatas menghasilkan warna yang hitam dan mengeluarkan bau. Warna
hitan menunjukkan adanya ion Cr3+ yang terbentuk dari hasil reduksi oleh gas SO3 dengan
adanya perubahan warna kertas saring yang membuktikan bahwa adanya gas SO2 yang
terbentuk dari hasil reaksi sebelumnya, reaksi diatas merupakan reaksi reduksi dimana
dalam prosesnya, K2Cr2O7 akan terurai menjadi K+ dan Cr2O72-, akan tereduksi dari semula
memiliki bilangan oksidasi +4 menjadi +6.
Sifat asam sulfat
Percoaban kali ini ialah untuk melihat sifat-sifat dari asalm sulfat. Pertama yaitu
percobaan melarutkan sekeping tembaga pada asam sulfat dari hasil percobaan diperoleh
hasil tembaga berubah warna menjadi hitam dan terdapat gelembung gas dan terjadi
perubahan suhu pada tabung reaksi. Pada percobaan ini asam sulfat bersifat pengoksida.
Selanjutnya ialah percobaan gula ditambahkan asams sulfat pekat mengakibatkan
larutan menjadi warna hitam dan kental untuk percobaan ini asam sulfat bersifat dehidrasi
yaitu zat yang dapat menghilangkan air dari senyawa dengan suatu reaksi isotermik. Dengan
reaksi sebagai berikut:
C12H22O11(s) + H2SO4(aq) +1/2 O2(g)
11C(s) + CO2(g) + 12H2O(g) + SO2(g)
Adanaya karbon inilah yang membuat larutan menjadi warna hitam dan lama kelamaan
akan mengendap.
Kemudian mereaksikan asam asetat dengan alkohol kemudian dipanaskan dengan
penangas air. Setelah dipanaskan campuran yang mulanya berwarna sedikit orange lama
kelamaan berubah menjadi orange pekat, dengan timbulnya bau yang khas seperti bau balon.
Bau khas atau bau balon ini menunjukkan terbentuknya ester dengan reaksi:
CH3COOH(aq) + C2H5OH(aq) CH3COOH(aq) + H2O(l)
Berdasarkan percobaan ini alkohol ditambahkan dengan asam karboksilat menghasilkan
ester.
KESIMPULAN
1. Alkohol ditambahkan dengan asam karboksilat menghasilkan ester.
2. Jika suhu dinaikkan hingga 4450 C belerang akan menjadi gas dan jika suhu
diturunkan menjadi 960 C akan menjadi plastis atau plastic
3. H2S merupakan gas yang tidak bewarna, dan berbau sangat menyengat dan sangat
beracun
4. H2S dapat diuji dengan kertas Pb asetat yang menunjukka perubahan warna coklat
hitam
5. Dari percobaan sifat asam sulfat, asam sulfat memiliki sifat sebagai oksidator dan
pengering air
JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimana unsur belerang terdapat dialam?
Unsur belerang terdapat di alam dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral-mineral silfide dan sulfate dan belerang banyka terdapat disekitar daerah
pegunungan.
2. Sebutkan dua macam alotrop belerang. dimana terletak perbadaan kedua alotrop?
a. Belerang rombik atau disebut dengan belerang -
belerang ini melarut dalam alkohol, eter, dan karbon disulfida dan hasil penguapan
perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini menghasilkan kristal
oktahedral.
b. Belerang monoklin disebut juga belerang -. belerang bentuk ini mengkristal dari
leburan belerang diatas 95,6c berbentuk jrum-jarum prisma. molekul belerang -
terdiri dari cincin s8.
3. Jelaskan perubahan fisika yang terjadi jika belerang dipanaskan perlahan-lahan sampai
mendidih, dan jelaskan perubahan struktur yang terjadi!
-
Pada suhu 119C, pembentukan cairan kuning muda, molekul seperti ini
mempunyai energi yang cukup, sehingga tidak berada dalam kedudukan yang
Pereduksi SO2(g)
Belerang dibakar dalam udara kering dalam pembakaran pada 1000C
Konversi SO2(g) menjadi SO3(g)
SO2(g) direaksikan dengan udara bersih terlebih dahulu dengan menggunakan
katalis vanadium.
Konversi SO3(g) menjadi H2SO4(l)
SO3(g) yang dihasilkan didinginkan kemudian dilarutkan dalam asam sulfat
98% sehingga menghasilkan asam 98,5% yang kemudian diencerkan dengan
air dingin.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (2001). Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: citra aditya bakti.
G.Wilkinson, F. A. C. &. (2007). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI press.
Sugiyarto, K. (2003). Kimia Anorganik II. Yogyakarta: UNY.
Tim Kimia Anorganik. (2014). penuntun praktikum kimia anorganik 1 (pp. 1416). Padang:
universitas negeri padang.