SKRIPSI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2008
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
Perpustakaan Unika
23
B. Subjek Penelitian.......................................................................
25
28
3.Tes Grafis........................................................................... 28
D. Kriteria Keabsahan Data..............................................................
29
31
33
34
C. Pengumpulan Data
Kasus Subjek 1
a. Identitas Subjek 1..........................................................
35
b. Hasil Observasi............................................................. 35
c. Hasil Wawancara........................................................... 37
d. Dinamika Psikologis Hasil Tes Grafis............................ 42
e. Analisis Hasil Kasus Subjek 1......................................... 42
f. Intensitas Dampak Psikologis Peceraian Subjek 1........... 45
g. Bagan Dampak Psikologis Subjek 1.................................47
Kasus Subjek 2
a. Identitas Subjek 2.......................................................... 48
b. Hasil Observasi............................................................. 48
Perpustakaan Unika
c. Hasil Wawancara........................................................... 50
d. Dinamika Psikologis Hasil Tes Grafis............................ 54
e. Analisis Hasil Kasus Subjek 2......................................... 55
f. Intensitas Dampak Psikologis Peceraian Subjek 2...........57
g.. Bagan Dampak Psikologis Subjek 1................................59
Kasus Subjek 3
a. Identitas Subjek 3.......................................................... 60
b. Hasil Observasi............................................................. 60
c. Hasil Wawancara........................................................... 62
d. Dinamika Psikologis Hasil Tes Grafis............................ 66
e. Analisis Hasil Kasus Subjek 3......................................... 67
f. Intensitas Dampak Psikologis Peceraian Subjek 3........... 68
g.. Bagan Dampak Psikologis Subjek 3................................70
Kasus Subjek 4
a. Identitas Subjek 4.......................................................... 71
b. Hasil Observasi............................................................. 71
c. Hasil Wawancara........................................................... 73
d. Dinamika Psikologis Hasil Tes Grafis............................ 76
e. Analisis Hasil Kasus Subjek 4......................................... 77
f. Intensitas Dampak Psikologis Peceraian Subjek 4.......... 79
g.. Bagan Dampak Psikologis Subjek 4................................81
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
BAB 1
PENDAHULUAN
(BPS,1993-1998).
Dari data yang ada yang ada di Biro Pusat Statistik (Indonesia Dalam
Angka, 2002, h.118) pada tahun 2001 tercatat ada 144.821 perceraian di
Indonesia dan kasus perceraian tertinggi ada di Jawa dengan kasus
perceraian sebanyak 117.566. Di Jawa Tengah, pada tahun 2000 terdapat
37.330 kasus perceraian, sedangkan pada tahun 2001 terdapat 37.706 kasus
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
sumber untuk
Perpustakaan Unika
terluka
karena mereka merasa berbeda dari anakanak lain. Anak juga mempunyai
keluhan mengenai faktor ketidakpastian yang berhubungan dengan
pemeliharaan anak serta keselamatan anak. Hal ini sangat merusak konsep
pribadi anak, kecuali apabila mereka tinggal dalam lingkungan yang
sebagian besar dari teman bermainnya juga berasal dari keluarga yang
bercerai ( Colle, 2004, h.3).
Orang dewasa yang pernah mengalami perceraian kedua orang
tuanya pada masa anak-anak, merasa lebih rentan terhadap situasi stress
dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami peristiwa perceraian
pada kedua orang tuanya. Kecuali itu mereka juga merasa tidak puas dan
tidak nyaman berada diantara keluarga dan teman-temannya serta lebih
sering menderita kecemasan yang amat sangat. Mereka juga mengalami
kesulitan untuk mengatasi stress kehidupan yang mereka hadapi dalam
kehidupan selanjutnya (Hetherington dan Clingempeel dalam Sawitri,
2005, h.2).
Penulis mengambil contoh kasus perceraian pada pasangan suami istri,
yang bertempat tinggal di kota Semarang yang telah dikaruniai 3 orang
anak. Pasangan tersebut memilih jalan perceraian, karena pasangan itu
menganggap bahwa hubungan dalam rumah tangganya sudah tidak dapat
dipertahankan lagi. Namun kenyataan menunjukkan bahwa perceraian yang
dilakukan pasangan tersebut tidak membawa dampak positif bagi anakanak mereka, tetapi sebaliknya perceraian itu membawa dampak negatif
bagi anak-anak mereka.
Perceraian sangat mahal harganya hal ini berarti banyak hal yang harus
Perpustakaan Unika
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: bahwa peneliti ingin mengetahui
dampak psikologis dari adanya perceraian orang tua terhadap anak.
C. Manfaat Penelitan
a.
Manfaat teoritis:
Dapat berguna untuk pengembangan psikologi dalam hal ini adalah
psikologi keluarga,psikologi perkembangan dan juga konseling perkawinan
mengenai dampak perceraian orang tua terhadap anak.
b. Manfaat praktis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak orang tua
agar mengantisipasi dampak perceraian yang ditimbulkan pada anak
Perpustakaan Unika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
2. Sebab-Sebab Perceraian
Menurut Fauzi ( 2006, h. 3-10) sebab - sebab orang bercerai yaitu:
a)
b)
c) Perzinahan .
d) Pernikahan tanpa cinta
e) Pihak ketiga adalah campur tangan dari pihak seperti orang lain dari
suami atau istri dalam urusan rumah tangga dan memaksakan
perceraian.
f) Adanya masalah- masalah dalam perkawinan
Selain itu menurut Suadah (2005,h. 232) sebab-sebab perceraian yaitu:
a. Hilangnya secara berangsur-angsur tujuan-tujuan bersama dan tujuan
pribadi menjadi lebih penting daripada tujuan keluarga.
b. Usaha kerjasama semakin menurun.
c. Tidak adanya pelayanan yang baik diantara suami-istri.
d. Hubungan hubungan interpersonal tidak lagi terkoordinasi
e. Berubahnya hubungan antara suami istri dengan kelompok-kelompok
lainnya.
f.
istri.
Dari beberapa pendapat
Perpustakaan Unika
perceraian juga disebabkan karena hilangnya secara berangsur-angsur tujuantujuan bersama dan tujuan pribadi menjadi lebih penting daripada tujuan
keluarga, usaha kerjasama semakin menurun, tidak adanya pelayanan yang
baik diantara suami-istri, hubunganhubungan interpersonal tidak lagi
terkoordinasi, berubahnya hubungan antara suami istri dengan kelompokkelompok lainnya, terdapatnya pertentangan sikap-sikap emosional antara
suami istri.
C. Anak
1. Pengertian Anak
Pada
umumnya
orang
berpendapat
bahwa
masa
anak-anak
Perpustakaan Unika
dengan
norma
masyarakat
dan
norma
kebudayaan
Monks,1982,h.22).
Meskipun dasar dari tugas perkembangan yang diharapkan sudah
dikuasai anak sebelum mereka masuk sekolah diletakkan selama bayi tetapi
masih banyak yang harus dipelajari dalam waktu empat tahun yaitu dalam
periode awal masa kanak-kanak yang realtif singkat.
Perpustakaan Unika
anak
Perpustakaan Unika
Hubungan buruk dengan orang tua merupakan hal yang serius karena
dapat mengurangi perasaan aman, tetapi akan lebih parah apabila hubungan
itu putus karena perceraian. Anak yang mengalami hubungan buruk karena
orang tua, yang disebabkan karena perceraian
akan mempengaruhi
anak berdasarkan
kebutuhan kasih sayang. Anak juga harus belajar memberi dan menerima
Perpustakaan Unika
Menurut
Colle ( 2004, h. 4-6) mengatakan ada 6 dampak negatif utama yang dirasakan
oleh anak-anak akibat perceraian orang tua yaitu:
a. Penyangkalan
Penyangkalan adalah salah satu cara yang sering digunakan seorang
anak untuk mengatasi luka emosinya dan melindungi dirinya dari perasaan
dikhiananti, kemarahan dan perasaan dikhianati. Penyangkalan yang
berkepanjangan merupakan indikasi bahwa anak yakin dialah penyebab
perceraian orang tuanya.
b. Rasa malu
Perpustakaan Unika
Rasa malu merupakan suatu emosi yang berfokus pada kekelahan atau
pelanggaran moral, membungkus kekurangan diri dan memuat kondisi
pasif atau tidak berdaya.
c. Rasa bersalah
Rasa bersalah adalah perasaan melakukan kesalahan sebagai suatu sikap
emosi umumnya menyangkut konflik emosi yang timbul dari kontroversi
atau yang dikhayalkan dari standar moral atau sosial, baik dalam tindakkan
atau pikiran (Drever,1998,h.187). Perasaan ini timbul karena adanya harapan
yang tidak terpenuhi, serta perbuatan yang melanggar norma dan moral yang
berlaku. Serta adanya perbuatan yang bertentangan dengan kata hati. Anak
biasanya lebih percaya bahwa perceraian orang tua disebabkan oleh diri
mereka sendiri, walaupun anak-anak yang lebih besar telah mengetahui
bahwa perceraian itu bukan salah mereka, tetap saja anak merasa bersalah
karena tidak menjadi anak yang lebih baik.
d. Ketakutan
Anak menderita ketakutan karena akibat dari ketidakberdayaan mereka
dan ketidakamanan yang disebabkan oleh perpisahan kedua orang tuanya.
Anak menunjukkan ketakutannya ini dengan cara menangis atau
berpegangan erat pada orang tuannya atau memiliki kebutuhan untuk
bergantung pada benda kesayangannya, seperti boneka.
e. Kesedihan
Sedih adalah reaksi
orang tuanya berpisah. Anak akan menjadi sangat bingung ketika hubungan
orang tuanya tidak berjalan baik terutama jika mereka terus menerus
menyakiti, entah secara fisik maupun verbal.
Perpustakaan Unika
yang
berbeda-beda mengenai
Perpustakaan Unika
bercerai, hal ini membuat anak merasa terpukul karena mereka tiba-tiba
saja harus menerima keputusan yang dibuat oleh orang tua tanpa
sebelumnya punya ide atau bayangan bahwa hidup mereka akan berubah.
Anak mulai berpandangan pesimistis akan masa depan mereka sendiri,
karena perceraian yang dilakukan oleh orang tua akan mempengaruhi
perubahan dalam hidup mereka.
Pemikiran-pemikiran seperti ini memicu munculnya perasaan sedih,
kehilangan, perasaan bersalah, rasa marah ,rasa malu dan juga
penyangkalan, karena pikiran merupakan sumber dari muculnya perasaanperasaan terentu. Tiap peristiwa yang dialami oleh individu tidak lepas dari
pemikiran individu terhadap peristiwa tersebut. Menurut Burns (dikutip
dari Safaria, 2005, h.54) pada dasarnya peristiwa yang dialami individu
adalah netral namun setelah diolah dalam pikiran akan menimbulkan
berbagai macam penafsiran.
Seorang anak yang memiliki orang tua bercerai, mereka tentunya timbul
perasaan bersalah dalam diri mereka, karena mereka merasa bahwa
merekalah penyebab perceraian kedua orang tuanya, sehingga pada
ahkirnya mereka benar-benar tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Anak juga mengalami kecemasan sehingga daya juang yang dimiliki
anak lambat laun akan turun dan anak tidak dapat menunjukkan kemajuan
dalam hidupnya. Ketidakmatangan kognitif pun dapat mengakibatkan anakanak cemas ketika orang tua mereka bercerai, sehingga mereka tidak dapat
melakukan adaptasi dengan baik serta anak takut menjalin hubungan
sengan orang lain. Menurut Priest (1987,h.10) ketika seseorang berpikir ada
sesuatu yang tidak menyenangkan akan terjadi dalam dirinya akan timbul
Perpustakaan Unika
Perasaan ini tanpa sadar akan memunculkan trauma dalam diri anak, karena
biasanya perceraian mewakili trauma yang sesungguhnya dalam diri anak.
Kenyataan-kenyataan tersebut menyebabkan ahkirnya anak mengalami
rasa malu. Rasa malu dapat muncul ketika anak mengalami penyangkalan
yang terus menerus, rasa malu pada anak terjadi ketika anak yang selama
ini berpegang erat pada keyakinan serta mengindahkan kabar bahwa orang
tua tidak bercerai, namun hal itu tidak sesuai dengan kenyataan, melihat
kondisi anak yang mengalami kecemasan yang terus menerus. Rasa malu
juga dapat membuat anak kehilangan kepercayaan diri dalam berinteraksi
dengan orang lain.
Perceraian pada awalnya memiliki dampak negatif pada anak-anak
Perpustakaan Unika
tapi itu tidak berarti sudah pasti bahwa sebuah perceraian akan selamanya
menjadi sebuah dampak buruk bagi anak. Ada beberapa anak korban
perceraian yang dapat melanjutkan perkembangan hidupnya meskipun hidup
dengan salah satu orang tua dalam hal:
a. lebih mandiri
b. Memiliki perasaan dekat dengan orang tua yang sekarang ini tinggal
bersama dengan subjek
c. Tekanan batin dan konflik yang selama ini dirasakan anak dapat
berkurang
d. Anak mendapat kebebasan yang lebih besar
e. Beberapa dari anak lebih siap untuk menghadapi trauma dan stress
yang diakibatkan oleh perceraian.
f. Anak dapat menikmati hidup indah dan orang tua pun harus
menerapkan kebijakkan yang tepat dan menciptakan interaksi antara
anak dengan masing-masing pihak.
g. Anak dapat lebih dewasa.
h. Anak dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap perceraian
sekalipun yang dirasakan sangat pedih.
Menurut Hetheringthon dkk (dalam Suntrock, 2002, h. 269)
pengaruh perceraian orang tua yakni:
a. Anak anak terlepas dari konflik perkawinan
b. Anak-anak dapat menjadi individu yang berkompeten.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dampak psikologis
negatif perceraian pada anak meliputi kecemasan, rasa bersalah, rasa malu,
rasa marah, ketakutan, serta kesedihan, walaupun ada kasus khusus yang
Perpustakaan Unika
tidak mengalami dampak negatif secara kuat. Perceraian orang tua tidak
selalu berdampak buruk pada anak, karena dapat menjadikan anak lebih
mandiri, anak lebih dewasa, tekanan batin dan konflik berkurang.
Masalah - masalah psikologis dapat pula timbul dalam diri anak, jika
salah satu pasangan suami istri dalam menyelesaikan konflik rumah tangga
selalu
mengambil
jalan
perceraian,
karena
akan
menghambat
Perpustakaan Unika
Keterangan
A: Penyangkalan
B: Rasa malu
C: Rasa bersalah
D:
Ketakutan
E:
Kesedihan
F:
Rasa Marah
Perpustakaan Unika
BAB III
METODE PENELITIAN
tentang
dunia,
cara
pandang
untuk
menyederhanakan
pertimbangan bahwa jalan keluar yang dilakukan oleh pasangan suami istri
yang telah mempunyai anak yaitu perceraian mempunyai dampak tertentu
pada anak yang tidak dapat diungkap dengan angka-angka. Pemahaman
sangat diperlukan untuk menggali aspek subjektif, sehingga peneliti
mengerti dampak dampak psikologis apa saja yang terjadi pada anak dari
suatu tindakkan orang tua yang melakukan perceraian.
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
melaporkan pengamatannya.
Dalam penelitian kualitatif prosedur penentuan subjek dan sumber data
umumnya menampilkan karakteristik:
1. Diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada
kasus-kasus tipikal yang sesuai kekhususan masalah penelitian.
2. Tidak ditentukan secara kaku sejak awal, tetapi dapat berubah baik
dalam hal jumlah maupun karakteristik sampelnya, sesuai dengan
pemahaman konseptual yang berkembang dalam penelitian
3.
yaitu bahwa kasus yang diambil adalah kasus yang dianggap mewakili
kelompok normal dari fenomena yang diteliti. Pendekatan ini
menggunakan pendekatan purposive yaitu subjek tidak dipilih secara
acak tetapi dipilih mengikikuti kriteria tertentu ( Poerwandari, 1998, h.
61).
Dalam hal ini peneliti menentukan karakteristik subjek penelitian
yakni anak-anak yang orang tuanya bercerai dengan ciri-ciri:
1. Anak telah berpisah dari orang tua karena perceraian
Peneliti memilih subjek penelitian anak-anak dengan latar
belakang korban perceraian orang tua karena anak anak dengan
latar belakang tersebut akan memiliki dampak dampak psikologis
yang lebih dalam daripada anak yang terpisah dengan orang tua
akibat salah satu orang tua mereka meninggal.
Perpustakaan Unika
1. Wawancara
Moleong
(2000,h.135),
menjelaskan
wawancara
adalah
manusia
dalam
suatu
masyarakat
serta
pendirian-
pendiriannya.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara semi tersruktur
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Tes Grafis
3.
Tes grafis yang terdiri dari DAT (Draw A Tree ), DAP ( Draw A
Person ) dan HTP ( House Tree Person ) digunakan sebagai pelengkap
untuk mengetahui gambaran kepribadian melalui asosiasi bebas subjek.
Banyak
aspek
kepribadian
penting
yang
berada
pada
tahap
yaitu
derajat
(transferability),
kepercayaan
kebergantungan
(credibillity),
(dependabillity)
keterahlian
dan
kepastian
Perpustakaan Unika
dengan
hasil
dua
strategi
penelitian
yaitu
pengecekkan
penemuan
beberapa
derajat
teknik
Perpustakaan Unika
setting dan
setting
Perpustakaan Unika
akan
Perpustakaan Unika
BAB IV
KANCAH PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Kancah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kota Semarang tepatnya di kompleks
Perumahan Genuk Indah. Lokasi perumahan tersebut berada di dekat Terboyo
yang berjarak sepuluh km dari pusat kota Simpangl ima Semarang. Perumahan
Genuk Indah ini termasuk kelurahan Gebangsari, kecamatan Genuk.
Perumahan ini merupakan perumahan untuk semua kalangan baik kalangan
atas, menengah dan bawah yang terdiri dari sebelas blok. Pada tiap blok
memiliki karakteristik rumah yang sama, namun ukuran rumah berbeda antar
blok
Rumah tempat tinggal para subjek ini dipilih memiliki ukuran yang
sederhana dan bukan rumah bertingkat, jadi rumah dengan 1 lantai dengan
pertimbangan kondisi ekonomi mereka masing-masing.
Perumahan Genuk Indah ini tidak semua orang masuk dengan mudah
karena setiap kali masuk ke salah satu blok, tamu diharuskan melapor kepada
Satpam, untuk mengatakan tujuan yang hendak mereka inginkan dan jika tidak
berkepentingan di larang masuk.
33
Perpustakaan Unika
B. Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2007
sampai September 2007 dengan jumlah subjek penelitaian sebanyak 4 orang
yang memiliki usia antara 9 tahun sampai 14 tahun. Adapun data yang di
peroleh dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan tes grafis
yang dilakukan atas 4 subjek. Observasi dilakukan sejak bulan Juli 2007
pertengahan, sedangkan wawancara dan tes grafis dilakukan mulai bulan Juli
2007pertengahan. Wawancara dan observasi dilakukan beberapa kali sesuai
dengan kebutuhan data yang terpenuhi.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada waktu pagi hari saat
subjek berada di rumah dan pada waktu berinteraksi dengan orang tua yang saat
itu sedang tinggal dengan subjek, serta di dalam rumah subjek tempat subjek
tinggal dan ketika subjek sedang bersantai. Observasi ini dilakukan dengan
tujuan agar mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai aktivitas
subjek.
Selama melakukan wawancara peneliti menggunakan catatan untuk mencatat
hal-hal penting setiap jawaban subjek atau hasil observasi. Sebelum melakukan
penelitian, peneliti minta ijin terlebih dahulu kepada subjek untuk mencatat
hasil wawancara dengan subjek dan keempat subjek pun mengijinkan.
Perpustakaan Unika
C. Pengumpulan Data
1. Kasus Subjek I
a. Identitas Subjek
Nama
: D.A
Umur
: 10 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikkan
: SD
Alamat
: Semarang
Agama
: Kristen
Anak ke
:3
b. Hasil Observasi
Kondisi dan ciri fisik
Subjek memiliki rambut lurus dan suka diikat dua. Subjek termasuk
orang yang tidak terlalu tinggi dengan berat badan 31 kg juga mempunyai
tinggi 145 cm, serta berkulit coklat. Dalam bermain subjek suka
mengenakan kaos-kaos bergambar yang ternyata menurut subjek pakaian
ini di sukai karena lucu serta enak digunakan.
Subjek terbuka dan ramah kepada peneliti yaitu subjek mau
mengungkapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh peneliti dalam
melakukan penelitian ini.
Kondisi Lingkungan Rumah di mana Subjek Tinggal
Subjek saat ini tinggal bersama dengan Ayahnya di sebuah rumah
yang terletak di blok J (Perumahan Genuk Indah Semarang). Rumah tempat
tinggal subjek tidak begitu rapi, semua barang terlihat berantakkan dan meja
Perpustakaan Unika
berangkat ke sekolah, waktu lain yang dapat digunakan untuk bertegur sapa
yaitu sewaktu ia
periang.
Subjek terlihat sering bermain di rumah temannya. Rumah teman tempat
subjek bermain biasanya jaraknya cukup jauh dari rumah subjek.
Interaksi Dengan Ayah Subjek
Subjek memiliki hubungan yang dekat dengan ayahnya, hal ini karena
pada dasarnya ayahnya memang juga dekat dengan subjek dan terlihat ia
sering mengikuti ayahnya ke manapun ayahnya pergi. Hal ini dapat dilihat
misalnya jika ayahnya sering duduk-duduk di dekat pos Satpam maka subjek
juga ikut duduk di sebelahnya, demikian juga jika ke tempat-tempat lain.
Subjek seringkali bercerita tentang pengalamannya kepada ayahnya
baik di sekolah atau sehabis pulang dari rumah temannya. Hal ini terlihat jika
Perpustakaan Unika
c. Hasil Wawancara
Kondisi Latar Belakang
Subjek adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara.
Perpustakaan Unika
ibunya.
Pada waktu itu kakak dan ibu subjek pernah menginginkan subjek
untuk masuk ke sebuah sanggar tari dengan alasan agar
dapat
menghasilakan uang. Namun hal itu ditentang keras oleh ayah subjek dan
keinginan tersebut gagal. Ayah subjek menentang keras dengan alasan
ayahnya tidak mempunyai biaya untuk membiayainya. Subjek saat itu
merasakan adanya sedikit perasaan bersalah karena subjek tidak dapat
mewujudkan keinginan ibunya untuk bekerja dan menghasilkan uang,
selain itu ia
Perpustakaan Unika
daripada subjek, selain itu juga karena ibunya yang telah meninggalkan
ayahnya hanya karena ayahnya ynag sudah tidak dapat bekerja lagi untuk
menghasilkan uang.
Bagi subjek kehidupan yang sekarang ini dijalani bersama dengan
ayahnya, terasa lebih damai dan tentram, dibanding dahulu sewaktu masih
ada ibunya. Hal ini karena tekanan batin dan konflik berkurang, serta
subjek dapat menikmati kehidupan yang lebih indah.
Subjek mengatakan sekarang menjadi individu yang mandiri, misalnya
subjek mengerjakan sendiri pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian dan
subjek lebih bertanggung jawab atas dirinya sendiri
Aktivitas Sehari-Hari
Aktivitas subjek dimulai ketika subjek bangun tidur sekitar 05.30
subjek mandi, ganti baju dan memakai sepatu. Subjek berangkat ke sekolah
kira-kira pukul 06.30, subjek pulang dari sekolah kira-kira pukul 11.30
namun jika subjek ada les tambahan subjek pulang sampai rumah sampai
pukul 14.30.
Perpustakaan Unika
yaitu adik dari ayah. Paman subjek menurut pengakuan subjek cukup baik,
baik terhadap dirinya maupun ayahnya. Paman subjek cukup membantu
dalam hal biaya pendidikkan serta yang lain, seperti contoh subjek ingin
mengikuti kegiatan gereja tetapi karena subjek tidak mempunyai biaya
untuk mengikuti kegiatan tersebut maka paman subjek pun membantunya.
Dengan saudara yang lain, subjek jarang bertemu dan jika bertemu ia dan
ayahnya tidak pernah diajak berbicara.
Hubungan subjek Dengan Ayah
Subjek sekarang ini memiliki hubungan sangat dekat dengan ayahnya.
Menurut pengakuan subjek ayahnya tidak seperti ibunya. Ayahnya selalu
memberi kesempatan pada subjek untuk bermain. Selain itu ayahnya selalu
memberi kasih sayang kepada anaknya , pada saat membutuhkan kasih
sayang dari orang tua.
Emosi Yang dialami
Perasaan subjek saat pertama kali ditinggal oleh ibunya adalah
perasaan senang dan lebih damai. Walaupun
dengan ayahnya saja dan dalam kondisi ekonomi yang kurang begitu baik,
tetapi subjek menikmati hidupnya sekarang ini.
Interaksi Subjek Dengan Lingkungan Sekitar
Subjek sebenarnya
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
berpura-pura.
Subjek mempunyai ketergantungan kepada ibu maka dalam diri subjek
ada kebutuhan kasih sayang, perhatian karena ayah subjek yang kurang
punya otoritas,lemah dan tidak punya keberanian.
Perpustakaan Unika
tentang hal-hal yang tidak sebenarnya subjek menjadi enggan jika harus
berhubungan dengan lingkungan. Hasil tes grafis menunjukkan bahwa subjek
adalah orang yang mudah bergerak, ekstrovert dan mudah bergaul, dalam
berhubungan dengan lingkungan memiliki perasaan tidak pasti dan juga ada
konflik dibidang kontak dengan orang lain.
Subjek meiliki prestasi yang bagus, hal ini ia selalu naik kelas dalam
setiap kenaikkan kelas. Hasil tes grafis menunjukkan bahwa subjek memiliki
tedensi keinginan untuk berprestasi serta intelektual yang baik.
Subjek merasakan adanya kehidupan sekarang yang lebih baik,
walaupun hanya tinggal dengan ayahnya saja karena ia juga merasakan adanya
kebebasan serta terbebas dari tekanan ibunya. Subjek sebenarnya kurang dapat
menerima keadaan ini, namun pada kenyataannya subjek harus menerima
kenyataan bahwa ayah dan ibunya harus berpisah. Hal ini dapat ditunjukkan
dari hasil tes grafis bahwa ada ketergantungan pada ibu, subjek juga
memaksakan diri berpura-puara sebagai kompensasi perasaan kurang bisa
menerima, serta kebutuhan akan kasih sayang keluarga.
Perpustakaan Unika
Tabel I
Rasa Malu
Rasa bersalah
Ketakutan
Kesedihan
Rasa Marah
Perpustakaan Unika
Dapat menikmati
kehidupan yang lebih
indah
Lebih Mandiri
+++
+++
Keterangan
+
++
+++
Perpustakaan Unika
Rasa bersalah
Rasa malu
Ketakutan
Penyangkalan
Merasa malu dengan pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh para tetangga, yang
menanyakan keadaan orang tua
Anak yang membanun sikap sehat terhadap diri sendiri sebagai mahkluk yang sedang tumbuh
Kasus subjek 2
a. Identitas subjek 2
Nama
: A.S
Umur
: 14 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikkan
: SD
Alamat
: Semarang
Agama
: Islam
Perpustakaan Unika
Anak ke
:1
a. Hasil Observasi
Kondisi dan Ciri Fisik
Subjek memiliki badan yang tinggi, berkulit coklat. Subjek termasuk
orang yang yang suka bergaul, bermain bersama temannya. Dalam bermain
subjek sering mengenakan sepeda federal, terkadang subjek juga mengenakan
sepeda motor.
Dalam penelitian ini subjek, cukup ramah terbuka kepada peneliti
yaitu subjek mau mengungkapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
peneliti dalam penelitian ini.
Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal Subjek
Subjek saat ini tinggal bersama ibunya di sebuah rumah yang terletak di
blok K (Perumahan Genuk Indah). Rumah tempat tinggal subjek terlihat
berantakkan tapi rapi. Selain itu terdapat meja, kursi tamu yang terletak di
luar, almari dengan hiasannya yang terletak di ruang tengah dan banyak
kucing peliharaan di rumahnya.
Rumah tempat tinggal subjek memiliki 4 kamar tidur, tempat tidur
subjek terletak di tengah,di sebelah kamar tidur kakek dan nenek Dapur di
rumah terletak di bagian samping dan di dapur terdapat alamari tempat
untuk menyimpan bumbu-bumbu masakan dan sebagainya. Di rumah subjek
juga terdapat garasi mobil dan motor.
Di depan rumah terdapat taman bunga, hal ini karena ibu serta kakek
yang suka memelihara bunga, selain bunga di rumah subjek juga terdapat
kandang burung dan setiap harinya selalu dibersihkannya.. Rumah subjek
Perpustakaan Unika
seringkali
terlihat
pergi
bersama
dengan
ibunya.
Ketika subjek pergi ke sekolah subjek seringkali diantar oleh ibunya dengan
menggunakan sepeda motor meskipun sekolah subjek sangat dekat dengan
rumahnya.
c. Hasil wawancara
Kondisi Latar Belakang
Subjek merupakan anak ke 1 dari 3 bersaudara. Subjek sekarang
Perpustakaan Unika
bercerai, perasaan takut tersebut muncul dengan alasan jika ayah dan ibu
telah berpisah subjek berpikir mengenai pembiayaan sekolah subjek dan
adik-adiknya maka subjek berusaha untuk sering menelpon ayahnya dan
menanyakan masalah pembiayaan uang sekolah.
Subjek sampai saat ini masih sering bertemu dengan ayahnya, karena
ia ingin meminta uang yang di gunakan untuk biaya sekolah subjek dan
adik-adiknya. Ayahnya jika bertemu dengan subjek, tidak mau untuk
bertemu di rumahnya melainkan bertemu di dekat Mini Market, dengan
alasan agar ayahnya tidak bertemu dengan ibunya.
Pada saat hari raya lebaran atau ahkir tahun subjek merasa sedikit
bersedih karena tidak dapat berkumpul dengan orang tuanya yang sempurna
seperti layaknya teman-teman lain. Terkadang jika ditanya oleh teman-
Perpustakaan Unika
Subjek sekarang ini tinggal bersama ibu, paman kakek nenek serta
kedua adiknya dalam satu rumah. Ia merasakan kondisi yang bebas dari
kedua orang tuanya yang selama ini subjek hadapi setiap harinya.
Subjek belum dapat menjadi seorang individu yang mandiri, karena
segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya seperti mengatur jadwal
pelajaran sekolah serta tugas-tugas masih diatur oleh ibunya.
Aktivitas Sehari- hari
Subjek bangun pagi kira-kira pukul 6 pagi lalu subjek mandi,sarapan, dan
memakai sepatu. Pukul 06.30 subjek berangkat ke sekolah. Subjek pulang
sekolah kira-kira pukul 13.30 tetapi jika ada les tambahan subjek sampai
rumah pukul 14.00
Aktivitas subjek setelah pulang sekolah yaitu tidur, pukul 15.00 sore
selanjutnya ia
Perpustakaan Unika
banding adiknya yang kedua yang bernama Rosa Subjek selalu meminta
sesuatu kepada ibunya, setiap kali membutuhkan uang untuk membeli
buku. Ibu subjek selalu memberikan apa yang di butuhkannya dan ia juga
seringkali bercerita kepada ibunya jika mempunyai masalah dan ibunya
selalu mencarikan solusi terbaik bagi dirinya. Ibu subjek selalu mengajak
ketiga anaknya untuk berjalan-jalan ke mall jika hari libur atau malam
minggu jika tidak ada acara yang lain
Hubungan Subjek Dengan Lingkungan Sekitar
Dengan lingkungan sekitar subjek mempunyai hubungan yang cukup
baik. Ia mempunyai teman-teman bermain yang cukup banyak Dengan
teman bermainnya subjek selalu menunjukkan sikap ramah, baik walaupun
terkadang ada salah satu teman yang
Perpustakaan Unika
banyak, dan hanya sekedar mengetahuinya saja dan karena ia hanya lebih
dekat dengan teman bermainnya saja.
Perpustakaan Unika
ayah
subjek
maka
ibu
subjek
seringkali
bertengkar
dengan
Dalam hal berprestasi subjek sangat kurang, subjek tidak pernah naik
Perpustakaan Unika
kelas sebanyak 4 kali karena subjek malas belajar dan nilai-nilai ulangan pun
banyak yang jelek, dan hasil tes garafis menunjukkan bahwa pengelolaan rasio
subjek yuang kurang, kurang cerdas serta sukar dapat mengerti dan ahkirnya
tedensi hambatan dalam belajar.
Subjek juga mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan ibunya,
karena itu ibu seringkali memberikan sesuatu yang diperlukannya seperti
masalah uang yang digunakan untuk biaya sekolah selain ayah yang
memberikan ibunya juga membantu subjek dalam masalah biaya. Subjek
terkadang
Tabel I
Rasa Malu
Perpustakaan Unika
Rasa bersalah
+
Ketakutan
+++
Kesedihan
+
Rasa Marah
+++
Dapat menikmati
kehidupan yang lebih
indah
+++
Lebih Mandiri
-
Perpustakaan Unika
Keterangan
+
: intensitas yang dialami subjek lemah
++
+++
Kasus subjek 3
a. Identitas subjek 3
Nama
: A.A
Umur
: 12 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikkan
: SLTP
Alamat
: Semarang
Agama
: Islam
Anak ke
:2
b.Hasil Observasi
Kondisi dan Ciri fisik
Subjek
berkawat, tinggi badan 145 cm dan berat badan 41 kg. Subjek termasuk
orang yang suka tertawa, bergaul, dan juga cerewet. Terhadap penelitipun
Perpustakaan Unika
tengah
digunakan sebagai tempat makan dan tersedia pula 1 meja makan. Selain itu
juga terdapat televisi berwarna 20 inchi serta kipas angin.
Kamar mandi di rumah subjek terletak dibagian depan, di samping juga
terdapat rak-rak yang berisi gelas, piring, panci dan lain sebagainya. Di depan
rumah juga terdapat bak yang berisi air PAM, serta pot-pot bunga dan selain
itu juga digunakan sebagai tempat menaruh sepeda motor anak kos.
Interaksi Subjek Dengan Lingkungan Sekitar
Dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar subjek adalah anak
yang suka bermain. Hal ini terlihat ia selalu bermain di tetangga sebelah
rumah terkadang jika bermain ia sering bertengkar dengan temannya
tersebut.
Subjek seringkali bertegur sapa dengan orang-orang di sekitarnya Ia
adalah anak yang periang, suka tertawa, bercanda. Dalam bermain dirinya
selalu membuat orang tertawa dengan gaya-gayanya yang penuh dengan
kelucuan.
Perpustakaan Unika
Jika
c. Hasil Wawancara
Kondisi Latar belakang
Subjek merupakan anak ke2 dari 2 bersaudara. Subjek mempunyai
kakak perempuan yang sekarang ini bekerja di Jakarta. Kakak perempuan
subjek belum menikah.
Subjek saat ini duduk di kelas 1 SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama) Institut Indonesia. Prestasinya cukup lumayan dan ia selalu naik
kelas dalam setiap kenaikkan kelas. Nilai raport subjek pun cukup bagus
meskipun tidak mendapat rangking di kelasnya.
Sejak kecil subjek selalu bergaya seperti anak lakilaki ( tomboi) hal ini
ditujukkan dengan seringnya ia mengenakan kaos dan celana laki-laki. Tetapi
sekarang ini subjek sudah tidak seperti dulu lagi yang selalu bergaya seperti
laki-laki. Ia
seorang wanita.
Perpustakaan Unika
Masalah biaya sekolah saat ini yang menanggung sekolah adalah ibunya,
berdasar dari uang hasil kos-kosan, selain itu kakaknya
membatunya.
Subjek telah mengalami perpisahan kedua orang tuanya sejak 4 tahun
yang lalu.. Kedua orang tuanya seringkali bertengkar, selain bertengkar ayah
subjek yang sudah tidak lagi memberikan uang untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Ayah subjek sekarang ini sudah tidak memperhatikan subjek lagi ia
menganggap bahwa ayahnya telah meninggal dan ia juga tidak peduli lagi akan
keberadaan ayahnya Subjek sedikit menyangkal jika ada seseorang atau para
tetangga yang menanyakan tentang keberadaan ayahnya
Menurut pengakuan subjek, sekarang ini ia dengan ibunya sudah
merasakan adanya kondisi bebas dari pertikaian dengan ayahnya. Disisi lain
ia juga merasakan adanya sedikit kesedihan, bahwa ia harus kehilangan figur
seorang ayah. Subjek termasuk anak yang sedikit agresif dan tingkah lakunya
terkadang membandel dan ibunya terkadang cukup sulit untuk menanganinya.
Subjek memiliki sedikit perasaan takut yang disebabkan karena perceraian
orang tuanya yaitu bahwa subjek merasa dirinya sedikit tidak nyaman dalam
menghadapi perceraian ini. Ia juga merasa marah kepada ayahnya dan
beranggapan bahwa ayahnya tidak dapat menjalankan peran sebagimana
mestinya layaknya seorang ayah, dan sudah tidak lagi memperdulikan dirinya
serta memenuhi kebutuhan keluarga lagi.
Subjek mempunyai kepercayaaan diri yang baik dalam menghadapi
segala sesuatunya dan subjek tidak akan pantang menyerah, sehingga subjek
dapat menjadi individu yang mandiri.
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
paling berharga bagi dirinya, jika sakit maka ia yang merawat hingga ibunya
sembuh.
Subjek mengaku sangat sayang kepada ibunya, karena kasih sayang
kepada ibunya sangat dalam. Selain itu jika dirinya mempunyai masalah ia
seringkali bercerita tentang masalahnya tersebut kepada ibunya. Ia akan
merasa sangat kehilangan ibunya jika ibu meninggalkan dirinya.
Emosi yang Di alami Subjek
Perasaan subjek ketika ayah dan ibunya bertengkar karena ayahnya
yang sudah tidak lagi memberikan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Ia merasakan adanya perasaan tertekan karena dirinya berada di tengahtengah konflik.
Setelah ayahnya memutuskan untuk bercerai dengan ibunya dan
ibunyapun menerima, subjek merasakan adanya bebas dari konflik ini,
konflik yang selama ini menjadi beban baginya. Awalnya subjek berpikir
sangat berat harus menerima perceraian orang tuanya, namun setelah berpikir
lebih panjang bahwa lebih baik ayah dan ibunya bercerai daripada mereka
hidup bersama namun hanya penuh dengan pertengkaran. Subjek terkadang
merasakan sedikit perasaan sedih karena harus kehilangan figur dari seorang
ayah.
Pada ahkirnya subjek pun dapat menerima keputusan ini, dan sekarang
ini ia hanya tinggal bersama ibunya, namun kondisinya sekarang jauh lebih
beda dibandingkan dahulu ketika ayah dan ibu subjek bersatu.
Hubungan Subjek Dengan Lingkungan Sekitar
Subjek memiliki hubungan yang cukup baik dengan lingkungan
sekitar. Ia sebenarnya merupakan orang yang tidak terlalu senang bermain
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
lingkungan keluarga.
e. Analisis Hasil Kasus Subjek 3
Dari hasil wawancara awal didapatkan bahwa kedua orang tua subjek
telah bercerai dikarenakan ayah yang tidak selalu memberikan uang untuk
memenuhi kebutuhan hidup subjek dan juga ibunya. Seringkali jika keduanya
bertemu hanya konflik yang timbul dan pertengkaran. Pertengkaran seringkali
menyelimuti rumah tangga mereka dan pada ahkirnya mereka memutuskan
untuk bercerai.
Dalam bergaul dengan lingkungan sebenarnya subjek termasuk orang
yang tidak suka bermain, subjek hanya suka bermain dengan tetangga di dekat
rumah subjek, dan hasil tes grafis menunjukkan bahwa subjek memilki perasaan
tidak pasti dalam berhubungan dengan lingkungan dan hambatan dalam kontak
sosial.
Subjek termasuk orang yang kurang percaya diri dalam menghadapi
segala sesuatunya karena sebenarnya subjek memiliki keseimbangan tetapi
kurang luas, serta subjek kurang menyukai seni. Subjek sering menceritakan
persoalan yang subjek hadapi kepada ibunya karena subjek merasa dekat
dengan ibunya. subjek sebenarnya sangat menyayangi ibunya daripada
ayahnya. Hasil tes grafis menunjukkan bahwa subjek memiliki ketergantungan
dan haus akan kasih sayang.
Perpustakaan Unika
Tabel 3
Intensitas Dampak Psikologis Perceraian Orang tua Pada Anak
Subjek 3
Dampak Psikologis
Pada Anak
Penyangkalan
Intensitas
+
Rasa Malu
Rasa bersalah
Ketakutan
Kesedihan
Rasa Marah
+++
Keterangan
Terhadap pertanyaan para tetangga
yang menanyakan tentang ayahnya,
subjek menyangkal dan mengatakan
bahwa ayahnya dalam keadaan baikbaik saja.
Subjek merasa malu dengan keadaan
subjek yang sebenarnya, maka dari itu
ia tidak selalu bermain di dekat
lingkungannya. .
Subjek tidak merasakan adanya
perasaan bersalah bahwa dirinya
menjadi penyebab perceraian orang
tuanya
Subjek memiliki perasaan takut
karena merasakan perasaan tidak
nyaman dalam menghadapi perceraian
ini
Subjek merasakan adanya perasaan
sedih karena ia merasakan kehilangan
figur dari orang tua yaitu seorang
ayah.
Subjek merasakan adanya perasaan
marah karena ia merasa bahwa
ayahnya sudah tidak dapat
mnenjalankan peran dan sudah tidak
memperdulikan anaknya lagi
Perpustakaan Unika
Dapat menikmati
kehidupan yang lebih
indah
+++
+++
Lebih Mandiri
+++
Keterangan
+
: intensitas yang dialami subjek lemah
++
+++
Perpustakaan Unika
Kasus Subjek 4
a. Identitas Subjek 4
Nama
:S
: 12 September 1994
Umur
: 12 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikkan
: SLTP
Alamat
: Semarang
Agama
: Islam
Anak ke
:1
b. Hasil Observasi
Kondisi Dan Ciri Fisik
Subjek mempunyai kulit coklat, rambut keriting, tinggi 154 dan berat
39 kg. Subjek memiliki proporsi tubuh yang sedang dan tidak terlalu tinggi.
Di dalam rumah suka mengenakan kaos-kaos bergambar kartun dan suka
mengenakan rok pendek dan suka sekali dengan kunciran rambut di
belakang.
Subjek walaupun terlihat pendiam namun subjek tetap terbuka dan
ramah
kepada
peneliti,
artinya
kepada
peneliti
subjek
mau
Perpustakaan Unika
juga ada dan ruang tamupun terlihat rapi. Dinding rumah juga dipasang
dengan berbagai macam lukisan, dan juga foto-foto subjek semasa kecil.
Rumah tempat tinggal subjek terdiri dari 3 kamar tidur, kamar masingmasing memiliki ukuran 2,5 m. Kamar tempat tidur subjek terletak di
belakang dan di samping terdapat pula dapur tempat memasak dan juga
terdapat televisi berwarna 20 inchi serta perabotan lain seperti kulkas.
Subjek memiliki banyak teman bermain, hal ini terlihat banyak temannya
yang belajar bersama dengan subjek Pada saat bertemu dengan peneliti
subjek terlihat sedang belajar bersama dengan temanya.
Selain belajar bersama subjek biasanya pergi bersama dengan
temannya misalnya pergi ke mini markertuntuk membeli sesuatu. Dengan
tetangga di sekitarnya ia cukup ramah dan seringkali bertegur sapa dengan
para tetangganya pada saat berangkat ke sekolah atau pergi ke manapun.
Teman-teman subjek juga sering menjemput dirinya pada saat akan
berangkat ke sekolah, dan jika pulangpun demikian ia selalu bersama degan
teman-temannya. Jarak rumah subjek dengan rumah temannya tidak jauh,
jaraknya pun cukup dekat dengan rumah.
Perpustakaan Unika
c. Hasil Wawancara
Kondisi Latar Belakang
Subjek merupakan anak 1 dari 2 bersaudara. Subjek sekarang ini
bersekolah di SLTP ( Sekolah Lanjutan tingkat Pertama) Mardisiswa 2 dan
duduk di kelas 1. Dalam bersekolah ia mempunyai prestasi yang cukup
bagus dan dalam setiap kenaikkan kelas dirinya selalu naik kelas. Subjek
adalah anak yang selalu rajin belajar dan membuat PR jika pulang dari
sekolah.
Ibu subjek bekerja sebagai penjual nasi, yang setiap harinya membuka
warung usahanya di dekat BCA LIK dan pembelinya adalah karyawan
kantor. Ibu subjek sudah 10 tahun berjualan, dan warung tempat ibu subjek
berjualan cukup ramai.
Orang tua subjek telah bercerai kurang lebih selama 2 tahun yang
lalu. Orang tua subjek bercerai dengan alasan karena ayahnya
yang
berselingkuh kepada wanita lain, yaitu seorang wanita yang lebih kaya
daripada istrinya.
Setiap kali ayahnya pulang, ayah dan ibu subjek selalu bertengkar,
karena mereka sering bertengkar pada ahkirnya ayahnya memutuskan untuk
tidak pulang ke rumah, dan karena sering tidak pulang ke rumah ahkirnya
ayahnya memutuskan untuk bercerai. Subjek sedikit merasakan kesedihan
pada saat melihat kedua orang tuanya bercerai, karena ayahnya yang sudah
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Setiap
hari ibu subjek selalu memperhatikan subjek., Jika akan berangkat ke sekolah
ibunya selalu mempersiapkan sarapan pagi untuk dirinya, setelah itu ia
berangkat ke sekolah.
Subjek jika ada masalah ia selalu bercerita kepada ibunya meskipun
kadang-kadang merasa takut, untuk menceritakan masalahnya kepada
ibunya. Ibunya selalu membantu dan memberikan solusi terbaik agar ia tidak
kesulitan dalam menghadapi setiap persoalan.
Emosi Yang Dialami Subjek
Perasaan subjek ketika ayah dan ibunya bercerai yaitu adanya sedikit
perasaan sedih dalam dirinya. Perasaan ini ada dalam hati subjek, yaitu
sebenarnya ia
menunjukkan bahwa ayah dan ibunya tidak bisa bersatu, ahkirnya subjek
dapat menerima perceraian ini.
Setelah perceraian ini subjek yang hanya tinggal dengan ibunya saja,
merasakan adanya perasaan rindu terhadap ayah subjek, namun perasaan
kangen tersebut tidak dapat terpenuhi ahkirnya subjek hanya berdiam diri
saja.
Hubungan Subjek Dengan Keluarga Lain
Subjek memiliki hubungan cukup dekat dengan bibi, yaitu adik dari
ibu. Menurut pengakuannya bibi adalah orang yang dekat dengan dirinya
karena jika mengalami kesulitan, bibi subjek selalu membantu dalam
mengatasi persoalan.
Perpustakaan Unika
seperti anak
Perpustakaan Unika
sangat
menyayangi
kedua
orang
tuanya,namun
kenyataan
menunjukkan bahwa kedua orang tuanya sudah tidak dapat bersatu dan harus
bercerai dan ia ahkirnya dapat menerimanya.
Subjek dalam berhubungan dengan lingkungan sekitar, memiliki
hubungan yang cukup baik, ramah. Namun jika para tetangga di dekat rumah
subjek menanyakan tentang ayah subjek, ia sedikit menyangkal bahwa ayahnya
dalam keadaan baik-baik saja. Hasil tes grafis menunjukkan bahwa subjek
cenderung menutup diri, tidak terbuka, ragu-ragu. Subjek mempunyai banyak
teman di lingkungan sekitar dan jika teman subjek ingin mengajak bertengkar
subjek maka subjek berusaha untuk mengalah.Tes grafis menunjukkan bahwa
subjek mempunyai kesopanan dan fleksibel.
Subjek saat ini hanya tinggal bersama ibunya, terkadang merasakan
adanya sedikit perasaan sedih karena merasa rindu dengan ayahnya. Hasil tes
grafis menunjukkan bahwa dalam diri subjek terdapat adanya kebutuhan akan
kasih sayang.
Ayah subjek yang sekarang ini tidak lagi memperhatikan dirinya san
Perpustakaan Unika
Rasa Malu
Rasa bersalah
Ketakutan
Perpustakaan Unika
Kesedihan
ibunya lagi
+++
Rasa Marah
Dapat menikmati
kehidupan yang lebih
indah
Lebih Mandiri
+++
+++
+++
Perasaan Rindu
+++
Keterangan
+
: intensitas yang dialmi subjek lemah
++
Perpustakaan Unika
+++
Perpustakaan Unika
BAB V
PEMBAHASAN UMUM
A. Intensitas Dampak Psikologis Perceraian Orang Tua pada Anak
Teori dampak Psikologis Perceraian Orang tua pada anak oleh Colle (
2004, h. 4-6) menyebutkan adanya dampak yang di sebabkan oleh perceraian
orang tua yaitu penyangkalan, rasa malu, rasa bersalah, ketakutan, kesedihan,
rasa marah. Selain itu anak juga lebih mandiri, memiliki perasaan dengan
orang yang saat ini tinggal dengan anak ( ayah atau ibu) serta dapat
menikmati kehidupan yang lebih indah.
Kenyataannya dampak tersebut memiliki pengaruh pada anak
sehubungan dengan perceraian orang tua, pengaruh tersebut antara lain:
1. Penyangkalan
Subjek I, II, III dan IV mempunyai perilaku menyangkal terhadap
perceraian yang dilakukan orang tua mereka. Mereka menyangkal terthadap
apa yang sebenarnya terjadi pada diri mereka dan orang tua mereka. Keempat
subjek menyangkal jika para tetangga atau orang lain menanyakan keadaan
orang tua mereka.
2. Rasa Malu
Rasa malu juga nampak pada keempat subjek. Mereka merasakan rasa
malu terhadap apa yang terjadi pada mereka karena jika keempat subjek
vberkumpul dengan teman-temannya terkadang ada salah satu temannya
yang menanyakan ayah atau ibu mereka. Mereka untuk menghindari rasa
malu subjek hanya mengatakan bahwa ayah dan ibunya baik-baik saja.
3. Rasa Bersalah
Rasa bersalah timbul dalam diri ketiga subjek, karena mereka merasa
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
S1
S2
S3
S4
Perasaan rindu
+++
Rasa bersalah
Rasa malu
Penyangkalan
Ketakutan
+++
Rasa marah
+++
+++
Memiliki
perasaan dekat
dengan orang
yang saat ini
tinggal dengan
subjek
Dapat menikmati
hidup yang lebih
baik
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
+++
Psikologis
Perpustakaan Unika
Lebih mandiri
+++
+++
+++
Pada
Anak yang sedang membangun sikap sehat mengenai diri sendiri sebagai mahkluk yang
Perpustakaan Unika
sedang tumbuh
J
H
G
F
E
D
C
B
A
Keterangan
A: Penyangkalan
B: Rasa malu
C: Rasa bersalah
D: Ketakutan
E: Kasedihan
F: Rasa Marah
H: Memiliki perasaan dekat dengan orang tua yang saat ini tinggal dengan
anak
I: Dapat menikmati kehidupan sekarang yang lebih indah
J: Lebih mandiri
D. Pembahasan
Perceraian yang dilakukan oleh orang tua tidak hanya menimbulkan
dampak negatif seperti yang telah dikemukakan oleh Colle akan tetapi hal ini
ada dampak - dampak lain yang di akibatkan karena perceraian orang tua yang
Perpustakaan Unika
belum tertuang dalam teori dalam hal ini ialah dampak positif
1. Anak dapat menikmati kehidupan yang lebih baik
Perceraian yang dilakukan oleh orang tua ternyata anak merasa bebas
dari konflik yang selama ini di hadapi oleh subjek
2. Anak lebih mandiri
Anak dalam hal ini dapat menjadi lebih mandiri khususnya dalam
membantu orang tua menyelesaikan tugas rumah
3. Anak dapat memilik perasaan dekat dengan orang yang saat ini tinggal
dengan anak ( ayah atau ibu )
Anak menjadi lebih dekat dengan salah satu orang tua ayah atau ibu
yang tinggal bersama dengan anak, dalam hal ini anak dapat sharing dengan
ayah atau ibu mereka.
Perpustakaan Unika
BAB VI
Penutup
A. Kesimpulan
Fenomena dampak perceraian orang tua terhadap anak dapat pula terjadi pada
setiap pasangan. Konflik pada setiap pasangan sering kita jumpai dan hal ini pada
ahkirnya berujung pada proses perceraian. Proses perceraian yang dilakukan oleh
pasangan tentunya hal ini akan berdampak pada anak. Orang tua yang seharusnya
memberikan kasih sayang , tempat berlindung dan merupakan orang terdekat anak.
Dampak perceraian yang berpengaruh pada anak dan anak dapat berubah seiring
dengan perceraian orang tua yaitu penyangkalan, rasa marah, rasa takut, kesedihan,
rasa malu selain dampak negatif di atas anak juga lebih mandiri, merasakan
kehidupan yang lebih indah
B. Saran
-
Pada penelitian ini dapat disarankan kepada orang tua agar dapat
mengambil jalan yeng terbaik didalam menyelesaikan kemelut rumah
tangganya karena anak membutuhkan rasa aman dan untuk menciptakan
rasa aman diharapkan orang tua tidak menciptakan konflik.
- Bagi orang tua yang bercerai diharapkan tidak berkecil hati karena anak
dapat lebih mandiri, misalnya anak membantu orang tua yang bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan cara anak ikut membantu orang
tua dalam mengurus rumah tangga, bertanggung jawab terhadap diri
sendiri.
Perpustakaan Unika
Pedoman Wawancara
Untuk anak
92