Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tugas Akhir
Disusun oleh:
ERWIN
04 0404 009
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir
Disusun oleh:
ERWIN
04 0404 009
Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing
Prof.Dr.Ing.Johannes Tarigan
NIP.130 905 362
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
ABSTRAK
Penyusunan tugas akhir ini, merupakan penjabaran beberapa besaran yang
berhubungan dengan torsi untuk memperoleh tabel-tabel praktis yang dapat
digunakan untuk tampang persegi. Penjabaran ini dimulai dengan penurunan fungsi
torsi dengan berdasarkan pada metode semi-invers Saint-Venant dengan bantuan
Soap Film Analogy dari Prandtl. Dari fungsi torsi yang diperoleh, beberapa besaran
yang berhubungan dengan torsi pada tampang persegi dapat diturunkan.
Alasan memilih tampang persegi sebagai pembahasan dalam tugas akhir ini
adalah karena tampang persegi ini banyak dijumpai pada komponen-komponen
struktur di sekitar khususnya bangunan dari beton. Sedangkan di beberapa literatur,
masih jarang ditemukan pembahasan tentang tampang ini secara lengkap.
Pembahasan dalam tugas akhir ini, memberikan penjabaran rumus-rumus
untuk menentukan tegangan geser maksimum akibat torsi dan hubungan dari
beberapa besaran seperti momen torsi dan inersia torsi dengan tegangan geser
maksimum ini. Hasil dari pembahasan tugas akhir ini akan disajikan dalam bentuk
tabel yang memberikan hubungan antara koefisien untuk beberapa besaran yang
berhubungan dengan pembahasan dan disertai dengan penjalasan singkat mengenai
cara penggunaan tabel-tabel yang dihasilkan.
Pada akhir dari tugas akhir ini akan diberikan sebuah aplikasi dari
penggunaan hasil analisis torsi yang telah diperoleh pada suatu sistem elemen grid
dalam merencanakan tulangan torsi dan tegangan geser yang terjadi.
i
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan anugrah, berkat dan karunia-Nya hingga terselesaikannya tugas akhir ini
dengan judul Analisis Torsi Pada Tampang Persegi Dan Aplikasi Pada
Komponen Struktur Beton Bertulang Dengan Menggunakan Elemen Grid.
Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana
teknik sipil bidang studi struktur pada fakultas teknik Universitas Sumatera Utara
Medan. Penulis menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini masih banyak
kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya
pemahaman penulis. Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari bapak dan ibu
dosen serta rekan mahasiswa sangatlah penulis harapkan.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang senantiasa penulis cintai yang dalam
keadaan sulit telah memperjuangkan hingga penulis dapat menyelesaikan
perkuliahan ini.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada :
1.
2.
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
3.
4.
5.
Untuk sahabat-sahabat terbaikku Mayjen, Nuel, Robby, Perdi, Erwin FS, Leo,
Roy, Samuella, Andrew, Nando, Benny, Budiman, Syawal, Rizky, Ica, Sheila,
Syafirah, Dian, Dini, Nova, Joko, Erick, Ari Gelap, Wija, Welling, Mike,
Meijer, Emir, Topan, Suryo, Ary, Dody, Acca, Verik, Novrizal, Mario, Freddi,
Juntriman, Egy, Daniel, Joseph, Jaka, Kingson, para Spice (Muti, Agustina,
Siska, Indah, Grace), Orry, Gafur, Andi, Aswin, Nailul, dan teman-teman
stambuk 04 lainnya, buat doa, semangat dan dukungan kalian. May our
friendship will be everlasting no matter where we are tomorrow
6.
semua.
Medan,
Juni 2008
Erwin
04 0404 009
iii
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR ISI
Abstrak ...................................................................................................................
ii
iv
vi
xi
BAB
I Pendahuluan ..........................................................................................
I.1.
I.2.
Permasalahan ................................................................................
I.3.
I.4.
I.5.
iv
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
v
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
vi
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR NOTASI
A
Ao
Aoh
= Luas daerah yang dibatasi oleh garis pusat tulangan sengkang torsi
terluar
Al
At
= Luas satu kaki sengkang tertutup yang menahan puntir dalam daerah
sejarak s
= Modulus elastisitas
Fx
Fy
= Modulus geser
MT
Ph
Pn
= Momen torsi
Tu
Tn
Vc
Vu
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Yn
bn
= Koefisien konstanta
bw
= Jarak dari serat tekan terluar ke titik berat tulangan tarik longitudinal
ds
dx
dy
dz
fc
fy
fyt
fyv
k1
k2
k3
k4
k5
= Spasi tulangan geser atau puntir dalam arah pararel dengan tulangan
longitudinal
viii
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
x, y, z
= Sudut puntir
= Regangan geser
xy , yx
xz , zx
yz , zy
= Perpanjangan elemen
= Tegangan normal
= Tegangan geser
ix
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
xy
xz
yx
yz
zx
zy
(x,y)
= Fungsi torsi
= Fungsi warping
x
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR TABEL
Tabel.III.1
Tabel.III.2
Tabel.III.3
max
Terhadap zy
max
Tabel.III.5
Tabel.V.1
xi
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR GAMBAR
Gambar.II.1
Gambar.II.2
Gambar.II.3
Gambar.II.4
Gambar.II.5
Gambar.II.6
Gambar.II.7
Gambar.II.8
Gambar.II.9
xiii
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Dalam pembahasan tentang gempa juga, torsi merupakan suatu hal yang
sangat berbahaya terhadap struktur bangunan. Dalam setiap perencanaan yang
dianalisis dengan analisis dinamik, mode yang paling dihindari sebagai mode
pertama dari suatu struktur adalah torsi. Jika hal ini sampai terjadi, maka bangunan
tidak akan dapat bertahan.
Hal-hal di atas telah memberikan beberapa gambaran akan pentingnya gaya
torsi untuk ikut diperhitungkan dalam suatu perencanaan struktur bangunan.
Bentuk pembahasan mengenai torsi yang paling sederhana yaitu pengaruh
torsi pada tampang bulat. Pembahasan ini banyak kita jumpai dari beberapa literatur.
Dan pembahasannya pun cukup sederhana. Berbeda dengan tampang bulat, pengaruh
torsi pada tampang persegi panjang menjadi suatu permasalahan yang cukup
kompleks untuk dibahas.
Namun, pada struktur-struktur bangunan, tentu saja tampang persegi
panjang sering dijumpai terutama pada struktur bangunan beton bertulang,
khususnya balok. Kolom berbentuk persegi panjang juga banyak dijumpai. Oleh
karena itu, dalam tugas akhir ini, Penulis akan menjabarkan beberapa besaran yang
berhubungan dengan torsi yang kemudian akan digunakan dalam perencanaan
struktur beton bertulang yaitu tegangan torsi dan inersia torsi.
Tegangan torsi akan digunakan untuk perencanaan tulangan geser pada
komponen struktur beton bertulang sedangkan inersia torsi akan digunakan untuk
menganalisis gaya dalam (momen torsi) yang terjadi dalam komponen struktur
dengan menggunakan metode Finite Element.
2
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
I.2. Permasalahan
Yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah
bagaimana cara mendapatkan suatu fungsi torsi untuk tampang persegi. Fungsi torsi
ini kemudian akan diperlukan untuk menghitung tegangan geser yang terjadi pada
suatu tampang persegi dimana besarnya tegangan geser torsi adalah turunan pertama
dari fungsi torsi terhadap panjang sisi persegi.
Fungsi torsi ini akan diturunkan dari suatu persamaan umum torsi dengan
memasukkan kondisi-kondisi batas untuk bentuk persegi. Kemudian persamaan ini
akan diselesaikan hingga diperoleh suatu fungsi torsi yang kemudian dapat
digunakan untuk menghitung tegangan geser puntir maupun inersia torsi untuk
tampang persegi.
I.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan utama penulisan tugas akhir ini adalah untuk
memperoleh tabel-tabel praktis yang dapat digunakan untuk perhitungan tegangan
torsi dan inersia torsi pada tampang persegi panjang dengan perbandingan ukuran
panjang (b) dan lebar (a) tampang yang bervariasi. Tabel-tabel yang dibuat dalam
tugas akhir ini adalah tabel yang berisikan nilai-nilai konstanta yang diperlukan
untuk memudahkan perhitungan besaran-besaran seperti tegangan torsi, momen torsi,
inersia torsi, serta hubungan antara momen torsi dengan tegangan torsi.
Tabel-tabel yang diperoleh ini akan diaplikasikan ke dalam penggunaan
umum seperti salah satu contohnya yaitu nilai inersia torsi. Nilai inersia torsi
dibutuhkan sebagai salah satu komponen untuk menentukan kekakuan struktur dalam
analisis struktur dengan elemen hingga yang pada saat ini banyak digunakan. Inersia
torsi ini diperlukan untuk menganalisis suatu struktur yang mengalami torsi.
3
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Hubungan antara momen torsi dan tegangan torsi diperlukan karena pada
umumnya melalui analisa struktur yang diperoleh terlebih dahulu adalah gaya-gaya
dalam pada suatu komponen struktur dimana momen torsi termasuk salah satunya.
Dari nilai momen yang diperoleh kemudian dengan bantuan tabel yang diperoleh dari
tugas akhir ini, besarnya tegangan geser pada suatu tampang persegi dapat diperoleh
dengan mudah.
Tugas akhir ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran akan
pentingnya analisis torsi pada suatu bangunan khususnya pada suatu elemen grid,
contohnya sistem balok anak. Dari hasil-hasil analisis yang diperoleh, pada akhir
tugas akhir ini akan diberikan sebuah contoh aplikasi analisis torsi pada suatu elemen
grid dalam menghitung momen torsi yang terjadi serta bagaimana cara
merencanakan tulangan untuk menahan momen torsi ini.
I.4. Pembatasan Masalah
Dalam tugas akhir ini akan dibahas mengenai analisis torsi pada tampang
persegi dimana penurunan deformasi torsinya akan diturunkan dengan menggunakan
bantuan tampang lingkaran, sedangkan untuk menentukan persamaan torsi
didasarkan kepada Hukum Hooke dengan menggunakan bantuan Metode Semi-Invers
Saint Venant dan penurunan fungsi torsinya didasarkan pada metode Prandtl (Soap
Film Analogy).
Pembahasan utama dari tugas akhir ini adalah hingga memperoleh tabeltabel praktis yang diperlukan untuk perhitungan tegangan torsi, inersia torsi, dan
hubungan antara momen torsi dengan tegangan torsi. Aplikasi pada struktur beton
bertulang hanya merupakan tambahan untuk memperjelas penggunaan hasil dari
4
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
tugas akhir ini. Sehingga pembahasan tentang struktur beton bertulang secara
terperinci tidak termasuk di dalam tugas akhir ini.
Model yang digunakan untuk aplikasi dari hasil analisis torsi ini adalah
model sistem balok bersilang dimana biasanya momen torsi yang terjadi cukup besar
untuk diperhitungkan. Bahan yang digunakan adalah beton bertulang. Analisis
struktur dilakukan dengan Finite Element Methode untuk elemen grid. Kontrol
analisis struktur dengan menggunakan program SAP2000. Perencanaan tulangan
untuk torsi didasarkan pada SNI-03-2847-2002.
I.5. Metodologi Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah literatur
yaitu dengan mengumpulkan data-data dan keterangan dari buku-buku yang
berhubungan dengan pembahasan pada tugas akhir ini serta masukan-masukan dari
dosen pembimbing. Untuk perhitungan tabel-tabel dilakukan dengan bantuan
program Microsoft Excel 2007. Sedangkan untuk perhitungan gaya-gaya dalam yang
terjadi pada komponen struktur dilakukan dengan metode Finite Element yang
kemudian hasilnya akan dikontrol dengan bantuan program SAP2000.
Berikut ini adalah metodologi dalam penulisan Tugas Akhir ini :
I.
Pendahuluan
I.1.
I.2.
Permasalahan
I.3.
I.4.
Pembatasan Masalah
I.5.
Metodologi Pembahasan
5
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
II.
Tinjauan Pustaka
II.1. Dasar-Dasar Teori
II.1.1. Pengantar Torsi
II.1.2. Elastisitas
II.1.3. Tegangan
II.1.4. Regangan
II.1.5. Hukum Hooke
II.1.6. Analogi Membrane Elastic oleh Prandtl (Soap Film Analogy)
II.1.7. Metode Elemen Hingga Untuk Elemen Grid
II.2. Analisis Torsi Pada Tampang Sembarang
II.2.1. Metode Semi-Invers Saint-Venant
II.2.2. Hubungan Antara Momen Torsi Dengan Fungsi Torsi
II.3. Torsi Pada Beton Bertulang
III.
IV.
6
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
VI.
Penutup
VI.1. Kesimpulan
VI.2. Saran
7
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
yaitu dengan menggunakan tangan kanan, empat jemari selain jempol dilipat untuk
menunjukkan momen sehingga jempol akan menunjuk ke arah vektor. Representasi
momen yang lain adalah dengan menggunakan panah lengkung yang mempunyai
arah torsi. Lihat Gambar.II.2.
Berat Pelat
Balok
Balok
Beban Angin
atau Gempa
Beban Angin
atau Gempa
T
T
T
T
Gambar.II.2.Arah Kerja Torsi Sesuai Dengan Kaidah Tangan Kanan dan Panah Lengkung
9
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Momen yang menghasilkan puntir pada suatu batang disebut momen puntir
atau momen torsi. Batang yang menyalurkan daya melalui rotasi disebut poris atau as
(shaft). Dalam tugas akhir ini, shaft yang akan dibahas secara khusus adalah shaft
yang berbentuk persegi yang dalam bidang teknik struktur bangunan banyak
dijumpai yaitu pada balok dan kolom struktur beton bertulang.
1.2. Elastisitas
Elastisitas ialah sifat suatu bahan apabila gaya luar mengakibatkan
perubahan bentuk (deformation) tidak melebihi batas tertentu, maka perubahan
bentuk akan hilang setelah gaya dilepas. Hampir semua bahan teknik memiliki sifat
elastisitas ini.
Dalam pembahasan torsi dalam tugas akhir ini, bahan-bahan akan dianggap
bersifat elastis sempurna yaitu benda akan kembali seperti semula secara utuh setelah
gaya yang bekerja padanya dilepas.
1.3. Tegangan
Tegangan didefinisikan sebagai intensitas gaya yang bekerja pada tiap
satuan luas bahan. Untuk menjelaskan ini, maka akan ditinjau sebuah benda yang
dalam keadaan setimbang seperti terlihat pada Gambar.II.3. Akibat kerja gaya luar
P1, P2, P3, P4, P5, P6, dan P7, maka akan terjadi gaya dalam di antara benda. Untuk
mempelajari besar gaya ini pada titik sembarang O, maka benda diandaikan dibagi
menjadi dua bagian A dan B oleh penampang mm yang melalui titik O.
10
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
P1
P2
m
B
P7
O
P3
P4
m
P6
P5
Kemudian tinjaulah salah satu bagian ini, misalnya A. Bagian ini dapat
dinyatakan dalam keadaan setimbang akibat gaya luar P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7 dan
gaya dalam terbagi di sepanjang penampang mm yang merupakan kerja bahan. Oleh
karena intensitas distribusi ini, tegangan dapat diperoleh dengan membagi gaya tarik
total P dengan luas potongan penampang A.
Untuk memperoleh besar gaya yang bekerja pada luasan kecil A, misalnya
dari potongan penampang mm pada titik O, dapat diamati bahwa gaya yang bekerja
pada elemen luas ini diakibatkan oleh kerja bahan bagian B terhadap bahan bagian A
yang dapat diubah menjadi sebuah resultante P. Apabila tekanan terus diberikan
pada luas elemen A, harga batas P/A akan menghasilkan besar tegangan yang
bekerja pada potongan penampang mm pada titik O. arah batas resultante P adalah
arah tegangan.
11
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Umumnya, arah tegangan ini miring terhadap luas A tempat gaya bekerja
sehingga dapat diuraikan menjadi dua komponen tegangan yaitu tegangan normal
yang tegak lurus terhadap luas dan tegangan geser yang bekerja pada bidang luas A.
Tegangan normal dinotasikan dengan huruf dan tegangan geser dengan
huruf . Untuk menunjukkan arah bidang dimana tegangan tersebut bekerja,
digunakan subskrip terhadap huruf-huruf ini. Tegangan normal menggunakan sebuah
subskrip yang menunjukkan arah tegangan yang sejajar terbadap sumbu koordinat
tersebut, sedangkan tegangan geser menggunakan dua buah subskrip dimana huruf
pertama menunjukkan arah normal terhadap bidang yang ditinjau dan huruf kedua
menunjukkan arah komponen tegangan. Gambar.II.4 menunjukkan arah komponenkomponen tegangan yang bekerja pada suatu elemen kubus kecil pada titik O pada
Gambar.II.1.
z
Z
x
ZX
ZY
Y
XZ
YX
XY
YZ
YZ
XY
XZ
YX
ZY
Y
ZX
Untuk menjelaskan tegangan yang bekerja pada keenam sisi elemen ini
diperlukan tiga simbol x, y, z untuk tegangan normal dan enam simbol xy, yx, xz,
12
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
zx, yz, zy untuk tegangan geser. Dengan meninjau kesetimbangan elemen secara
sederhana, maka jumlah simbol tegangan geser dapat dikurangi menjadi tiga.
ZX
XZ
XZ
ZX
x
Apabila momen gaya yang bekerja pada elemen terhadap garis yang melalui
titik tengah C dan sejajar sumbu x, maka hanya tegangan permukaan yang
diperlihatkan pada Gambar.II.5 yang perlu ditinjau. Gaya benda, seperti berat
elemen, dapat diabaikan karena semakin kecil ukuran elemen, maka gaya benda yang
bekerja padanya berkurang sebesar ukuran linier pangkat tiga. Sedangkan gaya
permukaan berkurang sebesar ukuran linier kuadrat. Oleh karena itu, untuk elemen
yang sangat kecil, besar gaya benda sangat kecil jika dibandingkan dengan gaya
permukaan sehingga dapat dihilangkan ketika menghitung momen.
Dengan cara yang sama, orde momen akibat ketidak-merataan distribusi
gaya normal lebih tinggi dibandingkan dengan orde momen akibat gaya geser dan
menjadi nol dalam limit. Juga gaya pada masing-masing sisi dapat ditinjau sebagai
luas sisi kali tegangan di tengah. Jika ukuran elemen kecil pada Gambar.II.5 adalah
dx, dy, dz, maka momen gaya terhadap P, maka persamaan kesetimbangan elemen
ini adalah :
xz dx dy dz = zx dx dy dz
(II.1)
13
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Dua persamaan lain dapat diperoleh dengan cara yang sama sehingga
didapatkan :
xy = yx
zx = xz
zy = yz
(II.2)
ini
dan
persamaan
kesetimbangan
akan
dapat
diperoleh
dengan
Z + Z
x
ZX + ZX
Y
XZ + XZ
ZY + ZY
YX
XY
YZ + YZ
YX + YX
XZ
YZ
XY + XY
X + X
P
ZY
Y + Y
ZX
14
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Sesudah dibagi dengan jx, jy, jz, dan seterusnya hingga batas penyusutan
elemen hingga titik x, y, z maka akan didapatkan :
+
+
+
+
+
+
+=0
+=0
(II.3)
+=0
Persamaan (II.3) ini harus dipenuhi di semua titik di seluruh volume benda.
Tegangan berubah di seluruh volume benda, dan apabila sampai pada permukaan,
tegangan-tegangan ini harus sedemikian rupa sehingga setimbang dengan gaya luar
yang bekerja pada permukaan benda.
1.4. Regangan
Regangan didefinisikan sebagai suatu perbandingan antara perubahan
dimensi suatu bahan dengan dimensi awalnya. Karena merupakan rasio antara dua
panjang, maka regangan ini merupakan besaran tak berdimensi, artinya regangan
tidak mempunyai satuan. Dengan demikian, regangan dinyatakan hanya dengan
suatu bilangan, tidak bergantung pada sistem satuan apapun. Harga numerik dari
regangan biasanya sangat kecil karena batang yang terbuat dari bahan struktural
hanya mengalami perubahan panjang yang kecil apabila dibebani.
Dalam membahas perubahan bentuk benda elastis, selalu dianggap bahwa
benda terkekang sepenuhnya sehingga tidak bisa bergerak sebagai benda kaku
sehingga tidak mungkin ada perpindahan partikel benda tanpa perubahan bentuk
benda tersebut.
15
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Pada pembahasan ini yang ditinjau hanya perubahan bentuk yang kecil yang
biasa terjadi pada struktur teknik. Perpindahan kecil pertikel yang berubah bentuk ini
diuraikan ke dalam komponen u, v, w berturut-turut sejajar dengan sumbu koordinat.
Besar komponen ini dianggap sangat kecil dan bervariasi di seluruh volume benda.
z
dx
dy
dz
A
O
P
Tinjau elemen kecil dx dy dz dari sebuah benda elastis seperti terlihat pada
Gambar.II.7. Apabila benda mengalami perubahan bentuk dan u, v, w merupakan
komponen perpindahan titik P, perpindahan titik di dekatnya , A, dalam arah x pada
sumbu x adalah orde pertama dalam dx, yaitu u + (ju/jx) dx akibat pertambahan
fungsi u sebesar (ju/jx) dx sesuai dengan pertambahan panjang elemen PA akibat
perubahan bentuk adalah (ju/jx) dx. Sedangkan satuan perpanjangan (unit
elongation) pada titik P dalam arah x adalah (ju/jx). Dengan cara yang sama, maka
diperoleh satuan perpanjangan dalam arah y dan z adalah (jv/jy) dan (jw/jz).
16
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
x
dx
P
v
u
A
v + vx dx
P'
A'
dy
B
u + uy dy
B'
y
Gambar.II.8.Perpindahan Titik-Titik P, A, dan B
17
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
=
+
=
+
=
+
(II.4)
!
=
"
(II.5)
!
=
"
!
"
(II.6)
dimana adalah suatu konstanta yang disebut dengan ratio Poisson (Poissons
Ratio). Untuk sebagian besar bahan, ratio poisson dapat diambil sama dengan 0,25.
Untuk baja struktur biasanya diambil sama dengan 0,3.
Apabila elemen di atas mengalami kerja tegangan normal x, y, z secara
serempak, terbagi rata di sepanjang sisinya, komponen resultante regangan dapat
diperoleh dari persamaan (II.5) dan (II.6) yaitu :
=
=
=
1
%! &! + ! '(
"
1
%! )! + ! *(
"
1
%! &! + ! '(
"
(II.7)
18
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
45
= (z y) =
(II.8)
Kondisi tegangan seperti itu disebut geser murni (pure shear). Pertambahan panjang
elemen tegak Ob sama dengan berkurangnya panjang elemen mendatar Oa dan Oc,
dan dengan mengabaikan besaran kecil dari orde kedua, kita bisa menyimpulkan
bahwa panjang elemen ab dan bc tidak berubah selama terjadinya perubahan bentuk.
Sudut antara sisi ab dan bc berubah dan besar regangan geser yang bersangkutan
bisa diperoleh dari segi tiga Obc. Sedudah perbuahan bentuk akan didapatkan :
19
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
1 + 6
+,
2
= tan 1 5 =
+4 2
1 + 6
Maka diperoleh :
2
tan tan
1
+,
2
4
2 = 1 + 6
2 =
= tan 1 5 =
2
4 2
1 + 6
+1 + tan tan
1+
4
2
2
6 =
dan
6 =
&1+'!
1
)! !* =
=
"
"
2
=
&1+'!
1
7! )!*8 =
=
"
"
2
(II.9)
2&1+'! 2&1+'9
=
"
"
(II.10)
"
2&1+'
(II.11)
9
:
(II.12)
Hubungan antara regangan dan tegangan geser didefinisikan oleh konstanta E dan v
yaitu :
=
:=
dimana konstanta G didenisikan oleh (II.11), dan disebut modulus elastisitas dalam
geser (modulus of elasticity in shear) atau modulus kekakuan (modulus of rigidity).
20
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Apabila tegangan geser bekerja ke semua sisi elemen, seperti terlihat pada
Gambar.II.5, pelentingan sudut antara dua sisi yang berpotongan hanya tergantung
kepada komponen tegangan geser yang bersangkutan dan diperoleh :
9
:
9
:
9
=
:
y
B
A
dx
D
dy
C
+
x dx
21
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
gaya per satuan luas, dan S sebagai tegangan inisial dalam gaya per satuan panjang,
maka gaya vertikal murni yang diakibatkan oleh tegangan S yang bekerja sepanjang
sisi AD dan BC dari membran (dengan mengasumsikan perpindahan yang terjadi
adalah sangat kecil sehingga nilai sin tan) berturut-turut adalah
; < sin A? +
?
?
<B ; < tan A? +
<B = ; <
A +
<B
Dengan cara yang sama akan diperoleh gaya vertikal murni yang diakibatkan oleh
tegangan S yang bekerja sepanjang sisi AB dan DC berturut-turut adalah
; <
; <
A +
<B
+ ; <
A +
<B ; <
+ ; <
A +
<B + C < < = 0
; <
A <B + ; <
A <B = C < <
D
D
< < + ;
< < = C < <
D
D
E
E
F
+
=
E
E
G
(II.13)
22
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
dimana : {f}
(II.14)
[k]
{d}
23
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
24
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
z1
z2
GJ
Mx1
Mx2
Sy1
Sy2
L
Untuk elemen grid, seperti yang telah disebutkan di atas, kekakuan lokalnya
merupakan gabungan dari kekakuan lokal untuk elemen batang dengan kekakuan
lokal untuk elemen torsi murni. Berikut ini adalah matriks kekakuan yang disebutkan
di atas :
Matriks kekakuan lokal untuk elemen batang (Frame Element)
12
"O
7K8 = Q R 6P
P 12
6P
6P
4PD
6P
2PD
6P
2PD
T
6P
D
4P
12
6P
12
6P
:U 1
V
P 1
:U
P
0
:U
P
6"O
PD
0
4"O
P
6"O
D
P
0
4"O
P
1
W
1
12"O
PQ
0
6"O
PD
12"O
PQ
6"O
PD
6"O
]
PD \
:U
0 \
P
\
4"O \
0
P \
6"O \
0 D\
P \
:U
0 \
P
\
4"O \
0
P [
0
Kekakuan lokal dari semua jenis struktur dapat diubah menjadi kekakuan
global dengan menggunakan persamaan :
%K^( = 7_87K87_8`a
25
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
dimana [T] merupakan matriks transformasi yang berbeda-beda untuk jenis struktur
tertentu dan [T]-1 merupakan invers dari matriks transformasi.
Matriks transformasi untuk elemen grid dapat disusun dengan mengacu
pada Gambar.II.13 sehingga diperoleh :
1
Z0
Y
7_8 = Y0
Y0
Y0
X0
7_8`a
1
Z0
Y
= Y0
Y0
Y0
X0
0
cos ?
sin ?
0
0
0
0
sin ?
cos ?
0
0
0
0
cos ?
sin ?
0
0
0
0
sin ?
cos ?
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
cos ?
sin ?
0
0 ]
\
0 \
0 \
sin ? \
cos ? [
0
0
0
0
cos ?
sin ?
0
0 ]
\
0 \
0 \
sin ? \
cos ? [
V1
X
Mx1
1
My1
V2
Mx2
My2
26
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
12"O
Z Q
Y P
Y 0
ha
gi l Y
a
6"O
e
ei e
e Y
a
Y PD
=Y
12"O
f hD k
i D e Y PQ
e
e
e Y
di D j Y 0
Y
Y 6"O
X PD
:U
P
0
:U
P
4"O
P
6"O
D
P
0
4"O
P
12"O
PQ
0
6"O
PD
12"O
PQ
6"O
PD
6"O
]
PD \
:U
0 \
ha LMN
P
\ a
gi
l
a LMN
g
l
4"O \ ma
e
e
e
e e
0
i a LMN e
P \ na
6"O \ D k f hD LMN k
0 D \f
i D LMN e
P \ emD e e
e
dnD j ei
:U
D LMN j
d
\
0
P
\
4"O \
0
P [
0
(II.15)
Setelah nilai-nilai perpindahan diperoleh dari persamaan (II.15), maka gayagaya dalam untuk tiap elemen dapat dicari dengan menggunakan persamaan (II.14).
II.2. Analisis Torsi Pada Tampang Sembarang
2.1. Metode Semi-Invers Saint-Venant
y
z
P'
T
z
Anggap suatu bahan yang menalami torsi dengan suatu potongan melintang
seragam dari tampang sembarang seperti terlihat pada Gambar.II.14. Tegangan yang
didistribusikan pada ujung-ujung yaitu zx dan zy akan menghasilkan torsi sebesar T.
27
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
pada umumnya, semua distribusi tegangan pada ujung potongan akan menghasilkan
torsi.
Menurut Saint-Venant, distribusi tegangan pada potongan yang cukup jauh
dari ujung bergantung hanya pada besar momen torsi dan tidak tergantung pada
distribusi tegangan pada ujungnya. Oleh karena itu, untuk suatu element torsi
panjang, distribusi tegangan pada ujung tidak akan mempengaruhi distribusi pada
bagian makro dari elemen torsi.
Metode
Saint-Venant
dimulai
dengan
suatu
perkiraan
komponen
perpindahan akibat torsi. Perkiraan ini didasarkan kepada perubahan geometri yang
terjadi pada elemen torsi yang terdeformasi. Saint-Venant mengasumsikan tiap
elemen torsi lurus dengan tampang tetap selalu memiliki suatu sumbu putar yang
tegak lurus terhadap potongan melintangnya yang bertindak sebagai poros kaku pada
pusatnya. Dalam hal ini, poros diambil sejajar dengan sumbu z.
Tinjau suatu titik P dengan koordinat (x, y, z) dari pusat O sebelum
mengalami deformasi. Setelah mengalami deformasi akibat torsi, P bergerak ke P. P
akan berpindah sejauh w sejajar sumbu z karena warping (distorsi ke arah luar
bidang) dari potongan melintang dan berpindah sejauh u dan v sejajar sumbu x dan
sumbu y karena rotasi dasar potongan melintang di mana P berada dengan sudut
puntir sebesar terhadap poros. Sedangkan sudut puntir ini bervariasi menurut
jarak z dari poros. Dapat dituliskan bahwa d/dz sebagai suatu laju puntiran . Maka
pada jarak z dari pusat O, sudut puntir adalah sebesar = z.
28
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
x
x'
x
P(x,y)
y'
P'(x',y')
= o = +p7cos)? + m* cos ?8
dan
= )cos m 1* sin m
= o = +p7sin)? + m* sin ?8
Untuk perpindahan yang sangat kecil, akan diperoleh nilai-nilai sin dan
cos 1, maka :
u = -y = -y z
v = x = x z
komponen
perpindahan
ini
diperoleh,
maka
kita
akan
29
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
& '
=
=0
=
=
=
& '
=
=0
% &,'(
=
=0
&,'
% &,'( & '
+
=
+
= r
s
&,'
% &,'( & '
+
=
+
= r
+ s
(II.16)
=0
(II.17.a)
=0
(II.17.b)
=0
(II.17.c)
9 =
(II.18)
1 5 1 5 = 0
Hasil dari ruas kiri dari persamaan ini juga memberikan nilai 0, hal ini menunjukkan
bahwa persamaan (II.18) yang diambil memenuhi persamaan (II.17.c).
30
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
u
v w),*
= V
E w),*
W
u
1W (II.19.a)
u
v w),*
= V
E w),*
+ W
+ 1W (II.19.b)
u
= 2
(II.20)
1 5 1 x 5 = 2
x
= 2:
(II.21)
1 5 1 5 = 2:
E t
E t
= 2:
E
E
(II.22)
31
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
ini harus berarah tegak lurus terhadap garis normalnya. Kedua komponen tegangan
geser zx dan zy yang bekerja pada potongan melintang dengan sisi-sisi dx, dy, dan
ds dapat dinyatakan dengan :
zx = sin
zy = cos
y
S
R
O
dx
dy
ds
n
ZY
ds
ZX
ds
ds
dy
A
32
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
<
<y
cos ? =
<
<y
(II.23)
Karena komponen tegangan geser pada arah n pada gambar pada keliling
elemen harus bernilai nol, maka proyeksi zx dan zy dalam arah normal adalah :
zx cos - zy sin = 0
(II.24)
t N
Nz
Nt
Nz
=0
keliling S. Karena tegangan merupakan turunan partial dari , maka nilai konstan
ini dapat dianggap nol.
+
(II.25.a)
(II.25.b)
t
5 < <
(II.25.c)
t)*
<
< < = <
< = <
< = < | <
<
t)*
33
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
< < = ~ < <
Langkah yang sama dilakukan untuk komponen lain dari integaral pada persamaan
(II.25.c) sehingga diperoleh :
~
< < = ~ < <
(II.24)
34
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
terjadi pada titik tengah dari sisi yang panjang dan arah kerjanya sejajar dengan sisi
tersebut.
Gaya geser torsi akan timbul di permukaan batang terpuntir dan cenderung
menyebabkan terjadinya retak tarik diagonal sama seperti yang diakibatkan oleh
gaya geser lentur, akan tetapi gaya geser torsi akan bekerja pada arah yang
berlawanan untuk sisi penampang yang berhadapan. Karena pada umumnya gaya
geser dan torsi muncul secara bersamaan atau bahkan berinteraksi satu sama lain,
tinjauan efek gaya tarik diagonal pada satu sisi permukaan penampang batang
merupakan penjumlahan dari keduanya.
Apabila kuat tarik beton terlampaui, maka akan dapat dilihat bahwa pada
permukaan terjadi retak beton yang kurang lebih membentuk sudut 45 terhadap
sumbu batang komponen struktur tersebut. Dengan demikian, diperlukan batang
tulangan baja untuk dipasang melintang terhadap arah retakan sedemikian sehingga
mengahalangi keruntuhan lebih lanjut. Tulangan torsi pada balok umumnya dipasang
pada arah memanjang balok dan letaknya disebar merata di sekeliling balok
terpuntir.
Ketentuan perencanaan tulangan torsi diberikan dalam SK SNI-03-28472002 pasal 13.6 di mana diberikan batasan-batasan nilai momen puntir terfaktor
minimum yang dapat diabaikan, syarat kuat torsi rencana yang harus digunakan,
syarat tulangan torsi minimum dan jarak sengkang maksimum. Isi dari Pasal 13 SNI03-2847-2002 tentang Geser dan Puntir ini dapat dilihat pada Lampiran II.
35
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
BAB III
TORSI PADA TAMPANG PERSEGI
E
F
+
=
E
E
G
(III.1)
_b
2
y
Gambar.III.1.Tampang Persegi
36
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Panjang b > a
Dari kondisi simetri terhadap sumbu y dan kondisi batas pada sisi segiempat
x = a/2, maka persamaan (II.13) dapat dipenuhi dengan mengambil nilai z dalam
bentuk deret :
= - cos
a,Q,
2
(III.2)
a,Q,
(III.3)
= - cos
a,Q,
2
2
2
= -
sin
a,Q,
D
2 D
2
= - 1 5 cos
D
a,Q,
(III.4)
= - cos
a,Q,
2
2
= - cos
a,Q,
37
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
D
2
= - cos
D
a,Q,
(III.5)
D D
C
+ D=
D
;
2
C 4
2
2
2 D
+ - cos
=
)1*)`a*/D cos
- 1 5 cos
; 2
a,Q,
- cos
a,Q,
a,Q,
a,Q,
2
2
2 D
C
4
r 1 5 s =
)1*)`a*/D cos
;
2
1
a,Q,
C 4
2 D
5 =
)1*)`a*/D
; 2 -
(III.6)
2 D
5 =0
D = 1
2 D
5
= 1
2
5
a = cosh + sinh
a = cosh
2
2
+ sinh
(III.7)
= ,
o = 0
oo = 0
38
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
2 D
C 4
5 =
)1*)`a*/D
; 2 -
2 D
C 4
5 ,=
)1*)`a*/D
; 2 -
,=
C 4 D
)1*)`a*/D
; Q 2 Q -
Maka diperleh :
= cosh
C 4 D
)1*)`a*/D
; Q 2 Q -
(III.8)
= a + D
2
2 C 4 D
+ sinh
+
)1*)`a*/D
; Q 2 Q -
(III.9)
2- C 4 D
+
)1*)`a*/D = 0
2
; Q 2 Q -
2C 4 D
= Q Q )1*)`a*/D
2
; 2 -
C 4 D
)1*)`a*/D
; Q 2 Q -
=
2cosh
2
39
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
C 4 D
)1*)`a*/D
2 C 4 D
; Q 2 Q -
=
cosh
+
)1*)`a*/D
2
; Q 2 Q -
cosh
2
=
cosh)2/* C 4 D
C 4 D
)1*)`a*/D
+
)1*)`a*/D
Q
Q
; 2 -
cosh)2-/2* ; Q 2 Q -
2
5
cosh 1
)`a*
C 4 D
)1* D 1
=
Q
Q
2; 2 -
cosh 1
5
2
(III.10)
2
5
cosh 1
)`a*
C 4 D
1
cos 2
D
)1*
=
2; 2Q
Q
cosh 1
5
a,Q,
2
(III.11)
Dengan menukarkan nilai p/s dengan 2G, maka akan diperoleh fungsi torsi :
2
cosh 1
5
)`a*
1
8:D
cos 2
D
)1*
Q
1
=
Q
22
cosh 1
5
a,Q,
2
(III.12)
40
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
2
5
cosh 1
)`a*
8:D
1
cos 2
=
Q )#1* D 1 #
Q
2
2
cosh 1
5
a,Q,
2
9
2
cosh 1
5
)`a* 2
8:D
1
sin 2
D
)#1*
=
1
#
22Q
cosh 1
5
a,Q,
2
9
2
cosh 1
5
)`a*
1
8:
sin 2
D
)#1*
1
#
22D
D
5
cosh 1
a,Q,
2
(III.13)
)`a*
8:
1
1
2
D )#1* D 1 #
sin
D
22
2
cosh 1
5
a,Q,
2
)`a*
)`a*
8:
1
1
D
D
)#1*
)#
1
#
1*
22D
D
cosh 1
5
a,Q,
2
9
9
8:
1
1
D 1 #
22D
cosh 1
5
a,Q,
2
1
1
8
: D D 1 #
2
2
cosh 1
5
a,Q,
2
41
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
9 Ka :
(III.14)
dimana :
Ka
8
1
1
D 1 #
D
22
cosh 1
5
a,Q,
2
Agar nilai deret dapat mendekati dengan cepat, maka persamaan untuk
menentukan nilai k1 di atas disederhanakan menjadi :
Diketahui bahwa :
1
1
8
Ka D D #
2
2
5
D cosh 1
a,Q,
2
a,Q,
1
1
1
1
2D
1
+
+
+
+
D
8
D 1D 3D 5D
8
1
D
22
D
5
a,Q, cosh 1
2
8
8
+ 0.002
+ 0.000
+. . . +
0.399
0 1 # D )0.401* 1 # 0.325 0.675
D
2
2
a
8
8
+ 0.000
+. . . +
+ 0.000
0.086
0 1 # D )0.086* 1 # 0.070 0.930
D
2
2
a
8
8
+ 0.000
+ 0.000
+. . . +
0.001
0 1 # D )0.001* 1 # 0.001 0.999
D
2
2
a
Untuk nilai b/a lainnya, perhitungan dilakukan dengan bantuan program excel.
42
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
b/a
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
k1
0.675
0.720
0.759
0.793
0.822
0.848
0.869
0.888
0.904
0.918
0.930
0.940
0.949
0.956
0.963
k1
0.968
0.973
0.977
0.980
0.983
0.985
0.988
0.989
0.991
0.992
0.993
0.994
0.995
0.996
0.996
b/a
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
k1
0.997
0.999
0.999
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
2
5
cosh 1
)`a*
8:D
1
cos 2
Q )#1* D 1 #
Q
2 2
cosh 1
5
a,Q,
2
9
2
5
sinh 1
)`a* 2
1
8:D
cos 2
D
)#1*
#
22Q
Q
cosh 1
5
a,Q,
2
9
2
sinh 1
5
)`a*
8:
1
cos 2
D
)#1*
#
22D
D
cosh 1
5
a,Q,
2
(III.15)
2
sinh 1
5
)`a*
1
8:
2 1
D )#1* D
D
22
cosh 1
5
a,Q,
2
9
)`a*
1
28:
D )#1* D tanh A
B
D
2
2
a,Q,
9 KD :
(III.16)
43
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
dimana :
)`a*
8
1
2KD D D )#1* D tanh A
B
2
2
a,Q,
8
8
+ 0.040
# 0.020
+ 0.012
# 0.008
+. . . +
# 0.111
0.917
0 D )0.833* 0.675
2
2D
a
aa
aa
aa
Untuk nilai b/a lainnya, perhitungan dilakukan dengan bantuan program excel.
Nilai k2 yang telah dihitung dapat dilihat pada Tabel.III.2
Tabel.III.2. Nilai Konstanta Tegangan Maksimum Arah zx (k2) Untuk Tampang
Persegi
b/a
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
k2
0.675
0.693
0.706
0.716
0.723
0.728
0.732
0.735
0.737
0.738
0.739
0.740
0.741
0.741
0.742
b/a
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
k2
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
b/a
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
k2
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
44
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Jika kedua tegangan geser yaitu tegangan geser maksimum arah zy dan
tegangan geser arah zx yang telah diperoleh di atas dibandingkan, maka akan
diperoleh hubungan :
9 KD
9 Ka
9 KQ 9
KQ
(III.17)
0.675
1
0.675
KQ
0.739
0.795
0.930
KQ
0.742
0.743
0.999
Untuk nilai b/a lainnya, perhitungan dilakukan dengan bantuan program excel.
45
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
b/a
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
k3
1.000
0.963
0.930
0.903
0.880
0.858
0.842
0.828
0.815
0.804
0.795
0.787
0.781
0.775
0.771
k3
0.767
0.763
0.759
0.757
0.755
0.753
0.751
0.750
0.749
0.748
0.747
0.746
0.746
0.745
0.745
b/a
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
k3
0.744
0.743
0.743
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
_ 2
`D ` D
< <
2
cosh 1
5
)`a*
8:D
1
cos 2 < <
_ 2
Q )#1* D 1 #
Q
22
`D ` D
cosh 1
5
a,Q,
2
D
D
2
cosh 1
5
)`a*
16:D D
1
2
_
Q )#1* D 1 #
sin
<
2- 2
2Q
`D a,Q,
cosh 1
5
2
` D
2
cosh 1
5
)`a*
16:Q D
1
)#1*)`a*
D H1 # )#1*J <
_
)#1* D 1 #
22
`D a,Q,
cosh 1
5
2
2
cosh 1
5
1
32:Q D
<
1 #
_
22
`D a,Q,
cosh 1
5
2
46
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
D
2
32:Q
1
sinh 1 5
_
#
2 cosh 12-5
a,Q,
2
`D
22
32:Q
32:Q
1 1 sinh 1 2 5 # sinh 1# 2 5
_
# A# B #
22
2
2
2
2
cosh 1
5
a,Q,
a,Q,
2
2
1 64:
1 sinh 1 2 5
32:Q #
_
2
2
cosh 12-5
a,Q,
a,Q,
2
2
tanh 1
5
1 64:
32:Q 2
#
_
2
a,Q,
a,Q,
Diketahui bahwa :
a,Q,
1
1
1
1
2
1
+
+
+
+
1 3 5
96
2
5
tanh 1
32:Q - 2 64:
2
#
_
96
2
2
a,Q,
2
tanh 1
5
64:
1
2
Q
_ : - #
3
a,Q,
2
tanh 1
5
1 64
2
_ : - #
3 2
Q
a,Q,
_ K :Q _ :U
(III.18)
dengan :
K
(III.19)
2
tanh 1
5
1 64
2
#
3 2 a,Q,
47
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
1 64
1
1 64
+ 0.004
+ 0.000
+. . . +
# 1 0.917
0 # )0.922* # 0.193 0.1406
3 2
3 2
3
a
1
1 128
1 64
+ 0.004
+ 0.000
+. . . +
# 2 0.996
0 # )1.001* # 0.105 0.229
3
3 2
3 2
a
1 320
1 64
1
+ 0.000
+. . . +
+ 0.004
#
5 1.000
0 # )1.005* # 0.042 0.291
3 2
3 2
3
a
Untuk nilai b/a lainnya, perhitungan dilakukan dengan bantuan program excel.
Nilai k4 yang telah dihitung dapat dilihat pada Tabel.III.4
Tabel.III.4. Nilai Konstanta Inersia Torsi Untuk Tampang Persegi (k4)
b/a
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
k4
0.1406
0.154
0.166
0.177
0.187
0.196
0.204
0.211
0.217
0.223
0.229
0.234
0.238
0.242
0.246
b/a
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
k4
0.249
0.253
0.256
0.258
0.261
0.263
0.266
0.268
0.270
0.272
0.273
0.275
0.277
0.278
0.279
b/a
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
k4
0.281
0.287
0.291
0.295
0.298
0.301
0.303
0.305
0.307
0.309
0.310
0.311
0.312
0.333
48
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
_ K A
9 D
B Ka
9 K
_
D -
(III.20)
dimana :
K Ka /K
0.675
4.801
0.1406
K
0.930
4.061
0.229
K
0.999
3.433
0.291
Untuk nilai b/a lainnya, perhitungan dilakukan dengan bantuan program excel.
Nilai k2 yang telah dihitung dapat dilihat pada Tabel.III.5
Tabel.III.5. Nilai Konstanta Hubungan Antara Momen Torsi Dengan Tegangan
Geser Maksimum (k5) Pada Tampang Persegi
b/a
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
k5
4.801
4.675
4.572
4.480
4.396
4.327
4.260
4.209
4.166
4.117
4.061
4.017
3.987
3.950
3.915
b/a
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
k5
3.888
3.846
3.816
3.798
3.766
3.745
3.714
3.690
3.670
3.647
3.637
3.615
3.592
3.583
3.570
b/a
4.0
4.5
5.0
5.5
6.0
6.5
7.0
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
k5
3.548
3.481
3.433
3.390
3.356
3.322
3.300
3.279
3.257
3.236
3.226
3.215
3.205
3.000
49
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
BAB IV
CARA PENGGUNAAN TABEL
Pada bab sebelumnya telah diperoleh tabel-tabel praktis yang dapat
digunakan untuk mempermudah perhitungan torsi. Pada bab ini, akan diberikan
penjelasan
mengenai
cara menggunakan
tabel-tabel
yang telah
diperoleh
sebelumnya.
Untuk penerapan contoh penggunaan tabelnya digunakan suatu tampang
persegi dengan ukuran 200 mm x 400 mm. Bahan yang digunakan adalah beton
dengan mutu 25 Mpa dan memiliki ratio Poisson sebesar 0,2. Laju puntir yang terjadi
dimisalkan sebesar 0.000005 radian.
Dari data-data di atas akan diperoleh besarnya modulus geser adalah sebesar
9791,667 Mpa. Rasio ukuran tampang adalah b/a = 400/200 = 2.
IV.1. Penggunaan Tabel.III.1, Tabel.III.2, dan Tabel.III.3 Untuk Menghitung
Besarnya Tegangan Geser Maksimum Pada Suatu Tampang Persegi
Menentukan besarnya tegangan geser maksimum arah zy :
Untuk nilai b/a = 2, maka dari Tabel.III.1 akan diperoleh nilai k1 = 0.930
Maka nilai tegangan geser maksimum arah zy adalah :
50
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
_
10
4.061
2.538 ip
D 200D 400
51
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
BAB V
APLIKASI ANALISIS TORSI PADA TAMPANG PERSEGI
DAN PEMBAHASAN
V.1. Aplikasi Besaran Inersia Torsi Dalam Menghitung Gaya Dalam Pada
Sistem Balok Bersilang dari Beton Bertulang
Inersia torsi yang didapat pada analisis pada BAB III akan digunakan untuk
menganalisis struktur dengan menggunakan Finite Element Methode. Metode ini
dikenal dengan nama metode kekakuan ataupun metode perpindahan karena dengan
menggunakan metode ini, yang pertama diperoleh adalah perpindahannya baru
kemudian gaya-gaya batang dicari dengan menggunakan perpindahan ini. Dalam
analisis dengan menggunakan metode ini, diperlukan nilai-nilai kekakuan dari
elemen struktur salah satunya adalah besaran inersia torsi.
Pada subbab ini, akan diberikan contoh perhitungan suatu potongan denah
yang memiliki sistem balok bersilang sehingga terdiri dari empat pelat dimana salah
satunya merupkan void seperti terlihat pada Gambar.IV.1. Gaya-gaya pada balok
anak akan dihitung dengan metode Finite Element untuk menunjukkan penggunaan
nilai inersia torsi yang diperoleh dari analisis sebelumnya. Kemudian setelah gayagaya dalam diperoleh, gaya-gaya tersebut akan dikontrol dengan menggunakan hasil
perhitungan dengan program SAP2000.
52
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
VOID
Hasil momen torsi yang terbesar dari balok-balok anak yang ada akan
digunakan untuk merencanakan tulangan puntir sesuai dengan ketentuan di dalam
SNI-03-2847-2002.
Analisis Struktur Sistem Balok Bersilang Dengan Finite Element Methode
VOID
Gambar.IV.2.Denah
53
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
2q
2q
q
MT MT
54
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Kekakuan elemen :
Modulus elastisitas bahan beton bertulang = E = 4700I = 23500 Mpa
Poisson ratio beton bertulang diambil = 0.2
D)a*
= 9791.666 Mpa
d
5
a
2
1
Gambar.IV.5.Model Struktur
I(m )
J ( m4 )
L(m)
Simpul
Awal
Simpul
Akhir
a
2,35 x 10
0,97916 x
B
2,35 x 1010
0,97916 x
2,35 x 10
0,97916 x
2,35 x 1010
0,97916 x
1010
5,4 x 10-3
1010
5,4 x 10-3
1010
5,4 x 10-3
1010
5,4 x 10-3
3,7098 x 10-3
4
3,7098 x 10-3
4
3,7098 x 10-3
4
3,7098 x 10-3
4
10
d
10
55
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Batang
12"O
PQ
6"O
PD
:U
4"O
2"O
?
cos ?
sin ?
23793750
23793750
23793750
23793750
47587500
47587500
47587500
47587500
9081281.56
9081281.56
9081281.56
9081281.56
126900000
126900000
126900000
126900000
63450000
63450000
63450000
63450000
0
1
0
90
0
1
180
-1
0
270
0
-1
Elemen a :
12"O
6"O
Z
0
Q
P
PD
Y
:U
Y
0
0
P
Y
6"O
4"O
Y
0
D
Y
P
P
7K8 Y
12"O
6"O
0
# D
Y# Q
P
P
Y
:U
Y 0
#
0
P
Y
2"O
Y 6"O
0
X PD
P
12"O
PQ
0
6"O
PD
12"O
PQ
6"O
PD
6"O
]
PD \
:U
#
0 \
P
\
2"O \
0
P \
6"O \
0 # D \
P \
:U
0 \
P
\
4"O \
0
P [
0
0
0
23793750
47587500 #23793750
47587500
Z
]
9081281.56
#9081281.56
0
0
0
0
Y 47587500
\
0
0
63450000
126900000
#47587500
\
7K 8 Y
#47587500\
0
0
#47587500 23793750
Y#23793750
0
0
#9081281.56
0
0
9081281.56
Y
\
X 47587500
126900000 [
0
63450000 #47587500
0
Elemen b :
0
0
23793750
47587500
47587500 #23793750
Z
]
9081281.56
#9081281.56
0
0
0
0
Y 47587500
0
0
126900000 #47587500
63450000 \\
7K 8 Y
0
0
#47587500 23793750
#47587500 \
Y#23793750
0
#9081281.56
0
0
9081281.56
0
Y
\
X 47587500
0
63450000 #47587500
0
126900000[
56
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Elemen c :
0
0
23793750
47587500
47587500 #23793750
Z
]
9081281.56
#9081281.56
0
0
0
0
Y 47587500
0
0
126900000 #47587500
63450000 \\
7K 8 Y
0
0
#47587500
#23793750
23793750
#
47587500 \
Y
0
#9081281.56
0
0
9081281.56
0
Y
\
X 47587500
0
63450000 #47587500
0
126900000[
Elemen d :
0
0
23793750
47587500
47587500 #23793750
Z
]
9081281.56
#9081281.56
0
0
0
0
Y 47587500
\
0
0
126900000
#47587500
63450000
\
7KN 8 Y
0
0
#47587500
#23793750
23793750
#47587500
Y
\
0
#9081281.56
0
0
9081281.56
0
Y
\
X 47587500
63450000 #47587500
0
0
126900000 [
dimana :
Elemen a :
%K^( 7_87K87_8`a
1
Z0
Y
7_8 Y0
Y0
Y0
X0
0
,
y
0
0
0
0
#y
,
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
,
y
0
]
0\
0\
0\
#y\
, [
0
0
23793750
47587500
47587500 #23793750
Z
]
9081281.56
#9081281.56
0
0
0
0
Y 47587500
0
0
126900000 #47587500
63450000 \\
%K^ ( Y
0
0
#47587500 23793750
#47587500\
Y#23793750
0
#9081281.56
0
0
9081281.56
0
Y
\
X 47587500
0
63450000 #47587500
0
126900000 [
Elemen b :
0
0
23793750 #47587500
#23793750 #47587500
Z#47587500 126900000
]
0
0
47587500
63450000
Y
0
0
0
9081281.56
0
#9081281.56\\
%K^ ( Y
#23793750
47587500
0
23793750
47587500
0
Y
\
0
47587500 126900000
0
Y#47587500 63450000
\
X
#9081281.56
0
9081281.56 [
0
0
0
Elemen c :
0
0
23793750
#47587500
#47587500 #23793750
Z
]
9081281.56
#9081281.56
0
0
0
0
Y#47587500
\
0
0
126900000
47587500
63450000
\
%K^ ( Y
0
0
47587500
23793750
47587500 \
Y#23793750
0
#9081281.56
0
0
9081281.56
0
Y
\
X#47587500
0
63450000
0
47587500
126900000 [
57
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Elemen d :
0
0
23793750
47587500
#23793750 47587500
Z 47587500 126900000
]
0
0
#47587500 63450000
Y
0
0
0
9081281.56
0
#9081281.56\\
%K^N ( Y
#23793750
#47587500
0
23793750
#47587500
0
Y
\
63450000
0
#47587500 126900000
0
Y 47587500
\
X
#9081281.56
0
9081281.56 [
0
0
0
MT
L
Beban mati :
Lokal :
ha
ia
ia
h
i
i
Global :
h^a
a
i
a
i
h^
i
= - qDL L / 4 qB L / 2
-1440 kg
= MT DL L / 4
576 kg m
= - 5 qDL L2 / 96 qB L2 / 12 =
-1056 kg m
= - qDL L / 4 qB L / 2
-1440 kg
= MT DL L / 4
576 kg m
= 5 qDL L2 / 96 qB L2 / 12
1056 kg m
= ha = -1440 kg
= ia cos ? # ia sin ? =
576 kg m
= h = -1440 kg
= i cos ? # i sin ? =
576 kg m
58
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
i
Beban hidup :
Lokal :
ha
ia
ia
h
i
i
Global :
h^a
a
i
a
i
h^
i
i
= - qLL L / 4
= MT LL L / 4
-500 kg
500 kg m
= - 5 qLL L2 / 96 = -416,667 kg m
= - qLL L / 4
-500 kg
= MT LL L / 4
= 5 qLL L2 / 96
= 416,667 kg m
500 kg m
= ha = -500 kg
= ia cos ? # ia sin ? =
-500 kg m
= h = -500
= i cos ? # i sin ? =
-500 kg m
Elemen b ( = 90 ) :
q
MT
L
Beban mati :
Lokal :
hD
= - qDL L / 4 qB L / 2
-1440 kg
59
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
iD
iD
h
i
i
Global :
= -MT DL L / 4
-576 kg m
= - 5 qDL L2 / 96
-1056 kg m
= - qDL L / 4 qB L / 2
-1440 kg
= -MT DL L / 4
-576 kg m
= 5 qDL L2 / 96
1056 kg m
h^D
= hD = -1440 kg
D
i
= iD sin ? + iD cos ? =
D
i
h^
= h = -1440 kg
i
= i sin ? + i cos ? =
i
-576 kg m
Beban hidup :
Lokal :
hD
iD
iD
h
i
i
Global :
h^D
D
i
= - qLL L / 4
-500 kg
= -MT LL L / 4
-500 kg m
= - 5 qLL L2 / 96 = -416,667 kg m
= - qLL L / 4
-500 kg
= -MT LL L / 4
-500 kg m
= 5 qLL L2 / 96
= 416,667 kg m
= hD = -500 kg
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
D
i
= iD sin ? + iD cos ? =
h^
= h = -500 kg
i
= i sin ? + i cos ? =
i
-500 kg m
Elemen c ( = 180 ) :
2q
5
L
Beban mati :
Lokal :
hQ
iQ
iQ
h
i
i
Global :
= - 2qDL L / 4 qB L / 2
= -2016 kg
= 0
= - 5 2qDL L2 / 96 qB L2 / 12 = -1536 kg m
= - 2qDL L / 4 qB L / 2
= -2016 kg
= 0
= 5 2qDL L2 / 96 qB L2 / 12 = 1536 kg m
h^Q
= hQ = -2016 kg
Q
i
Q
i
h^
i
= iQ cos ? # iQ sin ? = 0
= h = -2016 kg
= i cos ? # i sin ? = 0
61
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
i
Beban hidup :
Lokal :
hQ
iQ
iQ
h
i
i
Global :
= - 2qLL L / 4
-1000 kg
= 0
= - 5 2qLL L2 / 96 = -833,333 kg m
= - 2qLL L / 4
-1000 kg
= 0
= 5 2qLL L2 / 96 = 833,333 kg m
h^Q
= hQ = -1000
Q
i
Q
i
= iQ cos ? # iQ sin ? = 0
h^
= h = -1000
i
i
= i cos ? # i sin ? = 0
Elemen d ( = 90 ) :
5
L
62
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Beban mati :
Lokal :
h
i
i
h
i
i
Global :
= - 2qDL L / 4 qB L / 2
= -2016 kg
= 0
= - 5 2qDL L2 / 96 qB L2 / 12 = -1536 kg m
= - 2qDL L / 4 qB L / 2
= -2016 kg
= 0
= 5 2qDL L2 / 96 qB L2 / 12 = 1536 kg m
h^
= h = -2016 kg
i
= i sin ? + i cos ? = 0
i
h^
= h = -2016 kg
i
= i sin ? + i cos ? = 0
i
Beban hidup :
Lokal :
h
i
i
h
i
i
= - 2qLL L / 4
-1000 kg
= 0
= - 5 2qLL L2 / 96 = -833,333 kg m
= - 2qLL L / 4
-1000 kg
= 0
= 5 2qLL L2 / 96 = 833,333 kg m
63
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Global :
h^
= h = -1000
i
= i sin ? + i cos ? = 0
i
h^
= h = -1000
i
= i sin ? + i cos ? = 0
i
I %K^E (<a + %K^EE (< + %K^E (<D + %K^EE (< + %K^E (<Q + %K^EE (< +
%K^NE (< + %K^NEE (<
I
^
g a l ZK
Y
I
e De
0
Y
IQ Y 0
f k Y 0
eI e Y ^
dI j XKE
K^
0
0
K^E
0
0
K^
0
K^
E
0
0
0
K^N
K^N
E
I
] g<a l g LMN l
\ e<D e e
eILMNE e
e
E
\
# ILMN
K^E
<
Q
\
\ f< k fILMN
k
K^NE
e
e
e
e
e
e
\
j
K^EE + K^EE + K^EE + K^NEE [ d< j dILMN
K^E
K^
<D 0
<Q 0
< 0
64
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
h^
95175000
i
0
0
i
h^ LMN
0
m
# i LMN
271962563
0
LMN
0
271962563 n
i
0
h^
95175000
i
0
0
i
0
95175000
0
0
0
0
0
271962563
0
0
271962563
0
h^ LMN
0
i LMN
0
n
LMN
271962563
#6912
0
m # 1056
0
#1056
271962563 n
= -0.00007262 m
m = 0.000003883 rad
n = -0.000003883 rad
Gaya-gaya batang :
Elemen a :
Perpindahan global :
a
0
g l g
l
ma
0
e e e
e
n
a
0
<
f k f #0.00007262 k
em e e 0.000003883 e
dn j d#0.000003883j
Perpindahan lokal :
a
0
gma l
g
l
0
en e
e
e
0
H< J a 7_ 8`a <
f #0.00007262 k
f k
m
e 0.000003883 e
e e
d#0.000003883j
dn j
65
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Gaya Batang :
ha
1543.223
#1440
2983.223
gi l
g #35.262 l g 576 l g#611.262l
a
e
e
e
e e
e e
e
ia
HI J
7K 8H< J # ILMN 3209.631 # #1056 4265.631
f#1543.223k f#1440k f#103.223k
f h k
e 35.262 e e 576 e e#540.738e
ei e
d 2963.262 j d 1056 j d 1907.262 j
di j
Elemen b :
Perpindahan global :
D
0
g l g
l
mD
0
e e e
e
n
0
D
<
f k f #0.00007262 k
em e e 0.000003883 e
dn j d#0.000003883j
Perpindahan lokal :
Gaya Batang :
D
0
gmD l
g
l
0
en e
e
e
0
H< J D 7_ 8`a <
f #0.00007262 k
f k
e#0.000003883e
em e
d#0.000003883j
dn j
hD
1543.223
#1440
2983.223
gi l
g 35.262 l g #576 l g 611.262 l
D
e
e
e
e e
e e
e
iD
HI J
7K 8H< J # ILMN 3209.631 # #1056 4265.631
f#1543.223k f#1440k f#103.223k
f h k
i
e #35.262 e e #576 e e 540.738 e
e e
d 2963.262 j d 1056 j d 1907.262 j
di j
Elemen c :
Perpindahan global :
Q
0
g l g
l
mQ
0
e e e
e
nQ
0
<
f k f #0.00007262 k
em e e 0.000003883 e
dn j d#0.000003883j
66
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Perpindahan lokal :
Gaya Batang :
Q
gmQ l
en e
0
l
0
e
0
H< J Q 7_ 8`a <
f k
f #0.00007262 k
e#0.000003883e
em e
d 0.000003883 j
dn j
g
e
hQ
1912.777
#2016
3928.777
gi l
g 35.2612 l g 0 l g 35.262 l
Q
e
e
e
e e
e e
e
iQ
HI J
7K 8H< J # ILMN 3702.369 # #1536 5238.369
f h k
f#1912.777k f#2016k f 103.223 k
e #35.2612 e e 0 e e #35.262 e
ei e
d 3948.738 j d 1536 j d2412.738j
di j
Elemen d :
Perpindahan global :
0
g l g
l
m
0
e e e
e
n
0
<N
f k f#0.00007262k
em e e 0.000003883 e
dn j d 0.000003883 j
Perpindahan lokal :
Gaya Batang :
0
gm l
g
l
0
en e
e
e
0
H<N J 7_N 8`a <N
f#0.00007262k
f k
e 0.000003883 e
em e
d 0.000003883 j
dn j
h
1912.777
#2016
3928.777
gi l
g #35.262 l g 0 l g #35.262 l
e
e
e
e e
e e
e
i
HIN J
7KN 8H<N J # ILMN 3702.369 # #1536 5238.369
f#1912.777k f#2016k f 103.223 k
f h k
e 35.262 e e 0 e e 35.262 e
ei e
d 3948.738 j d 1536 j d2412.738j
di j
67
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Titik
1
5
2
5
3
5
4
5
Lintang (kg)
2983.223
-103.223
2983.223
-103.223
3928.777
103.2231
3928.777
103.223
Torsi (kg m)
Momen (kg m)
-611.262
4265.631
-540.738
1907.262
611.262
4265.631
540.738
1907.262
35.262
5238.369
-35.262
2412.738
-35.262
5238.369
35.262
2412.738
Bidang Lintang :
3928.772
3928.772
103.223
2983.223
2983.223
Bidang Torsi :
35.262
35.262
540.738
611.262
540.738
611.262
68
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Bidang Momen :
5238.369
4265.631
4265.631
1907.262
2412.738
h^
95175000
i
0
0
i
0
95175000
0
0
0
0
0
271962563
0
0
271962563
0
h^ LMN
0
LMN
m # i
0
LMN
271962563 n
i
#3000
0
m # 916.667
0
#916.667
271962563 n
= -0.00003152 m
m = 0.000003371 rad
n = -0.000003371 rad
69
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Gaya-gaya batang :
Elemen a :
Perpindahan global :
a
0
g l g
l
m
0
e ae e
e
n
0
a
<
f k f #0.00003152 k
em e e 0.000003371 e
dn j d#0.000003371j
Perpindahan lokal :
Gaya Batang :
a
0
gma l
g
l
0
en e
e
e
0
H< J a 7_ 8`a <
f #0.00003152 k
f k
e 0.000003371 e
em e
d#0.000003371j
dn j
ha
589.603
#500
1089.603
gi l
g #30.609 l g 500 l g#530.609l
a
e
e
e
e e
e e
e
ia
HI J
7K 8H< J # ILMN 1286.138 # #416.667 1702.805
f#589.603k f #500 k f #89.603 k
f h k
e 30.609 e e 500 e e#469.391e
ei e
d 1072.276 j d 416.667 j d 655.609 j
di j
Elemen b :
Perpindahan global :
D
0
g l g
l
mD
0
e e e
e
nD
0
<
f k f #0.00003152 k
em e e 0.000003371 e
dn j d#0.000003371j
Perpindahan lokal :
D
0
gmD l
g
l
0
en e
e
e
0
H< J D 7_ 8`a <
f #0.00003152 k
f k
e#0.000003371e
em e
d#0.000003371j
dn j
70
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Gaya Batang :
hD
589.603
#500
1089.603
gi l
g 30.609 l g #500 l g 530.609 l
D
e
e
e
e e
e e
e
iD
HI J
7K 8H< J # ILMN 1286.138 # #416.667 1702.805
f#589.603k f #500 k f #89.603 k
f h k
e #30.609 e e #500 e e 469.391 e
ei e
d 1072.276 j d 416.667 j d 655.609 j
di j
Elemen c :
Perpindahan global :
Perpindahan lokal :
Gaya Batang :
Q
0
g l g
l
mQ
0
e e e
e
n
0
Q
<
f k f #0.00003152 k
em e e 0.000003371 e
dn j d#0.000003371j
Q
gmQ l
en e
0
l
0
e
0
H< J Q 7_ 8`a <
f k
f #0.00003152 k
m
e#0.000003371e
e e
d 0.000003371 j
dn j
g
e
hQ
910.397
#1000
1910.397
gi l
g 30.609 l g
l g 30.609 l
Q
0
e
e
e
e e
e e
e
iQ
HI J
7K 8H< J # ILMN 1713.862 # #833.333 2547.195
f h k
f#910.397k f #1000 k f 89.603 k
0
i
e #30.609 e e
e e #30.609 e
e e
d 1927.724 j d 833.333 j d1094.391j
di j
Elemen d :
Perpindahan global :
0
g l g
l
m
0
e e e
e
n
0
<N
f k f #0.00003152 k
em e e 0.000003371 e
dn j d#0.000003371j
71
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Perpindahan lokal :
Gaya Batang :
0
gm l
g
l
0
en e
e
e
0
H<N J 7_N 8`a <N
f#0.00003152k
f k
e 0.000003371 e
em e
d 0.000003371 j
dn j
h
910.397
#1000
1910.397
gi l
g #30.609 l g
l g #30.609 l
0
e
e
e
e e
e e
e
i
HIN J
7KN 8H<N J # ILMN 1713.862 # #833.333 2547.195
f#910.397k f #1000 k f 89.603 k
f h k
0
e 30.609 e e
e e 30.609 e
ei e
d 1927.724 j d 833.333 j d1094.391j
di j
Titik
1
5
2
5
3
5
4
5
Lintang (kg)
1089.603
-89.603
1089.603
-89.603
1910.397
89.603
1910.397
89.603
Torsi (kg m)
Momen (kg m)
-530.609
1702.805
-469.391
655.609
530.609
1702.805
469.391
655.609
30.609
2547.195
-30.609
1094.391
-30.609
2547.195
30.609
1094.391
Bidang Lintang :
1910.397
1910.397
89.603
1089.603
1089.603
72
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Bidang Torsi :
30.609
30.609
469.391
530.609
469.391
530.609
Bidang Momen :
2547.195
2547.195
1702.805
1702.805
655.609
1094.391
Hasil yang diperoleh di atas dikontrol dengan hasil analisis dengan program
SAP2000 dan hasilnya memberikan kesalahan yang cukup kecil. Hasil output
analisis dengan program SAP2000 dapat dilihat pada Lampiran I.
Perencanaan Tulangan Torsi menurut SNI-03-2847-2002 :
Momen torsi yang digunakan dari perencanaan diambil yang bernilai maksimum :
Akibat beban mati
: 611.262 kg m
: 530.609 kg m
73
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
Kombinasi 1.4 DL
: 855.767 kg m
: 2,983.223 kg
: 1,089.603 kg
Kombinasi 1.4 DL
: 4,176.512 kg
: Tu = 1,582.489 kg m
: Vu = 5,323.232 kg
: Tn = Tu / T = 2,109.985 kg m
: Vn = Vu / T = 7,137.643 kg
5,625,000 562.5 K
12
pF
12
2 )300 + 600*
Karena torsi rencana lebih besar daripada torsi minimum yang dapat diabaikan,
maka tulangan torsi diperlukan
Dimensi balok harus memenuhi :
A
h D
_ p D
h
2I
B +A
B
+
D
- <
1.7
- <
3
dimana :
Vu = 5,323.232 kg = 53,232.32 N
bw = 300 mm
74
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
d = h d = 600 40 = 540 mm
Tu = 1,582.489 kg m = 15,824,890 N mm
Ph = 2 {( h d )+( bw d )} = 2 {( 600 40 ) + ( 300 40 )} = 1,640 mm
Aoh = ( h d ) ( bw d ) = ( 600 40 ) ( 300 40 ) = 145,600 mm2
T = 0.75
Vc = bw d I / 6 = ( 300 ) ( 540 ) 25 / 6 = 150,000 N
maka diperoleh :
0.7916 3.1944
Memenuhi
y
2 I cot
dimana :
Tn = 1582.489 kg m = 15,824,890 N mm
Ao = 0.85 Aoh = 0.85 ( 145,600 ) = 123,760 mm2
fyv = 300 MPa
= 45
maka diperoleh jarak spasi yang diperlukan :
I
p cot D
y I
dimana :
Ph = 1,640 mm
fyv = 300 Mpa
fyt = 300 MPa
= 45
Maka diperoleh luas tulangan longitudinal : Al = 349.32 mm2
Gunakan 4 buah tulangan diameter 12 mm dengan luas total 452,4 mm2
Tulanngan ini masing-masing diletakkan pada keempat sudut balok di dalam
tulangan sengkang
V.2. Tegangan Geser Total yang Terjadi Pada Balok Persegi Panjang
Pada suatu komponen struktur selalu timbul gaya-gaya dalam tidak hanya
puntir tetapi juga terdapat gaya lintang, momen, dan normal. Oleh karena itu, pada
tampang akan timbul tegangan-tegangan pada tampang komponen struktur. Dari
analisis sebelumnya, persamaan dan tabel-tabel untuk menentukan nilai tegangan
geser maksimum pada tampang persegi telah diperoleh. Maka pada contoh ini,
76
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
dengan menggunakan gaya-gaya dalam yang diperoleh pada sistem balok bersilang
sebelumnya, akan diuraikan cara menentukan tegangan geser maksimum yang terjadi
pada balok persegi panjang.
Data-data yang dipakai :
Ukuran balok : ( 300 x 600 ) mm2
Torsi yang terjadi : T = 1582.489 kg m = 158248.9 kg cm
Gaya lintang yang terjadi : V = 5323.232 kg
Tegangan akibat torsi :
dengan :
9 = K
_
D -
Tegangan arah zx :
dengan :
9 = 4.601
158248.9
= 13.483 K/,D
)30*D )60*
9 = KQ 9
77
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
ZX
T = 158248.9 kg cm
9=
= 13.483 kg/cm2
ZY
ZY
ZX
= 10.719 kg/cm2
3 h 3 5323.232
=
= 4.436 K/,D
2 2 30 60
ZY
ZY
= 4.436 kg/cm2
Jika kedua gaya geser tersebut dikombinasikan, maka akan diperoleh tegangan
geser maksimum yang terjadi pada balok adalah :
78
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
V.3. Pembahasan
Dari hasil analisis struktur balok bersilang di atas, kita lihat bahwa momen
torsi yang terjadi pada balok anak a dan b cukup besar dan tidak boleh diabaikan
menurut SNI-03-2847-2002. Keadaan ini timbul karena beban lantai yang hanya
bekerja pada salah satu sisi balok anak, sehingga menimbulkan momen torsi akibat
berat lantai dari salah satu sisi balok anak.
Dari contoh ini, kita juga dapat mengambil kesimpulan bahwa balok-balok
pada daerah tepi suatu bangunan yang hanya memikul berat lantai pada satu sisinya
akan mengalami momen torsi yang cukup besar. Contoh lain yaitu, balok yang
terletak di sekeliling lubang untuk tangga.
Demikian pula halnya dengan kolom. Jika tidak ada gaya lateral, maka
kolom mungkin tidak akan mengalami momen torsi yang cukup berarti. Namun,
pada saat suatu beban lateral seperti gempa atau beban angin yang cukup besar
terjadi, maka kolom-kolom di sisi yang semakin luar akan mengalami momen torsi
yang cukup besar. Apalagi jika bentuk denah bangunan adalah tidak beraturan
ataupun panjang.
Dalam suatu perencanaan dimana struktur dianalisis dalam bentuk portal
dua dimensi, besaran torsi tidak ikut diperhitungkan. Hal ini akan sebenarnya cukup
berbahaya karena seperti telah diketahui di atas bahwa pada beberapa tempat, balokbalok mengalami momen torsi yang cukup besar sehingga tidak boleh diabaikan.
Sedangkan pada analisis portal dua dimensi, momen torsi ini tidak ikut
diperhitungkan.
Oleh karena itu, dalam perencanaan hendaknya pengaruh momen torsi juga
selalu diperhitungkan untuk menghindari kegagalan struktur akibat momen torsi ini.
79
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini, ada beberapa kesimpulan
yang dapat diperoleh antara lain sebagai berikut :
1. Dari penurunan fungsi torsi diperoleh tabel-tabel yang berisi konstanta untuk
besaran-besaran berikut :
9 = Ka :
9 = KD :
9 = KQ 9
U = K Q -
9 = K
_
D -
80
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
k1
0.675
0.720
0.759
0.793
0.822
0.848
0.869
0.888
0.904
0.918
0.930
0.940
0.949
0.956
0.963
0.968
0.973
0.977
0.980
0.983
0.985
0.988
0.989
0.991
0.992
0.993
0.994
0.995
0.996
0.996
0.997
0.999
0.999
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
1.000
k2
0.675
0.693
0.706
0.716
0.723
0.728
0.732
0.735
0.737
0.738
0.739
0.740
0.741
0.741
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
k3
1.000
0.963
0.930
0.903
0.880
0.858
0.842
0.828
0.815
0.804
0.795
0.787
0.781
0.775
0.771
0.767
0.763
0.759
0.757
0.755
0.753
0.751
0.750
0.749
0.748
0.747
0.746
0.746
0.745
0.745
0.744
0.743
0.743
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
0.742
k4
0.1406
0.154
0.166
0.177
0.187
0.196
0.204
0.211
0.217
0.223
0.229
0.234
0.238
0.242
0.246
0.249
0.253
0.256
0.258
0.261
0.263
0.266
0.268
0.270
0.272
0.273
0.275
0.277
0.278
0.279
0.281
0.287
0.291
0.295
0.298
0.301
0.303
0.305
0.307
0.309
0.310
0.311
0.312
0.333
k5
4.801
4.675
4.572
4.480
4.396
4.327
4.260
4.209
4.166
4.117
4.061
4.017
3.987
3.950
3.915
3.888
3.846
3.816
3.798
3.766
3.745
3.714
3.690
3.670
3.647
3.637
3.615
3.592
3.583
3.570
3.548
3.481
3.433
3.390
3.356
3.322
3.300
3.279
3.257
3.236
3.226
3.215
3.205
3.000
2. Dari Tabel.V.1 dapat dibuat kesimpulan bahwa suatu tampang persegi akan
bertindak sebagai tampang tipis dimana kenaikan nilai rasio b/a tidak memberikan
81
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
pengaruh lagi pada nilai konstanta k pada persamaan pada saat nilai rasio b/a
sangat besar.
3. Dari contoh aplikasi yang diberikan, tampak bahwa momen torsi yang terjadi pada
balok anak yang berada di sisi void cukup besar. Oleh karena itu, besarnya
momen torsi ini tidak dapat diabaikan karena melebihi ketentuan torsi maksimum
yang dapat diabaikan seperti yang telah ditentukan di dalam peraturan beton SNI03-2847-2002. Untuk itu, diperlukan tulangan untuk menahan momen torsi yang
terjadi.
4. Jika ditinjau lagi, balok-balok yang berada di sisi rongga untuk tangga serta yang
berada di sisi terluar bangunan juga mengalami hal yang serupa. Momen torsi
yang timbul juga tidak dapat diabaikan.
VI.2. Saran
Karena pentingnya masalah mengenai torsi terhadap struktur bangunan, maka
Penulis menyarankan agar pembahasan mengenai masalah torsi semakin diperluas
pada perkuliahan. Dalam tugas akhir ini telah dibahas masalah torsi pada tampang
persegi. Tetapi di luar itu, tampang ellips, tampang segitiga, tampang tertutup seperti
pipa, hollow, dan lain-lain. Pembahasan mengenai tampang-tampang ini juga masih
kurang dijumpai pada buku-buku literatur.
82
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009
DAFTAR PUSTAKA
Erwin : Analisi Torsi pada Tambang Persegi Panjang dan Aplikasi pada Komponen Struktur Beton Bertulang dengan Menggunakan
Elemen Grid, 2008.
USU Repository 2009