Nama Mahasiswa
NIM
: G3A014089
Tempat Praktek
Tanggal Praktek
: 23 28 februari 2015
TUJUAN
STRATEGI
Dengan berakhirnya
saya akan :
ayyub 3 rs roemani,
saya mampu :
SUMBER
WAKTU
DIHARAPKAN
menunjukkan kemampuan
tujuan, saya
melakukan asuhan
merencanakan waktu
keperawatan pada
pembimbing klinik
melalui:
sebagai berikut :
1. Mempresentasikan
Minggu III
1. Mengelola dan
klien dengan
diabetes mellitus
HASIL YANG
laporan pendahuluan
target kompetensi
ketrampilan pada
resume
2. Mampu mencapai
perawatan DM
Hari 1
LP kasus kelolaan
2. Mencari klien yang
diharapkan dan
melaksanakan
4. Mengoptimalkan
3. Memperoleh pengesahan
kompetensi :
Mengumpulkan data
riwayat kesehatan
pengkajian
3. Menyusun kasus
resume
Hari 2
1.
Membuat kasus
resume
Melakukan pemeriksaan
fisik pada klien DM
2.
Melanjutkan
askep klien kelolaan
Membantu/mendidik
pasien melakukan
3.
Membantu/men
didik pasien
injeksi insulin
melakukan injeksi
Pendidikan kesehatan
insulin
pada klien
4.
Menyusun kasus
resume
Hari 3
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Memberikan
pendidikan kesehatan
pada klien DM
4. Menyusun kasus
resume
1. Long, B.C. Essential of medical
surgical nursing : A nursing
process approach.. Alih bahasa :
Dengan berakhirnya
PBK di Ruang
Penyakit Dalam/C3
1. Mengelola dan
melakukan asuhan
Minggu III
Hari 1
1. Mempresentasikan
keperawatan pada
saya akan :
ginjal kronis
menunjukkan kemampuan
2. Mampu mencapai
target kompetensi
ketrampilan pada
perawatan gagal
LP kasus kelolaan
2. Mencari klien yang
diharapkan dan
melaksanakan
1. Mempresentasikan
pengkajian
pembimbing klinik
laporan pendahuluan
3. Menyusun NCP
ginjal kronis
3. Hipertensi
resume
4. Mengoptimalkan
kepada pembimbing
klinik
2. Menyusun laporan kasus
kelolaan
3. Memperoleh pengesahan
untuk pencapaian target
kompetensi :
Mengumpulkan data
penyusunan laporan
riwayat kesehatan
Melakukan
pemeriksaan fisik pada
4. Menyusun kasus
resume
Hari 2
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Melakukan
kateterisasi urin
4. Menyusun kasus
resume
Hari 3
kronis
1. Membuat kasus
Melakukan kateterisasi
urin
Mengkalkulasi
perkiraan jumlah cairan
yang masuk
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Mengkalkulasi
perkiraan jumlah
cairan yang masuk
4. Menyusun kasus
resume
2001
Hari 4
1. Membuat kasus
resume
2. Melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Menyusun kasus
resume
Hari 5
1. Membuat kasus
resume
2. melanjutkan askep
klien kelolaan
3. Menyusun kasus
resume
Musaadah
G6B 205 026
ANNOTATED BIBLIOGRAPHY
NO
ANNOTATED BIBLIOGRAPHY
1 Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu
REFERENCE
Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology:
kuman batang tahan asam yang merupakan organisme patogen dan saprofit. Penyakit ini dapat menyebar
melalui getah bening atau pembuluh darah. Penyebaran limfatogen biasanya sembuh sendiri, sedangkan
penyebaran hematogen merupakan suatu fenomena akut yang biasanya menyebabkan tuberkulosis
milier. Ini terjadi bila fokus nekrotik merusak pembuluh darah sehingga banyak organisme masuk ke
dalam sistem vaskuler dan tersebar ke organ-organ tubuh.
Penyebab tuberkulosis adalah Mycobacterium tuberculosae, sejenis kuman yang berbentuk batang
Klasifikasi tuberkulosis di Indonesia yang banyak dipakai adalah berdasarkan kelainan klinis, radiologis
819 829)
dan mikrobiologis :
Tuberkulosis paru
Bekas tuberculosis paru
Tuberkulosis paru tersangka, yang terbagi dalam :
a.
TB paru tersangka yang diobati (sputum BTA negatif, tetapi tanda-tanda lain positif)
b.
TB paru tersangka yang tidak diobati (sputum BTA negatif dan tanda-tanda lain meragukan)
Patofisiologi TB : individu yang rentan menghirup basil tuberkulosis dan terinfeksi. Bakteri pindah
melalui jalan nafas ke alveoli untuk berkumpul dan memperbanyak diri. Basil dipindahkan juga secara
limfatogen dan hematogen ke bagian tubuh yang lain. Sistem tubuh berespon dengan melakukan reaksi
inflamasi. Reaksi ini mengakibatkan penumpukan eksudat dalam alveoli menyebabkan bronkopnemonia.
Massa jaringan baru (granuloma) yang merupakan gumpalan basil yang masih hidup dan sudah mati,
dikelilingi makrofag yang membentuk dinding protektif. Granuloma diubah menjadi massa jaringan
fibrosa, bagian sentral dari massa fibrosa (komplek Ghon). Bahan menjadi nekrotik, membentuk massa
seperti keju dan dapat mengalami kalsifikasi. Bakteri menjadi dorman, tanpa perkembangan penyakit
aktif. Individu dapat mengalami penyakit aktif karena gangguan atau respon inadekuat dari system imun.
Gambaran klinis tuberkulosis mungkin belum muncul pada infeksi awal, dan mungkin tidak akan pernah
timbul bila tidak terjadi infeksi aktif. Bila timbul infeksi aktif klien biasanya memperlihatkan gejala :
demam (biasanya pagi hari), malaise, keringat malam, hilang nafsu makan dan penurunan berat badan,
batuk purulen produktif disertai nyeri dada sering timbul pada infeksi aktif.
Tes diagnostik penyakit TB meliputi tes kulit, sinar X dada, analisa sputum dan tes darah. Tes kulit
mungkin memberikan hasil negative-false, yang kadang terjadi pada klien usia diatas 50 tahun. Jika TB
masih dicurigai muncul, maka tes TB harus diulang dalam 2 minggu. Specimen sputum untuk bakteri
tahan asam (BTA) dilakukan untuk memperkuat diagnosa TB aktif dan memperkirakan tingkat
1999)
(p 62 63)
1.
Isoniazid (INH) mempunyai sifat bakterisid; efek samping : neuritis perifer, hepatitis rash, demam
2.
3.
4.
5.
Streptomisin mempuinyai sifat bakterisid; efek samping: nefrotoksis, kerusakan nervus cranial
450)
VIII/vestibularis.
Prioritas keperawatan TB: mempertahankan oksigenasi adekuat, mencegah penyebaran infeksi,
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetik dan klinis termasuk heterogen
dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat. Jika telah berkembang penuh secara klinis ,
maka DM ditandai oleh hiperglikemia puasa, aterosklerotik dan mikroangiopati dan neuropati. Penderita
DM sering menunjukkan gejala polidipsi, poliuria, polifagia, turunnya berat badan, lemah, mengantuk.
Etiologi DM :
DM tipe 1I : faktor genetik (ditemukan pada individu yang mempunyai tipe antigen HLA tertentu),
faktor imunologi (respon autoimun abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh
dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing), faktor
lingkungan (virus atau toksin tertentu dapat menimbulkan destruksi sel beta)
-1285)
1. Diabetes mellitus
DM tipe lain yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom tertentu : penyakit pankreas,
hormonal, obat/bahan kimia, kelainan reseptor, kelainan genital, dll.
590 594)
Patofisiologi hiperglikemia : jika terdapat defisit insulin, 4 perubahan metabolik terjadi menimbulkan
hiperglikemia :
3. glikolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati dicurahkan ke dalam
(p 4 53)
Komplikasi akut : ketoasidosis diabetes, koma non ketotik hiperglikemia hiperosmolar, efek somogyi
(penurunan kadar glukosa darah pada malam hari diikuti peningkatan rebound pada pagi harinya),
fenomena fajar/dawn phenomenon (hiperglikemi pada pagi hari antara jam 5 9 yang tampaknya
disebabkan peningkatan sikardian kadar glukosa pagi hari)
Komplikasi jangka panjang : penyakit arteri koroner, stroke, penyakit vaskuler perifer, gangguan
penglihatan/retinopati, kerusakan ginjal/nefropati, neuropati diabetes.
Prioritas keperawatan DM : memperbaiki cairan/elektrolit dan keseimbangan asam basa; memperbaiki
mencegah komplikasi; memberi informasi tentang proses penyakit/prognosis, perawatan diri dan
kebutuhan pengobatan.
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul : kekurangan volume cairan; perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh; resiko tinggi infeksi; resiko tinggi perubahan persepsi sensori; ketidakberdayaan;
kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan.
Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat
menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut. Hal ini terjadi bila laju filtrasi glomerular kurang dari
50 mL/min.
427 -434)
Pemeriksaan penunjang GGK : pemeriksaan laboratorium, EKG, USG ginjal, foto polos abdomen, foto
Penyebab gagal ginjal kronis : infeksi saluran kemih (pielonefritis kronik), penyakit peradangan
jaringan penyambung (SLE, poliarteritis nudosa, sklerosis sistemik), penyakit kongenital dan herediter
(penyakit ginjal polikistik, asidosis tubulus ginjal), penyakit metabolic (DM, gout, hiperparatiroidisme),
nefropati toksik, nefropati obstuktif (batu saluran kemih).
Gagal ginjal kronis selalu berkaitan dengan penurunan progresif GFR. Stadium gagal ginjal kronis
didasarkan pada tingkat GFR yang tersisa, mencakup : 1) penurunan cadangan ginjal, 2) insudisiensi
4. Neuromuskuler (perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu konsentrasi, kedutan otot, kejang)
1457)
Perawatan terhadap gagal ginjal meliputi restriksi konsumsi cairan, fosfat, dan protein. Klien juga
diberikan diuretik untuk meningkatkan urinasi, alumunium hidroksida untuk terapi hiperfosfatemia, anti
hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat yang dapat menstimulasi produksi RBC seperti
epoetin alfa bila terjadi anemia. Ketika penyakit ini dalam perkembangan, klien memerlukan dialisis dan
1999)
transplantasi ginjal.
(p 228 232)
tentang proses penyakit/prognosis dan kebutuhan pengobatan, mendukung penilaian terhadap perubahan
pola hidup.
Diagnosa perawatan yang mungkin timbul : resiko tinggi penurunan curah jantung; resiko tinggi cedera;
perubahan proses pikir; resiko tinggi kerusakan integritas kulit; resiko tinggi perubahan membran
mukosa oral; kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan; perubahan
ketidakpatuhan/kepatuhan
REFERENSI
1.
Long, B.C. Essential of medical surgical nursing : A nursing process approach. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli
diterbitkan tahun 1989)
2.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarths textbook of medical surgical nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku
asli diterbitkan tahun 1996)
3.
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun 1999)
4.
Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)
5.
Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli
diterbitkan tahun 1992)
6.
Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting patients care. Alih bahasa: Kariasa,I.M.
Jakarta: EGC; 1999 (Buku asli diterbitkan tahun 1993)
7.
Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001
KONTRAK BELAJAR
KEPERAWATAN MEDIKAL
Disusun oleh :
MUSAADAH
G6B 205 026
Tujuan yang diharapkan dari penyusunan kontrak belajar ini adalah untuk mengetahui lebih dalam mengenai proses penyakit, pengobatan, pemberian asuhan
keperawatan pada klien tuberculosis, diabetes mellitus, dan gagal ginjal kronik, sehingga dapat menjadi dasar pengalaman untuk praktek keperawatan selanjutnya
setelah lulus program profesi keperawatan.