VERTIGO
Ranty amelya seventina S.ked
702009014
Pembimbing:
dr. Budiman Juniwijaya, SpS
Epidemiologi
ETIOLOGI
Keadaan lingkungan : mabuk darat, mabuk laut.
Obat-obatan : alkohol, gentamisin.
Kelainan telinga : endapan kalsium pada salah satu
KLASIFIKASI
Vertigo dapat
diklasifikasikan menjadi:
Sentral diakibatkan oleh
kelainan pada batang
batang otak atau
cerebellum
Perifer disebabkan oleh
kelainan pada telinga
dalam atau nervus
cranialis
vestibulocochlear (N. VIII)
PERIFE
R
PATOFISIOLOGI
Vertigo timbul jika terdapat gangguan alat keseimbangan
Benign Paroxysmal
Positional Vertigo (BPPV)
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan
Mnires disease
Mnires disease ditandai dengan vertigo yang
Vestibular Neuritis
Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo,
Migraine
Selby and Lance (1960) menemukan
Vertebrobasilar
insufficiency
Tumor Intrakranial
Tumor intracranial jarang member manifestasi
meliputi:
Karekteristk dizziness
Perlu ditanyakan mengenai sensasi yang dirasakan pasien
Gejala
Kemungkinan diagnosis
Acoustic neuroma; acute middle ear disease (e.g., otitis media, herpes
zoster oticus)
Kelemahan wajah
Sakit kepala
Tuli
Imbalans
Nistagmus
Fonofobia,fotofobia
Migraine
Tinnitus
Pemeriksaan Fisik
pemeriksaan neurologis,
pemeriksaan kepala dan leher
system cardiovascular.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
pemeriksaan nervus cranialis untuk
: Rinne, Weber,
Swabach. Untuk membedakan tuli
konduktif dan tuli perseptif
b. Audiometri : Loudness Balance Test,
SISI, Bekesy Audiometry, Tone Decay.
Gait test
Dix
hallpike
manuev
er
PEMERIKSAA
N
PENUNJANG
Mnires disease
Vestibular neuritis
Labyrinthitis
Vertebrobasilar
insufficiency
dan
thromboembolism
Labyrinthine trauma
Tumor otak
-Misalnya, epyndimoma atau metastasis pada
ventrikel keempat
Acoustic neuroma
Acute
Multiple sklerosis
dysfunction
Syphilis (rare)
Terapi fisik
Contoh latihan :
Berdiri tegak dengan mata dibuka, kemudian dengan mata
ditutup.
Olahraga yang menggerakkan kepala (gerakan rotasi, fleksi,
ekstensi, gerak miring).
Dari sikap duduk disuruh berdiri dengan mata terbuka,
kemudian dengan mata tertutup.
Jalan di kamar atau ruangan dengan mata terbuka kemudian
dengan mata tertutup.
Berjalan tandem (kaki dalam posisi garis lurus, tumit kaki
yang satu menyentuh jari kaki lainnya dalam melangkah).
Jalan menaiki dan menuruni lereng.
Melirikkan mata kearah horizontal dan vertikal.
Melatih gerakan mata dengan mengikuti objek yang bergerak
dan juga memfiksasi pada objek yang diam.
latihan Brand-Darrof