Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

EKONOMI MIKRO

Nama : Ayuh Pangudi Widyasari


NIM

: 13317

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

Kasus : Kebijakan pemerintah Indonesia yang menaikkan harga BBM (mengurangi subsidi)
termasuk katergori ekonomi postif dan pemberian kompensasi berupa bantuan
langsung tunai termasuk kategori ekonomi normatif.
Kenaikan harga BBM ini disebabkan oleh tingginya harga minyak dunia sehingga pemerintah
mau tidak mau harus menaikan harga bahan bakar minyak dengan mengurangi subsidi dan
mengalihkannya kepada bidang bidang lain yang membutuhkan. Pemberian subsidi pada
sektor bahan bakar ini telah lama dilakukan untuk mengatasi tingginya harga minyak dunia
akan tetapi dari beberapa kasus pemberian subsidi ini hanya akan mengurangi kemampuan
dari sektor lain untuk berkembang karena hampir sebagian besar dialihkan untuk subsidi
bahan bakar. Pengurangan subsidi bahan bakar minyak ditujukan untuk mengurangi
pengeluaran negara karena seperti diketahui dana dana tersebut hanya akan habis terbakar.
Seperti banyak yang telah diketahui dan sudah umum terjadi, kebijakan menaikan harga
BBM telah mendatangkan fakta dimana meningkatnya harga BBM akan mengakibatkan efek
domino dimana seluruh kebutuhan pokok akan naik seiring dengan meningginya harga BBM
akibat dari pengurangan subsidi oleh pemerintah. Kenaikan dari banyaknya harga barang
barang pokok ini tidak diikuti oleh peningkatan pendapatan dari masyarakat sehingga akan
mengakibatkan masyarakat kelas menengah ke bawah sulit untuk menutupi seluruh
kebutuhan pokoknya.
Masalah tingginya harga minyak dunia, pengurangan subsidi minyak dan meningkatnya
harga bahan bahan pokok merupakan suatu masalah ekonomi positif dimana terjadi adanya
aksi reaksi dari setiap masalah. Pernyataan ekonomi postif diketahui berdasarkan fakta
fakta yang ada tanpa mempermasalahkan baik maupun buruknya pernyataan tersebut. Pada
masalah pengurangan subsidi bahan bakar minyak ini jelas terlihat bahwa telah
mengakibatkan efek domino yaitu meningkatnya harga harga bahan bahan pokok.
Peningkatan harga bahan pokok akan semakin memperburuk keadaan dimana penduduk
miskin akan bertambah karena pengeluaran tidak sebanding dengan pemasukan atau
pendapatan yang didapat. Selain itu jika diruntutpun pengurangan subsidi ini juga merupakan
akibat dari meningkatnya harga minyak dunia. Menurut Sugiarto et al. (2007), pernyataan
ekonomi postif adalah pernyataan yang berkaitan dengan fakta fakta yang berlaku di
masyarakat, pernyataanya dapat diuji dalam kaitannya dengan logika yang mendasarinya dan
bukti bukti empiris.

Pada kasus pengurangan subsidi ini pemerintah juga mengeluarkan sebuah kebijakan yaitu
pemberian bantuan langsung tunai yang bertujuan untuk menjamin kesejahteraan masyarakat.
Pemberian bantuan langsung tunai kepada masyarakat yang kurang mampu diharapkan akan
membantu menutupi pengeluaran seluruh kebutuhan. Pemberian bantuan langsung tunai pada
dasarnya merupakan sebuah pilihan solusi untuk masalah naiknya harga harga kebutuhan
pokok dengan menambah penghasilan bagi mereka yang termasuk di dalam masyarakat
kurang mampu.
Kenyataannya pemberian bantuan langsung tunai ini jika dilaksanakan pun tetap tidak dapat
menutupi seluruh kekurangan yang dimiliki oleh masyarakat kurang mampu. Permasalahan
yang ada bukan hanya disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar melainkan warga tidak
mampu yang memang tidak memiliki penghasilan atau tidak memiliki penghasilan yang
cukup. Peningkatan harga bahan bakar tetap akan menjadi momok besar bagi masyarakat
kurang mampu meskipun telah mendapatkan bantuan ini. Bantuan langsung tunai hanya akan
membantu sedikit dari permasalahan yang ada. Selain itu, solusi kebijakan ini pada umumnya
masih kurang mampu menanggulangi naiknya harga bahan bakar minyak karena akan ada
banyak warga kurang mampu yang berkemungkinan besar belum mendapatkan bantuan ini
karena masih belum terdaftar atau bahkan bantuan dipakai atau dimakan oleh pejabat korupsi.
Masalah pada kasus ini merupakan masalah dari ekonomi normatif, karena melihat dari
berbagai aspek kemungkinan yang terjadi setelah ditentukannya sebuah kebijakan.
Menurut Salvatore (2007), pernyataan ekonomi normatif tidak dapat terlepas dari pernyataan
ekonomi positif dan penilaian masyarakat. Ekonomi normatif memberikan pedoman
menyangkut kebijakan untuk menaikkan dan mungkin memaksimumkan kesejahteraan sosial.
Menurut Pracoyo et al. (2006), pernyataan ekonomi normatif berkaitan dengan ekonomi
kesejahteraan, terdapat masalah masalah yang menyangkut hal yang diharapkan akibat dari
serangkaian tindakan kebijakan pemerintah. Pemberian bantuan langsung tunai ini menjadi
salah satu kasus ekonomi normatif dimana perlu mengaitkan pertimbangan nilai baik dan
benar (value judgement) serta etika untuk menjalankannya. Pertimbangan dilakukan melalui
tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan tujuan yang hendak
dicapai.

DAFTAR ISI
Pracoyo, T.K. dan A. Pracoyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Grasindo. Jakarta.
Salvatore, D. 2007. Schaums Outlines: Mikroekonomi Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.
Sugiarto, T. Herlambang, Brastoro, R. Sudjana, dan S. Kelana. 2007. Ekonomi Mikro.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai