dan
kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi, yaitu terdiri dari 40,8 % air, 21,9 % protein, 14,5 % lemak, 18,5 %
karbohidrat dan 4,3 % abu sehingga menjadikan kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging
ayam, dari 100 gram daging kerang hijau ini mengandung 100 kalori.
BIOLOGI; Kerang hijau termasuk binatang lunak (Mollusca) yang hidup ditaut, bercangkang dua (bivalve) berwama
hijau. Insangnya berlapis-lapis (Lamelii branchia) dan berkaki kapak (Pelecypoda) serta memiliki benang byssus.
Kerang hijau adalah plankton feeder, dapat berpindah-pindah tempat dengan menggunakan kaki dan benang byssus,
hidup baik pada perairan dengan kisaran kedalaman 1 - 7 meter dan memiliki toleransi terhadap perubahan salinitas
antara 27-35 per mil.
Terdapat dalam jumlah yang berlimpah pada musimnya disepanjang pantai Indonesia yaitu pada bulan Maret sampai
dengan bulan Juli. Hidup di daerah pasang surut dan sub tidal, menempel kuat dan bergerombol pada benda-benda
keras dengan menggunakan benang byssusnya.
REPRODUKSI; Hewan ini memiliki alat kelamin yang terpisah atau diocious, bersifat ovipora yaitu memiliki telur dan
sperma yang berjumlah banyak dan mikroskopik. Induk kerang hijau yang telah matang kelamin mengeluarkan sperma
dan sel telur kedalam air sehingga bercampur dan kemudian terjadi pembuahan, telur yang telah dibuahi tersebut
setelah 24 jam kemudian menetas dan tumbuh berkembang menjadi larva kemudian menjadi spat yang masih bersifat
planktonik hingga berumur 15-20 hari kemudian benih/ spat tersebut menempel pada substrat dan akan menjadi kerang
hijau dewasa (Induk) setelah 5 - 6 bulan kemudian.
Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya
http://www.perikanan-budidaya.dkp.go.id/