Anda di halaman 1dari 9

HIV/AIDS

Human Immunodeficiency Virus (HIV) / AIDS


1. Definisi
AIDS adalah kondisi kronis mengancam nyawa yang disebabkan oleh
virus HIV. HIV menyebabkan kemampuan tubuh anda menurun dalam melawan
infeksi virus, bakteri dan jamur dengan merusak sistem imun. HIV juga
menyebabkan

anda

lebih

rentan

mengalami

kanker.

Acquired

immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah istilah tahap selanjutnya dari


infeksi HIV.
Virus HIV dapat menular melalui darah, air mani atau cairan vagina yang
masuk ke dalam tubuh. Tetapi anda tidak akan terinfeksi dengan kontak fisik
biasa, seperti berpelukan, berciuman, berdansa atau berjabat tangan dengan
seseorang yang terinfeksi HIV atau AIDS. Jadi jangan kucilkan mereka.

2. Siklus Hidup HIV


Sel pejamu yang terinfeksi oleh HIV memiliki waktu hidup sangat
pendek; hal ini berarti HIV secara terus-menerus menggunakan sel pejamu baru
untuk mereplikasi diri. Sebanyak 10 milyar virus dihasilkan setiap harinya.

Serangan pertama HIV akan tertangkap oleh sel dendrite pada membrane
mukosa dan kulit pada 24 jam pertama setelah paparan. Sel yang terinfeksi
tersebut akan membuat jalur ke nodus limfa dan kadang-kadang ke pembuluh
darah perifer selama 5 hari setelah papran, dimana replikasi virus menjadi
semakin cepat.
Siklus hidup HIV dapat dibagi menjadi 5 fase, yaitu :

Masuk dan mengikat


Reverse transkripstase
Replikasi
Budding
Maturasi

3. Tipe HIV
Ada 2 tipe HIV yang menyebabkan AIDS: HIV-1 dan HIV-2.
HIV-1 bermutasi lebih cepat karena reflikasi lebih cepat. Berbagai macam
subtype dari HIV-1 telah d temukan dalam daerah geografis yang spesifik dan
kelompok spesifik resiko tinggi
Individu dapat terinfeksi oleh subtipe yang berbeda. Berikut adalah subtipe
HIV-1 dan distribusi geografisnya:

Sub tipe A: Afrika tengah


Sub tipe B: Amerika selatan,brasil,rusia,Thailand
Sub tipe C: Brasil,india,afrika selatan
Sub tipe D: Afrika tengah
Sub tipe E:Thailand,afrika tengah
Sub tipe F: Brasil,Rumania,Zaire
Sub tipe G: Zaire,gabon,Thailand
Sub tipe H: Zaire,gabon
Sub tipe O: Kamerun,gabon
Sub tipe C sekarang ini terhitung lebih dari separuh dari semua infeksi

HIV baru d seluruh dunia


4. Cara penularan HIV/AIDS
Virus HIV menular melalui enam cara penularan, yaitu :
1. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS
Hubungan seksual secara vaginal, anal, dan oral dengan penderita
HIV tanpa perlindungan bisa menularkan HIV. Selama hubungan seksual
berlangsung, air mani, cairan vagina, dan darah dapat mengenai selaput

lender vagina, penis, dubur, atau mulut sehingga HIV yang terdapat dalam
cairan tersebut masuk ke aliran darah (PELKESI, 1995). Selama
berhubungan juga bisa terjadi lesi mikro pada dinding vagina, dubur, dan
mulut yang bisa menjadi jalan HIV untuk masuk ke aliran darah pasangan
seksual (Syaiful, 2000).
2. Ibu pada bayinya
Penularan HIV dari ibu pada saat kehamilan (in utero). Berdasarkan
laporan CDC Amerika, prevalensi HIV dari ibu ke bayi adalah 0,01%
sampai 0,7%. Bila ibu baru terinfeksi HIV dan belum ada gejala AIDS,
kemungkinan bayi terinfeksi sebanyak 20% sampai 35%, sedangkan kalau
gejala AIDS sudah jelas pada ibu kemungkinannya mencapai 50%
(PELKESI, 1995). Penularan juga terjadi selama proses persalinan melalui
transfuse fetomaternal atau kontak antara kulit atau membrane mukosa
bayi dengan darah atau sekresi maternal saat melahirkan (Lily V, 2004).
3. Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS
Sangat cepat menularkan HIV karena virus langsung masuk ke
pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
4. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril
Alat pemeriksaan kandungan seperti speculum,tenakulum, dan alatalat lain yang darah,cairan vagina atau air mani yang terinfeksi HIV,dan
langsung di gunakan untuk orang lain yang tidak terinfeksi bisa
menularkan HIV.(PELKESI,1995).
5. Alat-alat untuk menoleh kulit
Alat tajam dan runcing seperti jarum,pisau,silet,menyunat seseorang,
membuat tato,memotong rambut,dan sebagainya bisa menularkan HIV
sebab alat tersebut mungkin di pakai tampa disterilkan terlebih dahulu.
6. Menggunakan jarum suntik secara bergantian
Jarum suntik yang di gunakan di fasilitas kesehatan,maupun yang di
gunakan oleh parah pengguna narkoba (injecting drug user-IDU) sangat
berpotensi menularkan HIV. Selain jarum suntik, pada para pemakai IDU
secara bersama-sama juga mengguna tempat penyampur, pengaduk,dan
gelas pengoplos obat,sehingga berpotensi tinggi untuk menularkan
HIV tidak menular melalui peralatan makan,pakaian,handuk,sapu
tangan,toilet

yang

di

pakai

secara

bersama-sama,berpelukan

di

pipi,berjabat tangan,hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS, gigitan


nyamuk,dan hubungan social yang lain.

5. Gejala
Gejala

HIV

dan

AIDS

bervariasi

berdasarkan

fase

infeksinya.

- Infeksi awal
Ketika infeksi HIV pertama, anda mungkin tidak akan mengalami
tanda atau gejala apapun. Tetapi dalam beberapa minggu anda dapat
mengalami:
Demam
Sakit kepala
Radang tenggorokan
Pembengkakan kelenjar limpa
Ruam
- Infeksi selanjutnya
Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apapun dalam waktu 8
sampai 9 tahun, atau bahkan lebih. Tapi seiring dengan virus yang
melipatgandakan diri dan merusak sistem imun, anda mungkin akan
mengalami infeksi ringan atau gejala kronis seperti:
Pembengkakan node limpa sering merupakan tanda awal infeksi HIV
Diare
Hilang berat badan
Demam
Batuk atau napas yang pendek
- Infeksi tahap akhir

Dalam waktu sekitar 10 tahun atau lebih setelah infeksi pertama,


masalah yang lebih serius dapat terjadi dan diistilahkan dengan AIDS dan
dapat terjadi:
Infeksi yang terjadi ketika sistem imun lemah, seperti pneumocystis
carinii pneumonia (PCP)
Kadar CD4 lymphocyte 200 atau lebih rendah normalnya adalah
antara 800 sampai 1.200
Seiring dengan perkembangan AIDS, sistem imun anda telah mengalami
kerusakan parah. Infeksi akan mudah terjadi. Tanda dan gejalanya adalah:
Berkeringat di malam hari
Menggigil atau demam lebih dari 38 Celcius untuk beberapa minggu
Batuk kering dan napas pendek
Diare kronis
Noda putih pada lidah atau mulut
Sakit kepala
Pandangan kabur
Hilang berat badan
Anda juga dapat mengalami tanda dan gejala pada tahap lanjut infeksi
virus HIV itu sendiri, seperti:
Rasa lelah yang tidak hilang dan tidak terjelaskan
Berkeringat pada malam hari
Menggigil atau demam tinggi untuk beberapa minggu
Pembengkakan node limpa lebih dari tiga bulan
Diare kronis
Sakit kepala yang tidak hilang
Jika anda terinfeksi virus HIV, anda juga lebih rentan mengalami kanker,
khususnya

kanker

servik,

lymphoma

dan

Kaposis

sarcoma.

- Gejala HIV pada anak-anak


Anak-anak dengan HIV positif dapat mengalami:
Sulit menambah berat badan
Sulit berkembang secara normal
Sulit berjalan
Penundaan perkembangan mental
Dapat mengalami infeksi telinga, pneumonia dan tonsilis
6. Penyebab & Faktor Risiko
a. Penyebab
Normalnya

sel

darah

putih

dan

antibodi

menyerang

dan

menghancurkan organism easing yang masuk ke dalam tubuh. Respon ini


diatur oleh sel darah putih bernama limposit CD4. Limposit ini juga
merupakan target utama HIV. Sekali masuk ke dalam tubuh, virus
memasukkna material genetiknya ke dalam limposit dan melipatgandakan
diri.
Ketika salinan virus baru keluar dari sel induk dan masuk ke dalam aliran
darah, virus akan menyerang sel lain. Sebagai efeknya sel CD4 akan mati.
Siklus ini terus berulang. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan sistem
imun yang berarti tubuh tidak akan mempu melawan infeksi bakteri dan
virus lain.
b. Faktor risiko
Faktor risiko terinfeksi AIDS antara lain:
Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan
lebih dari satu pasangan
Tidak memakai pelindung ketika melakukan hubungan seksual dengan
orang dengan HIV positif

Memiliki penyakit menular seksual lain seperti syphilis, herpes,

chlamydia, gonorrhea atau bacterial vaginosis

Bergantian dalam memakai jarum suntik


Mendapatkan transfusi darah yang terinfeksi virus HIV

Memiliki sedikit salinan gen CCL3L1 yang membantu melawan

infeksi HIV
Ibu yang memiliki HIV
7. Pencegahan
Tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV dan tidak ada
penyembuh untuk AIDS. Jaga kesehatan dan lindungi diri anda dari faktorfaktor risiko adalah jalan terbaik.
Jika anda HIV negatif maka tindakan yang terbaik adalah:
Ketahui apa itu HIV dan bagaimana penularannya
Ketahui status kesehatan pasangan seksual anda
Gunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual
Pertimbangan untuk melakukan penyunatan pada laki-laki
Gunakan jarum suntik steril
Waspada terhadap darah transfusi
Periksakan kesehatan secara teratur
Jika anda positif mengidap HIV maka anda harus melindungi orang di
sekeliling anda dengan:
Lakukan hubungan seksual yang aman dengan memakai kondom
Beritahukan pasangan anda bahwa anda mengidap HIV
Jika pasangan anda hamil, beritahukan bahwa anda mengidap HIV dan
lakukan perawatan untuk menjaga kesehatannya dan bayinya
Katakan kepada orang lain yang anda rasa perlu untuk tahu bahwa
anda mengidap HIV
Jangan berbagi jarum suntik
Jangan donorkan darah dan organ anda
Jangan berbagi pisau cukur atau sikat gigi
Jika anda hamil, ambil perawatan medis secepatnya

KLIPING
BIMBINGAN KONSELING
TENTANG HIV

Disusun oleh :
HERU ASHARI (11)
KELAS VIII.5

SMP N 1 WONOPRINGGO
Tahun ajaran 2014/2015

Anda mungkin juga menyukai