Anda di halaman 1dari 2

PeluangUMKMpadaeraMasyarakat

EkonomiASEAN(MEA)
Ditengah hiruk-pikuk pasca pemilu presiden yang telah berlangsung beberapa saat
yang lalu, yang selalu menghiasi semua media yang ada di Indonesia, ada satu event
yang terlewatkan dan akan dialami oleh Indonesia Sebagai salah satu Negara yang
tergabung dalam ASEAN yaitu MEA. Ini bisa menjadi angin segar maupun kabar
buruk bagi pengusaha-pengusaha Indonesia. Apa itu MEA dan siapkah Indonesia
khususnya penggiat sektor usaha mikro kecil dan menengah atau UMKM.
Pada tahun 2015 nanti Indonesia dan Kesembilan negara yang tergabung dalam
ASEAN akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN
Economic Community (AEC), yang sebelumnya telah disepakati pada Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-19 yang diselenggarakan di Bali pada 17 November
2011, telah menghasilkan suatu kesepakatan bersama berupa cita-cita pencapaian
komunitas ASEAN, yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) nanti. Salah satu
dampak sisi ekonomi dari MEA adalah akan membuat sebuah pasar multinasional
yang akan mencakup wilayah seluas 4,47 juta km persegi dengan kurang lebih potensi
pasar sebesar 601 juta jiwa. Di sini keberadaan MEA dapat memberikan sebuah
peningkatan sektor perekonomian suatu negara melalui jalur perdagangan yang bebas
dari hambatan antar negara yang tergabung di dalamnya.
Pemerintah pun berupaya membantu sektor usaha UMKM agar siap memasuki
kancah MEA nanti, dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan dalam bidang
motivasi, konsep pengembangan usaha, cara mengakses layanan jasa keuangan dan
pemberian informasi perihal pengurusan izin BPOM, Sertifikasi Izin Halal, dan lain
sebagainya, hal ini dilakukan pemerintah agar Sektor UMKM di Indonesia dapat
meningkatkan daya saingnya seperti yang dilansir oleh majalah Peluang(54/2014).
Dengan tergabungnya Indonesia dalam MEA ini akan memberikan dampak secara
langsung kepada sektor perbankan di tanah air, sebagai contoh dapat menambah
jumlah simpanan dan pinjaman melalui potensi cover area yang semakin luas,

economic of scale, diversifikasi risiko, dan transfer teknologi dari negara maju ke
negara berkembang. Tentunya hal ini sangat membantu sekali sektor UMKM di
Indonesia yang akan mendapatkan kemudahan dalam peminjaman modal. Hal ini
dibuktikan langsung dengan peraturan Bank Indonesia selaku Regulator di bidang
perbankan yang mewajibakan setiap perbankan untuk menyalurkan Kredit UMKM
Sebesar 20% sampai tahun 2016, jika gagal memenuhi peraturan ini maka akan
dijatuhkan sanksi.
Hal ini dilakukan pemerintah karena melihat bahwa sektor UMKM ini merupakan
salah satu sektor yang dapat menjadi bantalan ekonomi nasional ketika indonesia
menghadapi krisis ekonomi beberapa waktu lalu, sektor ini juga terbukti mampu
menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi sehingga dapat mengurai jumlah
pengangguran yang ada di Indonesia.
Dengan adanya banyak dukungan baik modal, pelatihan dan kemudahan yang
diberikan oleh pemerintah, maka pemerintah berharap agar sektor UMKM dapat go
internasional, mampu meningkatkan daya saing dan potensi dari UMKM. Maka oleh
karena itu mari kita berwirausaha karena sekarang sudah banyak mendapatkan
kemudahan dan potensi yang ada pun masih cukup besar.(mm)

Anda mungkin juga menyukai