berlabuh. Dalam organisasi bisnis, strategi merefleksikan kajian yang akurat tentang
lingkungan bisnis, terutama aktivitas saat ini dan akan datang dari para pesaing.
Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk membantu mengeksplorasi & memahami situasi
Anda dalam hal kerangka 7S.
- Apa strategi kita?
- Bagaimana kita akan mencapai tujuan kita?
- Bagaimana cara kita menghadapi tekanan lingkungan kompetisi (competitive pressure)?
- Bagaimana cara kita menangani perubahan permintaan konsumen (changes in customer
demands)?
- Bagaimana strategi disesuaikan dengan isu lingkungan?
Structure:cara organisasi yang secara sistematis mengatur siapa melapor kepada siapa.
struktur organisasi sangat berpengaruh dalam kinerja sehari-hari. Struktur dibuat sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang ada. Struktur yang tepat akan membuat komunikasi
menjadi efektif dan keputusan dapat dibuat dengan cepat dan tepat.
Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk membantu mengeksplorasi & memahami situasi
Anda dalam hal kerangka 7S.
- Bagaimana perusahaan / tim dibagi?
- Apa saja tingkatannya?
- Bagaimana mengkoordinasikan kegiatan berbagai departemen?
- Bagaimana anggota tim mengatur dan menyesuaikan diri?
- Apakah pengambilan keputusan dan pengendalian terpusat atau desentralisasi?
- Dimana saja jalur komunikasi? Eksplisit dan implisit?
System: prosedur untuk mengatur aktivitas yang dijalankan yang melibatkan anggota
organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan Jika sebuah perusahaan mempunyai sistem
yang baik, maka akan sangat memudahkan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan
operasional sehari-hari. Sistem ini termasuk berbagai hal yang menyangkut perencanaan,
implementasi, kontrol dan evaluasi, anggaran, dan penghargaan.
Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk membantu mengeksplorasi & memahami situasi
Anda dalam hal kerangka 7S.
- Apa sistem utama yang menjalankan organisasi?
- Di mana saja letak peran kontrol dalam organisasi? Bagaimana peran kontrol di monitor dan
di evaluasi?
- Aturan dan proses apa yang dipergunakan agar tetap on track?
Shared Values: nilai-nilai inti perusahaan yang telah menjadi budaya. Merupakan suatu
guideline bagi para anggota organisasi untuk tumbuh dan berkembang. Berikut adalah
beberapa pertanyaan untuk membantu mengeksplorasi & memahami situasi Anda dalam hal
kerangka 7S.
- Apa nilai-nilai inti perusahaan? (core values)
- Apa saja budaya perusahaan?
- Seberapa kuat nilai-nilai ini diterapkan?
pengembangan skills ini selalu harus juga disertai dengan skema monitoring yang sistematis
untuk memastikan bahwa skills itu bisa diaplikasikan untuk melejitkan kinerja bisnis.
Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk membantu mengeksplorasi & memahami situasi
Anda dalam hal kerangka 7S.
- Ketrampilan apa yang paling kuat yang dimiliki tim /organisasi?
- Apakah ada kesenjangan keterampilan?
- Apakah karyawan saat ini / anggota tim memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan
yang diberikan?
- Bagaimana kemampuan di monitor dan dan di nilai?
Bagian 5
30
Dalam praktiknya, ditemui bahwa pendapat tersebut
terlalu membatasi. Agar lebih komprehensif dalam
Dinamika kompetisi bisnis terus berlangsung nyaris tanpa rehat. Disana setiap organisasi
terus didorong memeras peluh demi pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Disana nyaris
tak ada kata maaf bagi perusahaan yang hanya menghasilkan produk abal-abal; atau
memberikan pelayanan yang kering akan inovasi. Disana, setiap buku sejarah akan mencatat
siapa organisasi yang terus bisa mengibarkan benderanya, dan siapa yang harus mengucapkan
salam sayonara.
Dalam konteks itulah, para pelaku bisnis beruntung lantaran mereka pernah mengenal sebuah
jurus yang bertajuk formula 7S. Sejatinya, skema 7S ini dirajut pertama kali oleh McKinsey,
sebuah lembaga konsultan manajemen paling prestisius di kolong jagat. Meski diciptakan
sekitar 30 tahun silam, formula ini rasanya masih memiliki relevansi yang kuat dengan dunia
bisnis mutakhir. Dan karena itulah, kita mencoba membincangkannya pada kesempatan kali
ini.
Formula 7S sendiri pada dasarnya merupakan singkatan dari 7 dimensi yang dianggap
merupakan pilar bagi tegaknya sebuah kejayaan bisnis. Mari kita mencoba menelisiknya satu
per satu.
S yang pertama merujuk pada kata Strategy atau sebuah elemen vital yang acap
menentukan wajah organisasi bisnis ditengah persaingan yang brutal. Yamaha pada tahun
2010 ini akan menjadi nomer satu di tanah air lantaran strategi brilian mereka beberapa tahun
silam : yakni ketika mereka menggebrak pasar dengan motor skutik, jauh mencuri start
dibanding Honda yang kini tengah kalang kabut. Aqua menjadi nomer satu hingga hari ini
lantaran strategi mereka yang sangat dramatis : melakukan inovasi radikal dengan membuat
air mineral sebagai minuman utama sesuatu yang nyaris dianggap sebagai kegilaan ketika
pertama kali dimunculkan.
S yang kedua adalah Structure. Duh, berapa diantara kita yang acap frustasi lantaran
bebalnya rantai birokrasi di kantor, atau karena lenyapnya komunikasi produktif antar
bagian/departemen. Ini semua mungkin terjadi karena bentuk struktur organisasi yang tidak
ramping. Atau juga struktur yang terlalu kaku sehingga menciptakan tembok-tembok
pembatas yang kokoh diantara departemen yang ada dalam organisasi. Pesannya jelas :
bentuk struktur yang tidak pas ternyata diam-diam bisa berdampak sangat destruktif bagi
kinerja bisnis.
S yang ketiga adalah System. Astra menjadi handal lantaran mereka punya sistem
pengembangan SDM yang cemerlang. BCA menjadi terdepan lantaran mereka punya sistem
IT perbankan yang paling pioner diantara yang lainnya. Dan Apple berkali-kali membuat
orang terkesima dengan produknya yang cantik nan eksotis lantaran mereka punya sistem
inovasi yang mempesona. Jadi bagaimana dengan sistme pada kantor dimana Anda bekerja?
Apakah sistem manajemen mutu-nya sudah oke? Apakah sistem pengembangan SDM-nya
sudah prima? Atau apakah sistem IT-nya sudah ekselen?
S yang keempat dan kelima adalah Skills dan Staff. Kedua elemen ini saling berkaitan erat :
esensinya adalah bagaimana sebuah perusahaan mesti secara konstan mengembangkan
ketrampilan (skills), sikap kerja dan pengetahuan para karyawannya. Merujuk pada best
practice di Asia, setiap perusahaan sebaiknya memberikan training minimal 40 jam (5 hari)
setiap tahun kepada setiap karyawannya. Tentu saja pelatihan dan pengembangan skills ini
selalu harus juga disertai dengan skema monitoring yang sistematis; untuk memastikan
bahwa skills itu bisa diaplikasikan buat melejitkan kinerja bisnis.
1. Strategy
Rencana yang disusun untuk mencapai tujuan perusahaan dari waktu ke waktu.
2. Structure
Terdiri dari struktur organisasi, dan termasuk birokrasi seperti aturan pelaporan dan
lain-lain.
3. Systems
Formal dan informal prosedur yang menentukan bagaimana sebuah pekerjaan harus
dilakukan.
4. Shared Values
Merupakan sebuah kepercayaan atau keyakinan dan pedoman yang dipegang oleh
perusahaan.
5. Staff
Orang-orang yang berada dalam perusahaan dan bagaimana mereka dikembangkan
dan dilatih oleh perusahaan
6. Style
Pendekatan yang digunakan oleh top management untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tercermin dari gaya kepemimpinan perusahaan.
7. Skills
Kapailitas dan kemampuan sebenarnya yang dimiliki oleh staff perusahaan.
1. Shared Values/Nilai terbagi (Tujuan superordinant); Adalah nilai yg berada diluar, tetapi yang dapat
mencakup pernyataan tujuan sederhana dalam menentukan nasib perusahaan. Untuk menerapkan konsep ini,
nilai2 ini harus dibagi bersama oleh sebagian besar pegawai di dalam suatu organisasi.
2. Structure; struktur organisasi (organizational structure) Adalah bagan organisasi dan perangkat yg
menyertainya yang menunjukan siapa melapor kepada siapa dan cara pembagian dan pengintegrasian tugas..
3. System; Sejumlah proses dan arus yg memperlihatkan cara suatu perusahaan melaksanakan sesuatu dari hari
kehari (Sistem informasi, sitem penganggaran modal, proses pabrikasi, system pengendalian muru, dan
system pengukuran prestasi semuanya merupakan contoh yang baik)
4. Staff; Orang2 dalam organisasi, disini sangat penting untuk berpikir bukan mengenai kepribadian seseorang
tetapi mengenai demografik perusahaan
5. Skills; ketrampilan,keahlian adalah kemampuan setiap individu yang harus dimiliki suatu organisasi secara
keseluruhan, bukan keahlian perorangan.
6. Style; gaya. Bukti berwujud tentang apa yg dianggap penting oleh manajemen dg cara kolektif, mereka
menggunakan waktu dan perhatian serta perilaku simbolik. Yang penting bukan hal2 yg dikatakan
manajemen, tetapi cara mereka berperilaku.
7. Strategy; Strategi. Serangkaian tindakan logis yg ditunjukan untuk mendapatkan keunggulan bersaing yg
dapat dipertahankan, memperkuat posisi terhadap konsumen, atau mengalokasikan sumber daya.