karena itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan TK, harus memperhatikan
karakteristik anak yang berkembang secara holistik atau menyeluruh sehingga anak akan
menghayati pengalaman belajarnya sebagai satu kesatuan yang utuh.
C. RUMUSAN MASALAH
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang
melibatkan seorang untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak.
Pembelajaran terpadu diyakini sebagai pendekatan yang berorientasi pada praktik
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan
membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi anak untuk melihat dan membangun
konsep-konsep di lingkungannya yang saling berkaitan. Dengan demikian pembelajaran
terapadu akan memberikan kesempatan kepada anak untuk memahami masalah yang
kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh dan anak
diharapkan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan
menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna.
Sesungguhnya kegiatan pembelajaran di TK sudah menerapkan pembelajaran terpadu
dan menggunakan tema sebagai pusat dalam kegiatannya. Namun demikian, sebagai seorang
guru yang profesional, kami harus dapat menguasai konsep dasar dari apa yang telah kami
lakukan sehari-hari.
Dalam kurikulum D-II PGTK Universitas terbuka, kami telah mempelajari berbagai
metode pengembangan yang terdiri dari mata kuliah Metode Pengembangan Kognitif,
Metode Pengembangan Sosial- Emosional, Metode Pengembangan Moral dan Nilai-nilai
Agama, Metode Pengembangan Bahasa, Metode Pengembangan Fisik, serta Metode
Pengembangan Seni. Keenam metode pengembangan tersebut kami pelajari satu persatu
secara mendalam, akan tetapi dalam pelaksanaan di TK seperti kita ketahui tidak ada
pemisahan penyajian kegiatannya dalam pembelajaran, semuanya disajikan dalam satu
kesatuan yang utuh. Keahlian memadukan kesemua bidang pengembangan tersebut dangat
diperlukan oleh seorang guru TK. Kemampuan tersebut akan Kami dapatkan pada mata
kuliah ini.
D. TUJUAN PENULISAN
Kami akan mengkaji lebih mendalam tentang pembelajaran terpadu sehingga kami dapat
yakin benar bahwa yang kami lakukan selama ini ada alndaasan keilmuannya.
Pada modul 2 ini, kami akan mengkaji tentang hakekat pembelajaran terpadu yang terdiri
dari pengertian dan karakteristik pembelajaran terpadu, landasan filosofis, landasan
psikologis dan landasan praktis yang mendasari munculnya pembelajaran terpadu, fungsi dan
prisnsip pembelajaran terpadu, serta berbagai model pembelajaran terpadu. Untuk
mempermudah kami mempelajarinya maka pembahasan pada modul ini dikemas dalam 2
kegiatan belajar.
Kegiatan Belajar 1
: Hakikat Pembelajaran Terpadu yang terdiri dari Pengertian,
Karakteristik, serta Landasan Filosofis, Psikologis dan Praktis,
Prinsip dan Manfaat Pembelajaran Terpadu.
Kagiatan Belajar 2
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kami dapat menjelaskan konsep dasar
pembelajaran terpadu, dan secara lebih khusus, setelah mempelajari modul ini kami
diharapakan dapat menjelaskan tentang:
1. pengertian pembelajaran terpadu;
2. karakteristik pembelajaran terpadu;
3. landasan yang mendasari lahirnya pembelajaran terpadu;
4. fungsi dan prinsip pembelajaran terpadu;
5. model-model pembelajaran terpadu.
BAB III PEMBAHASAN
KEGIATAN BELAJAR 1
HAKIKAT PEMBELAJARAN TERPADU
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN TERPADU
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang pengembangan, meliputi aspek
kognitif, sosial-emosional, bahasa, moral dan nilai-nilai agama, fisik-motorik, dan seni. Tema
adalah ide pokok sehingga pembelajaran terpadu atau pembelajaran tema merupakan
pendekatan pembelajaran yang didasarkan atas ide pokok tentang anak dan lingkungannya.
Fokus perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang ditempuh anak saat
berusaha memahami isi dan kegiatan pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya (Aminuddin, 1994). Berdasarkan hal tersebut
maka pengertian pembelajaran terpadu dapat dilihat sebagai:
1. suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang pengembangan
yang mencerminkan dunia nyata di sekeliling anak sesuai dengan kemampuan dan
perkembangan anak;
2. suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara serempak;
3. merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa bidang pengembangan
yang berbeda, dengan harapan anak akan belajar dengan labih baik dan bermakna.
B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU
Hendrik (1986) dalam Ocih Setiasih (2005) mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu
membantu anak mengembangkan semua pemikirannya secara langsung dalam proses belajar
mereka. Osborn and Osborn (1983) mengemukakan bahwa melalui program pembelajaran
yang didasarkan pada tema, anak-anak membangun hubungan yang utuh di antara informasi
yang terpisah-pisah untuk akhirnya membentuk konsep yang lebih rumit dan lebih abstrak.
C. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN TERPADU
Dalam proses penggalian tema-tema perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebagi berikut.
(disarikan dari Bredekamp, 1988 dan Kostelnik, 1991)
1. Tema harus berorientasi pada usia, perbedaan individu, dan karakteristik sosial budaya
anak.
2. Tema harus berkaitan langsung dengan pengalaman nyata anak dan harus dikembangkan
berdasarkan hal-hal yang telah mereka ketahui dan apa yang ingin mereka ketahui.
3. Setiap tema harus menyajikan konsep-konsep yang dapat diselidiki oleh anak. Perolehan
konsep melalui penyelidikan yang dilakukan anak harus dimulai dengan kegiatan
pengalaman konkret.
4. Setiap tema harus didukung oleh suatu pengetahuan yang telah diteliti secara cermat.
5. Tema harus mengintegrasikan materi dengan kegiatan.
6. Informasi yang berhubungan dengan tema harus disampaikan kepada anak melalui
pengalaman langsung yang melibatkan penemuan aktif.
7. Kegiatan yang berhubungan dengan tema harus menggambarkan bidang pengembangan
yang beragam.
8. Tema harus memungkinkan dapat dilaksanakan melalui kegiatan proyek yang diprakarsai
anak.
9. Tema harus memberikan kesempatan kepada anak untuk merefleksikan apa yang telah
mereka ketahui.
10. Tema harus dapat diperluas atau diperbaiki sesuai dengan minat dan pemahaman yang
ditunjukkan anak.
11. Mengakomodasi kebutuhan anak untuk bergerak, berinteraksi sosial, kemandirian dan
harga diri yang positif.
12. Menyediakan kesempatan bermain untuk menterjemahkan pengalaman ke dalam
pemahaman.
13. Menghargai perbedaan individual, latar belakang budaya, dan pengalaman keluarga anak
yang di bawa ke dalam kelas.
D. LANDASAN PEMBELAJARAN TERPADU
Landasan-landasan yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran
terpadu di TK, meliputi landasan fislosofis, landasan psikologis dan landasan praktis (Asep
Hery Hernawan, dkk., 2005). Landasan yang pertama adalah landasan filosofis, yang
berfungsi melandasai semua aspek lainnya. Landasan psikologis terutama berkaitan dengan
psikologi perkembangan peserta didik dan psikologi/teori belajar. Landasan praktis berkaitan
dengan kondisi-kondisi nyata yang pada umumnya terjadi dalam proses pembelajaran saat ini
sehingga harus mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu.
Secara filosofis, kemunculan pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga aliran
filsafat berikut: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3) humanisme.
1. Aliran Progresivisme beranggapan bahwa proses pembelajaran pada umumnya perlu
sekali ditekankan pada (a) pembentukan kreativitas, (b) pemberian sejumlah kegiatan, (c)
suasana yang alamiah(natural), dan (d) memperhatikan pengalaman anak. Dengan kata
lain, proses pembelajaran itu bersifat mekanistis (Ellis, 1993) aliran ini memandang
bahwa dalam proses belajar, anak sering dihadapkan pada persoalan-persoalan yang
harus mendapatkan pemecahan atau bersifat problem solving.
KEGIATAN BELAJAR 2
5
BAB III
A. PENUTUP
Alhamdulillah rangkuman modul 2 ini dapat kami selesaikan dengan baik. Semoga
rangkuman ini dapat kami gunakan untuk memudahkan kamu dalam mempelajari modul 1 ini
7
dengan baik dan mempraktekannya dalam pembelajaran. Dan semoga rangkuman ini juga
bisa bermanfaat bagi orang lain.
B. DAFTAR PUSTAKA
Fogarty, Robin. (1991). How to Integrated the Curicula. Palatine, Ilinois: IRI/Skyligth
Publishing, Inc.
Hernawan, Asep Hery. (2005). Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kostelnik, et.al.(1991). Teaching Young Children using Themes. New York: Good Year.
Mathews, Louis De Vries dan Jean Crawford. (1989). Learning Through an Itegrated
Curiculum: Approach and Guidelines. Victoria: Ministry of Education.
Setiasih, Ocih. (2005). Pembelajaran Tema di Taman Kanak-kanak. Edukid. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: UPI
________, Pusat Kurikulum. (2002). Penjelasan Umum Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2003) Kurikulum TK Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.