Anda di halaman 1dari 2

Magma adalah cairan atau larutan silikat pijar yang terbentuk secara alamiah

bersifat mobile, bersuhu antara 900 - 1200 C atau lebih dan berasal dai kerak
bumi bagian bawah atau selubung bumi bagian atas ( F.F. Grouts, 1947; Tumer
dan verhogen 1960, H. Williams, 1962 ).
Komposisi kimiawi magma dari contoh-contoh batuan beku terdiri dari :

Senyawa-senyawa yang bersifat non volatile dan merupakan senyawa oksida dalam magma.
Jumlahnya sekitar 99% dari seluruh isi magma , sehingga merupakan mayor element, terdiri
dari SiO2, Al2O3, Fe2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.

Senyawa volatil yang banyak pengaruhnya terhadap magma, terdiri dari fraksi-fraksi gas
CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb.

Unsur-unsur lain yang disebut unsur jejak (trace element) dan merupakan minor element
seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Li, Cr, S dan Pb.

Dally 1933, Winkler (Vide W. T. Huang 1962) berpendapat lain yaitu


magma asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan
mengalami proses diferensiasi menjadi magma yang bersifat lain.
Bunsen (1951, W. T. Huang, 1962) mempunyai pandapat bahwa ada dua
jenis magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku
merupakan hasil campuran dari dua magma ini yang kemudian
mempunyai komposisi lain.

1. Proses Pembentukan Magma

Para ahli geologi dan vulkanologi bahwa panas bumi berasal dari proses pembusukan
mineral radioaktif. Pada unsur radioaktif yang terkandung pada suatu mineral, pada saat
unsur tersebut meluruh (desintegration) menjadi unsur radioaktif yang susunannya lebih
stabil, akan mengeluarkan sejumlah bahan (tenaga) panas yang mampu melelehkan batuan
disekitarnya.

Secara teoritik, zat radioaktif akan semakin berkurang, pada kedalaman yang semakin besar.
Dari pemahaman seperti ini pula maka lahir beberapa istilah yang berhubungan dengan suhu
dan kedalaman. Landaian panas bumi normal (geothermal gardien) adalah istilah yang
menerangkan bertambah besarnya suhu apabila kita susun hingga kedalaman tertentu, yakni
sekitar 3oC/100 m. Sedangkan besarnya derajat geothermal normal (geothermal degree)
adalah 1o C/33 m 1o C/45 m. Variasi derajat geothermal ini disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain; kondisi batuan, proses hidrokimia batuan, kerja air tanah, kerja air
permukaan dan konsentrasi mineral radioaktif. Secara teoritis semakin kearah inti bumi,
derajat geothermal akan mencapai 193.600o C sehingga unsur-unsur di dalam selubung dan
inti bumi berada dalam keaadaan cair.

Anda mungkin juga menyukai