Supandi
Departemen Matematika, FMIPA IKIP PGRI
a11
a
21
a12
a22
L
O
am1
am 2 L
a1n
a2 n
M
amn
x1
x
2
M
xn
b1
b
2
M
bm
atau
Ax = b
Dimana A adalah matriks ukuran m n, x vektor ukuran
n 1 dan b vektor ukuran m 1.
Jika b = 0, SPL di atas disebut SPL homogen
dan jika b 0, disebut SPL Nonhomogen
a11 x a12 y b1
a21 x a22 y b2
Banyak penyelesaian
Eliminasi Gauss
Eliminasi Gauss-Jordan
Dengan mencari invers dari A, yaitu A1 dan x = A1b
Aturan Cramer
am1 am 2
L
L
O
L
a1n b1
a2 n b2
M M
amn bm
Contoh:
Selesaikan SPL x1 x2 2 x3 8
x1 2 x2 3 x3 1
3 x1 7 x2 4 x3 10
Jawab:
Matriks yang diperbesar
1 1 2 8
1 2 3 1
3 7 4 10
1 1 2 8
1 2 3 1
3 7 4 10
1
0
B2 + B1
1 5 9
0 10 2 14
1 1 2
0 1 5
8
9
3 7 4 10
B3+10 B2
B3 3B1
2
8
1 1
0 1 5
0 10 2 14
8
1 1 2
0 1 5
0 0 52 104
B3( 1 )
52
B2(1 )
1 1 2 8
0 1 5 9
0 0 1 2
Jika dilanjutkan
1 1 2 8
0 1 5 9
0 0 1 2
1 0 0 3
0 1 0 1
0 0 1 2
B1 B 2
1 0 7 17
0 1 5 9
0 0 1 2
B1 7B3
1 0 0 3
0 1 5 9
0 0 1 2
B2+5B3
Perkalian skalar
Definisi :
Misalkan A adalah suatu matriks berukuran m x n dengan
entri aij dan k adalah suatu bilangan real. Jika
matriks C adalah hasil perkalian bilangan real k terhadap
matriks A, ditulis C = kA, maka matriks C berukuran m x n
dengan entrinya adalah
cij = kaij
,untuk semua i dan j
k 1
ik
kj
Catatan :
Jika banyak kolom matriks A sama banyak dengan banyak baris
matriks B, maka matriks A dan B dikatakan dua matriks yang
sepadan untuk dikalikan.
Sifat-Sifat Perkalian Dua Matriks atau lebih yang sepadan
Pada umumnya tidak komutatif
Bersifat asosiatif
Bersifat distributif
Dalam perkalian matriks yang hanya memuat matriks-matriks
persegi dengan ukuran yang sama, terdapat sebuah matriks
identitas I yang bersifat IA =AI = A
Jika AB = 0, belum tentu A = 0 atau B = 0
Jika AB = AC, belum tentu B = C
Jika p dan q adalah bilangan-bilangan real serta A dan B
adalah matriks-matriks, maka berlaku (pA)(qB)=(pq)(AB)
Jika AT dan BT berturut-turut adalah transpos dari matriks A
dan B, maka berlaku (AB)T =BTAT.
Invers Matriks
Definisi
Misalkan A dan B masing-masing adalah matriks persegi
berukuran n n dan
berlaku
AB = BA = I
Maka A adalah invers dari B atau B adalah invers A atau A
dan B merupakan dua matriks yang saling invers.
b
d
A
, maka
ad bc
d
c
b
a
dengan syarat ad bc 0
Sifat Invers dari perkalian dua matriks
Misalkan matriks A dan B merupakan matriks-matriks bujursangkar
yang tak singular, A-1 dan B-1 berturut-turut adalah invers dari matriks
A dan B, maka berlaku :
(AB)-1= B-1A-1
(BA)-1= A-1B-1
Determinan
3 4
5 6
2 5
1 1
2 4
5
0 - 1
1
2
1
2
?
9
3
5
3
3
1
2
8
2
-2
Fungsi Determinan
Definisi
Suatu permutasi dari bilangan-bilangan bulat {1, 2, 3, , n}
adalah penyusunan bilangan-bilangan tersebut dengan
urutan tanpa pengulangan
Contoh:
Permutasi dari {1, 2, 3} adalah
(1, 2, 3) (2, 1, 3)
(3, 1, 2)
(1, 3, 2) (2, 3, 1)
(3, 2, 1)
Secara umum, bilangan-bilangan pada {1, 2, , n} akan
mempunyai n! permutasi
= 5 inversi
Definisi
Suatu permutasi dikatakan permutasi genap jika
banyaknya inversinya sejumlah genap dan dikatakan
permutasi ganjil jika banyak inversinya sejumlah ganjil
Perkalian elementer dari matriks A ukuran nn adalah
perkalian dari n entri dari A dimana tidak ada yang datang
dari baris atau kolom yang sama
Contoh:
a11 a12
a
21 a22
a11
A a21
a31
a12
a22
a32
a13
a23
a33
a1_a2_a3_
dimana bilangan pada kolom diisi dengan permutasi dari
{1, 2, 3}
Jadi perkalian elementer dari A adalah:
a11a22a33
a11a23a32
a12a21a33
a12a23a31
a13a21a32
a13a22a31
a11a22a33
a12a21a33
a13a21a32
a11a23a32
a12a23a31
a13a22a31
Definisi
Jika A adalah matriks bujursangkar. Fungsi determinan dari
A, det(A) didefinisikan sebagai jumlah semua perkalian
elementer bertanda dari A.
Teorema 2.2.3
Misalkan A adalah matriks bujursangkar
Jika B adalah matriks yang dihasilkan dari perkalian
suatu baris atau kolom dengan skalar k 0 maka
det(B) = k det(A)
Jika B adalah matriks yang dihasilkan dari pertukaran
dua baris atau kolom dari A maka det(B) = det(A)
Jika B adalah matriks yang dihasilkan ketika suatu baris
ditambahkan dengan kelipatan baris lain atau suatu
kolom ditambahkan dengan kelipatan kolom lain dari A,
maka det(B) = det(A).
Contoh:
ka11
ka12
ka13
a12
a13
a21
a31
a22
a32
a23
a33
a11
a31
a21
a12
a32
a22
a11
a13
a11
a33 a21
a23
a31
a11 ka31
a21
a12 ka32
a22
a31
a32
a12
a22
a32
a13
a23
a33
a31
a32
a13
a23
a33
Teorema
Misal E adalah matriks elementer berukuran n n,
Jika E dihasilkan dari suatu baris In dikali k, maka
det(E) = k
Jika E dihasilkan dari pertukaran dua baris pada In, maka
det(E) = 1
Jika E dihasilkan dari suatu baris ditambah kelipatan
baris lain di In, maka det(E) = 1
Contoh:
1 0 0
0 1 0 2
0 0 2
1 0 0
0 0 1 1
0 1 0
1 2 0
0 1 0 1
0 0 1
Teorema
Jika A adalah matriks bujursangkar dimana terdapat dua
baris atau dua kolom yang saling berkelipatan, maka
det(A) = 0
Contoh:
1 3 0
A 2 4 1
5 2 2
3 0 B 2 B 1 3
2
1
2 4 1
0 2
5 2
5 2 2
1 3
= 2 0 1
0 13
1
0
1 3 0
B3 5 B1
1
0 2 1
2
0 13 2
0
12
2
B3 13 B2
17
17
2
(2)(1)(1)
1 3 0
2 0 1 12
0 0 172
1
2
A
0
7
1
2
0
7
0
7
6
3
3
6
0
3 1 5
0 0
7 0
6 3
0 3
0 6
3 0
1 5
1
C4 3C1 2
0
7
0
7
6
3
0 0
0 0
(1)(7)(3)(26) 546
3 0
1 26
Teorema
Suatu matriks bujursangkar A invertible jika dan hanya jika
det (A) 0
Teorema
Jika A dan B adalah matriks bujursangkar dengan ukuran
sama, maka
det(AB) = det (A) det(B)
Teorema
Jika A invertible, maka
1
det( A )
det( A)
1
1)
M ij , dinotasikan
Kofaktor dari entri aij adalah bilangan
dengan Cij.
Contoh:
3 1 4
A 2 5 6
1 4 8
3 1 4
5 6
M 11 2 5 6
16
4 8
1 4 8
L
L
L
L
M M M M M
Ekspansi Kofaktor
a11 a12
A a21 a22
a31 a32
a13
a23
a33
Teorema
Determinan dari matriks A n n dengan cara ekspansi
kofaktor
n
det( A) aij cij , i = 1, 2, ..., n : Ekspansi menurut baris i
j 1
n
3 1 0
Contoh:
Hitung determinan A 2 4 3
5 4 2
Ekspansi berdasarkan kolom 1
3 1 0
4 3
1 0
1 0
A 2 4 3 3
2
5
4 2
4 2
4 3
5 4 2
= 3(4) + 2(2) + 5(3) = 1
3 1 0
4 3
2 3
A 2 4 3 3
1
4 2
5 2
5 4 2
= 3(4) (11) = 1
3
1
2
3
5 2 6 3 7 4
0 0 0
2 1 1
4 1 5 3 6 6
0 1 8
7 5 3
6
3 7 4
1
3 6 6
5
3
3 7 60
3 60
18
3 6 54
3 54
0 1 0
Definisi
Jika A adalah matriks nn, Cij kofaktor dari aij, maka
C11 C12 L
C
21 C22
M
O
Cn1 Cn 2 L
C1n
M
Cnn
Contoh:
3 2 1
A 1 6 3
2 4 0
Kofaktor dari A
C11 = 12, C12 = 6, C13 = 16, C21= 4, C22 = 2,
C23 = 16, C31 = 12, C32 = 10, C33 = 16
12 6 16
Maka matriks kofaktor dari A adalah
4
2
16
12 10 16
Matriks adjoin dari A adalah
12 4 12
Adj( A) 6
2 -10
-16 16 16
Teorema
Jika A adalah matriks invertible, maka
1
A
Adj( A)
det( A)
1
det( Ai )
xi
det( A)
dimana Ai adalah matriks A dengan kolom ke-i diganti
dengan b