Anda di halaman 1dari 3

Gerak adalah perubahan posisi suatu benda terhadap titik acuan.

Titik acuan sendiri didefinisikan sebagai titik


awal atau titik tempat pengamat.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik acuannya. Benda yang bergerak
dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh meja yang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh
manusia yang ada dibumi. Tetapi bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi
mengelilingi matahari.
Contoh lain gerak relatif adalah B menggedong A dan C diam melihat B berjalan menjauhi C. Menurut C maka
A dan B bergerak karena ada perubahan posisi keduanya terhadap C. Sedangkan menurut B adalah A tidak
bergerak karena tidak ada perubahan posisi A terhadap B. Disinilah letak kerelatifan gerak. Benda A yang
dikatakan bergerak oleh C ternyata dikatakan tidak bergerak oleh B. Lain lagi menurut A dan B maka C telah
melakukan gerak semu.
Gerak semu adalah benda yang diam tetapi seolah-olah bergerak karena gerakan pengamat. Contoh yang sering
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika kita naik mobil yang berjalan maka pohon yang ada
dipinggir jalan kelihatan bergerak. Ini berarti pohon telah melakukan gerak semu. Gerakan semu pohon ini
disebabkan karena kita yang melihat sambil bergerak.
Pembagian Gerak
Bedasarkan lintasannya gerak dibagi menjadi 3
1. Gerak lurus yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lurus
2. Gerak parabola yaitu gerak yang lintasannya berbentuk parabola
3. Gerak melingkar yaitu gerak yang lintasannya berbentuk lingkaran
Sedangkan berdasarkan percepatannya gerak dibagi menjadi 2
1. Gerak beraturan adalah gerak yang percepatannya sama dengan nol (a = 0) atau gerak yang
kecepatannya konstan.
2. Gerak berubah beraturan adalah gerak yang percepatannya konstan (a = konstan) atau gerak yang
kecepatannya berubah secara teratur
Gerak lurus beraturan (GLB)
Benda dikatakan mengalami perpindahan jika kedudukan benda berubah terhadap suatu acuan. Jarak adalah
panjang lintasan yang ditempuh suatu benda untuk mengubah kedudukannya.
Contoh:
Sebuah segitiga ABC memiliki panjang AB = 5 km dan panjang AC = 13 km. Tentukan panjang BC,
hitunglah jarak A - C - A - B - C dan tentukan perpindahannya.

Panjang BC =

AC
( 2 AB 2)

13
( 252 )

16925
144
12

Jarak total = AC + CA + AB + BC = 13 + 13 + 5 + 12 = 43 km
Perpindahan = A - C = 13 km
Kelajuan

Kelajuan adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh benda/kendaraan dengan waktu yang ditempuh
benda/kendaraan. Satuan kelajuan adalah km/jam atau m/s.
Kelajuan dirumuskan sebagai:
v=

s
t

Keterangan:
v = kelajuan
s = jarak yang ditempuh
t = waktu tempuh
Contoh:
Wawan mengendarai mobil dari kota A ke kota B berjarak 100 km dalam waktu 2 jam. Berapakah
kelajuan Wawan?
v=

s
t

100 km
2 jam

50 km / jam

Kelajuan rata-rata
Kelajuan rata-rata dirumuskan dengan:
v=

stotal
t total

Contoh:
Budi mengendarai sebuah mobil. Pada 2 menit pertama Budi menempuh jarak 10 km, pada 8 menit
kedua menempuh jarak 15 km dan pada 10 menit pertama menempuh jarak 25 km. Berapakah
kecepatan rata-rata Budi?
v=

stotal
t total

10 km+ 15 km+25 km
2 menit +18 menit+10 menit

50 km
20 menit

Jika penyebutnya adalah menit, kita ubah menjadi satuan jam.

Maka 20 menit=

2 0 menit
6 0 menit

1
jam
3

Maka persamaannya menjadi:

50 km
1
jam
3

150 km/ jam


Maka kecepatan rata-rata Budi = 150 km/jam.

Anda mungkin juga menyukai