Anda di halaman 1dari 21

No : .

/ MED-SK
Tentang
PENUNJUKAN SDR. . SEBAGAI
DIREKTUR KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
MENIMBANG

1. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu


bentuk pelayanan professional merupakan bagian
integral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan di Rumah
Sakit
2. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu factor
penentu baik buruknya mutu dan citra Rumah Sakit,
oleh karenanya kualitas pelayanan / asuhan
keperawatan perlu dipertahankan secara ditingkatkan
seoptimal mungkin.
3. Bahwa untuk mencapai kualitas pelayanan / asuhan
keperawatan yang baik sesuai standar maka pelayanan
keperawatan perlu dikelola secara professional.
4. Bahwa untuk maksud butir 3 tersebut diatas, maka
perlu ditunjuk tenaga keperawatan sebagai Direktur
Keperawatan di RS.

MENGINGAT

1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.


2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang
Tenaga Kesehatan
3.
4. Surat keputusan No: / Med-SK
tentang Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit.
5. Surat keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 436./
Menkes / SK /VI / 1993 Tentang berlakunya Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan standarPelayanan Medis di
Rumah Sakit
6. Surat
Keputusan
Mentri
Kesehatan
R.I.No.900/Menkes/SK/VII tahun 2002 tentang
registrasi dan praktek bidan.
7. Surat
Keputusan
Mentri
Kesehatan
R.INo.1239/SK/XI/tahun 2001 tentang registrasi dan
praktek perawat.
8. Surat
keputusan
Mentri
Kesehatan
R.I.No.YM.00.03.2.6.7637/ tahun 1993 tentang
berlakunya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di
rumah Sakit

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

Penunjang Sdr Sebagai Direktur Keperawatan di


Rumah Sakit

PERTAMA

Direktur Keperawatan bertanggung jawab dan mempunyai


kewenangan dalam mengatur serta mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan di RS.

KEDUA

Kepala Ruangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung


jawab kepada.

KETIGA

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan


dengan ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan dilakukan perbaiakan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di :

No : ./ MED-SK
Tentang
PEMBERLAKUAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT KHUSUS / TERTENTU
DI RUMAH SAKIT
MENIMBANG

1. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu


bentuk pelayanan professional merupakan bagian
intergral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan di rumah sakit.
2. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu factor
penentu baik buruknya mutu dan citra Rumah Sakit,
oleh karenanya kualitas pelayanan / asuhan keperawatan
perlu dipertahankan serta ditingkatkan seoptimal
mungkin.
3. Bahwa untuk mencapai kualitas pelayanan kesehatan
yang baik, maka perlu didukung dengan peralatan yang
berfungsi dengan baik, dalam kondisi siap pakai
sehingga menjamin hasil yang akurat.
4. Bahwa untuk maksud butir 3 tersebut diatas, maka perlu
ditetapkan kebijakan tentang penggunaan dan
penggunaan dan pemeliharaan alat khusus / tertentu di
RS.

MENGINGAT

1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.


2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang
Tenaga Kesehatan
3. PERDA
4. Surat keputusan No: / Med-SK
tentang Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit.
5. Surat keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 436./
Menkes / SK /VI / 1993 Tentang berlakunya Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan standar Pelayanan Medis
di Rumah Sakit
6. CC SAK

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

PEMBERLAKUAN PENGGUNAAN DAN


PEMELIHARAAN ALAT KHUSUS / TERTENTU

PERTAMA

Keputusan
RS tentang kebijakan penggunaan dan
pemeliharaan alat khusus / tertentu di RS

KEDUA

Kebijakan tentang penggunaan dan pemeliharaan alat


khusus/tertentu sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan
ini.

KETIGA

Kebijakan tentang penggunaan dan pemeliharaan alat


khusus/tertentu sebagai pedoman kerja cara penggunaan dan
pemeliharaan alat khusus / tertentu.

KEEMPAT

Seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan kesehatan /


keperawatan di RS harus melaksanakan dan mematuhi
kebijakan cara penggunaan dan pemeliharaan peralatan secara
professional.

KELIMA

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan


dengan ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan sebagaiman
mestinya.

Ditetapkan di :

Lampiran
Nomor
Tanggal

: Keputusan
:
:

Rs

KEBIJAKAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN


ALAT KHUSUS / TERTENTU
DI RUMAH SAKIT
I.

Pengertian
Penggunaan dan pemeliharaan alat khusus / tertentu adalah ketentuan tentang cara
penggunaan dan pemeliharaan alat secara teratur dan berkala, sesuai dengan
pedoman yang dibuat oleh produsen yang bersangkutan / Standar Operating
Prosedur (SOP)

II.

Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelyanan keperawatan di RS
b. Tujuan khusus
1. Untuk menjamin kelancaran pemberian pelayanan keperawatan
2. Alat selalu dalam kondisi siap pakai
3. Terpeliharanya alat dengan baik sehingga menjamin akurasi hasil (valid)
4. Mencegah terjadinyakesalahan dalam pemberian pelayanan keperawatan

III.

Isi Kebijakan
1. Semua alat khusus/tertentu harus dilengkapi dengan Standar Operating
Prosedure (SOP) cara penggunaan dan pemelirharaan alat
2. Standar Operating Prosedure (SOP) penggunaan dan pemeliharaan alat
khusus/tertentu tersedia pada alat tersebut dan mudah dijangkau oleh
karyawan yang membutuhkan.
3. Seluruh karyawan yang menggunakan peralatan (operator) harus mematuhi
Standar Operating Prosedur (SOP) penggunaan dan pemeliharaan alat khusus
/ tertentu.
4. Koordinator pemeliharaan alat khusus / tertentu di RS menyusun jadwal
tahunan pemeliharaan berkala.
5. Koordinator pemeliharaan alat khusus / tertentu membuat catatan dan
pelaporan pelaksanaan pemeliharaan alat khusus / tertentu tersebut (laporan
tahunan)
6. Alat-alat khusus / tertentu dioperasikan oleh tenaga terlatih sesuai dengan
bidang profesinya.

Ditetapkan di :

PROGRAM BIMBINGAN PRAKTEK KLINIK


KEPERAWATAN / KEBIDANAN BAGI MAHASISWA
DI RUMAH SAKIT

I.

PENGERTIAN
Bimbingan praktek klinik keperawatan adalah kegiatan membimbing di RS dalam
rangka pelaksanaan proses belajar mengajar bagi Mahasiswa yang sedang praktek
klinik keperawatan guna mencapai program bimbingan yang ditentukan oleh
Institusi pendidikan keperawatan.

II.

TUJUAN
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien / keluarga di
tatanan Rumah Sakit ( Hospital Setting ).

A. Khusus

Setelah mengikuti praktek klinik keperawatan, diharapkan mahasiswa :


1.

Memperoleh pengalaman untuk memberikan Asuhan Keperawatan sesuai


dengan jenis dan karakteristik pelayanan ( Kamar Intensif, UGD, Ruang
Operasi, Kamar bersalin \, Rawat jalan dan Rawat inap )

2.

Mengenal

berbagai

jenis

Instrument

alat

kesehatan

dan

cara

penggunaannya ( misal di r\Ruang Operasi dan Kamar Intensif )


3.

Mampu berkomunikasi dan bekerja sama dalam tim kesehatan ruangan

4.

Meningkatkan keterampilan sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai.

5.

Memahami struktur organisasi rumah sakit sarana dan prrasarana serta jenis
pelayanan kesehatan yang ada

III.

SASARAN
Semua mahasiswa keperawatan yang menggunakan rumah sakit sebagai lahan
praktek

IV.

PELAKSANA / BIMBINGAN
1.

Pembimbing klinik ( CI ) yang ditunjuk oleh Pimpinan Direktur Rumah Sakit

2.

Tiap pembimbing klinik ( CI ) harus menyusun rencana bimbingan sebelum


membimbing Mahasiswa.

V.

WAKTU
Sesuai dengan program bimbingan yang telah ditetapkan dari institusi pendidikan
keperawatan

VI.

LOKASI
Unit kerja / ruangan di rumah sakit yang dapat digunakan sebagai lahan praktek
sesuai program bimbingan yang ditetapkan oleh institusi pendidikan keperawatan
meliputi : Ruang Operasi, Rawat Jalan, Ruang Rawat inap IGD.

VII. METODE
1. Diskusi
2. Demontrasi / simulasi
3. Penugasan
4. Bed-side teaching

VIII. PROSES PEMBIMBINGAN


1. Fase pra interaksi pada hari pertama, terdiri dari :
a. Memberikan Orientasi, meliputi :
-

Sarana dan fasilitas rumah sakit serta status Rumah Sakit


(Struktur Organisasi, Ketenangan dsb) secara umum.

Sistem pemberian Asuhan Keperawatan dan SOP keperawatan


yang berlaku

Tata tertib ruangan

Sistem ketenagaan meliputi penjadwalan tenaga keperawatan

b. Membagi jadwal dinas Mahasiswa sesuai dengan program bimbingan di


ruangan termasuk penentuan lokasi
2. Fase Interaksi pada hari kedua, terdiri dari :
Menetapkan kegiatan yang akan dilakukan sesuai kompetensi yang diharapkan
dari program bimbingan yang dimaksud antara lain :
a. Menetapkan kasus perMahasiswa
b. Menetapkan kegiatan yang akan dilakukan dalam program bimbingan
c. Menetapkan / menugaskan Mahasiswa tersebut di unit kerja sama sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan.
3. Fase kerja/bimbingan pada hari ketiga sampai terminasi, terdiridari :
a. Pengarahan / bimbingan oleh pembimbing klinik keperawatan (CI)
b. Melaksanakan diskusi 3-4 kali bimbingan untuk mendiskusikan kegiatan
yang telah dilakukan / dicapai serta kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan klinik keperawatan.
c. Bimbingan dilakukan dengan cara Bed Side Teaching atau klompok.
d. Mahasiswa didampingi oleh CI dalam melakukan tindakan keperawatan
e. Tindakan

keperawatan

yang

dilakukan

(melaksanakan

Asuhan

Keperawatan ) oleh mahasiswa dicatat pada formuliryang telah ditentukan


oleh Institusi Pendidikan.
4. Terminasi pada minggu akhir, terdiri dari :
a. Diskusi, membahas pencapaian kompetensi yang diharapkan
b. Kendala yang dihadapi selama melaksanakan praktek klinik keperawatan
c. Evaluasi proses bimbingan dan hasil bimbingan dengan menggunakan
instrumen yang telah ditentukan
d. Pembimbing klinik keperawatan (CI) membuat laporan tentang proses dan
hasil bimbingan untuk disampaikan kepada Kabid Keperawatan melalui
kepala ruangan.

IX.

EVALUASI
Penilaian dilakukan sesuai dengan tujuan kompetensi yang dicapai oleh institusi
pendidikan. Untuk ini mengacu kepada tujuan program bimbingan dari institusi

pendidikan. Umumnya penilaian meliputi aspek pengetahuan, sikap / perilaku dan


keterampilan sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dari institusi
pendidikan.
Metode penilaian meliputi diskusi/tanya jawab, praktek melaksanakan keterampilan
dan penugasan. Instrumen evaluasi menggunakan
a. Instrumen evaluasi yang berasal dari institusi pendidikan.
b. Instrumen evaluasi disusun bersama antar rumah sakit dan pihak institusi
pendidikan

X.

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pembimbing klinik (CI) wajib menyususn renv\cana bimbingan, pencatatan dan
pelaporan tentang pelasanaan bimbingan dan dilengkapi dengan daftar mahasiswa
serta hasil penilaian yang selanjutnya disampaikan kepada institusi pendidikan
melalui kepala

XI.

Rumah sakit daerah.

LAMPIRAN
4.

Peraturan tata tertib praktek klinik keperawatan

5.

Instrumen evaluasi bimbingan praktek klinik keperawatan

6.

Daftar hadir mahasiswa

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT
No : ./ MED-SK
Tentang
PENUNJUKAN TENAGA KEPERAWATAN SEBAGAI KEPALA RUANGAN
DIRUMAH SAKIT
MENIMBANG

1. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu


bentuk pelayanan professional merupakan bagian
intergral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan di rumah sakit.
2. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu factor
penentu baik buruknya mutu dan citra Rumah Sakit,
oleh karenanya kualitas pelayanan / asuhan
keperawatan perlu dipertahankan serta ditingkatkan
seoptimal mungkin.
3. Bahwa untuk mencapai kualitas pelayanan/asuhan
keperawatan yang baik sesuai standar maka pelayana
keperawtan perlu dikelola secara profesional.
7.

MENGINGAT

Bahwa untuk maksud butir 3 tersebut diatas, maka


perlu ditunjuk tenaga keperawatan sebagai Kepala
Ruangan di RS

1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.


2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang
Tenaga Kesehatan
3. PERDA
4. Surat keputusan No: / Med-SK
tentang Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit.
5. Surat keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 436./
Menkes / SK /VI / 1993 Tentang berlakunya Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan standar Pelayanan Medis
di Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Mentri Kesehatan
R.I.No.900/Menkes/SK/VII tahun 2002 tentang
registrasi dan praktek bidan.
7. Surat
Keputusan
Mentri
Kesehatan
R.INo.1239/SK/XI/tahun 2001 tentang registrasi dan
praktek perawat.

8.

Surat
keputusan
Mentri
Kesehatan
R.I.No.YM.00.03.2.6.7637/ tahun 1993 tentang
berlakunya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di
rumah Sakit

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

PENUNJUKAN TENAGA KEPERAWATAN SEBAGAI


KEPALA RUANGAN DI RUMAH SAKIT.

KETIGA

Tugas Kepala Ruangan bertanggung jawab dan mempunyai


kewenangan dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan
pelayanan keperawatan di ruangan

KEEMPAT

Kepala ruangan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung


jawab kepada Kabid Keperawatan.

KELIMA

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan


dengan ketentuan, apabila dikemuasian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan dilakukan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT
No : ./ MED-SK
Tentang
PEMBERLAKUAN STANDAR TENAGA KEPERAWATAN
DAN POLA KETENAGAAN KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT
MENIMBANG

MENGINGAT

1. Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu


bentuk pelayanan professional merupakan bagian
intergral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan di rumah sakit.
2.

Bahwa pelayanan keperawatan sebagai salah satu factor


penentu baik buruknya mutu dan citra Rumah Sakit,
oleh karenanya kualitas pelayanan / asuhan
keperawatan perlu dipertahankan serta ditingkatkan
seoptimal mungkin.

3.

Bahwa untuk mencapai butir ke 2 tersebut diatas maka


perlu didukung dengan tersedianya tenaga keperawatan
baik dari jumlah kualifikasi maupun kualitas untuk
melaksanakan pelayanan keperawtan / kebidanan yang
telah ditetapkan.

4.

Bahwa untuk mencapai butir 3 tersebut diatas, perlu


disusun Standar Ketenah\gaan Keperawatan.

1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.


2. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 Tentang
Tenaga Kesehatan
3. PERDA
4. Surat keputusan No: / Med-SK
tentang Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit.
5. Surat keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 436./
Menkes / SK /VI / 1993 Tentang berlakunya Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan standar Pelayanan Medis
di Rumah Sakit
6. Surat Keputusan Mentri Kesehatan
R.I.No.900/Menkes/SK/VII tahun 2002 tentang
registrasi dan praktek bidan.

7.

8.

Surat
Keputusan
Mentri
Kesehatan
R.INo.1239/SK/XI/tahun 2001 tentang registrasi dan
praktek perawat.
Surat
keputusan
Mentri
Kesehatan
R.I.No.YM.00.03.2.6.7637/ tahun 1993 tentang
berlakunya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di
rumah Sakit

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

BERLAKUNYA STANDAR TENAGA KEPERAWATAN


DAN POLA KETENAGAAN KEPERAWATAN DI RUMAH
SAKIT

PERTAMA

Keputusan
RS tentang kebijakan penggunaan dan
pemeliharaan alat khusus / tertentu di RS

KEDUA

Standar tenaga keperawatan dan pola ketenagaan keperawatan


sebagaiman terlampir dalam Surat Keputusan ini.

KETIGA

Standar Tenaga Keperawatan berfungsi sebagai pedoman untuk


menetapkan kebutuhan tenaga keperawatan dan bidan baik
jumlah, kualifikasi maupun kualitas untuk melaksanakan
pelayanan keperawatan / kebidanan yang telah ditetapkan.

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan


dengan ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan sebagaiman
mestinya.

.
KEEMPAT

Ditetapkan di :

POLA TENAGA KEPERAWATAN


DI RUMAH SAKIT
PENDIDIKAN
NO

1
2
3
4
5
6

SI

D III

D III

SPK/

D III

KEP

KEP

KEB

BIDAN

SPR

KEP

1
23
4
5
6
10
49

4
4

UNIT KERJA

JUMLAH

KANTOR DIREKTUR KEPERAWATAN


RUANG RAWAT INAP
KAMAR BERSALIN
RUANG OPERASI
RUANG RAWAT JALAN
UNIT GAWAT DARURAT
JUMLAH

1
1
4
6

GIGI
2
2

KETERANGAN

SPRG
1
1

1
24
8
6
15
10
64

Status kepegawaian terdiri


dari :
- Permanen : 30
orang
- Kontrak : 34 orang

(_____________)

DAFTAR TENAGA KEPERAWATAN


DU RUANG

NO

NAMA

PENDIDIKAN

PENDIDIKAN
TAMBAHAN

JABATAN

Kep Ruangan

KETERANGAN

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT
No : ./ MED-SK
Tentang
PEMBERLAKUAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK), STANDAR
ASUHANKEPERAWATAN KHUSUS (SAK KHUSUS) DAN PETUNJUK TEHNIS
PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT
MENIMBANG

1. Bahwa pelayanan/asuhan keperawatan sebagai salah


satu bentuk pelayanan professional merupakan bagian
intergral yang tidak dapat dipisahkan dari upaya
pelayanan kesehatan secara keseluruhan di RS.
2.

Bahwa pelayanan keperawatan/asuhan keperawatan


sebagai salah satu factor penentu baik buruknya mutu
dan citra RS, oleh karenanya kualitas pelayanan /
asuhan keperawatan perlu dipertahankan serta
ditingkatkan seoptimal mungkin.

3.

Bahwa untuk mencapai butir ke 2 tersebut diatas,


Standar Asuhan Keperawatan (SAK) sangat diperlukan
dan berfungsi sebagai pedoman serta tolak ukur mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan.

4. Bahwa untuk mencapai butir 3 tersebut diatas, Standar


Asuhan Keperawatan (SAK) perlu diterapkan
khususnya dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan/asuhan keperawatan
5. Bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas
diperlukan keputusan diberlakukannya Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) di RS, Standar Asuhan
Keperawatan Khusus (SAK Khusus) dan petunjuk
teknis Penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
di RS

MENGINGAT

1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan.


2.
3. Surat keputusan RS No: / Med-SK
tentang Struktur Organisasi Pelayanan Keperawatan di
Rumah Sakit.

4. Surat keputusan Menteri Kesehatan R.I. No. 436./


Menkes / SK /VI / 1993 Tentang berlakunya Standar
Pelayanan Rumah Sakit dan standar Pelayanan Medis
di Rumah Sakit
5. Surat
keputusan
Mentri
Kesehatan
R.I.No.YM.00.03.2.6.7637/ tahun 1993 tentang
berlakunya Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di
rumah Sakit

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN

BERLAKUNYA STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN


(SAK), STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KHUSUS
(SAK KHUSUS) DAN PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK) DI RUMAH
SAKIT

PERTAMA

Keputusan RS tentang pemberlakuan Standar Asuhan


Keperawatan (SAK), Standar Asuhan Keperawatan Khusus
(SAK Khusus) dan petunjuk teknis penerapan Standar Asuhan
Keperawatan (SAK) di Rumah Sakit

KEDUA

Standar Asuhan Keperawatan (SAK), Standar Asuhan


Keperawatan Khusus (SAK Khusus) dan petunjuk teknis
penerapan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) sebagaimana
terlampir dalam keputusan ini

KETIGA

Standar Asuhan Keperawatan (SAK), yang dimaksud


sebagaimana terlampir berfungsi sebagai pedoman kerja bagi
tenaga keperawatan dalam memberikan Asuhan Keperawatan
di RS

Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan


dengan ketentuan, apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.

.
KEEMPAT

Ditetapkan di :

Lampiran
Nomor
Tanggal

:
:
:

Keputusan

RS

PEMBERLAKUAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK), STANDAR


ASUHAN KEPERAWATAN KHUSUS (SAK KHUSUS) DAN PETUNJUK TEKNIS
PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN DI RS
I.

Standar Asuhan Keperawatan (SAK), yang dimaksud dalam surat keputusan ini
adalah Standar Asuhan Keperawatan yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan
R.I. edisi tahun 1998, yang meliputi :
1. Standar I
: Pengkajian Keperawatan
2. Standar II
: Diagnosa Keperawatan
3. Standar III
: Perencanaan Keperawatan
4. Standar IV
: Intervensi Keperawatan
5. Standar V
: Evaluasi Keperawatan
6. Standar VI
: Catatan Asuhan Keperawatan

II.

Standar Asuhan Keperawatan Khusus (SAK Khusus), yang dimaksud dalam surat
keputusan ini, meliputi :
A. Asuhan Keperawatan Pasien Anak
1. Asuhan Keperawatan dengan Gastreonteritis
2. Asuhan Keperawatan dengan Bronchopneumonia
3. Asuhan Keperawatan dengan Hernia
4. Asuhan Keperawatan dengan Morbili
5. Asuhan Keperawatan dengan Hisprung
6. Asuhan Keperawatan dengan Tonsilitis/Tonsilektomi
7. Asuhan Keperawatan dengan Thypoid
B. Asuhan Keperawatan Pasien Maternitas
1. Asuhan Keperawatan dengan Bayi Lahir Normal
2. Asuhan Keperawatan dengan Pre Eklamsia dan Eklamsia
3. Asuhan Keperawatan dengan Abortus
4. Asuhan Keperawatan dengan Masa Nifas Normal
5. Asuhan Keperawatan dengan Persalinan Normal
6. Asuhan Keperawatan dengan Hiperemesis Gravida
7. Asuhan Keperawatan dengan Kehamilan Ektopik
8. Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Antepartum
9. Asuhan Keperawatan dengan Mola Hidatidosa
C. Asuhan Keperawatan Pasien Bedah
1. Asuhan Keperawatan dengan Appendiksitis
2. Asuhan Keperawatan dengan Hipertropi Prostat
3. Asuhan Keperawatan dengan Fraktur
4. Asuhan Keperawatan dengan Tonsilitis

5. Asuhan Keperawatan dengan Cedera Kepala


6. Asuhan Keperawatan dengan Kanker Payudara
7. Asuhan Keperawatan dengan Luka Bakar
D. Asuhan Keperawatan Pasien Penyakit Dalam
1. Asuhan Keperawatan dengan Demam Berdarah Dengue (DHF)
2. Asuhan Keperawatan dengan Hepatitis
3. Asuhan Keperawatan dengan Stroke
4. Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus
5. Asuhan Keperawatan dengan Tuberculosa (TBC)
6. Asuhan Keperawatan dengan Infark Myocard
7. Asuhan Keperawatan dengan Demam Thypoid
8. Asuhan Keperawatan dengan Gastritis
9. Asuhan Keperawatan dengan Hipertensi
10. Asuhan Keperawatan dengan Asma Bronchiale
III.

Petunjuk Teknis Penerpan Standar Asuhan Keperawatan (SAK), yang dimaksud


dalam surat keputusan ini, meliputi :
1. Penjelasan Standar Asuhan Keperawatan (SAK)
2. Jenis formulir Catatan Asuhan Keperawatan
3. Cara pengisian formulir Catatan Asuhan Keperawatan

Ditetapkan di :

PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN


STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
(SAK)

DI RUMAH SAKIT

DAFTAR ISI
BAB I

Standar I
Standar II
Standar III
Standar IV
Standar V
Standar VI

BAB II

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)


:
:
:
:
:
:

Pengkajian Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
Catatan Asuhan Keperawatan

CARA
PENGISIAN
KEPERAWATAN

FORMULIR

CATATAN

A.

Jenis Formulir Catatan Asuhan Keperawatan


1. Format Pengkajian Keperawatan
2. Format Diagnosa Keperawatan
3. Format Perencanaan Keperawatan
4. Format Intervensi Keperawatan
5. Format Evaluasi Keperawatan
6. Format Catatan Perkembangan Keperawatan
7. Format Resume Keperawatan
8. Format Status Pemberian Obat
9. Format Kartu Observasi
10. Format Kartu Pemberian Cairan Intravena
11. Format Gravik Kartu Observasi
12. Format Balance Cairan 24 Jam
13. Format Laporan Persalinan
14. Format Identifikasi Bayi Baru Lahir

B.

Cara Pengisian Formulir Catatan Asuhan Keperawatan


1. Cara Pengisian Format Pengkajian Keperawatan
2. Cara Pengisian Format Diagnosa Keperawatan
3. Cara Pengisian Format Perencanaan Keperawatan
4. Cara Pengisian Format Intervensi Keperawatan
5. Cara Pengisian Format Evaluasi Keperawatan
6. Cara Pengisian Format Catatan Perkembangan Keperawatan
7. Cara Pengisian Format Resume Keperawatan
8. Cara Pengisian Format Status Pemberian Obat
9. Cara Pengisian Format Kartu Observasi
10. Cara Pengisian Format Kartu Pemberian Cairan Intravena
11. Cara Pengisian Format Gravik Kartu Observasi
12. Cara Pengisian Format Daftar Cairan dalam 24 Jam
13. Cara Pengisian Format Laporan Persalinan
14. Cara Pengisian Format Identifikasi Bayi

ASUHAN

DAFTAR ISI

I. Asuhan Keperawatan Pasien Anak


1. Asuhan Keperawatan dengan Gastreonteritis
2. Asuhan Keperawatan dengan Bronchopneumonia
3. Asuhan Keperawatan dengan Hernia
4. Asuhan Keperawatan dengan Morbili
5. Asuhan Keperawatan dengan Hisprung
6. Asuhan Keperawatan dengan Tonsilitis/Tonsilektomi
7. Asuhan Keperawatan dengan Thypoid
II. Asuhan Keperawatan Pasien Maternitas
1. Asuhan Keperawatan dengan Bayi Lahir Normal
2. Asuhan Keperawatan dengan Pre Eklamsia dan Eklamsia
3. Asuhan Keperawatan dengan Abortus
4. Asuhan Keperawatan dengan Masa Nifas Normal
5. Asuhan Keperawatan dengan Persalinan Normal
6. Asuhan Keperawatan dengan Hiperemesis Gravida
7. Asuhan Keperawatan dengan Kehamilan Ektopik
8. Asuhan Keperawatan dengan Perdarahan Antepartum
9. Asuhan Keperawatan dengan Mola Hidatidosa
III. Asuhan Keperawatan Pasien Bedah
1. Asuhan Keperawatan dengan Appendiksitis
2. Asuhan Keperawatan dengan Hipertropi Prostat
3. Asuhan Keperawatan dengan Fraktur
4. Asuhan Keperawatan dengan Tonsilitis
5. Asuhan Keperawatan dengan Cedera Kepala
6. Asuhan Keperawatan dengan Kanker Payudara
7. Asuhan Keperawatan dengan Luka Bakar
IV. Asuhan Keperawatan Pasien Penyakit Dalam
1. Asuhan Keperawatan dengan Demam Berdarah Dengue (DHF)
2. Asuhan Keperawatan dengan Hepatitis
3. Asuhan Keperawatan dengan Stroke
4. Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus
5. Asuhan Keperawatan dengan Tuberculosa (TBC)
6. Asuhan Keperawatan dengan Infark Myocard
7. Asuhan Keperawatan dengan Demam Thypoid
8. Asuhan Keperawatan dengan Gastritis
9. Asuhan Keperawatan dengan Hipertensi
10. Asuhan Keperawatan dengan Asma Bronchiale

Anda mungkin juga menyukai