Pengukuran Induktansi
Pengukuran Induktansi
Disusun Oleh :
Angga Setyawan
NIM. 1041160015
Pada percobaan pertama diperlihatkan bahwa pada frekuensi pengukuran yang lebih
tinggi dan hanya satu besaran untuk keseimbangan (besaran tegangan), suatu nilai
minimum tidak dapat diperoleh. Komponen reaktif dari obyek pengukuran harus
diperhitungkan, yakni besaran fasa harus disetimbangkan pula. Syarat tambahan
untuk kesetimbangan diperlihatkan oleh jembatan Maxwell. Kesetimbangan
tegangan dibuat dengan R2 seperti sebelumnya dan fasa diseimbangkan oleh R4.
Prosedur keseimbangan diulang bergantian antara R2 dan R4 beberapa kali hingga
didapatkan kondisi paling minimum didapatkan.
Untuk posisi setimbang
Lx = R2.R3.C
(1)
dan
Rx = (R2.R3)/R4
(2)
Komponen reaktif kecil, sehingga frekuensi yang lebih tinggi digunakan (20 kHz)
untuk pengukuran. Disamping itu faktor Q dapat ditentukan dengan,
Q = (L/R) << 1
(3)
5 Langkah Kerja
5.1 Buat rangkaian seperti diagram 2.1.
Hubungkan saluran ke terminal Lx, Rx dengan akhir saluran dihubung singkat.
Gunakan tegangan U1 = 4 Vpp, 20 kHz, sinus pada jembatan.
Pengaturan Oscilloscope :
Y1 (0,2 ....... 0,005 V/div; DC), TB disesuaikan keperluan.
Seimbangkan jembatan dengan mengatur potensiometer 10 putaran R 2 dan R4
bergantian (UY1<20 mVpp). Rekomendasi : dimulai dengan R4 diatur 100 ,
kemudian mulai prosedur keseimbangan dengan R2. Ukur nilai resistansi R2
dan R4.
5.2 Dari persamaan (1), Lx = R2.R3.C dan persamaan (2), Rx = (R2/R3)/R4, hitung
Lx dan Rx.
5.3
L/R
5.4
Tentukan induktansi karakteristik L' dan impedansi karakteristik R' dari 5.2.
6 Hasil Percobaan
Untuk 5.1
Pada keseimbangan optimum
R2 = 40
R4 = 100
Tegangan sisa UY1 < 20 mVpp
Untuk 5.2
Dari persamaan (1) dan (2), hitung Lx dan Rx
Lx = 40 x 100 x 10-8 H =40 H
Rx =
= 40
Untuk 5.3
Q=
Untuk 5.4
L' = L/l = 40 H/ 100 meter = 0,4 H/meter
R' = R/l = 40 / 100 meter = 0,4 /meter
7 Analisa Data
Dari hasil percobaan diatas, dimana harus menentukan besarnya Lx dan Rx, serta
menentukan faktor Q, induktansi karakteristik dari L', dan R'. Dimana dalam
menentukan besarnya Lx dan Rx harus mengunakan teorema dari Jembatan
Maxwell.
Dengan menyusun kembali persamaan umum kesetimbangan jembatan, diperoleh:
Zx= Z2.Z3.Y1
Di mana Y1 adalah admitansi lengan 1. Dengan melihat kembali ke Gambar diatas
ditunjukkan bahwa :
Z2 = R2; Z3=R3; dan Y1 = (1/R1) + j C1
Substitusi harga-harga ini ke dalam persamaan Zx= Z2Z3Y1 memberikan :
Zx = Rx +j Lx = R2R3(1/R + j C1)
Pemisahan bagian nyata dan bagian khayal memberikan
Rx = (R2R3)/R1 & Lx = R2.R3.C1
Di mana tahanan dinyatakan dalam ohm, induktansi dalam henry, dan kapasitansi
dalam farad.
8 Kesimpulan
Dengan demikian dapat simpulkan bahwa jembatan Maxwell atau bisa juga
disebut jembatan Maxwell-wien dapat digunakan untuk mengukur sebuah
induktansi yang tidak diketahui dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.
Dengan rangkaian (gambar rangkaian jembatan Maxwell) dimana kapasitor standart
C1 dihubung parelel dengan resistor variable R1. R2 dalah resistor standart variable,
demikian juga R3 merupakan resistor variable (dapat diatur). Lx dan Rx adalah
induktansi yang akan diukur. Jembatan Maxwell paling sesuai digunakan untuk
mengukur lilitan dengan faktor Q rendah (yaitu jika
dibandingkan Rx).
Prosedur yang biasa untuk menyetimbangkan jembatan Maxwell adalah
dengan pertama-tama mengatur R3 untuk kesetimbangan induktif dan
kemudian mengatur R1 untuk kesetimbangan resitif.
Sehingga dapat diperoleh besaran Lx dan Rx. Serta nilai L' dan R' sebagai
berikut :
Lx = R2R3C1= 40 H/m
Rx = R2R3/R1= 40 /m