Gerakan peduli perokok pasif itu sendiri, atau yang disingkat sebagai
GP3, merupakan gerakan yang bertujuan untuk mengkampanyekan ulang
program HMF yang sebelumnya telah lama berjalan yakni Selasa Peduli
Perokok Pasif (SP3). Gerakan Relaunching ini bertujuan untuk mengajak
kembali seluruh elemen masyarakat umum, khususnya massa kampus
untuk bersama sama peduli terhadap dampak yang dirasakan oleh para
perokok pasif. Sehingga hasil yang diharapkan nantinya adalah para
perokok pasif ini berani untuk dapat menegur para perokok aktif agar
tidak merokok di sembarang tempat. #bravetosay #bravetoact
#bravetoshare
http://km.itb.ac.id/km/karena-udara-bersih-adalah-hak-kita-gp3-2/
Tahu tidak bahwa zat dalam asap rokok seperti tar, nikotin dan zat berbahaya lainnya
yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak konsentrasinya pada tubuh perokok pasif.
Bayangkan bahwa kandungan TAR dan Nikotin pada perokok pasif adalah sebesar 3
kali sedangkan zat berbahaya hingga 50 kali lipatnya. banyak orang-orang seringkali
tidak sadar bahwa mereka secara tidak langsung mendapatkan bahaya yang lebih besar
daripada perokok aktif itu sendiri! Untuk kasus Indonesia, 25000 jiwa korban meninggal
dari 400000 jiwa akibat kasus merokok diantaranya adalah perokok pasif!
Menurut hemat kami, tidak hanya asap rokok yang memberikan dampak menyeramkan,
melainkan juga perilaku anak-anak yang cenderung meniru perilaku merokok orang
dewasa (orang tua, kakak, teman) dan menganggap hal tersebut adalah hal yang keren.
Rokok tak hanya mengancam kesehatan kita, tetapi juga masa depan anak-anak dan
adik-adik kita.
Saat ini, Kami sedang mengusung kembali Gerakan Pelindung Perokok Pasif (GP3).
Berbeda dengan gerakan anti-rokok lainnya, gerakan kami memiliki fokus untuk
melindungi hak-hak para perokok pasif yang seharusnya memiliki hak untuk mendapat
udara bersih.
Kami ingin membiasakan para perokok pasif untuk Brave to Act dengan sub gerakan :