Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PEMBAHASAN

A. Definisi Zat Adiktif


Adalah zat atau obat yang berpotensi menimbulkan rasa ketergantungan atau biasa
diartikan sebagai zat, bahan kimia dan biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung
atau tidak langsung.
B. Zat atau Bahan yang termasuk dalam Zat adiktif
1. Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan
susunan saraf pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari hari
dalam kebudayaan tertentu.
2. Nikotin: Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan
secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan
(Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari
berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun.
Dalam upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan
alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena
rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang
berbahaya.
C. Prekursor
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi Industri
Farmasi. Industri Farmasi, Pedagang Besar Farmasi, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Apotek,
dan Toko Obat Berizin yang tidak melaksanakan pengelolaan Prekursor Farmasi dan/atau
Obat mengandung Prekursor Farmasi sebagaimana diatur dalam Peraturan ini dapat dikenai
sanksi administratif

Pengelolaan Prekursor Farmasi dan/atau Obat mengandung Prekursor


Farmasi meliputi kegiatan:
a. pengadaan;

f. penanganan obat kembalian;

b. penyimpanan;

g. penarikan kembali obat (recall);

c. pembuatan;

h. pemusnahan;

d. penyaluran;

i. pencatatan dan pelaporan; dan

e. penyerahan;

j. inspeksi diri

D. Masalah Tentang Penyalahgunaan dan Ketergantungan Zat Adiktif (NAPZA)


Penyalahguanaan adalah : penggunaan salah satu atau beberapa jenis NAPZA secara
berkala atau teratur diluar indikasi medis, sehingga menimbulkan gangguan kesehatan
fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
Ketergatungan adalah : keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisik dan
psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi),
apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus
obat ( withdrawal symptom ).
NAPZA berpengaruh pada tubuh manusia dan lingkungannya :
1. Komplikasi Medik : biasanya digunakan dalam jumlah yang banyak dan cukup lama.
a. Otak dan susunan saraf pusat
b. Pada saluran napas
c. Jantung dan hati
2. Dampak Sosial : meliputi:
a. lingkungan keluarga
b. lingkungan sekolah atau kampus
c. dan lingkungan masyarakat.

D. Gejala klinis penyalahgunaan Zat Adiktif (NAPZA)


1. Perubahan Fisik
2. Perubahan sikap dan perilaku
E. Penyebab Penyalahgunaan Zat Adiktif (NAPZA)
Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :
1. Faktor individual :
Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami
perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat.
2. Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baik sekitar
rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat.
E. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif (NAPZA)
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan primer : mengenali remaja resiko tinggi penyalahgunaan NAPZA dan
melakukan intervensi.
Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat
menghabat proses tumbuh kembang anak dapat diatasi dengan baik.
2. Pencegahan Sekunder : mengobati dan intervensi agar tidak lagi menggunakan
NAPZA.
3. Pencegahan Tersier : merehabilitasi penyalahgunaan NAPZA.
Yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga untuk mencegah penyalahgunaan
NAPZA.
1. Mengasuh anak dengan baik.
2. Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan.
4. Orang tua menjadi contoh yang baik.
5. Kembangkan komunikasi yang baik

F. Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif (NAPZA)


1. Pencegahan (Preventif)
2. Pengobatan (Kuratif)
3. Pemulihan (Rehabilitatif)

Anda mungkin juga menyukai