STUDI KASUS
Pemilik proyek
Fungsi bangunan
Lokasi proyek
Kontraktor struktur
Nilai kontrak
Luas tanah
: 29.788 m2
Luas bangunan
: 371.749 m2
: Kontrak terpisah
Waktu pelaksanaan
: 595 hari
56
Jenis pekerjaan pada proyek ini dibagi menjadi tiga, yaitu pekerjaan arstiktur,
pekerjaan struktur dan pekerjaan mechanical electrical & plumbing (MEP).
Masing-masing jenis pekerjaan dikerjakan oleh 3 kontraktor yang berbeda, tetapi
tetap ada koordinasi dalam pelaksanaan proyek atas petunjuk dari owner.
Owner
PT. Grand Indonesia
Construction
Management
(CM)
Asistant
Construction
Management
(ACM)
Architecture
Asistant
Construction
Management
(ACM)
Structure
Asistant
Construction
Management
(ACM)
MEP
Owner
Kontraktor X
Kontraktor Y
Supplier
Architecture
MEP
Sub Cont.
Sub Cont.
Sub Cont.
Level 1 s/d 53
Top floor
b. Office tower
Basement 1
Ground level
Mezz. level
Upper ground level
Level 1 s/d 51
Top floor
c. Podium
Basement 1
Ground level
Mezz. level
Upper ground level
Level 1 s/d 10
Top floor
d. Jembatan
Level 1 s/d 6
Top floor
Helipad
5. Pekerjaan finishing (sebagian)
Pekerjaan dinding (celcon/ hebel/ primacon)
Pekerjaan plester / ACI
Pekerjaan floor hardener
Pekerjaan keramik
Pekerjaan struktur ada yang langsung disubkontrakkan oleh owner pada proyek
pembangunan Grand Indonesia ini. Pekerjaan tersebut adalah pekerjaan borepile
dan pilecap (pekerjaan pondasi), dan pekerjaan struktur baja yang dilaksanakan
oleh kontraktor lain dengan koordinasi yang dilakukan oleh owner sendiri.
Karena proyek ini sangat besar dan luas, maka kontraktor dalam melaksanakan
proyek konstruksi membagi daerah kerja menjadi 4 daerah operasi dan 7 zona (A
59
s.d. G), di mana satu daerah operasi terdiri dari beberapa zona. Masing-masing
daerah operasi dikepalai oleh seorang site engineer.
60
Head Office
Site Office
PROJECT MANAGER
COST CONTROL
Sub Con/Supplier/Mandor
SDBP / Cost Adm
Quantity Surveyor & Progress Claim
Bar Banding & Schedule
CHIEF ENGINEERING
SITE MANAGER 1
OPERATION 1
ZONE D, E, F, G
Koord. Pelaksana
Staff Pelaksana
SURVEYOR
SITE MANAGER 2
OPERATION 2
ZONE A, B, C
Koord. Pelaksana
Staff Pelaksana
SITE MANAGER 3
OPERATION 3
BRIDGE, TEMP. BUILDING
EQUIPMENT
Koord. Pelaksana
Staff Pelaksana
PEMBERSIHAN
SITE MANAGER 4
OPERATION 4
FINISHING
Koord. Pelaksana
Staff Pelaksana
ADMINISTRATION &
FINANCE
Keuangan
Personalia & GA
Gudang/Logistic, Chief
Concrete
Re-Bar & Other Mat.
Adm. Gudang
Monitor SPP/P
Oper. Mesin Foto Copy
Office Boy
Driver
Security
Mechanic
Operator TC
Operator PH
Operator CP
Operator PB
Pengelasan
sebagai
pengendalian
proses
produksi
di
lapangan.
Proyek
pembangunan Grand Indonesia ini sangat besar, oleh karena itu S-Curve dibuat
untuk beberapa pekerjaan untuk mempermudah pengendalian. Pekerjaan tersebut
antara lain:
62
Tenaga kerja yang termasuk dalam dalam kategori lapangan adalah mandor,
tukang batu, tukang besi, tukang kayu, tukang las, pekerja pembantu.
c. Jasa
Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja yang memberikan jasa
pelasanaan pekerjaan proyek, yaitu subkontraktor.
2. Peralatan
a. Peralatan utama
Peralatan utama yang digunakan dalam proyek pembangunan Grand
Indonesia ini terdiri dari :
Tower crane
Concrete pump
Passenger hoist
Bar cutter
Placing boom
Bar bender
b. Peralatan pendukung
Car wash + jet washer
Pompa air
Compressor
Pompa engine
Concrete bucket
Converter vibrator
Pompa submersible
Container
Scaffolding
Generator genset
Stemper
Jack hammer
Teodolith
Waterpass
Mesin compactor
Mesin gurinda
Peralatan perlengkapan
Peralatan penerangan
Dan lain-lain
3. Material
a. Major material
Major material adalah material utama yang digunakan dalam pelaksanaan
proyek. Major material dalam proyek pembangunan Grand Indonesia ini
terdiri dari :
Besi beton
Beton ready-mix
Metal deck
64
Wire mesh
b. Material pendukung
Bataco press
Hebel
NH natural
Bekisting
HSD solar
Paku
Besi siku
Kabel ties
Pasir pasang
Besi plat
Kayu usuk
Pipa
Beton instant
Kayu balok
Playwood
Bohlam lampu
Kayu kaso
Primacon
Calbord
Kawat ayam
Semen PPC
Celcon
Kawat bendrat
Screed
Concrete fill
Keramik
Skim coat
Drymix ACI
Mata bor
Selang
Dolken
Mortar
Thiner
Epoxy grout
Multiplex
Dan lain-lain
PT. Cipta Utama Mortar (mortar, plester ACI, perekat keramik, screed,
Owners supplier
drymix plester)
PT. Drymix (beton instan, drymix ACI, concrete fill, skim coat)
PT. Pelita Agung (bataco, multiplex, semen PPC, kawat ayam, kawat
bendrat)
Dan lain-lain
Owners subcontractor
66
surat
permintaan
pengadaan/
penyerahan
(SPP/P)
setelah
69
adalah pengadaan major material seperti besi beton, beton ready-mix, metal deck,
wire mesh, serta material arsitektur seperti keramik.
Perencanaan
Pelaksanaan
Permintaan Material
kepada Cost Control bag.
Sub Cont/Supplier/Mandor
Schedule
Pengadaan
Penerbitan Surat
Permintaan Material
oleh Cost Control bag.
Sub Cont/Supplier/Mandor
Approval
Site Office
Tidak
Ya
Penyerahan Surat
Permintaan Material ke
Kantor Pusat
Approval
Head Office
Tidak
Ya
Penyerahan Surat
Permintaan Material ke
Pihak Owner
Tidak
Ya
Pengadaan
Barang
70
Kantor pusat langsung melakukan pengadaan jika barang yang akan didatangkan
bukan merupakan tanggung jawab dari owner untuk menyediakannya. Pengadaan
yang langsung dilakukan kantor pusat contohnya adalah pengadaan material
penunjang, peralatan, dan tenaga kerja.
IV.1.8. Kegiatan Logistik pada Proyek Grand Indonesia
Kegiatan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran material pada proyek Grand
Indonesia dilakukan oleh bagian logistik/gudang yang merupakan bagian dari
bidang administrasi dan keuangan. Bagian logistik ini mempunyai beberapa subbagian yaitu: concrete, re-bar & other material, dan administrasi gudang yang
diketuai seorang chief logistic. Personel sub-bagian concrete memiliki personel
paling banyak karena pada proyek Grand Indonesia ini sangat besar sehingga
volume pekerjaan strukturnya yang berhubungan dengan pengecoran sangat
banyak.
IV.1.8.1. Penerimaan barang dari supplier pada proyek Grand Indonesia
Barang yang dikirim oleh supplier yang telah sampai di lokasi proyek diterima
oleh staff gudang yang bertugas di lapangan. Staff gudang kemudian melakukan
pemeriksaan terhadap surat jalan apakah sesuai dengan nama barang dan jumlah
barang yang dibawa supplier. Surat jalan tersebut akan ditandatangani oleh staff
gudang jika sesuai dengan nama, volume, bentuk, dan jumlah barang.
Barang yang telah diterima tersebut kemudian diperiksa tentang jenis, kuantitas,
dan kualitasnya dan disetujui oleh chief logistic. Barang akan dikompain ke
supplier jika tidak disetujui oleh
kualitasnya tidak sesuai dengan pemesanan. Barang akan disimpan jika disetujui
oleh
telah diperiksa dan disetujui oleh chief logistic kemudian diberikan kepada bagian
verifikasi yaitu cost control. Lembar biru LPM sebagai arsip gudang. Lembar
merah LPM diberikan kepada bagian logistik. Bagian administrasi gudang dan
bagian administrasi cost control masing-masing melakukan pencatatan terhadap
barang yang telah diterima. Bagian administrasi gudang juga memberikan
penomoran dan pelabelan untuk mempermudah membedakan nama dan jenis
material yang disimpan.
Barang
dari Supplier
Penerimaan
Barang oleh Staf
Gudang
Pemeriksaan &
Persetujuan oleh
Chief Logistic
Terima
Pemeriksaan dan
Penandatanganan
Surat Jalan
Barang
Masuk Gudang
Tolak
Dokumentasi
Pihak Gudang
Dokumentasi
Cost Control
LPM (Laporan
Penerimaan Material)
LPM dari
Pihak Gudang
Pencatatan Material
Masuk
Pencatatan
Material
Masuk
Pencatatan Kartu
Monitoring Material
Pelabelan
73
74
catatan tetapi
Pemilik proyek
Fungsi bangunan
Lokasi proyek
Kontraktor struktur
Nilai kontrak
: Rp. 41 milyar
Luas tanah
: 9.000 m2
Luas bangunan
: 50.000 m2
Waktu pelaksanaan
Proyek Lucky Square Bandung ini menggunakan metode kontrak design & built,
yaitu owner membuat kontrak tunggal untuk pekerjaan perancangan dan
pelaksanaan proyek dengan satu kontraktor. Kontraktor bekerja sama dengan
konsultan dalam merancang bangunan. Metode pembayarannya menggunakan
sistem monthly progress, yaitu kontraktor dibayar setiap 1 bulan berdasarkan
volume pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor.
Dalam metode kontrak ini sebenarnya durasi proyek dapat menjadi lebih singkat
karena perancangan dan pelaksanaan dilakukan oleh satu organisasi sehingga
sebagaian pelaksaan dapat mulai dilaksanakan tanpa menunggu desain
selengkapnya untuk pelekerjaan selajutnya selesai. Tetapi proyek Lucky Square
Bandung ini menghadapi masalah dalam waktu penyelesaian proyek karena sering
terjadi perubahan desain atas permintaan owner sehingga terjadi revisi terhadap
master schedule. Revisi terhadap master schedule ini dibuat atas persetujuan
owner.
Proyek Lucky Sqaure Bandung ini lebih kecil dibandingkan proyek pembangunan
Grand Indonesia, oleh karena itu pemecahan item pekerjaan lebih sederhana. Web
breakdown structure pada poryek Lucky Sqaure Bandung ini dapat dilihat pada
gambar IV.9.
77
78
Pekerjaan struktur dan hampir semuanya dikerjakan dan dikoordinasi sendiri oleh
kontraktor. Kontraktor dalam melaksanakan pembangunan proyek konstruksi
hanya memiliki satu daerah operasi yang dibagi menjadi tiga sektor.Pekerjaan
dalam proyek Lucky Square Bandung yang disubkontrakkan adalah pekerjaan
galian, pemasangan tiang pancang dan pekerjaan waterproofing.
79
PROJECT MANAGER
SITE MANAGER
SITE ENGINEERING
PELAKSANA UTAMA
ENGINEERING
PELAKSANA SIPIL
JURU GAMBAR
AKUNTANSI
PELAKSANA ARST
JURU UKUR
GUDANG
KOMERSIAL
UMUM
DAN LAT
SUPIR & RT
SUPERVISOR
PELAKSANA K3 5R
QC
Coventer
Genset
Pompa air
Pompa submersible
Selang vibrator
Teodolith
Waterpass
Peralatan perlengkapan
Dan lain-lain
3. Material
a. Material utama
Material utama adalah material yang paling banyak digunakan dalam
pelaksanaan proyek. Material utama dalam proyek Lucky Square Bandung
ini terdiri dari :
Besi beton
Kayu (balok, kaso)
Multiplex
Ready-mix
b. Material penunjang
Batako
Kawat ayam
Kawat beton
Mortar
Paku
Pasir pasang
Solar
Semen
Dan lain-lain
Supplier yang terlibat proyek Lucky Square Bandung:
proyek Lucky Square Bandung ini, hanya pengadaan besi beton yang mengunakan
kontrak payung yang dilakukan kantor pusat. Sedangkan pengadaan beton readymix dilakukan oleh kantor proyek yang pemasoknya yang berasal dari supplier
lokal karena merupakan cabang dari supplier utama dari Jakarta.
Pada proses pemilihan, yang dilakukan kontraktor adalah pemilihan penyedia jasa
dan pemasok. Penyedia jasa untuk jasa pelaksanaan pekerjaan, dan jasa konsultan.
Pemasok untuk memasok material, peralatan, dan pekerja. Proses pemilihan ini
dilakukan oleh bagian pengadaan.
Beberapa proses penting dalam pemilihan penyedia jasa dan pemasok, yaitu
proses seleksi penyedia jasa/pemasok, proses penetapan penyedia jasa/pemasok
terpilih, proses klarifikasi dan negosiasi, proses pemutusan penyedia jasa/pemasok
pemenang, dan proses evaluasi.
Proses seleksi penyedia jasa/pemasok
Proses ini untuk menyeleksi calon penyedia jasa/pemasok yang ikut dalam
seleksi untuk masuk dalam daftar rekanan mampu.
Proses penetapan penyedia jasa/pemasok terpilih
Proses ini untuk menetapkan penyedia jasa/pemasok terpilih sesuai dengan
kriteria dan syarat dari kontraktor.
Proses klarifikasi dan negosiasi
Penyedia jasa/pemasok terpilih memberikan penawaran dan kontraktor
mengevaluasi penawaran tersebut. Pada proses ini penyedia jasa/pemasok
terpilih memberikan klarifikasi dan negosiasi harga dengan kontraktor.
Proses pemutusan penyedia jasa/pemasok pemenang
Proses ini untuk memutuskan pemenang penyedia jasa/pemasok yang telah
diusulkan dan direkomendasikan sebelumnya.
Proses evaluasi
Proses evaluasi dilakukan kontraktor secara periodik yaitu secara bulanan. Bila
evaluasi terhadap kinerja dari penyedia jasa/pemasok pemenang baik, maka
dilanjutkan sebagai rekanan dalam proyek tersebut. Bila evaluasi terhadap
kinerja dari penyedia jasa/pemasok tidak baik, maka kontraktor memberikan
84
85
Mulai
Penyusunan
Dokumen
Permintaan
Penawaran (DPP)
Daftar Rekanan
Mampu (DRM)
Daftar Rekanan
Kontraktor (DRK)
Seleksi Penyedia
Jasa/Pemasok
Tidak
Menetapkan
Penyedia Jasa/
pemasok Terpilih
(PPT)
Ya
Mengirim DPP ke
PPT
Menerima
Penawaran dari
PPT
Mengevaluasi
Penawaran dari
PPT
Evaluasi I
Klarifikasi &
Negosiasi atas
Hasil Evaluasi
Penawaran
Peringatan 3 kali
Dicoret dari
Daftar Rekanan
Kontraktor
Evaluasi II
Melakukan
Negosiasi Final
Evaluasi III
Menilai &
Mengusulkan
Pemenang
Rekomendasi
Peringatan
Tidak
Pemutusan
Penyedia Jasa/
Pemasok
Pemenang
Tidak
Ya
Baik
Penandatanganan
Kontrak
Pendatangan Barang/
Pelaksanaan
Pekerjaan
Evaluasi
Bulanan
Melanjutkan
Sebagai Rekanan
Selesai
86
87
Perencanaan
Pelaksanaan
Schedule
Pengadaan
Permintaan Blangko
Permintaan Pendatangan
Material ke Bag.
Pengadaan
Persetujuan
Tidak
Ya
Copy Blangko
Permintaan
Pendatangan Material
Untuk Arsip Pemakai
Penyerahan Blangko
Permintaan Pendatangan
Material ke Bagian
Pengadaan
Evaluasi Supplier
oleh Ks Pengadaan
Penerbitan SPB
(Surat Pembelian Barang)
oleh Ks Pengadaan
Persetujuan
PM/SM
Tidak
Ya
Penyerahan SPB ke
Supplier Untuk
Ditandatangani di atas
Materai & Stempel
Pengadaan
Barang
88
89
dalam
pengambilan,
pengangkutan,
pengangkatan,
dan
pemasangan dalam lokasi proyek. Tempat penyimpan barang pada proyek Lucky
Square Bandung dapat dilihat pada gambar IV.16.
90
Pengeluaran Bon
Permintaan Material
dengan Sepengetahuan
Pelaksana Utama
Persetujuan oleh
Kepala Seksi
Komersial
Ya
Penyerahan BPM
ke Pihak Gudang
Pegeluaran
Material
dari Gudang
Dokumentasi
Pihak Gudang
Tidak
Pencatatan Material
Keluar dalam APG
Pencatatan Kartu
Persediaan Barang
Penyerahan BPM
ke Pihak
Akuntansi
Dokumentasi
Pihak Akuntansi
Pencatatan
Material Keluar
dalam APK
91
Melakukan Stok
Opname pada Akhir
Bulan
Dokumentasi
Pihak Gudang
Dokumentasi
Pihak Akuntansi
Catatan Material
Masuk dan Keluar
oleh Pihak Gudang
Catatan Material
Masuk dan Keluar
oleh Pihak Akuntansi
92