Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu terucapkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami mampu menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam.
Harapan kamu semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Makalah ini kamu akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya
harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini

Malang, 30 September 2014


Penyusun,

Kelompok 1

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan

3
3
4
4

Bab II Pembahasan
2.1 Memahami Tafsir Tentang Tuhan
2.2 Pembuktian Adanya Tuhan
2.3 Ajaran Tauhid

5
7
13

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

16
16

Daftar Pustaka

17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Konsep ketuhanan sudah mulai dipercaya sejak zaman dahulu, bahkan sejak
zaman pra sejarah pun konsep ketuhanan sudah mulai ada dan dipercaya oleh
masyarakat pada zaman itu. Pada saat itu manusia mempercayai konsep ketuhanan
dengan istilah dinamisme, animisme, henoteisme, dan monoteisme yaitu mereka percaya
kepada kekuatan roh-roh dan dewa-dewa. Istilah dewa pun sudah mulai dikenal sejak
zaman yunani kuno.
Kemudian seiring berjalannya waktu Allah SWT mulai menurunkan para nabi
dan rasul untuk menyebarkan agama Islam dan menghilangkan paradigm masyarakat
pada zaman itu yang mempercayai roh-roh ataupun dewa-dewa. Dan kemudian
munculah agama-agama baru dan mulai disebarkan di seluruh penjuru dunia.
Kini sudah ada sekitar 2.400 agama yang sudah dikenal oleh masyarakat dunia.
Di Indonesia khususnya ada 6 agama yang diakui oleh Undang-Undang, agama itu
diantaranya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

1.2

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pemahaman tafsir tentang Tuhan?
2. Bagaimana cara membuktikan bahwa Tuhan itu ada?
3

3. Apa yang dimaksud dengan ajarah tauhid?

1.3

TUJUAN PENULISAN
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pemahaman tafsir tentang Tuhan
2. Mengetahui Cara membuktikan bahwa Tuhan itu ada
3. Mengetahui pengertian dari ajaran tauhid

1.4

MANFAAT PENULISAN
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak, khususnya kepada para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan
dalam konsep Ketuhanan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah agar kita
semua dapat membuktikan bahwa Tuhan itu ada dengan cara membuktikan dari ayatayat Al-Quran dan buku-buku pedoman agama Islam.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Memahami Tafsir tentang Tuhan
Kata ilah yang selalu diterjemahkan Tuhan , dalam Al-Qur`an dipakai untuk menyatakan
berbagai obyek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia. Misalnya dalam

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya...
Contoh ayat-ayat tersebut diatas menunjukkan bahwa perkataan ilah bisa mengandung arti
berbagai benda, baik abstrak ( nafsu atau keinginan pribadi ) maupun benda konkret (Fir`aun
atau penguasa yang dipatuhi dan dipuja). Berdasarkan logika al-quran, dapat dipahami bahwa
tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan (di anggap penting) oleh manusia sedemikian
rupa, sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-Nya. Oleh karena itu, bertuhan,
bertuhan nol (tidak bertuhan) atau etheisme adalah tidak mungkin.
5

Perkataan dipentingkan harus dipahami dalam arti luas. Tercakup di dalamnya yang
dipuja, dicintai, diagungkan, diharapkan dapat diberikan kemaslahatan atau kegembiraan, dan
termasuk pula sesuatu yang ditakuti akan mendatangkan bahaya atau kerugian.
Menurut ibnu Taimiyah, al-ilah ialah: yang dipuja dengan penuh dengan kecintaan hati,
tunduk kepada-Nya, merendahkan diri dihadapannya,takut, dan mengharapkannya, kepadanya
tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan,berdo`a, dan bertawakkal kepadanya untuk
kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padanya,dan menimbulkan ketenangan di saat
mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya (M. Imaduddin, 1989). Berdasarkan definisi ini
dapat dipahami bahwa Tuhan itu berbentuk apa saja yang dipentingkan manusia. Keyakinan
paham atheis, adalah keyakinan yang bersifat antagonistic,manipulative, bahkan hipokrit,
karena apabila dipahami secara seksama kata atheis adalah sikap anti Tuhan, berarti Tuhan itu
ada, karena sikap anti menunjukkan adanya obyek yang disikapi, jika Tuhan tidak ada, apa
gunanya bersikap anti? Fir`aun yang kadar atheisnya 24 karat saja pada akhir hayatnya
mengakui Allah sebagai Tuhan, meskipun pada awalnya mengingkari Tuhan dengan sikap
sombongnya dia mengatakan: Akulah tuhanmu yang paling tinggi. ( Q.s An-Naziat:24).
Sementara itu dalam pemikiran Barat tentang tuhan dikenal teori evolusionisme, yaitu teori
yang menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat sederhana, lama kelamaan
meningkat menjadi sempurna. Teori tersebut mula-mula dikemukakan oleh Max Muller,
kemudiandikemukakan oleh E.B. Taylor, Robertson Smith, Lubblock dan jevens. Proses
perkembangan pemikiran tentang Tuhan menurut teori evolusionisme adalah sebagai berikut:
1. Dinamisme: manusia sejak zaman primitif telah mengakui adanya kekuatan yang berpegaruh
dalam kehidupan. Mula-mula sesuatu yang berpengaruh tersebut ditujukan pada benda.
Kekuatan yang ada pada benda disebut dengan nama yang berbeda-beda, seperti mana
(melanesia), tuah (Melayu), dan syakti (India).
2. Animisme: masyarakat primitif juga mempercayai adanya peran roh dalam hidupnya. Setiap
benda yang diangap benda baik, mempunyai roh. Oleh masyarakat primitif,roh dipercayai
6

sebagai sesuatu yang aktif sekalipun benda telah mati. Menurut kepercayaan ini, agar manusia
tidak terkena efek negatif dari roh-roh tersebut, manusia harus menyediakan kebutuhan roh.
3.Politeisme: kepercayaan kepada dewa-dewa. Dewa mempunyai tugas dan kekuasaan tertentu
sesuai dengan bidangnya. Ada dewa yang bertanggung jawab terhadap cahaya, ada yang
membidangi masalah air, ada yang membidangi angin dan lain sebagainnya.
4. Henoteisme: satu bangsa hanya mengakui satu dewa yg disebut dengan Tuhan, namun
manusia masih mengakuituhan (ilah) bangsa lain. Kepercayaan satu tuha untuk satu bangsa
disebut dengan henoteisme (tuhan tingkat nasional)
5. Monoteisme: dalam monoteisme hanya diakui 1 tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat
internasional. Bentuk monoteisme ditinjau dari filsafat ketuhanan terbagi dalam 3 paham yaitu:
deisme, panteisme, dan feisme. Teori evolusionisme dalam kepercayaan terhadap tuhan
sebagaimana dinyatakan oleh Max Muller dan E.B Taylor (1877), di tentang oleh Andrew Lang
(1898) yang menekankan adanya monoteisme dalam masyarakat primitif. Dalam penyelidikan
didapatkan bukti-bukti bahwa asal usul kepercayaan masyarakat primitif adalah monoteisme
dan monoteisme berasal dari ajaran wahyu tuhan (Zaglul Yusuf, 1993).
2.2 Pembuktian adanya Tuhan
Subjektifitas pemikiran manusia dalam mengkaji dan memakna tuhan adalah sebuah
keniscayaan, karena tuhan sebagai pencipta, relatif agak sulit dipahami eksistansinya oleh yang
dicipta, kecuali sebatas memahami seluruh ciptaannya sebagai media untuk menyakini adanya
tuhan, yakni relasi pemahaman antara Al-Khaliq dab Makhluq. Dengan kata lain, keberadaan
Al-Khaliq dapat dibuktikan dengan adanya Makhluq, dan adanya Makhluq menunjukkan
adanya Al-Khaliq. Fakta ini pernah muncul dalam dialog antara Badui pengambala kambing di
zaman Rasulullah: Bahwa adanya kotoran unta menunjukkan adanya unta, mustahil kotoran
unta ada jika untanya tidak ada. Dalan perpekstif makro, adanya Makhluq menunjukkan adanya
Al-Khaliq, mustahil Makhluq ada jika Al-Khaliq tidak ada. Demikian juga zat Allah SWT.
7

Tidak dapat dijangkau dengan panca indera karena dia tidak bisa diraba dan diketahui dengan
panca indera. Tuhan dapat diketahui dan dilihat melalui akal pikiran yang sehat. Imam Abu
Hanifah membuktikan kekuasaan Allah dengan adanya bermacam-macam ragam kehendak
manusia, tetapi kadang-kadang kenyataannya tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Hal
ini membuktikan adanya kekuasaan yang Maha Tinggi, yang menguasai diri kita.
Imam Malik membuktikan kekuasaan Allah dengan adanya manusia yang beragam-ragam
bentuk, rupa, kulit, suara, kemauan, dan lain-lain. Namun tidak ada yang serupa. Kalau
dipikirkan tentu ada yang mengaturnya di luar batas kemampuan manusia, yaitu Zat Yang
Maha Kuasa, yakni Allah SWT.
Imam Syafii membuktikan kekuasaan Allah dengan memperhatikan dari sebuah jenis daun
tumbuh-tumbuhan yang dapat berubah menjadi bermacam-macam benda, umpamanya: apabila
daun dimakan oleh ulat sutera, maka akan menjadi bahan kain yang halus (sutera) yang indah
dipakai. Kalau daun tadi dimakan oleh seekor lembu, maka ia akan menjadi susu yang enak
diminum dan besar manfaatnya untuk kesehatan kita.
Imam Hambali membuktikan ada Zat Yang Maha Kuasa itu dengan kejadian makhluk-makhluk
terutama manusia, yang asalnya dari setitik sperma, akhirnya setelah mengalami proses yang
ditentukan, maka jadilah manusia yang sempurna (M. Noor Matdawam, 1984).
Metode pembuktian adanya Tuhan melalui pemahamandan penghayatan keserasian alam
tersebut oleh Ibnu Rusyd diberi istilah dalil ikhtira. Disamping itu Ibnu Rusyd juga
menggunakan metode lain yaitu dalil inayah. Dalil inayah adalah metode pembuktian
adanya Tuhan melalui pemahaman dan penghayatan manfaat alam bagi kehidupan manusia
(Zakiah Daradjat, 1996).
1. Keberadaan alam membuktikan adanya Tuhan
Adanya alam serta organisasinya yang menakjubkan dan rahasianya yang pelik, tidak boleh
tidak memberikan penjelasan bahwa ada suatu kekuasaan yang telah menciptakannya, suatu
8

Akal yang tidak ada batasnya. Setiap manusia normal percaya bahwa dirinya ada dan
percaya pula bahwa alam ini ada. Dengan dasar itu dan dengan kepercayaan inilah dijalani
setiap bentuk kegiatan ilmiah dan kehidupan.
Bangsa Arab yang mula-mula menerima Al-Quran dalam masyarakat yang masih sederhana,
dianjurkan melihat unta, bagaimana ia diciptakan; melihat langit, bagaimana ia ditinggikan;
melihat gunung-gunung, bagaimana ia dipancangkan; dan melihat bumi, bagaimana ia
dihamparkan (Q.S. Al-Ghasyiyah : 17-20).
Oleh karena itu, dengan melihat kejadian alam sekelilingnya, setiap orang atau setiap bangsa
yang berakal akan bertanya: siapa yang menjadikan semua ini? Dan jawabannya adalah Dialah
Allah Tuhan Sang Maha Pencipta.
2. Adanya keteraturan dan keserasian di alam
Renungkan lebih dalam lagi tentang gerak alam ini. Mengapa matahari tidak pernah terjatuh,
mengapa bintang-bintang tidak pernah berbenturan? Bola yang ditendang oleh seorang anak
melambung tinggi ke udara, akhirnya kembali lagi ke bawah. Karena ringan dia melambung ke
atas, karena berat dia jatuh ke bawah. Lalu mengapa matahari dan bulan tidak pernah jatuh ke
bawah? Sebanyak bintang di langit yang tidak terhitung jumlahnya, tidak sekali pun
berbenturan antara satu sama lainnya. Lalu siapa yang menciptakan keajaiban gerak ini? Dialah
Penguasa alam ini. Dialah Allah (Hamka, 1983).
Akhirnya, ke sudut mana pun manusia melihat dan menghadapkan mukanya, tampaklah bahwa
segala sesuatu ada yang mengaturnya dan ada yang memeliharanya. Sudah pasti yang mengatur
dan memeliharanya itu sangat pintar, sangat teliti, tidak lalai, dan tidak tidur. Adanya aturan,
pasti ada yang menjadi pengatur, penjaga, dan pemelihara. Dialah Tuhan, Dialah Allah.
3. Pembuktian adanya Tuhan dengan pendekatan fisika

Sampai abad ke-19 pendapat yang mengatakan bahwa alam menciptakan dirinya sendiri (alam
bersifat azali) masih banyak pengikutnya. Tetapi setelah ditemukan hukum kedua termo
dinamika (second law of thermodynamics), pernyataan ini telah kehilangan landasan berpijak.
Hukum tersebut, yang dikenal dengan hukum keterbatasan energi atau teori pembatasan
perubahan energi panas, membuktikan bahwa adanya alam tidak mungkin bersifat azali.
Hukum tersebut menerangkan bahwa energi panas selalu berpindah dari keadaan panas beralih
menjadi tidak panas. Sedang kebalikannya tidak mungkin, yakni energi panas tidak mungkin
berubah dari keadaan tidak panas menjadi panas. Perubahan energi panas dikendalikan oleh
keseimbangan antara energi yang ada dengan energi yang tidak ada.
Bertitik tolak dari kenyataan bahwa proses kerja kimia dan fisika di alam terus berlangsung,
serta kehidupan tetap berjalan, terbukti secara pasti bahwa alam tidak bersifat azali. Seandainya
alam ini azali, maka sejak dulu alam sudah kehilangan energinya, sesuai dengan hukum
tersebut dan tentu tidak akan lagi kehidupan di alam ini. Oleh karena itu, pasti ada yang
menciptakan alam yaitu Tuhan.
4.Pembuktian adanya Tuhan dengan pendekatan astronomi
Matahari tidak berhenti pada suatu tempat tertentu, tetapi ia beredar bersama-sama dengaan
planet-planet dan asteroid mengelilingi garis edarnya dengan kecepatan 600.000 mil per jam.
Di samping itu masih ada ribuan sistem selain sistem tata surya kita dan setiap sistem
mempunyai kumpulan atau galaxy sendiri-sendiri. Galaxy-galaxy tersebut juga beredar pada
garis edaarnya. Galaxy di mana terletak sistem matahari kita, beredar pada sumbunya dan
menyelesaikan edarannya sekali dalam 200.000.000 tahun cahaya.
Dengan memperhatikan sistem yang luar biasa dan organisasi yang teliti ini, logika manusia
akan berkesimpulan bahwa mustahil semua ini terjadi dengan sendirinya, bahkan akan
menyimpulkan bahwa di balik semua itu ada kekuasaan maha besar yang mebuat dan
mengendalikan sistem yang luar biasa tersebut. Kekuatan maha besar tersebut adalah Tuhan.
10

Dalam Al-Quran terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang fenomena bintangbintang, antara lain : QS. 85:1, 86:1-3, 91:1-2, 7:54, 36:37-40.

5. Pembuktian adanya Tuhan dengan pendeketan teori big bang


Al-Quran telah mengungkapkan dalam kurun 14 abad sebelum penemuan modern tentang
dentuman besar dan temuan temuan yang berkaitan dengannya, bahwa ketika diciptakan, alam
semesta menempati volume yang sangat kecil:

Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air
kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada jaga bermain (QS.
Al. Anbiya: 30)
Terjemahan ayat di atas mengandung pemilihan kata yang sangat penting dalam bahasa aslinya,
bahasa arab. Kata ratk diterjemahkan sebagai suatu yang padu yang berarti bercampur,
bersatu dalam kamus bahasa arab. Dalam ayat itu, langit dan bumi pada mulanya berstatus
ratk. Mereka dipisahkan (fatk) dengan satu muncul dari yang lainnya. Menariknya, para ahli
kosmolgi berbicara tentang telur kosmik yang mengandung semua materi di alam semesta
sebelum dentuman besar. Pengembangan jagat raya yang ditemukan pada akhir tahun 1920an
yang ditemukan seorang hubble tentang pergeseran tanah merah dalam spektrum cahaya
bintang yang diungkapkan dalam al-quran sebagai berikut:

11

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benarbenar meluaskannya. (QS. Adz- Dzaariyat. 51:47)
Singkatnya, temuan-temuan ilmu alam modern mendukung kebenaran yang dinyatakan dalam
al-Quran dan bukan dogma materialis. Materialis boleh saja menyatakan bahwa semua itu
kebetulan, namun fakta yang jelas adalah bahwa alam semesta terjadi sebagai hasil
penciptaan dari pihak Allah dan satu-satunya pengetahuan yang benar tentang asal mula alam
semesta ditemukan dalam firman allah yang diturunkan kepada kita.
6. Pembuktian adanya Tuhan dengan teori DNA
Dalam studi biomolekuler ditegaskan bahwa Deoxyribo Nucleic Acidyang sering disingkat
DNA. DNA terletak dalam kromosom, kromosom terletak dalam inti sel, inti sel terletak dalam
sel, setiap jaringan tubuh mengandung sel. Kebenaran adanya tuhan melalui study
kontemplatif, seperti beberapa ilmuwan berikut ini.
a. Anthony Flew adalah filsuf ateis terkenal. Sebagai seseorang ateis di usia 15 tahun, dan
pertama kali memunculkan namanya sendiri di dunia akademis dengan sebuah karya yang
terbit ditahun 1950. Selama 54 tahun kemudian,ia mendukung ateisme sebagai pengajar di
universitas Oxford, universitas Aberdeen, universitas Keele dan universitas Reading, dibanyak
universitas di America dan Kanada yang ia kunjungi, dalam berbagai debat, dibuku-buku, di
ruang-ruang kuliah dan dalam tulisan-tulisannya.
b. Kazoo Mukarami adalah seorang Ph. D ahli genetika terkemuka dunia sesudah mengadakan
penelitian selama lebih dari 40 tahunsampai pada kesimpulan bahwa DNA yang terdapat
didalam inti sel semua mahluk hidup mengandung DNA yang sama, dimana terdapat 3-5 miliar
kode genetik dan dapat menghasilkan 70 triliun perintah-perintah, dan itulah yang mengatur
seluruh mahluk hidup, seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, termsuk manusia. Sehingga Kazuo
Mukarmi mengambil kesimpulan ada sesuatu kekuasaan yang sangat besar yang ia sebut
sebagai Sang Agung (Tuhan) yang mengatur semua ini.
12

c. Dr. Ahmad Khan adalah salah satu seorang penemuan yang menggemparkan ilmu
pengetahuan yang diketemukannya informasi lain, selain konstruksi polipeptida yang dibangun
dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah suarat Fussilat (41) ayat
53 yang juga dikuatkan dengan hasil penemuan Professor Keith Moore ahli embriologi dari
Kanada.

Dengan demikian terjemahan dari surah Fussilat (41) ayat 53


Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami disegala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al-quran itu
adalah benar, tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala
sesuatu.
Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata ayatina yang memiliki makna
ayat allahdijelaskan oleh allah bahwa tanda-tanda kekuasaaNya ada juga dalam diri manusia.
Menurut Ahmad Khan ayat-ayat allah ada juga dalam DNA (Deoxy Nicleotida Acid) manusia
selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat al-quran merupakan bagian dari gen
manusia. Area tanpa produksi disebut junk DNA atau disebut DNA sampah. Menurut Dr.
Ahmad khan junk DNA itumerupakan kata-kata yang jauh sekali dari makna sampah, Ahmad
Khan menguntai itu sebagai tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir.
2.3 AJARAN TAUHID
Tauhid adalah meng-Esakan allah, kalimatnya adalah Laailaaha illallah, menurut Ibnul
Qayyim Al-Jauzy, kalimat tersebut disebut sebagai Kalimatul Wahdah yakni kalimat satu
yang menjadi missi utama seluruh Nabi dan Rasul diutus kemuka bumi ini. Ajaran Tauhid
adalah ajaran sepanjang sejarah manusia,ajaran tiap-tiap Nabi dan Rasul. Sejak dari Nabi Adam
AS sampai pada zaman Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam Surat (Al-Anbiya:25)
yaitu: Dan kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu melainkan kami wahyukan
13

kepadanya: Bahwasanya tidak ada Tuhan(yang hak) melainkan aku, maka sembahlah olehmu
sekalian akan aku.
Tauhid adalah awal dan akhir dari seruan islam. Ia adalah suatu kepercayaan kepada Tuhan
YME (faith in the unity of God). Suatu kepercayaan yang mengaskan bahwa hanya Tuhanlah
yang menciptakan, memberi hukum-hukum, mengatur dan mendidik alam semesta ini (Tauhid
Rububiyah). Sebagai konsekuensinya, maka hanya Tuhan itulah satu-satunya yang wajib
disembah, dimohon petunjuk dan pertolongannya, serta yang harus ditakuti (Tauhid Uluhiyah).
Bahwa Tuhan itu zat yang luhur dan segala-segalanya, Hakim Yang Maha Tinggi, yang tiada
terbatas, yang kekal, yang tiada berubah-ubah. Yang tiada kesamaanya sedikitpun di alam ini,
sumber segala kebaikan dan kebenaran, Yang maha adil dan suci, Tuhan itu bernama Allah
SWT. Lawan dari tauhid adalah syirik, yaitu mempersekutukan Tuhan. Suatu kepercayaan
tentang adanya lagi tuhan selain Allah SWT. Kepercayaan syirik ini adalah dosa besar di sisi
Allah.
Yang terkandung dalam surat (An-Nisa:48) Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
perbuatan syirik. Dan akan mengampuni selain dari itu bagi siapa saja yang Dia hendaki. Dan
barang siapa yang menyekutukkan Allah (syirik), maka sesungguhnya dia telah membuat dosa
besar.
Dan Allah SWT berfirman dalam (Luqman:13)
Sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar
Lawan tauhid selain syirik ialah paham yang meniadakan sama sekali adanya Tuhan yaitu
atheisme. Islam mengajarkan bahwa kepercayaan atau iman seseorang haruslah dibuktikan
dengan jalan melaksanakan penyembahan (ibadah) dan menaati segala hukum-hukum Tuhan
(syariah) yang telah digariskan lewat wahyu-wahyuNyayang diturunkan kepada Rasullulah
SAW. Maka pelaksanaan ibadah dan syariah ibadah dan syariah adalah manifestasi dari iman
seseorang. Kemudian konsep kepercayaan dengan segala perintah adalah larangan tuhan
14

hanyamungkin ditemukan dalam agama. Sebab itu realisasi yang benar dari keyakinan kepada
Tuhan ialah melakukan ibadah sesuai dengan yang dikehendakioleh tuhan itu sendiri. Tauhid
akan mendidik jiwa manusia untuk mengikhlaskan seluruh hidup dan kehidupan kepada Allah
SWT semata. Tujuan hidup nya ialah Allah dan harapan yang dikejarnya ialah keridhaan Allah
(mardatillah). Hal ini membawa konsekuensi pada pembinaan karakter yang agung, menjadi
manusia yang suci, jujur dan teguh memegang amanah, yang akhirnya memasang insan kamil.
Maka tauhid merupakan kekuatan yang besar yang mampu mengatur secara tertibmanusia yang
berjuta-juta yang hidup tersebar dilaut dan darat, dan tepi-tepi pantai hingga kebukit-bukit.
Tauhid juga membebaskan manusia dari ikatan-ikatan kursi, kedudukan dan jabatan. Sebab
tauhid menyadarkan manusia bahwa hanya Tuhanlah yang dapat menaik turunkan seseorang
dari kursi dan jabatannya. Dan Tuhan berkuasa memuliakan atau menghinakan seseorang.
Allah SWT adalah sumber sebagai kemuliaan.
Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah lah segala kemuliaan itu.
(Fathir:10)
Tauhid juga akan membebaskan manusia dari perasaan takut mati. Tauhid menyadarkan
manusia bahwa persoalan mati adalah ditangan tuhan, dan setiap yang berjiwa pasti mengalami
mati. Akhirnya, tauhid akan membebaskan manusia dari perasaan kesah-kesah, bingung
menghadapi persoalan hidup dan keputusan perasaan. Dengan tauhid, seorang muslim memiliki
jiwa besar, tidak berjiwa kerdil, memiliki jiwa yang agung dan tenang (tuma`ninah). Jadi,
tauhid memberikan kebahagian hakiki kepada manusia di dunia dan kebahagiaan abadi di
akhirat kelak.

15

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Jadi kita harus percaya dengan adanya tuhan (Allah) karena walaupun banyak pilihan
kepercayaan-kepercayaan tetap islam lah agama yang wajib diikuti karena Allah lah yang telah
menjamin kesucian kitab Al- Qur`an dan meresmikan agama islam sebagai pegangan hidup
didunia dan diakhirat dan juga karena agama itulah yang telah menurunkan wahyu yang
disampaikan kepada malaikat lalu Rasul menjalankan dakwah bertahun-tahun hingga akhirnya
disampaikan kepada umat-umat muslim.

3.2 SARAN

16

Sebaiknya kita harus mengerti agama dengan cara belajar memahami arti Tauhid yang
sangat mendalam karena disitulah kehidupan manusia hidup beragama dan percaya adanya
tuhan itu ada. Dan belajar ilmu agama juga sangat penting bagi kehidupan kelak nanti jadi
jangan sekali-kali melupakan agama dan meniadakan adanya Tuhan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Munir Mulkhan, Satu Tuhan Seribu Tafsir (Yogyakarta : Kanisius 2007)
Ahmad As-Shaouwy,dkk, Mukjizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang Iptek (Jakarta :
Gema Insani Press, 1995)
Hamka, Filsafat Ketuhanan (Surabaya : Karunia, 1983)
M. Imaduddin Abdurrahim, Kuliah Tauhid (Jakarta : Yayasan Sari Insan, 1989)
M. Noor Matdawan, Pembinaan Aqidah Islamiyah (Theologi Islam)

17

PERTANYAAN
1. Apa penyebab munculnya teori evolusionisme?
2. Mengapa manusia rasnya berbeda-beda jika berasal dari satu keturunan?
3. Menjatuhkan pena itu termasuk ikhtiar atau karena izin Allah SWT?

JAWABAN
1. Di barat cara berpikir mereka secara empirisme, yaitu segala sesuatu
harus dibuktikan dengan menggunakan panca indra. Para ilmuan
meneliti dan menemukan bahwa agama itu berdasarkan kebudayaan dari
18

zaman dulu hingga sekarang ditemukan teori ketuhanan atau teori


evolusionisme
2. Karena setiap manusia memiliki DNA yang berbeda satu sama lain, selain
itu letak geografis suatu daerah yang menyebabkan perbedaan cirri fisik
setiap manusia
3. Karena setiap kejadian pasti atas kehendak Allah SWT, manusia yang
berusaha Allah yang berkehendak.

19

Anda mungkin juga menyukai