------------------------------------------------------------------------------------Pelaksanaan
Asistensi
Disusun Oleh :
Andhi Baskoro
081411731020
Moh. Ar-Razaak S. M.
081411731023
081411733001
Juliani Nurazizah S.
081411733004
Maulana Muchammad
081411733007
Claudia Litania
081411733016
B. DASAR TEORI
Manusia memiliki lima indera, yaitu indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa, dan peraba. Setiap indera memiliki reseptor tertentu yang
peka terhadap rangsangan tertentu. Rangsangan yang diberikan akan
menimbulkan stimulus, disampaikan ke otak dan akan timbul suatu
tanggapan. Lidah sebagian besar terdiri dari 2 kelompok otot, yaitu otot
instrinsik melakukan gerakan dan otot ekstrinsik yang mengaitkan lidah pada
bagian sekitarnya, serta gerakan mengunyah dan n) Lidah berfungsi untuk
mencampur makanan, menekan ke langit-langit dan gigi, serta memasukkan
makanan menuju pharynx.
Pada indera perasa yang terdapat pada lidah, terdapat suatu organ atau sel
khusus yang sangat peka terhadap rangsangan rasa, yaitu taste buds (kuntum
pengecap). Tiap-tiap kuntum pengecap, terbentuk oleh 4 macam jenis sel, sel
leher, sel penyangga, sel saraf, dan sel basal. Sel-sel ini berhubungan satu
sama lain dan dengan sel epitel di sekitarnya, melalui tight junction. Kuncup
pengecap disarafi oleh sekitar 50 serat saraf. Pada lidah manusia, taste bud
terdapat pada dinding papila fungiformis (tersebar pada bagian permukaan
dan sisi lidah) serta papilla sircum valata (tersebar pada bagian belakang
lidah). Terdapat krn.r,Ir 5 taste bud tiap papilla fungiformis yang terletak pada
puncak papilla. Papilla valata yang lebih besar mengandung sampai 100 taste
bud yang biasanya terletak pada tepi papilla. Sedangkan papilla filiformis
yang kecil dan menutupi bagian dorsum lidah, berfungsi untuk menerima rasa
sentuh dan tidak mengandung taste bud (kurang berfungsi sebagai organ
pengecap).
Indera pengecap merupakan salah satu indera yang berfungsi untuk
merasakan rasa tertentu. Seorang manusia dapat menerima berratus-ratus
pengecap yang berbeda. Semua itu merupakan iombinasi dad sensasi-sensasi
dasar. Pada manusia telah ditentukan 4 pengecapan (rasa) dasar; manis, asam,
pahit dan asin. Meskipun terdapat tumpang tindih yang cukup luas, zat yang
pahit terutama dikecap di belakang lidah, yang asam di sepanjang tepi lidah,
yang manis di ujung lidah dan yang asin di dorsum anterior lidah.
Agar dapat merasakan suatu zat, zat tersebut harus larut dalam kelembaban
mulut sehingga mampu menstimulasi kuncup pengecap. Larutnya zat dalam
kelembaban mulut tersebut memerlukan waktu tertentu yang mampu
menstimulasi taste bud disebut waktu sensasi reseptor pengecap.
Bubuk Kina
Air mineral
Cotton bud
Stop watch
D. PROSEDUR KERJA
1. Bersihkan rongga mulut saudara dengan berkumur air mineral/air tawar.
2. Perlakukan bahan praktikum (gula, garam, asam sitrat, kina) dengan cara
sebagai berikut: Letakkan sedikit bahan (misalnya gula) berturut-turut pada
lidah bagian ujung depan tepi depan tepi belakang pangkal tengah. Catat
dan tentukan daerah mana yang paling tegas dan tajam rasanya terhadap
bahan praktikum. Bahan praktikum (ingatlah selalu berkumur lebih dulu
sebelum berganti bahan praktikum yang lainnya, misalnya dari gula akan
berganti dengan garam). Bersihkan rongga mulut anda dengan berkumur air
mineral. Tentukan waktu sensasi dengan bantuan stop watch seperti cara
berikut :
3. Keringkan permukaan lidah dengan kertas tissue dan pertahankan agar lidah
tetap diluar mulut.
4. Letakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui (lihat table urutan
pelaksanaan praktikum lokasi pengecap) sambil mulai menghidupkan stop
watch.
5. Ketika mulai terasa sensasinya, segera matikan stop watch dan catat
waktunya.
6. Berkumurlah dengan air lagi, keringkan lidah saudara, kemudian ulangi
langkah percobaan di atas (sesuai table urutan pelaksanaan praktikum lokasi
pengecap)
Catatan:
Sebagai pembahasan, bandingkanlah hasil kelompok anda antara praktikan
laki-laki dan wanita; pola diagram secara umum (sama atau tidak).Sediakan
preparat awetan di bawah mikroskop cahaya, untuk mencegah agar preparat
tidak pecah, usahakan mengamati dengan lensa obyektif lemah terlebih
dahulu (4X ), setelah didapatkan fokus yang tepat baru saudara putar lensa
obyektif dengan perbesran yang lebih kuat ( 10X dan 40X ) hindari
penggunaan obyektif 100X, kecuali atas bimbingan dosen atau Asdos.
7. Gambarlah masing-masing preparat yang saudara amati pada hasil kerja,
berilah keterangan pada gambar dan jangan lupa mencantumkan pada
perbesaran berapa pengamatan sauadara lakukan.
URUTAN PELAKSANAAN
PENGECAP
PRAKTIKUM
LOKASI
SENSASI
LOKASI
MANIS
ASIN
ASAM
PAHIT
Depan
Tepi kanan
Tepi kiri
Pangkal
Keterangan:
5
1
13
9
2
14
10
~6
11
7
3
15
16
12
8
4
Jika dan angka 1 di dalam table berarti praktikan pertama kali harus
melakukan meletakkan gula pada daerah tepi depan lidah serta dicatat
E. HASIL KERJA
Bahan Uji
No.
Kel.
Nama
Gula
Garam
Kel.
3
Umami
Wakt
u (s)
Lokasi
Wakt
u (s)
Lokasi
Wakt
u (s)
Lokasi
Wakt
u (s)
Lokasi
Wakt
u (s)
Bilawal
Ujung
2,01
Depan
1,15
Depan
2,5
Belaka
ng
2,1
Tepi
Belaka
ng
6,03
Desya
Ujung
0,97
Tepi
Belaka
ng
5,22
Pangka
l
2,85
Pangka
l
1,56
Ujung
3,82
Amin
Tepi
Belakan
g
Depan
1,09
Depan
2,03
Pangka
l
Depan
Desyntasa
ri
Ujung
0,54
Pangka
l
Ujung
0,76
Belaka
ng
0,82
Tepi
Belaka
ng
1,02
Burhan
Ujung
3,44
Tepi
Depan
3,25
Tepi
Belaka
ng
2,09
Belaka
ng
2,55
Ujung
1,44
Fadhilah
Ujung
7,45
Ujung
1,7
Tepi
Depan
0,63
Belaka
ng
0,94
Tepi
Depan
3,23
Ryan
Ujung
Tepi
Depan
Tepi
Belaka
ng
Pangka
l
Ujung
Gisa
Ujung
Tepi
Depan
Tepi
Belaka
ng
Pangka
l
Ujung
0,14
Tepi
Depan
0,48
Tepi
Belaka
ng
0,47
Pangka
l
0,64
Tepi
Belaka
ng
0,32
Tepi
Belaka
ng
0,34
Pangka
l
0,45
Tepi
Belaka
ng
0,35
4,53
Tepi
Belaka
ng
3,23
Pangka
l
1,95
Ujung
5,45
4,2
Tepi
Belaka
2,9
Kel.
4
Dio
Ujung
Kel.
5
Kel.
6
Kina
Lokasi
Kel.
1
Kel.
2
Asam Sitrat
Afni
Ujung
0,63
Tepi
Depan
Razaak
Ujung
3,59
Tepi
Depan
Hana
Ujung
1,4
Tepi
Depan
3,3
Tepi
Belaka
4,5
Pangka
l
ng
Kel.
7
Ferdinand
us
Depan
2,3
Tepi
Depan
1,44
Tepi
Belaka
ng
Pangka
l
1,9
Tepi
Belaka
ng
1,45
Laksmi
Depan
Tepi
Belaka
ng
22,36
Pangka
l
13,02
Pangka
l
8,7
Ujung
Depan
3,82
Tepi
Belaka
ng
Tepi
Belaka
ng
1,04
Pangka
l
Depan
3,34
3,19
Tepi
Depan
2,4
Pangka
l
3,1
Depan
2,22
Ahmad
Depan
Kel.
8
Kel.
9
ng
Nisa
Depan
2,5
Tepi
Belaka
ng
Nurahmah
Depan
2,1
Tepi
Depan
2,1
Kiri
1,3
Pangka
l
1,2
Pangka
l
3,7
Tino
Depan
1,6
Kanan
1,3
Pangka
l
1,2
Pangka
l
1,2
Pangka
l
3,1
F. PEMBAHASAN
Lidah merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam pada
bagian posterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis yang
menuju ke laryng. Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk
menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon
rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan
(yang disebut apeks) dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Pada mamalia
dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor
ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut
berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium
pada permukaan atas lidah. Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga
mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap
ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan
epitel yang disebut papilla. Terdapat empat jenis papilla, diantaranya:
1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral, Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan
4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior.
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur sensitivitas papila atau sensor
dari lidah untuk mendeteksi rasa. Zat-zat kimia dari makanan yang kita
makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste
2.
3.
4.
5.
Dua orang praktikan diperiksa waktu sensasi sensor indera pengecapnya pada
setiap area pada permukaan lidah dengan stopwatch. Ternyata, waktu yang
dibutuhkan setiap orang dalam satu kelas adalah berbeda-beda. Adapun perbedaan
sensitivitas terhadap rasa pada lidah tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran
mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat
berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan
menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan
yang kita makan. Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup
pengecap menjadi kurang sensitif, seperti memasukkan makanan atau minuman
yang terlalu dingin atau panas, dan juga disebabkan oleh penyakit.
Lidah juga berperan sebagai salah satu sensor gangguan homeostasis, indera
pengecap sensitif terhadap perubahan kondisi tubuh. Lidah kita memiliki lima
dasar pengecap, yaitu rasa asin, asam, manis, pahit, dan umami. Kita pun bisa
merasakan adanya gangguan tubuh itu melalui rasa di lidah kita. Misalnya,
perubahan rasa pengecap asin berhubungan dengan tekanan darah. Apabila rongga
mulut kita merasakan kurang asin dari biasanya, ada kemungkinan kita mengalami
hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal semacam ini berguna untuk deteksi
secara dini kondisi tubuh kita sebelum memeriksakan diri ke dokter.
G. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu :
5. Lidah juga berperan sebagai salah satu sensor gangguan homeostasis, indera
pengecap
sensitif
terhadap
perubahan
kondisi
tubuh.
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG, and Taylor MR. 2008. Biology. 8th Ed.,
Addison Wesley World Student Series: San Fransisco.
Farish, D.J. 1993. Human Biology, Jones and Bartlett Publishers, Inc.
Husen, S. A.,dkk, 2009. Petunjuk Praktikum Biologi Medis BIM 201. Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya :Syaifuddin.
LAMPIRAN