Anda di halaman 1dari 14

LOKASI DAN WAKTU SENSASI RESEPTOR PENGECAP

------------------------------------------------------------------------------------Pelaksanaan

: Rabu, 1 April 2015

Asistensi

: Drs. H. Saikhu Akhmad Husen, M.Kes

Disusun Oleh :
Andhi Baskoro

081411731020

Moh. Ar-Razaak S. M.

081411731023

Hana Zahra Aisyah

081411733001

Juliani Nurazizah S.

081411733004

Maulana Muchammad

081411733007

Claudia Litania

081411733016

Program Studi Teknik Biomedis


Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga

LOKASI DAN WAKTU SENSASI RESEPTOR PENGECAP


A. TUJUAN
Praktikan dapat mempelajari dan mengetahui lokasi reseptor pengecap
pada manusia dan mengetahui variasi waktu sensasinya.

B. DASAR TEORI
Manusia memiliki lima indera, yaitu indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa, dan peraba. Setiap indera memiliki reseptor tertentu yang
peka terhadap rangsangan tertentu. Rangsangan yang diberikan akan
menimbulkan stimulus, disampaikan ke otak dan akan timbul suatu
tanggapan. Lidah sebagian besar terdiri dari 2 kelompok otot, yaitu otot
instrinsik melakukan gerakan dan otot ekstrinsik yang mengaitkan lidah pada
bagian sekitarnya, serta gerakan mengunyah dan n) Lidah berfungsi untuk
mencampur makanan, menekan ke langit-langit dan gigi, serta memasukkan
makanan menuju pharynx.
Pada indera perasa yang terdapat pada lidah, terdapat suatu organ atau sel
khusus yang sangat peka terhadap rangsangan rasa, yaitu taste buds (kuntum
pengecap). Tiap-tiap kuntum pengecap, terbentuk oleh 4 macam jenis sel, sel
leher, sel penyangga, sel saraf, dan sel basal. Sel-sel ini berhubungan satu
sama lain dan dengan sel epitel di sekitarnya, melalui tight junction. Kuncup
pengecap disarafi oleh sekitar 50 serat saraf. Pada lidah manusia, taste bud
terdapat pada dinding papila fungiformis (tersebar pada bagian permukaan
dan sisi lidah) serta papilla sircum valata (tersebar pada bagian belakang
lidah). Terdapat krn.r,Ir 5 taste bud tiap papilla fungiformis yang terletak pada
puncak papilla. Papilla valata yang lebih besar mengandung sampai 100 taste
bud yang biasanya terletak pada tepi papilla. Sedangkan papilla filiformis
yang kecil dan menutupi bagian dorsum lidah, berfungsi untuk menerima rasa
sentuh dan tidak mengandung taste bud (kurang berfungsi sebagai organ
pengecap).
Indera pengecap merupakan salah satu indera yang berfungsi untuk
merasakan rasa tertentu. Seorang manusia dapat menerima berratus-ratus
pengecap yang berbeda. Semua itu merupakan iombinasi dad sensasi-sensasi

dasar. Pada manusia telah ditentukan 4 pengecapan (rasa) dasar; manis, asam,
pahit dan asin. Meskipun terdapat tumpang tindih yang cukup luas, zat yang
pahit terutama dikecap di belakang lidah, yang asam di sepanjang tepi lidah,
yang manis di ujung lidah dan yang asin di dorsum anterior lidah.
Agar dapat merasakan suatu zat, zat tersebut harus larut dalam kelembaban
mulut sehingga mampu menstimulasi kuncup pengecap. Larutnya zat dalam
kelembaban mulut tersebut memerlukan waktu tertentu yang mampu
menstimulasi taste bud disebut waktu sensasi reseptor pengecap.

C. ALAT DAN BAHAN

Serbuk gula pasir

Serbuk garam dapur (NaCl)

Bubuk asam sitrat

Bubuk Kina

Air mineral

Cotton bud

Stop watch

D. PROSEDUR KERJA
1. Bersihkan rongga mulut saudara dengan berkumur air mineral/air tawar.
2. Perlakukan bahan praktikum (gula, garam, asam sitrat, kina) dengan cara
sebagai berikut: Letakkan sedikit bahan (misalnya gula) berturut-turut pada
lidah bagian ujung depan tepi depan tepi belakang pangkal tengah. Catat
dan tentukan daerah mana yang paling tegas dan tajam rasanya terhadap
bahan praktikum. Bahan praktikum (ingatlah selalu berkumur lebih dulu
sebelum berganti bahan praktikum yang lainnya, misalnya dari gula akan
berganti dengan garam). Bersihkan rongga mulut anda dengan berkumur air
mineral. Tentukan waktu sensasi dengan bantuan stop watch seperti cara
berikut :
3. Keringkan permukaan lidah dengan kertas tissue dan pertahankan agar lidah
tetap diluar mulut.
4. Letakkan sedikit gula pada lokasi yang sudah diketahui (lihat table urutan
pelaksanaan praktikum lokasi pengecap) sambil mulai menghidupkan stop
watch.
5. Ketika mulai terasa sensasinya, segera matikan stop watch dan catat
waktunya.
6. Berkumurlah dengan air lagi, keringkan lidah saudara, kemudian ulangi
langkah percobaan di atas (sesuai table urutan pelaksanaan praktikum lokasi
pengecap)
Catatan:
Sebagai pembahasan, bandingkanlah hasil kelompok anda antara praktikan
laki-laki dan wanita; pola diagram secara umum (sama atau tidak).Sediakan
preparat awetan di bawah mikroskop cahaya, untuk mencegah agar preparat
tidak pecah, usahakan mengamati dengan lensa obyektif lemah terlebih
dahulu (4X ), setelah didapatkan fokus yang tepat baru saudara putar lensa
obyektif dengan perbesran yang lebih kuat ( 10X dan 40X ) hindari
penggunaan obyektif 100X, kecuali atas bimbingan dosen atau Asdos.
7. Gambarlah masing-masing preparat yang saudara amati pada hasil kerja,
berilah keterangan pada gambar dan jangan lupa mencantumkan pada
perbesaran berapa pengamatan sauadara lakukan.
URUTAN PELAKSANAAN
PENGECAP

PRAKTIKUM

LOKASI

SENSASI

LOKASI

MANIS

ASIN

ASAM

PAHIT

Depan
Tepi kanan
Tepi kiri
Pangkal
Keterangan:

5
1
13
9

2
14
10
~6

11
7
3
15

16
12
8
4

Jika dan angka 1 di dalam table berarti praktikan pertama kali harus
melakukan meletakkan gula pada daerah tepi depan lidah serta dicatat

waktunya sampai praktikan benar-benar merasakan rasa manis. Berikutnya


lihat angka 2 pada table, maka praktikan harus meletakkan garam pada
ujung depan serta dicatat waktunya sampai pada angka 16 untuk setiap
praktikan. Ulangi langkah diatas untuk setiap orang dari kelompok
praktikum yang ada.

E. HASIL KERJA
Bahan Uji
No.
Kel.

Nama

Gula

Garam

Kel.
3

Umami

Wakt
u (s)

Lokasi

Wakt
u (s)

Lokasi

Wakt
u (s)

Lokasi

Wakt
u (s)

Lokasi

Wakt
u (s)

Bilawal

Ujung

2,01

Depan

1,15

Depan

2,5

Belaka
ng

2,1

Tepi
Belaka
ng

6,03

Desya

Ujung

0,97

Tepi
Belaka
ng

5,22

Pangka
l

2,85

Pangka
l

1,56

Ujung

3,82

Amin

Tepi
Belakan
g

Depan

1,09

Depan

2,03

Pangka
l

Depan

Desyntasa
ri

Ujung

0,54

Pangka
l

Ujung

0,76

Belaka
ng

0,82

Tepi
Belaka
ng

1,02

Burhan

Ujung

3,44

Tepi
Depan

3,25

Tepi
Belaka
ng

2,09

Belaka
ng

2,55

Ujung

1,44

Fadhilah

Ujung

7,45

Ujung

1,7

Tepi
Depan

0,63

Belaka
ng

0,94

Tepi
Depan

3,23

Ryan

Ujung

Tepi
Depan

Tepi
Belaka
ng

Pangka
l

Ujung

Gisa

Ujung

Tepi
Depan

Tepi
Belaka
ng

Pangka
l

Ujung

0,14

Tepi
Depan

0,48

Tepi
Belaka
ng

0,47

Pangka
l

0,64

Tepi
Belaka
ng

0,32

Tepi
Belaka
ng

0,34

Pangka
l

0,45

Tepi
Belaka
ng

0,35

4,53

Tepi
Belaka
ng

3,23

Pangka
l

1,95

Ujung

5,45

4,2

Tepi
Belaka

2,9

Kel.
4

Dio

Ujung

Kel.
5

Kel.
6

Kina

Lokasi

Kel.
1

Kel.
2

Asam Sitrat

Afni

Ujung

0,63

Tepi
Depan

Razaak

Ujung

3,59

Tepi
Depan

Hana

Ujung

1,4

Tepi
Depan

3,3

Tepi
Belaka

4,5

Pangka
l

ng

Kel.
7

Ferdinand
us

Depan

2,3

Tepi
Depan

1,44

Tepi
Belaka
ng

Pangka
l

1,9

Tepi
Belaka
ng

1,45

Laksmi

Depan

Tepi
Belaka
ng

22,36

Pangka
l

13,02

Pangka
l

8,7

Ujung
Depan

3,82

Tepi
Belaka
ng

Tepi
Belaka
ng

1,04

Pangka
l

Depan

3,34

3,19

Tepi
Depan

2,4

Pangka
l

3,1

Depan

2,22

Ahmad

Depan

Kel.
8

Kel.
9

ng

Nisa

Depan

2,5

Tepi
Belaka
ng

Nurahmah

Depan

2,1

Tepi
Depan

2,1

Kiri

1,3

Pangka
l

1,2

Pangka
l

3,7

Tino

Depan

1,6

Kanan

1,3

Pangka
l

1,2

Pangka
l

1,2

Pangka
l

3,1

F. PEMBAHASAN
Lidah merupakan suatu rawan (cartilago) yang akarnya tertanam pada
bagian posterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup epiglotis yang
menuju ke laryng. Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra
pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi untuk
menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon
rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam
rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian yaitu 2/3 depan
(yang disebut apeks) dan 1/3 belakang (yang disebut dorsum). Pada mamalia
dan vertebrata yang lain, pada lidahnya terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor
ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor.
Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap. Kuncup tersebut
berbentuk seperti bawang kecil atau piala dan terletak dipermukaan epitelium
pada permukaan atas lidah. Kadang juga dijumpai pada langit-langit rongga
mulut, faring dan laring, walaupun sedikit sekali. Kuncup-kuncup pengecap
ini ada yang tersebar dan ada pula yang berkelompok dalam tonjolan-tonjolan
epitel yang disebut papilla. Terdapat empat jenis papilla, diantaranya:
1. Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral, Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.
2. Papila fungiformis, pada bagian anterior.
3. Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan
4. Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior.
Percobaan ini bertujuan untuk mengukur sensitivitas papila atau sensor
dari lidah untuk mendeteksi rasa. Zat-zat kimia dari makanan yang kita
makan, mencapai kuncup pengecap melalui lubang-lubang pengecap (taste

pores). Kuncup-kuncup pengecap dapat merespon lima rasa, yaitu manis,


masam, asin, pahit, dan umami. Letak masing-masing rasa berbeda-beda
yaitu:
1.

rasa asin: lidah bagian depan

2.

rasa manis: lidah bagian tepi

3.

rasa asam: lidah bagian samping

4.

rasa pahit: lidah bagian belakang

5.

rasa umami: lidah bagian atas tengah

Dua orang praktikan diperiksa waktu sensasi sensor indera pengecapnya pada
setiap area pada permukaan lidah dengan stopwatch. Ternyata, waktu yang
dibutuhkan setiap orang dalam satu kelas adalah berbeda-beda. Adapun perbedaan
sensitivitas terhadap rasa pada lidah tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal.
Tiap kuncup pengecap tersusun dari sel-sel yang memiliki rambut berukuran
mikro yang sensitif, disebut mikrovilli. Rambut-rambut super mini ini pada saat
berkontak dengan makanan akan mengirimkan pesan ke otak, lalu otak akan
menerjemahkan sinyal yang diberikan tersebut dan menentukan rasa dari makanan
yang kita makan. Ada beberapa hal yang dapat membuat reseptor kuncup
pengecap menjadi kurang sensitif, seperti memasukkan makanan atau minuman
yang terlalu dingin atau panas, dan juga disebabkan oleh penyakit.
Lidah juga berperan sebagai salah satu sensor gangguan homeostasis, indera
pengecap sensitif terhadap perubahan kondisi tubuh. Lidah kita memiliki lima
dasar pengecap, yaitu rasa asin, asam, manis, pahit, dan umami. Kita pun bisa
merasakan adanya gangguan tubuh itu melalui rasa di lidah kita. Misalnya,
perubahan rasa pengecap asin berhubungan dengan tekanan darah. Apabila rongga
mulut kita merasakan kurang asin dari biasanya, ada kemungkinan kita mengalami
hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal semacam ini berguna untuk deteksi
secara dini kondisi tubuh kita sebelum memeriksakan diri ke dokter.

G. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan yaitu :

1. Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang


terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit,
manis, dan rasa umami.

2. Pada lidah terdapat empat papila yaitu:


Papila foliate, pada pangkal lidah bagian lateral, Pada foliate tidak
terdapat kuncup-kuncup pengecap.

Papila fungiformis, pada bagian anterior.


Papila sirkumfalata, melintang pada pangkal lidah.
Ketiga papila di atas mengandung kuncup pengecap, dan

Papila Filiformis, terdapat pada bagian posterior.


3. Letak masing-masing rasa pada lidah berbeda-beda yaitu:

rasa asin: lidah bagian depan

rasa manis: lidah bagian tepi

rasa asam: lidah bagian samping

rasa pahit: lidah bagian belakang

rasa umami: lidah bagian atas tengah


4. Penyebab variasi waktu sensasi sensor pengecap antara lain
dikarenakan lidah sebelumnya telah terkena zat makanan yang terlalu
panas atau terlalu dingin, kurangnya kebersihan lidah, serta dapat pula
disebabkan oleh penyakit yang diderita suatu individu.

5. Lidah juga berperan sebagai salah satu sensor gangguan homeostasis, indera
pengecap

sensitif

terhadap

perubahan

kondisi

tubuh.

DAFTAR

PUSTAKA
Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG, and Taylor MR. 2008. Biology. 8th Ed.,
Addison Wesley World Student Series: San Fransisco.
Farish, D.J. 1993. Human Biology, Jones and Bartlett Publishers, Inc.
Husen, S. A.,dkk, 2009. Petunjuk Praktikum Biologi Medis BIM 201. Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Airlangga. Surabaya :Syaifuddin.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai