Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sistem yang berhubungan dengan mulut serta wajah adalah pengertian dari sistem
orofacial. Perkembangan orofacial dimulai dari perkembangan wajah, perkembangan
labium oris superius, perkembangan palatum, perkembangan dan erupsi gigi geligi,
cartilago rangka wajah, lingua dan pipi (Dixon, 1993).
Organ-organ dalam Orofacial
1) Mata (neuro-ektoderm, ektoderm permukaan dan mesoderm)
Mula-mula tampak adanya gelembung ke lateral dari bagian otak depan yang
mulut
3) Telinga
Secara anatomis, organ telinga dibedakan menjadi :
1. Telinga dalam
adalah
mengangkat
mandibula
dan
Herediter
Sudah lama diketahui bahwa faktor heriditer sebagai penyebab maloklusi.
Kerusakan genetik mungkin akan tampak setelah lahir atau mungkin baru tampak
beberapa tahun setelah lahir. Peran heriditer pada pertumbuhan kraniofasial dan sebagai
penyebab deformitas dentofasial sudah banyak dipelajari, tetapi belum banyak
diketahuai bagian dari gen yang mana berperan dalam pemasakan muskulatur orofasial.
Lingkungan
Pengaruh lingkungan pada pertumbuhan dan perkembangan akan terjadi terus
menerus selama individu masih bertumbuh dan berkembang. Ada beberapa pengaruh
lingkungan yang dapat menyebabkan kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan
kraniofasial :
a) Trauma
Trauma prenatal
maloklusi
dan
kariogenik.
Berkurang
fungsi
penguyahan
dan
menyebabkan kontraksi lengkung gigi, tidak terjadi atrisi, tidak terjadi penyesuaian
oklusal seperti yang terjadi pada perkembangan normal.
3) Kebiasaan Buruk
Beberapa kebiasaan merangsang pertumbuhan rahang secara normal misalnya
gerakan bibir dan penguyahan yang fisiologis. Kebiasaan abnormal mempengaruhi
pola pertumbuhan fasial yang akan mempengaruhi fungsi orofasial yang mempunyai
pengaruh penting pada pertumbuhan kraniofasial dan fisiologi oklusal. Kebiasaan
buruk dan kebiasaan otot menghambat pertumbuhan tulang, malposisi gigi,
hambatan pernapasan, gangguan bicara, keseimbangan otot fasial dan problem
psikologis.
a.
Saraf trigeminus adalah saraf yang berperan dalam mengirimkan sensasi dari kulit
bagian anterior kepala, rongga mulut dan hidung, gigi dan meninges (Lapisan otak).
Saraf Trigeminus memiliki tiga divisi :
a.
b.
c.
3. Saraf Glossofaringeus
Adalah saraf kranial ke-9. Fungsi utama dari saraf glosofaringeal adalah suplai
persarafan sensoris dari orofaring dan bagian posterior (belakang) dari lidah. Selain itu
saraf.
Glosofaringeal juga memiliki fungsi motorik terhadap otot stilofaringeus, fungsi
otonom parasimpatis pada kelenjar parotis, serta fungsi sensoris dari sinus karotis,
badan karotis, dan terkadang kulit dari meatus acusticus externus dan membran
timpani
4. Saraf Vagus
Saraf vagus adalah saraf kranialis ke-10 yang sebagian besar serat sarafnya
merupakan saraf parasimpatis.
Fungsi utama dari vagus adalah untuk fonasi/ berbicara dan menelan. Saraf vagus
juga berperan dalam mentransmisikan serat sensorik dari kulit bagian posterior dari
meatus auditori eksternal dan membran timpani.
5. Saraf Hipoglosus
Adalah saraf yang berperan dalam memberikan persarafan pada otot-otot lidah.
Gerakan lidah memiliki berbagai macam peranan mulai dari untuk mengunyah,
menelan, dan bahkan berbicara.