Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

TUGAS
GEOLOGI INDONESIA
GRANITE S-TYPE and ULTRAMFIC ROCKS

DISUSUN OLEH:
ALOYSIUS ANDRIANTO SAPUTRO
12/330223/TK/39406
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:
NUGROHO IMAM SETIAWAN, Ph. D.

YOGYAKARTA
APRIL
2015

1. Kenampakan Petrologi, Petrografi dan Petrogenesa dari Granit Tipe-S


Granit secara khusus merupakan salah satu batuan belu intrusif atau plutonik, yang
didominasi oleh mineral-mineral felsik seperti Ortoklas dan Kuarsa, serta mineral-mineral
aksesori seperti Hornblende, muskovit dan Biotit, istilah Granit ini mengacu pada klasifikasi
IUGS dan klasifikasi Travis yang menggunakan kelimpahan mineral kuarsa,ortoklas,dan
plagioklas sebagai dasar klasifikasi. Sedangkan secara umum (sensu lato) maupun secara
industial nama Granitoid lebih banyak dipakai. Granit atau granitoid merupakan batuan beku
plutonik yang terdapat banyak pada bagian kerak benua. Granit secara pembentukannya dapat
dibagi menjadi empat tipe yaitu Granit tipe S, tipe I, tipe A, dan tipe M. Dalam bahasan kali
ini akan lebih dikhususkan pada tipe Granit yang banyak ditemukan di Indonesia dan bernilai
ekonomis yaitu Granit tipe S atau tipe sedimenter. Sebenarnya untuk mengetahui jenis Granit
Tipe-S terlebih dahulu harus menggunakan metode geokimia, karena jika mengandalkan
petrologi dan petrografi maka akan sulit menentukan Tipe Granit tersebut hanya dengan
menggunakan mineral-mineral penciri batuan Granit Tipe-S.
Secara petrologi Granit masuk dalam jenis Batuan Beku asam atau felsik. Warna dari
Granit biasanya putih hingga coklat cerah, memiliki tekstur granularitas Hipidiomorfik,
ukuran butir mineral penyusun yang Fanerik hingga Faneroprfiritik, dan derajat kristalinitas
holokristalin. Komposisi mineral penyusunya menurut klasifikasi Travis adalah kandungan
Potash Feldspar atau Ortoklas yang diatas 75% dari total feldspar, kandungan kuarsa yang
diatas 10% dan kenampakan mineral aksesori lainnya seperti muskovit, biotit, dan
hornblende. Pada kenampakan petrologi Granit Tipe S akan memiliki ciri mineral khusus
dibanding Granit Tipe I, kehadiran mineral-mineral ini dapat diindikasikan sebagai
petrogenesa dari Granit Tipe S yang berbeda. Secara petrologi Granit tipe-S akan berwarna
cenderung lebih cerah kecoklatan karena dibentuk oleh material-material sedimen berubah
secara kimiawi, kemudian akan menunjukan kenampakan partial melting dari batuan sedimen.
Dari analisa geokimia juga dapat ditentukan mineral aksesori yang menjadi penciri batuan
Granit Tipe S, dari data geokimia Granit Tipe S termasuk dalam tipe batuan Peraluminous
yang dicirikan oleh kehadiran mineral-mineral khusus seperti biotit, muskovit, andalusit,
kordierit , dan garnet.

Potash
feldspar

Muskovi
t

Biotit

Kuars

Gambar : Kenampakan petrologi grant tipe-S

Dari analisa Petrografi maka kenampakan Granit dapat dilihat yang pertama adalah
kenampakan bentuk dan ukuran kristal yang memiliki ukuran sedang hingga kasar, serta
bentuk mineral yang euhedral hingga subhedral yang menunjukan tingkat pendinginan
magma yang lambat, dapat juga dijumpai kenampakan volatil berupa gelembung H2O, yang
memfasilitasi pertumbuhan mineral. Pada granit tipe-S akan jarang bahkan tidak ditemui
adanya hornblende, tetapi umumnya hadir muskovit kadang juga akan ditemukan adanya
biotit. Granit tipe-S juga akan mengandung xenolith dari batuan metasedimen, sedangkan
pada granit tipe-I akan lebih mengandung mineral mafic seperti hornblende, piroksen dan
xenolith dari batuan beku. Granit tipe-S sering memiliki istilah restite sebagai penggambaran
mineral residu yang diperkirakan sebagai sumber mineral dari granit tersebut, salah satu
contoh nya adalah mineral poligenetik zircon sebagai xenokris, pada tipe-S restite sering
ditemukan dalam wujud inklusi milky quatrz. Komposisi mineral granit tipe-S yaitu berbeda
dengan tipe lain, mineral yang sering hadir dalam granit tipe-S adalah yang paling utama
ilmenit kemudian biotit, muskovit, cordierit, andalusit dan kadang muncul garnet

Gambar : Kenampakan sayatan tipis Granit

Kemudian dari analisa geokimia yang didapatkan kita dapat mengetahui petrogenesa
dari Granit Tipe S.

Dari data geokimia diatas terlihat bahwa Granit Tipe S memiliki kandungan SiO2
yang cukup tinggi namun masih dibawah Tipe A, kemudian memiliki kandungan K2O/Na2O
yang tinggi. Yang menarik dari tipe ini adalah keterdapatan kandungan Cr dan Ni yang cukup
tinggi, serta kandungan Sn, dan Rb,Th, dan U yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan genesa
pembentukan Granit Tipe-S yang berasal dari mineral-mineral endapan sedimen yang
kemudian meleleh karena suhu dan tekanan yang tinggi dan kemudian membeku secara

perlahan, hal ini menyebabkan unsur-unsur dari material sedimen tersebut berubah dan
sebagian masih utuh mengandung unsur-unsur seperti di atas.

Dari kedua tabel dan grafik di atas, maka Granit Tipe S merupakan batuan dengan
komposisi kimia yang menunjukkan bahwa mereka dibentuk oleh pencairan sebagian dari
batuan sedimen yang bersifat peraluminous kemudian batuan tersebut terrubah oleh
pelapukan di permukaan bumi.

Gambar : Model skematis pembentukan granit tipe S (Winter, 2001)

Granit tipe S dihasilkan dari hasil partial melting dari batuan metasedimen-sedimen
yang ada disekitarnya. Dominasi terbentuknya granit tipe-S adalah melaui syn collision stage
antar kerak benua dan kerak benua kemudian dari gesekan tersebut menghasilkan panas dan
dapat melelehkan batuan samping yang tersusun oleh batuan sedimen. Akibatnya terjadi
diferensiasi magma yang merubah komposisinya sehingga mengandung unsur unsur batuan
sedimen sebagai batuan yang terlelehkan. Proses pelelehan itu disebut dengan anatexis

2. Kenampakan Petrologi, Petrografi dan Petrogenesa dari Batuan Beku Ultramafik di


Indonesia
Batuan Ultramafik merupakan adalah batuan beku yang kandungan silikanya rendah
(< 45 %), kandungan MgO > 18%, tinggi akan kandungan FeO, rendah akan kandungan
kalium dan umumnya kandungan mineral mafiknya lebih dari 90 %. Batuan ini terbentuk
terutama di daerah kerak Samudera yang cenderung memiliki komposisi magma yang mafik
hingga ultramafik.
Dari kenampakan petrologi batuan ultramafik, maka hampir semua batuan ultramafik
memiliki warna yang cenderung gelap, kemudian ukuran mineralnya bervariasi mulai dari
yang bertekstur afanitik hingga faneritik. Yang membedakan batuan ultramafik dengan batuan
jenis lainnya dalah kandungan mineralnya, di mana di batuan ultramafik memiliki komposisi
fledspar yang sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, kemudian batuan ini di dominasi oleh
mineral-mineral mafik seperti olivin dan piroksen. Secara mineralogi, olivin dan piroksen
merupakan fase mineral yang penting dalam batuan ultramafik. Olivin merupakan mineral
yang kaya akan magnesium (Fo94-85). Piroksen juga merupakan mineral yang kaya Mg.
Secara kimia batuannya dicirikan oleh nilai Mg yang tinggi (0.80-0.88), karena tingginya
kandungan magnesium dari olvin dan piroksen ini. kumpulan fase, tekstur, dan kimia yang
muncul menunjukan ekuilibrium tekanan, temperatur dan kondisi dari ciri karakter strain pada
mantel (Raleigh, 1965). data data ini menunjukan bahwa batuan ultramafik secara petrologi
merupakan batuan yang dapat ditemukan pada bagian mantel ataupun kerak samudera. Untuk
kenampakan petrografi dari batuan ultramafik cenderung didominasi oleh mineral-mineral
seperti olivin, piroksen, chromite, kemudian cenderung terdapat mineral-mineral hasil alterasi
seperti serpentin, hal ini dikarenakan mineral-mineral mafik merupakan mineral yang tidak
stabil dan mudah mengalami alterasi di permukaan. Batuan ultramafik hadir dalam kera bumi
dalam bentuk:
A.

Perlapisan tubuh batuan beku

B.

Dalam bentuk aliran lava (komatiite)

C. Tipe alpine (model yang sama dengan keberadaan formasinya di Alpine amrik)
D. Dalam bentuk nodul (sebagai xenolit) dalam batuan beku lainnya.
Batuan ultramafik intrusif secara karakteristik merupakan sutu tubuh pluton yang
sifatnya komposit (berbagai jenis batuan bukan cuma ultramafik tapi batuan intrusif lain pun
bisa hadir karena diferensiasi). Batuan ultramafik umumnya terbentuk di mantel bumi, dari
kedalaman sekitar 12 mil di bawah permukaan hingga setebal ratusan mil ke dalam perut
bumi. Sebagian kecil dari jenis batuan ini, seperti peridotite, dunite, dan lherzholite, bisa
muncul ke permukaan ketika lempeng tektonik bertumbukan dengan lempeng samudera, atau
ketika bagian interior lempeng benua tipis dan merenggang, kemudian muncul ke permukaan.

Contoh petrologi Batuan belu ultramafik

Klasifikasi Batuan Beku Ultramafik


Sumber : http://www.mindat.org/photo-471844.html
Sebaran batuan ultramafik di Indonesia cukup luas, mulai dari Aceh, Sumatra Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Tengah, NTT, Maluku, Irian Jaya Barat dan Papua. Secara umum kehadiran batuan beku
ultramafik di Indonesia dikarenakan adanya zona melange yang terjadi akibat terangkatnya
bagian Kerak Samudera akibat dari subduksi yang terlalu besar dan kuat (Obduksi) pada
beberapa daerah di Indonesia. Kenampakan urutan batuan ultramafik dari kerak samudera
dapat disebut Ophiolite. Ophiolite terbentuk di MOR (Mid Oceanic Ridge) dan terjadi di
lantai kerak samudera. Hal ini memberikan peluang untuk naiknya material melting dari
dalam mantel. Mantel diapir naik keatas dari bawah ridge dan karena naiknya mantel ini,
tekanan berkurang (dekompresi terjadi) menyebabkan terjadinya partial melting membentuk
magma basaltis. Magma basaltis menerobos dalam bentuk vein dan dike ke dalam zona
sperading center membentuk dapur magma lenticular. Lensa dunite dan layer layer lain
kemungkinan menjadi penyalur magma (conduit) untuk aktivitas vulkanik dipermukaan
(Kelemen et al 1995)

Gambar : Skema sederhana pembentukan ophiolite


Sumber : http://www.geol.ucsb.edu/faculty/hacker/geo102C/lectures/part13.html

DAFTAR PUSTAKA

Best, Myron G.2003.Igneous and Metamorphic Petrology. Oxford : Blackwell Publishing


Marchesi, Claudio, 2006, Petrogenesis of the ultramafic rocks from the MayariBaracoa Ophiolitic Belt, Granada.
Winter, John D.2001.An Introduction to Igneous and Metamorphic Petrology.New Jersey :
Prentice Hall,Inc
https://thekoist.wordpress.com/2012/03/18/texbook-menyebutnya-ultramafic-apapun-ituultramafic-and-mafic-complex/

Anda mungkin juga menyukai