Anda di halaman 1dari 14

SEBELUM KITA MEMBAHAS LEBIH DALAM

PERKENALKAN :
NAMA
TTL
UTUSAN

: JOKO SENGKONO
: MANADO,13 JANUARI 1990
: FORSILAM FORUM
SILAHTURAHHIM PEMUDA REMAJA
MUSLIM SULAWESI UTARA

JABATAN
: KETUA
KULIAH
: AMIK/STMIK PARNA RAYA
MANADO
JURUSAN
: TEKNIK KOMPUTER
NO HP
: 085241080817
EMAIL
: sengkonojoko@yahoo.co.id
BLOG
: http://jokosengkono.blogspot.com/
FACEBOOK : http://www.facebook.com/sengkonojoko

PEDOMAN PENYUSUNAN PENULISAN


MAKALAH
Membangun karakter pemuda Indonesia kedepan

JOKO SENGKONO
FORSILAM
MANADO
SULAWESI UTARA
2011

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas karakter pemuda
Indonesia kedepan
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha
Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Manado, November 2011


Penulis : Joko Sengkono

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Membangun karakter pemuda indonesia kedepan.Pemuda, kata
yang sudah tak asing lagi terdengar di telinga khlayak. Kata tersebut
terdengar sampai seantero Indonesia ketika momentum sumpah pemuda
1928, kemerdekaan 1945, dan reformasi 1998. Bahkan kata tersebut
sering dihubung-hubungkan dengan perubahan dan cita-cita. Namun
sesungguhnya apakah pemuda ?
Siapa yang menyandang gelar pemuda ?,
umurkah yang menentukan?
Dan bagaimana profil pemuda ideal yang tentunya disukai Tuhan Yang
Maha Esa ?
Mari kita kupas tentang pemuda.
Membangun Karakter pemuda Indonesia perlu di berikan kepada
semua peserta didik dari sekolah dasar sampai mahasiwa juga agar
mereka juga bisa berpikir logis,analitis,sistematis,kritis dan kreatif serta
kemampuaan bekerja sama.dalam dalam tim.
Dalam membangun karakter ini kita juga harus mempunyai
starategi Variasi pendekatkan diri kepada siswa nantinya,yang akan jadi
target.Perlu di ketahuhi bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model
membangun akan tergantung tujuan,kesesuaian dengan
pendekatannya,tingkat perubahan,serta kemampuaan kami dalam
membangun karakter pemuda Indonesia kedepan nantinnya

B. Tujuan
Tulisan ini bertujuan sebagai salah satu persyaratan untuk mengiuti
pelatihan Charakter Bulding Pemuda Indonesia yang akan di adakan di
Makassar dan juga untuk menambah wawasan para pembaca, khususnya
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga
dan peserta Pelatihan Character Building Pemuda Indonesia Tahun 2011,

BAB II
A. Pengantar

Peran generasi muda atau pemuda dalam konteks perjuangan dan


pembangunan dalam kancah sejarah kebangsaan Indonesia sangatlah dominan
dan memegang peranan sentral, baik perjuangan yang dilakukan secara fisik
maupun diplomasi, perjuangan melalui organisasi sosial dan politik serta melalui
kegiatan-kegiatan intelektual. Masa revolusi fisik dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan adalah ladang bagi tumbuh suburnya heroisme
pemuda atau generasi muda yang melahirkan semangat patriotisme dan
nasionalisme.
Pemuda atau generasi muda yang hidup dalam nuansa dan suasana
pergolakan kemerdekaan dan perjuangan akan cenderung memiliki kreativitas
tinggi dan keunggulan untuk melakukan perubahan atas berbagai kerumitan dan
masalah yang dihadapi, akan tetapi bagi para pemuda atau generasi muda yang
hidup dalam nuansa nyaman, aman dan tentram seperti kondisi sekarang,
cenderung apatis, tidak banyak berbuat dan hanya berusaha mempertahankan
situasi yang ada tanpa usaha dan kerja keras melakukan perubahan yang lebih
baik dan produktif atau bahkan cenderung tidak kreatif sama sekali,
Itulah sebabnya saya terpanggil hatinya untuk membangun Negara,
Daerah dan yang pasti juga untuk diri saya sendiri,karna itu saya pingin
mendapatkan untuk mengikuti Pelatihan Character Building Pemuda
Indonesia nantinnya,tapi

B. Generasi muda adalah orang yang membuat sejarah


(People Makes History)
Peran dan perjuangan pemuda Indonesia dirintis dan dimulai dari
berdirinya Indische Vereeniging atau Perhimpunan Hindia yang kemudian
menjadi Perhimpunan Indonesia pada tahun 1908. Organisasi pemuda, pelajar
dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda ini kemudian menerbitkan Koran
Indonesia Merdeka. Dalam terbitannya yang pertama koran ini menyatakan
tentang kemauan besar bangsa Indonesia untuk merebut kembali hak-hak dan
menetapkan kedudukan atau keyakinan di tengah-tengah dunia, yaitu sebuah
Indonesia yang merdeka. Selanjutnya semangat nasionalisme dan patriotisme
tersebut mulai merambah ke Indonesia dengan berdirinya organisasi Budi Utomo
pada tanggal 20 Mei 1908 yang kemudian diperingati sebagai hari Kebangkitan
Nasional,
Kemudian berdiri pula Organisasi Sarikat Islam (SI) pada tanggal 10
September 1912. Semangat nasionalisme dan patriotisme tersebut kemudian
dipertegas dengan Sumpah Pemuda yang merupakan sumpah setia para
pemuda pada saat Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia dalam Kongres
Pemuda II yang dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu tentang
pengakuan generasi muda indonesia untuk bertumpah darah yang satu, Tanah
Indonesia, berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia dan menjunjung Bahasa
Persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Sebelumnya pada rapat pertama, Sabtu,
tanggal 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPI
Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang
arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang
bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat,
pendidikan, dan kemauan. Militansi dan peran pemuda selanjutnya terlihat
menjelang proklamasi kemerdekaan yaitu dalam Peristiwa Rengas Dengklok
berupa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Adam
Malik dan Chaerul Saleh dari Menteng 31 terhadap Soekarno dan Hatta. Peristiwa
ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 WIB. Soekarno dan Hatta
dibawa atau lebih tepatnya diamankan ke Rengasdengklok, Karawang, untuk
kemudian didesak agar mempercepat proklamasi, sampai kemudian terjadinya
kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr.
Akhmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan
dilaksanakan. Pada saat mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer
Belanda peran pemuda yang tergabung dalam API, barisan pemuda pelopor dan
laskar laskar perlawanan rakyat sangat jelas sekali. Peristiwa 10 November

Surabaya, Bandung Lautan Api, adalah bukti pengorbanan pemuda atau generasi
muda bagi bangsa dan negara..

C. Memaknai peristiwa sejarah sebagai sumber edukasi dan


inspirasi
Experience is the best teacher. Jadi terminologi belajar dari sejarah
bukahlah hal yang sepele, justru sebaliknya lewat sejarah itulah identitas
seorang warga negara diperkokoh. Mengambil makna edukasi dan inspirasi dari
peristiwa-peristiwa sejarah besar (great historical events) di atas tidak sebatas
diperingati dalam upacara seremonial sambil mengenang jasa para pemuda
Indonesia. Lebih jauh para pemuda atau generasi muda saat ini haruslah
mengambil makna mendalam dan menemukan inspirasi dan edukasi atas
peristiwa bersejarah itu. Sejarah akan terus berulang untuk masa dan pelaku
sejarah yang berbeda. Pemuda atau generasi muda saat ini mempunyai potensi
besar mengulang sejarah yang lebih besar dan monumental.
Perjuangan merintis kemerdekaan, Proklamasi kemerdekaan, satunya
Indonesia sebagai sebuah nation atau bangsa, bukanlah sekedar ikrar, tetapi
harus jauh merayapi setiap nurani generasi muda dan rakyat Indonesia untuk
kemudian melahirkan gerakan yang nyata bagi perwujudan untuk mencapai
tujuan negara yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa. Masa untuk mencapai tujuan negara telah beberapa tahapan dilalui,
mulai dari masa orde lama, orde baru bahkan sekarang bangsa Indonesia
memasuki era reformasi.
Sejak bergulirnya reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan Bulan
Mei tahun 1998 yang ditandai dengan adanya pergantian rezim orde baru
dengan orde reformasi, belum banyak terjadi perubahan-perubahan mendasar
dan menyeluruh di segala aspek dan sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Orde reformasi yang menggantikan orde baru dan diharapkan dapat membawa
perubahan besar atau lompatan besar menuju Indonesia Baru untuk
menggantikan Indonesia Lama (Orde Baru) yang dipandang sebagai masa yang
penuh dengan kekurangan (deficiencies) dan berbagai macam penyakit sosial
(social ills), tampaknya masih jauh dari harapan. Masa-masa sulit diawal
reformasi yang dijalankan tampaknya belum mampu untuk mewujudkan
Indonesia Baru yang diharapkan. Masa-masa awal reformasi justru penuh dengan
situasi yang penuh dengan ketidakpastian, tidak dihormatinya hukum dan
keadilan (law and order).

Harapan dan tuntutan masyarakat terutama kalangan pemuda dan


mahasiswa yang dikenal dengan agenda reformasi hingga saat ini hampir
dikatakan tidak berjalan atau dapat dikatakan berjalan di tempat. Perubahan
yang terjadi tampak dirasakan hanya pada bidang demokrasi, yang dalam
prakteknya malah cenderung kepada demokrasi keterlaluan dan berlebihan (too
much democracy). Pada level bangsa (nation) kita jauh dari ketentraman (in
order), malah cenderung tidak aman (dis order). Penyakit masyarakat (social ills)
dan ketidakpastian hukum cenderung meningkat kemudian harga diri bangsa
dimata dunia saat ini malah semakin terpuruk dan ada kecenderungan, bangsa
ini hampir kehilangan kebanggaan dan identitas (jatidiri) sebagai bangsa
Indonesia (having no pride as Indonesian).
Bangsa seolah-olah saling menyalahkan dan membuka aib sendiri,
bagaikan membuka kotak pandora (pandora box). Kemudian tak dapat dinafikan,
bahwa kemiskinan dan pengangguran meningkat, investasi dan pertumbuhan
ekonomi menurun ditengah dominasi asing, kekerasan dan kesemrawutan
berbagai kota, berbagai bencana melanda, ditingkahi lakon elit politik yang jauh
dari harapan rakyat. Permasalahan-permasalahan bangsa semakin rumit dan
semakin tidak beradab, amuk masa, tawuran, kerusuhan sosial dan konflik
horizontal di daerah menjadi pemandangan yang mencengangkan.
Berbagai konflik kepentingan antara pusat dan daerahpun ikut
meramaikan kondisi bangsa dan cenderung ke arah disintegrasi bangsa.
Kemudian lebih menyedihkan lagi bangsa semakin diperparah dengan berbagai
bencana dan musibah di berbagai pelosok penjuru nusantara serta ancaman
akan kehilangan generasi (lost generation) akibat penyalahgunaan narkoba.
Seharusnya disaat kita sedang memulai pembangunan Indonesia baru
yang ditandai dengan perubahan-perubahan yang drastis, cepat dan berjangka
panjang di bidang politik diperlukan semangat kecintaan kepada bangsa,
kebersamaan dan persaudaraan yang dapat menumbuhkan harapan-harapan
pencerahan bagi bangsa untuk membangun Indonesia baru atau Indonesia yang
lebih baik, maka dimanakah para pemuda atau generasi muda mengambil peran
dalam situasi bangsa seperti ini.

BAB III
A. Peran serta generasi muda dalam pembangunan
Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi
muda sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan
pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas,
pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk
mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi
saat ini justru banyak generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi,
dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik praktis. Seharusnya melalui
generasi muda atau pemuda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai kondisi
dan permasalahan yang ada. Pemuda atau generasi muda yang mendominasi
populasi penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral dalam
berbagai bidang untuk kemajuan antara lain:

Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin


perubahan. Pemuda harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada
cita cita perjuangannya. Pemuda atau generasi muda yang relatif bersih dari
berbagai kepentingan harus menjadi asset yang potensial dan mahal untuk
kejayaan dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin perubahan. Pemuda atau
generasi muda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan

Pemuda memiliki prasyarat awal untuk memimpin perubahan. Mereka


memahami dengan baik kondisi daerahnya dari berbagai sudut pandang.
Kemudian proses kaderisasi formal dan informal dalam organisasi serta interaksi
kuat dengan berbagai lapisan sosial termasuk dengan elit penguasa akan
menjadi pengalaman (experience) dan ilmu berharga untuk mengusung
perubahan.
Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama (common interest)
untuk suatu kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang bisa menghalangi
perubahan yang diusung oleh kekuatan generasi muda atau pemuda, sepanjang
moral dan semangat juang tidak luntur. Namun bersatunya pemuda dalam satu
perjuangan bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan syarat minimal agar pemuda
dapat berkumpul dalam satu kepentingan. Pertama, syarat dasar moral
perjuangan harus terpenuhi, yakni terbebas dari kepentingan pribadi dan
perilaku moral kepentingan suatu kelompok. Kedua, kesamaan agenda
perjuangan secara umum Ketiga, terlepasnya unsur-unsur primordialisme dalam
perjuangan bersama, sesuatu yang sensitive dalam kebersamaan.
Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan
generasi muda atau pemuda akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau
generasi muda. Nasionalisme adalah kunci integritas suatu negara atau bangsa.
Visi reformasi seperti pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, otonomi
daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter seharusnya juga dapat
memacu dan memicu semangat pemuda atau generasi muda untuk memulai
setting agenda perubahan.

Menguatkan semangat nasionalisme tanpa harus meninggalkan jatidiri


daerah. Semangat kebangsaan diperlukan sebagai identitas dan kebanggaan,
sementara jatidiri daerah akan menguatkan komitmen untuk membangun dan
mengembangkan daerah. Keduanya diperlukan agar anak bangsa tidak
tercerabut dari akar budaya dan sejarahnya.
Perlunya kesepahaman bagi pemuda atau generasi muda dalam
melaksanakan agenda-agenda Pembangunan. Energi pemuda yang bersatu
cukup untuk mendorong terwujudnya perubahan. Sesuai karakter pemuda yang
memiliki kekuatan (fisik), kecerdasan (fikir), dan ketinggian moral, serta
kecepatan belajar atas berbagai peristiwa yang dapat mendukung akselerasi
perubahan.
Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi
yang sebenarnya. Tidak dapat dihindari bahwa politik dan ekonomi masih
menjadi bidang eksklusif bagi sebagian orang termasuk generasi muda. Pemuda
harus menyadari , bahwa sumber daya (resource) negeri ini sebagai aset yang
harus dipertahankan, tidak terjebak dalam konspirasi ekonomi kapitalis.
Secara khusus peranan pemuda di Propinsi Sulawesi Utara seharusnya
lebih berorientasi kepada upaya membangun kualitas sumber daya manusia dan
upaya menjaga kualitas sumber daya alam agar tetap dapat mempunyai daya
dukung bagi pembangunan tung dasawarsa kedepan dan untuk persiapan bagi
generasi mendatang. Sebagai suatu propinsi yang menjadi kota Model Pariwisata
Dunia Yang mungkin juga diadakan pata tahun 2010 tahun lalu juga di adakan
WOC jadi kita juga tidak boleh berhenti sampai di situ juga karna masih panjang

perjalan kita dan juga banyak hal yang harus diperbuat, diperjuangkan dan
ditingkatkan agar propinsi ini dapat sejajar serta dapat mengejar ketertinggalan
dengan propinsi lainnya di Indonesia. Issue aktual tentang kerusakan lingkungan
di manado hendaknya menjadi perhatian. Dalam posisi inilah harusnya pemuda
atau genersi muda dapat berperan menghentikan kerusakan dan mengajukan
alternatif solusi yang cerdas bagi penyelesaiannya dan terutama sekali solusi
terbaik bagi penghidupan rakyat di Sulawesi utara lebih khususnya. Saat ini
suara, pemikiran dan tindakan nyata dari generasi muda atau pemuda,
mahasiswa, akademisi atau dari golongan elite terpelajar nyaris tak terdengar,
sebetulnya banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah
yang perlu dikritisi secara arif.
Pemuda atau generasi muda harus dapat memainkan perannya sebagai
kelompok penekan atau pressure group agar kebijakan-kebijakan strategis
daerah memang harus betul-betul mengakar bagi kepentingan dan kemashlatan
umat.

BAB IV
Simpulan dan Saran
A. Simpulan

1). Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi muda
sebagai pilar, penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan
2). Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin
perubahan
3). Visi reformasi seperti pemberantasan KKN, amandeman konstitusi, otonomi
daerah, budaya demokrasi yang wajar dan egaliter juga Harus dapat memacu

dan memicu semangat pemuda atau generasi muda untuk memulai setting
agenda perubahan.

B. Saran

1).Di harapkan juga pemerintah untuk bisa mencontohkan yang baik kepada
pemuda sekarang ini agar menjadi pemacu ke depan nantinnya,karna tidaklah
baik ketika kita mengatakan kebaikan sedangkan diri kita tidak baik,
2).saya juga berharap agar pemerintah lebih sering untuk membuat pelatihan
Charakter Bulding Pemuda Indonesia dan tak hanya di buat di kota kota
tertentu dan berharap masuk ke daerah daerah karna pembangunan juga
terjadi di daerah daerah bukan hanya di kota saja
3).Juga bagi pemuda saat ini, Negara kita tak lagi di jajah dengan senjata
melainkan dengan sumber daya,jadi kita sebgai pemuda jangan hanya
berpngkuh tangan, karna sesungguhnya Negara kita masih di jajah.lakukanah
perubahan saat ini karna perubahan itu di mulai dari pemuda
4).lakukanlah yang benar jangan yang baik karna yang benar itu sudah tentu
baik dan yang baik itu belum tentu benar.dan sebaiknya kita juga sebagai
pemuda membuat perencanaan dan target untuk memulai perubahan nantinya

DAFTAR PUSTAKA
http://webpustaka.com
http://www.lampungpost.com/surat-pembaca/13918-pemuda-sebagai-konseptorperubahan.html
http://cetak.kompas.com
http://www.sabili.co.id/aspirasi-anda/pemuda-pengendali-perubahan-danpembuktian

http://www.manadopost.co.id/

Anda mungkin juga menyukai