Sasbel PBL Dehidrasi
Sasbel PBL Dehidrasi
1102014003
Sasaran Belajar
1. M M Cairan dan Larutan dalam Tubuh
1.1 Pengertian cairan dan larutan
Cairan tubuh adalah air dalam tubuh dan zat-zat yang terlarut di dalamnya.
Komponen pelarut (air) disebut solven, sedangkan komponen terlarut disebut solute.
Ada 2 macam solute didalam tubuh, yaitu:
Komponen non elektrolit, misalnya glukosa, ureum dll.
Komponen elektrolit, al: ion Natrium (Sodium), Kalium (Potasium), Calsium, Magnesium,
Chloride, Bikarbonat, dll.
Elektrolit tubuh adalah senyawa senyawa yang terlarut dalam larutan tubuh yang dapat terurai
menjadi ion-ion (atom yang bermuatan listrik). Reaksi pelepasan ion disebut reaksi ionisasi, contoh:
NaCl Na+ + ClLARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masingmasing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan terdiri atas zat terlarut dan
pelarut.
Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan dibedakan dalam dua macam, yaitu
larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik.
Ada 2 macam ion, yaitu:
1
2
Kation (ion yang bermuatan positif), antara lain: Na +, K+, Ca++, Mg++
Anion (ion yang bermuatan negatif), antara lain: Cl -, HCO3-, PO4---, SO4--, protein, asam-asam
organik.
Cairan Interstisial > cairan di sekitar tubuh, limfe >cairan dlm pembuluh limfatik. Gabungan
keduanya mencapai CES.
Cairan transeluler (1-3% berat badan), meliputi seluruh cairan tubuh yg dipisahkan dr CES o/
lapisan sel epitel, antara lain : keringat, cairan cairan serebrospinal, cairan sinovial, cairan
intraokuler,dan sekresi cairan cerna, dsb.
Plasma darah & cairan interstisial memiliki isi yg sama, yi ion Natrium (Na+) & Klorida (Cl-)
serta ion bikarbonat (HCO3-) dlm jumlah besar
Ion Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg+), fosfat (HPO42-), sulfat (S042-), & asam
organik.
Feces
Produksi urin
Otak
ADH dikeluarkan bilamana konsentrasi garam tubuh terlalu tinggi, atau bila volume darah atau
tekanan darah terlalu rendah. ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap air kembali
dan mengedarkannya kembali kedalam tubuh. Jadi, semakin banyak air dibutuhkan tubuh,
semakin sedikit yang dikeluarkan. Bila terlalu banyak air keluar dari tubuh, volume darah dan
tekanan darah akan turun. Sel-sel ginjal akan mengeluarkan enzim renin. Renin mengaktifkan
protein di dalam darah yang dinamakan angiotensin kedalam bentuk aktifnya angiotensin.
Angiotensin akan mengecilkan diameter pembuluh darah sehingga tekanan darah akan naik.
Disamping itu angiotensin mengatur pengeluaran hormon aldosteron dari kelenjar adrenalin.
Aldosteron akan mempengaruhi ginjal untuk menahan natrium dan air. Akibatnya bila dibutuhkan
lebih banyak air, akan lebih sedikit air dikeluarkan tubuh.
Yang dinilai
Keadaan umum
Mata
Mulut
Pernapasan
Turgor
Nadi
Skor: 6
7 12
13
1
Baik
SKOR
2
Lesu/haus
Biasa
Cekung
Biasa
Kering
< 30 x/menit
30-40 x/menit
Baik
Kurang
< 120 x/menit
120-140 x/menit
: tanpa dehidrasi
: dehidrasi ringan-sedang
: dehidrasi berat
3
Gelisah,
lemas,
mengantuk hingga
syok
Sangat cekung
Sangat kering
> 40 x/menit
Jelek
> 140 x/menit
Jika kondisi awal ini tidak tertanggulangi maka tubuh akan masuk ke kondisi selanjutnya yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mulut kering.
Berkurangnya air mata.
Berkurangnya keringat.
Kekakuan otot.
Mual dan muntah.
Kepala terasa ringan terutama saat berdiri.
Selanjutnya tubuh dapat jatuh ke kondisi dehidrasi berat yang gejalanya berupa gelisah dan lemah lalu
koma dan kegagalan multi organ. Bila ini terjadi maka akan sangat sulit untuk menyembuhkan dan
dapat berakibat fatal.
Terdapat dua mekanisme pengeluaran cairan dari tubuh, yaitu pengeluaran yang dapat dilihat
(muntah berkemih, serta buang air besar) dan pengeluran cairan yang tidak dapat terlihat (melalui kulit
dan saluran pernapasan). Peningkatan kedua mekanisme tersebut, ataupun kurangnya pemasukan
cairan dapat menimbulkan kondisi dehidrasi. Berikut adalah beberapa kondis yang dapat menyebabkan
peningkatan pengeluaran cairan dan penurunan pemasukan cairan, yaitu meliputi:
Diare;
Demam tinggi;
Mual dan muntah;
Penggunaan methamphetamine, amphetamine serta obat stimulan lainnya;
Konsumsi berlebihan minuman beralkohol.
2. Penyakit infeksi:
Kolera;
Gastroenteritis;
Shigellosis;
Demam kuning.
3. Malnutrisi:
Gangguan elektrolit;
Kadar garam natrium yang tinggi dalam darah atau hipernatremia (juga dapat disebabkan oleh
dehidrasi);
Kadar garam natrium yang rendah dalam darah atau hiponatremia (terutama akibat diet rendah
garam);
Berpuasa;
Penurunan berat badan yang cepat;
Menolak makan dan minum;
Ketidak-mampuan untuk menelan (obstruksi esofagus).
4. Penyebab lain:
Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia berat (terutama diabetes mellitus);
Diabetes insipidus;
Pengonsumsian obat diuretik yang berlebih.
3.1.5 Pencegahan
Jauhi kafein
Jauhi minuman berkafein sebisa mungkin. Kafein cenderung menghalangi manfaat air bagi tubuh
Hal ini terjadi karena kafein justru menghilangkan kelembaban. Jika Anda membutuhkan
minuman hangat, lebih baik memilih teh herbal seperti teh hijau atau chamomile. Teh hijau
mengandung antioksidan yang bagus dan mampu membersihkan tubuh. Teh chamomile
memberikan efek menenangkan. Jika Anda tak suka minum teh herbal panas, masukkan teh
tersebut ke dalam kulkas dan minum setelah dingin.
Jus tomat
Tomat mengandung kadar air yang tinggi. Dengan rajin minum jus tomat, tubuh bukan cuma
mendapat asupan buah. Segelas jus tomat setiap hari merupakan cara asyik untuk mendongkrak
jumlah cairan tubuh.
Sup
Sup secara umum berbahan dasar air. Di tengah musim hujan seperti sekarang ini, manfaatkan
semangkuk sup hangat sebagai alasan untuk mengkonsumsi cairan dengan cara yang lezat.
Tambahkan sepotong Lemon
Jika Anda merasa bahwa air mineral membosankan untuk diminum, cobalah tambahkan lemon
atau jeruk nipis (atau kedua-duanya) ke dalam segelas air air. Hal ini akan menambahkan rasa di
air yang Anda minum, tetapi tidak menambah gula atau zat lainnya.
Perbanyak makanan kaya air
Pilihlah buah-buahan yang mengandung banyak air seperti semangka dan cranberi. Semangka
mengandung 90 persen air dan nutrisi penting lainnya seperti vitamin C dan vitamin A.
3.2 Hipovolemik
3.2.1 Definisi
Syok Hipovolemik adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah secukupnya dalam menyediakan oksigen yang cukup untuk keseluruh
tubuh dikarenakan volume darah yang rendah. Hal ini biasanya disebabkan oleh kehilangan darah
yang banyak atau dehidrasi berat. Gejala seperti gelisah, kulit yang lembab, lengket dan dingin
dan berkeringat tidak muncul sampai total volume darah yang hilang sebesar 10-20%. Syok
hipovolemik adalah suatu kedaruratan medis yang membutuhkan perawatan secepatnya karena
kehilangan cairan yang parah akhirnya dapat menyebabkan terjadinya kematian.
3.2.2 Derajat
Obat bius (narkotik), obat tidur dan obat penenang biasanya tidak diberikan karena cenderung
menurunkan tekanan darah.
Cairan diberikan melalui infus. Bila perlu, diberikan transfusi darah.
Cairan intravena dan transfusi darah mungkin tidak mempu mengatasi syok jika perdarahan atau
hilangnya cairan terlus berlanjut atau jika syok disebabkan oleh serangan jantung atau keadaan
lainnya yang tidak berhubungan dengan volume darah.
Untuk menambah aliran darah ke otak atau jantung bisa diberikan obat yang mengkerutkan
pembuluh darah.
Pemberian obat ini dilakukan sesingkat mungkin karena bisa mengurangi aliran darah ke
jaringan.
Jika penyebabnya adalah aksi pompa jantung yang tidak memadai, dilakukan usaha untuk
memperbaiki kinerja jantung.
Kelainan denyut dan irama jantung diperbaiki dan volume darah ditingkatkan (bila perlu).
Untuk memperlambat denyut jantung bisa diberikan atropin.
Obat lainnya bisa diberikan untuk memperbaiki kemampuan kontraski otot jantung.
Pada serangan jantung, bisa dimasukkan pompa balon ke dalam aorta, yang untuk sementara
waktu bisa meredakan syok.
Sesudah prosedur ini, mungkin perlu dilakukan operasi bypass arteri koroner atau pembedahan
untuk memperbaiki kelainan jantung.
Pada beberapa kasus yang terjadi setelah serangan jantung, untuk memperbaiki aksi pompa
jantung yang tidak memadai dan untuk memperbaiki syok, dilakukan angioplasi koroner
transluminal perkutaneus darurat guna membuka arteri yang tersumbat.
Jika tindakan tersebut tidak dilakukan, diberikan obat trombolitik sesegera mungkin.
Syok yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah yang berlebihan diatasi terutama dengan
obat-obat yang mengkerutkan pembuluh darah.
3.2.5 Pencegahan
4. M M Gangguan keseimbangan elektrolit
4.1 Hiponatremia
4.1.1 Definisi
Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalahrendah
abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalamdan di
sekitar sel-sel tubuh. Satu atau lebih faktor, mulai dari kondisi medis yang mendasariuntuk
minum terlalu banyak air selama olahraga dapat menyebabkan natrium dalam tubuhmenjadi
encer.Ketika kondisi tersebut terjadi, kadar cairan tubuh meningkat, dan sel-sel dapat
mulaimembengkak. Pembengkakan ini dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, dari
ringanhingga parah. Pengobatan hiponatremia ditujukan untuk menyelesaikan kondisi
yangmendasarinya. Pengobatan hiponatremia tergantung pada penyebabnya.
4.1.2 Etiologi
Konsentrasi natrium darah menurun jika natrium telah dilarutkan oleh terlalu banyaknya air
dalam tubuh. Pengenceran natrium bisa terjadi pada orang yang minum air dalam jumlah yang
sangat banyak (seperti yang kadang terjadi pada kelainan psikis tertentu) dan pada penderita yang
dirawat di rumah sakit, yang menerima sejumlah besar cairan intravena. Jumlah cairan yang
masuk
melebihi
kemampuan
ginjal
untuk
membuang
kelebihannya.
Asupan cairan dalam jumlah yang lebih sedikit (kadang sebanyak 1L/hari), bisa menyebabkan
hiponatremia pada orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, misalnya pada gagal
ginjal. Hiponatremia juga sering terjadi pada penderita gagal jantung dan sirosis hati, dimana
volume darah meningkat. Pada keadaan tersebut, kenaikan volume darah menyebabkan
pengenceran natrium, meskipun jumlah natrium total dalam tubuh biasanya meningkat juga.
Hiponatremia terjadi pada orang-orang yang kelenjar adrenalnya tidak berfungsi
(penyakit Addison), dimana natrium dikeluarkan dalam jumlah yang sangat banyak. Pembuangan
natrium ke dalam air kemih disebabkan oleh kekurangan hormon aldosteron.
Penderita Syndrome of Inappropriate Secretion of Antidiuretik Hormone (SIADH) memiliki
konsentrasi natrium yang rendah karena kelenjar hipofisa di dasar otak mengeluarkan terlalu
banyak hormon antidiuretik. Hormon antidiuretik menyebabkan tubuh menahan air dan
melarutkan
sejumlah
natrium
dalam
darah.
Penyebab SIADH:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
hiponatremia, otot-otot menjadi kaku dan bisa terjadi kejang. Pada kasus yang sangat berat, akan
diikuti dengan stupor (penurunan kesadaran sebagian) dan koma.
4.1.4 Lab
4.2 Hipokalemia
4.1.1 Definisi
Hipokalemia adalah rendahnya kadar kalium didalam darah kita. Kalium kita ketahui juga
sebagai elektrolit yang berperan penting pada fungsi syaraf dan sel otot, terutama fungsi sel otot
jantung. Obat Herbal Hipokalemia. Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah)
merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
4.1.2 Etiologi
Penyebab lain hipokalemia meliputi:
1. Peningkatan ekskresi (atau kerugian) dari kalium dari tubuh Anda.
2. Beberapa obat dapat menyebabkan kehilangan kalium yang dapat menyebabkan hipokalemia.
Obat yang umum termasuk diuretik loop (seperti Furosemide). Obat lain termasuk steroid,
licorice, kadang-kadang aspirin, dan antibiotik tertentu.
3. Ginjal (ginjal) disfungsi - ginjal tidak dapat bekerja dengan baik karena suatu kondisi yang
disebut Asidosis Tubular Ginjal (RTA). Ginjal akan mengeluarkan terlalu banyak kalium. Obat
yang menyebabkan RTA termasuk Cisplatin dan Amfoterisin B.
4. Kehilangan cairan tubuh karena muntah yang berlebihan, diare, atau berkeringat.
5. Endokrin atau hormonal masalah (seperti tingkat aldosteron meningkat) - aldosteron adalah
hormon yang mengatur kadar potasium. Penyakit tertentu dari sistem endokrin, seperti
aldosteronisme, atau sindrom Cushing, dapat menyebabkan kehilangan kalium.
6. Miskin diet asupan kalium
(Price & Wilson, 2006)
Adapun penyebab lain dari timbulnya penyakit hipokalemia : muntah berulang-ulang, diare
kronik, hilang melalui kemih (mineral kortikoid berlebihan obat-obat diuretik).
(Ilmu Faal, Segi Praktis, hal 209)
4.1.3 Manifestasi
Hipokalemia ringan biasanya tidak menyebabkan gejala sama sekali. Hipokalemia yang lebih
berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan
kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.
4.1.4 Lab
pula minum dengan tangan kiri karena setanlah yang makan dan minum dengan tangan kiri (HR
Muslim)
Dari Annas dan Qatadah bahwa Rasulullah SAW melarang seseorang minum sambil berdiri.
Qatadah berkata, Bagaimana dengan makan? Beliau (Rasul) menjawab, Itu lebih buruk
lagi (HR Muslim, Tirmidzi)
Jangan meniup makanan/minuman (HR Tirmidzi)