Anda di halaman 1dari 22

PENGHANTAR MOTOR LISTRIK,

LIFT LISTRIK, DAN KRAN LISTRIK


MAKALAH
PESAWAT ANGKAT
yang dibina oleh Bapak Drs. Purnomo, M.Pd.

Kelompok D
Mohammad Miftahul Fadeli

130513611103

Muafiqur Romadhoni

130513605951

Muhammad Arief Prasetya

130513605957

Muhammad Hidayat Ramadhan

130513605949

Muhammad Rosul Auliya

130513605970

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
2015

DAFTAR ISI
Daftar Isi........................................................................................................

I. Pendahuluan................................................................................................

A. Latar Belakang.....................................................................................

B. Topik Bahasan......................................................................................

C. Tujuan Penulisan..................................................................................

II. Pembahasan...............................................................................................

A. Penghantar Motor Listrik.....................................................................

B. Lift Listrik............................................................................................

C. Kran Listrik..........................................................................................

14

III. Penutup....................................................................................................

19

A. Simpulan..............................................................................................

19

B. Saran.....................................................................................................

19

Daftar Rujukan...............................................................................................

20

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini dibuat sebagai pencapaian tugas mata kuliah Pesawat Angkat dan
juga sebagai pembelajaran bagi mahasiswa, serta dapat digunakan sebagai
pengembangan profesi bagi pihak yang berkompetensi pada penerapan bidang yang
dibahas.

B. Topik Bahasan
Ada banyak permasalahan yang timbul saat kita mendengar kata Penghantar
Motor Listrik, Lift Listrik, dan Kran Listrik, dan didalam makalah ini ada beberapa
masalah yang akan di dibahas, diantaranya :
1. Pengertian dan Contoh Soal Penghantar Motor Listrik;
2. Pengertian dan Contoh Soal Lift Listrik;
3. Pengertian dan Contoh Soal Kran Listrik.

C. Tujuan Penulisan
Penulis dalam menuliskan makalah ini memiliki beberapa tujuan yang menjadi
topik bahasan, diantaranya :
1. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Penghantar Motor Listrik;;
2. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Lift Listrik;
3. Memahami Pengertian dan Contoh Soal Kran Listrik.

II. PEMBAHASAN

A. Penghantar Motor Listrik


Motor listrik adalah alat yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik
atau gerak. Untuk memindahkan beban yang sangat berat digunakan sebuah
pesawat angkat atau pesawat bantu yang berfungsi untuk meringankan atau
mengganti tenaga otot dengan tenaga mekanik. Salah satunya yaitu motor listrik.

Sebuah alat pengangkat yang di gerakan oleh sebuah motor A. Pada poros
motor di pasang sebuah roda gigi B dengan t1 buah gigi. Karena roda gigi B seporos
dengan motor maka jumlah putaran roda gigi B sebanyak jumlah putaran poros
motor. Roda gigi B itu menggerakkan roda gigi C dengan t2 buah gigi. Roda gigi C
mempunyai poros lain yang letaknya sejajar dengan poros motor. Poros roda gigi
dinamakan D dan seporos dengan D dipasang sebuah roda gigi kecil E dengan t3
buah gigi. Pada ujung lain poros D dipasang sebuah roda gigi F yang ukurannya
sama dengan roda gigi E dan juga mempunyai t3 buah gigi.
Kemudian dipasang poros lain yang kita namakan G. Pada poros G dengan
dipasang tabal H dimana kita gulung tali untuk mengangkat beban. Pada kedua
ujung tabal dipasang dua buah roda gigi K dan M masing-masing dilengkapi dengan
empat buah gigi. Pada gambar di atas tabal G digerakkan oleh dua buah roda gigi
E dan F yang jumlah giginya sama banyak agar penggerakan itu lebih seimbang
2

kalau penggerakan dilakukan pada satu ujung saja, maka akan hilang
keseimbangannya.
Untuk menentukan berat beban L bisa diketahui dengan gaya P yang menjadi
sumber gerakan sebuah alat pengangkat yang digerakkan oleh sebuah motor, gaya
P itu timbul dari motor A.
A=PXS
Di mana :
A = Kerja (Kgm)
P = Gaya (Kg)
S = Alihan atau Jarak (m)
Apabila kerja A dilakukan dalam waktu t detik, maka didapatkan setiap detiknya :

Kerja yang dilakukan setiap detik disebut daya yang disingkat dengan huruf N.
=

N = Daya (Kgm/s)
Pada umumnya daya sebuah motor diukur menggunakan satuan gaya kuda (Horse
Power/HP) atau kilowatt. Dengan ketentuan konversi :
75 kgm/s = 1 gaya kuda (HP)
102 kgm/s = 1 kilowatt
Dengan menggunakan rumus daya namun dengan menggunakan satuan gaya kuda
dan kilowatt maka bisa di dapatkan :
=

Dan =

Apabila poros motor membuat sebuah putaran selama satu menit


Dan roda gigi B membuat n putaran dalam satu menit, maka :

Roda gigi C :

Roda gigi D :

Roda gigi E dan F :

Roda gigi K dan M :

Tabal H :

Alihan Beban :

(/)

Di mana d = diameter tabal dalam meter (m)


Kerja beban :

Daya beban : =
Daya motor : =

HP

Atau
=

Kilowatt

Contoh :
Untuk mengangkat sebuah beban digunakan sebuah alat pengangkat yang
dijalankan oleh sebuah motor listrik dengan daya 10 HP. Poros motor berputar
sebanyak 700 putaran setiap menitnya. Jumlah roda gigi pada masing-masing roda
gigi adalah sebagai berikut :
t1 = 10, t2 = 20, t3 = 30, t4 = 40 buah gigi.

Diameter tabal 40 cm dan tebal tali 2 cm. Hasil guna motor 80% dan hasil guna alat
pengangkat 70%. Hitung daya angkat alat itu. Berapa daya angkat alat itu ??

Jawab.
Hasil guna motor = 80% = 0,8
Hasil guna alat pengangkat = 70% = 0,7
Jumlah hasil guna () = 0,8 x 0,7 = 0,56
Hanya 56% saja dari seluruh kekuatan pada motor dan alat pengangkat yang bisa
digunakan untuk mengangkat beban.
Gaya motor :
N x 75 x = 10

kgm
kgm
s x 75 x 0,56 = 420
s

Poros motor berputar sebanyak 600 putaran per menit


Maka :

600
60

= 10

putaran
s

Roda gigi B berputar sebanyak 10

putaran
s

10

Roda gigi C berputar sebanyak 40 x 10 =


Roda gigi E juga berputar sebanyak
Roda gigi M berputar sebanyak
1

Tabal H juga berputar 2

12
60

10

putaran
s

putaran
s

10
4

10

=2

putaran
s

putaran
s

Pada setiap putaran, alihan beban : 3,14 x 40 cm atau

3,14 x 40
100

meter = 1,256 meter

Namun, berdasarkan hasil perhitungan di atas tabal hanya berputar


maka :

1
2

putaran
s

1,256
2

= 0,628 ms

0,628 ms merupakan kecepatan angkat dari beban


Sedangkan rumus daya beban adalah : L x 0,628 ms
Jadi, daya beban = daya motor
L x 0,628 ms = 420
L=

kgm
s
0,628 ms

420

kgm
s

= 668,789 kg

B. Lift Listrik
Elevantor sangkar (juga disebut lift) berfungsi untuk mengangkat barang dan
penumpang secara vertikal didalam sangkar yang bergerak pada rel penuntun tetap.
Lift banyak digunakan dalam dunia industri, toserba, dan juga rumah tiggal.
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun 1857.
Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton
mengembangkan warisan yang ditinggalkan oleh Otis dengan membentuk Otis
Brothers & Co., pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis
telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di
seluruh Amerika, dan lima tahun kemudian dipasanglah elevator penumpang
hidrolik Otis yang pertama.Berikutnya adalah era Pencakar Langit. Pada tahun
1889 Otis mengeluarkan mesin elevator listrik direct-connected geared pertama
yang sangat sukses.
Elevantor (Lift) diklasifikasikan menjadi lift untuk penumpang dan lift untuk
batang. Kemudian lif barang terbagi lagi menjadi elevantor barang, elevantor
barang dan penumpang (memakai operator) dan elevantor barang pelayanan ringan
(untuk perusahaan makanan atau komersial). Jenis penggerak yang digunakan
untuk menggerakkan elevantor yaitu penggerak elektrik dan penggerak hidrolik.
Namun dalam pemakaiannya yang sering digunakan sistem penggerak elektrik.
Kecepatan yang dapat ditempuh lift berkisar mulai 0,1 sampai 1,5 m/detik. Lift
penumpang bisa bergerak dengan kecepatan berkisar antara 0,5 sampai 3,5 m/detik.
Data utama elevantor elektrik penumpang dan barang harus memenuhi setandar
nasional dari negara.
Biasanya lift penumpang tersedia mulai kapasitas 0,25 ton sampai dengan 1,5
ton. Dalam permakaian barang dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu kategori
berat dan ringan. Untuk kategori berat sendiri lift barang dapat mengankat beban
berkisar antara 0,25 ton sampai 1,5 ton, sedangkan lift barang pelayanan ringan
mulai 50 Kg sampai dengan 100 Kg.

Lift sangkar elektrik mempunyai bagian-bagian utama seperti berikut; sangkar


atau kereta, rel penuntun swatumpu, lorong lift, pengimbang, peralatan pengantung,
mesin pengankat, alat pengangkat dan kendali elektrik.
Sangkar atau kereta berfungsi sebagai tempat barang atau penumpang lift.
Sangkar ini harus tertutup dan dilengkapi dengan dua pintu pada stu atau dua sisi
untuk keluar atau masuk. Sangkar juga harus kuat dan kokoh, ringan dan juga
sederhana desainnya. Elevantor penumpang dapat mempunyai bobot kira-kira
sebagai berikut;
Kapasitas (jumlah penumpang)

Bobot sangkar (dalam Kg)

250

275

300

350

400

Bobot sangkat elevantor barang dapat ditentukan dengan persamaan berikut;


= 300 + 100 = 500
= 300 + 125 = 1.000
= 300 + 150 = 1.500
Keterangan;
F = luas lantai (dalam m)
Q = kapasitas (dalam Kg)

Sangkar untuk penumpang didesain dengan interior yang menyenangkan,


dengan langit-langit, lantai dan pintu. Biasanya ruangan seluas 0,5 samai 0,3 meter
per penumpang dipakai sebagai dasar penentuan kapasistas sangkar, sedangkan
tingginya tidak boleh kurang dari 2,2 meter.

Pada sebuah gedung bertingakat kerap sekali digunakan lift sebagai alat untuk
membantu naik dan turunnya aktifitas orang-orang yang berada dalam gedung itu.
Untuk lift listrik menggunaka motor listrik sebagai sumber gaya untuk
pengangkatan dari sangkar lift. Motor listrik dihubungkan dengan penggandeng A
yang berhubungan dengan poros berulir B. Lihat gambar;

Poros berulir B menggerakkan roda gigi C. Dan pada roga gigi C dipasang
mekanisme pengankat berupa kerek yang besar E. Kemudian pada kerek itu
dipasang tali dari baja sebagai media penarik sangkar. Untuk penyeimbang, pada
ujung tali baja yang satunya digantungkan juga sebuah beban G. Dalam sangkar itu
penumpang akan dibawa naik dan turun. Sepanjang sangkar E dan beban G tidak
gantian maka gerak keduanya itu melalui hantaran. Karena hantaran itu maka
sewaktu sangkar dan beban bergerak naik turun timbulah suatu gesekan antara
dinding sangkar beban dan dinding hantaran. Gesekan itu menimbulakan suatu gaya
yang menahan gerak sangkar/beban. Oleh karena itu kita perlu menghitaung
tahanan gesekan yang imbul itu.
Kita misalkan saja tenaga motor N
Jadi

N x 75 Kgm/detik

Andaikan poros membuat n putaran/menit atau n/60 putaran tiap detik


10

Poros ulirpun akan membuat n/60 putaran/detik.


Misalkan bahwa setiap putaran ulir mengalihkan sebuah gigi dengan putaran

60

putaran tiapa detik, jumlah alihan gigi 60 buah gigi.


Kalau roda gigi C mempunyai t buah gigi maka jumlah putaran yang dibuat oleh
rida gigi C adalah

60

putaran per detik.

Balpun membuat 60 putaran per detik.


Alihan kabel (kerek besar);

60

meter per detik.

D = garis tengah tebal (kerek besar E) diukur dengan meter.


T = jumlah utaran poros motor listrik setiap menit.
N = jumlah gigi pada roda gigi C
Misalkan berat sangkar sama dengan berat beban = M Kg. Jika sangkar
bergerak keatas maka beban akan bergerak kebawah. Berat kedua benda itu
seimbang. Pada setiap kerakan sangkar ataupun beban terjadilah gesekan yang
menahan gerak itu.
Kita missalkan tahanan pada sangkar = W1 dan tahanan pada beban W2 jika
sangkar bergerak keatas,arah W1 akan bergerak berlawanan arah dengan sangkar
yaitu kebawah. Karena bebeban bergerak kebawah maka tahanan pada beban
mempunyai arah keatas.
Karena inilah maka motor listrik itu harus dapat melawan kedua tahanan yaitu
W1 dan W2. Dalam kata lain motor listrik itu harus dapat menggerakkan sangkar
dengan mengeluarkan gaya sebesar jumlah kedua tahanan.
Disini berat sangkar maupun beban tidak mainkan peran karena keduanya itu akan
terus seimbang.

11

Gaya yang diperlukan.


1 + 2
Gaya yang diperlukan;
1 + 2

/
60

Gaya keduanya;

1 + 2 60
=
75
=

(1 + 2 )
60 75

(1 + 2 )
60 102

Atau

Perhitungan diatas akan lebih jelas dalam contoh soal berikut;


Contoh :
Dalam sebuah bangunan diperlukan sebuah lift, berat sangkar rnumpang
diperkirakan 400Kg. Berat beban yang digantungkan juga 400Kg. Tahanan gesekan
pada sangkar 20 Kg, dan tahanan pada beban 10 Kg.
Garis tengah tebal 2 meter, roda gigi lengkap dengan 80 buah gigi dan poros ulir
mengalihkan duabuah gigi setiap putaran. Poros motor membuat 120 putaran/menit.
Tentukan gaya motor untuk mengangkat lift itu.
a. Dalam gaya-kuda
b. Dalam kilowat

12

Jawab.
Roda ulir mengalihkan; 2 x n = 2 x 120 = 240 buah gigi/menit.
Jumlah putaran yang dibuat oleh roda gigi;

240

240
80

= 3 putaran/menit

Tabalpun membuat 3 putaran semenit.


Alihan tabal; 3,14 x D x 3 = 3,14 x 2 x 3 m/menit
atau

3,1423
60

m/det

gaya yang diprlukan; 1 + 2 = 20 + 10 = 30 Kg.


Gaya yang diperlukan;
Gaya-kudanya;

303,1423

303,1423
7560

60

Kgm/det

= 0,215 gaya-kuda

Jika hasil guna motor itu 85% dan hasil guna alat pengankat 70% maka jumlah hasil
gunanya; 0,85 x 0,7 = 0,595
Gaya-kuda motor ang diprlukan
0,125
= 0,21
0,595
Kilowatnya
30 3,14 2 3
= 0,092
102 60
Kilowat motor yang diperlukan;
0,092
= 0,15
0,595

13

C. Kran Listrik
Seperti dengan lift listrik, kran listrik dilengkapi dengan sebuah motor listrik.
Poros motor menggerakkan poros ulir. Kemudian poros ulir menggerakkan sebuah
roda gigi. Pada poros roda gigi dipasang sebuah tabal.
Kran terdiri atas sebuah tiang A pada tiang itu dipasang dua buah kerek B, C
dan sebuah tuas bebas E. Tali yang digulung pada tabal melalui kerek B kemudian
kerek F. Kerek F itu digantungkan pada ujung atas tuas E. Pada ujung tali itulah
beban L diangkat. Tuas beban I ditahan oleh tali H yang setelah melalui kerek C
diikat ke tanah.
Menghitung tenaga mekanik yang dihasilkan oleh motor :
W=F.d
Keterangan:
W = tenaga mekanik (Joule)
F = Gaya (Newton)
d = Jarak pemindahan benda (m)
Menghitung daya mekanik yang dihasilkan oleh motor :
P=W.t
Keterangan
P = daya mekanik (Watt)
W = tenaga mekanik (J)
t = waktu kerja (s)
Contoh :
Motor untuk lift dengan berat benda 450 kg dan diangkat dengan ketinggian 45
meter dalam 20 detik. Hitung daya motor listrik dalam kW dan HP (Hourse Power,
1 HP = 746 Watt).

14

Jawab.
F = 9,8. m
= 9,8 x 450 = 4.410 N
W=F.d
= 4.410 x 45
= 198.450 J
Daya Motor
P=
P=

W
t
198.450
20

= 9.922,5 Watt
= 9,9225 kW
P=

9.922,5
746

= 13,3 HP

15

Daya Motor Listrik


nT

P = 9,55 Watt
Keterangan
P = daya mekanik motor (W)
T = Torsi motor (Nm)
n = Kecepatan motor (rpm)
9,55= ko;nstanta
Contoh :
Pengembangan pemilihan motor listrik untuk mengangkat benda dengan dengan
gaya P1 30 N dan pemberat P2 10 N. Hitung daya output jika putaran motor 1.500
rpm. Jari-jari pully 0,2 m.

Jawab.

T=
16

= (30-10) x 0,2
= 4 N.m
T

P = n. (9,55)
4

= 1.500 x (9,55)
= 628,27 W
Jadi daya motor yang dipergunakan untuk mengangkat beban adalah (628,27 : 746
= 0,84 HP).
Contoh :
Untuk mengangkat sebuah beban digunakan kran listrik dengan spesifikasi sebagai
berikut :
Daya motor

: 7 HP

Putaran poros motor : 120 Rpm


Roda ulir mengalihkan dua buah gigi pada tiap-tiap putaran
Roda gigi itu lengkap dengan 40 buah gigi
Garis tengah tabal

: 58 cm

Tebal tali

: 2 cm

Hasil guna

: 60%

Hitunglah berapa kg beban yang mampu diangkat oleh kran listrik tersebut !

Jawab.
Daya motor

= N x 75 = 7 x 75 = 525

(konversi satuan dari HP ke

= dikali 75)

17

kg
s

Roda Ulir

= 120 Rpm =

120
60

= 2 Rps

(konversi satuan dari Rpm ke Rps = dibagi 60)


Alihan roda ulir

= 2 x 2 = 4 gigi per detik

(alihan ulir roda tiap putaran dikalikan dengan roda ulir)


Jumlah putaran roda gigi

= 40 =

1
10

rps

(pembagian antara aliran roda ulir dan jumlah gigi roda)


Alihan tabal

= x D 10 =

3,14 0,6
10

= 0,1884 ms

(D= 60 cm = 0,6 cm = 58cm(garis tengah tabal) + 2cm(tebal tali)


Daya beban

= L x 0,1884 ms

Setelah dikurangi rugi karena gesekan, daya motor yang dipergunakan :


L x 0,1884 ms (daya beban) = 525

kgm
s (daya motor) x 0,6 (koefisien gesek)

L = 1671,974 kg

18

III. PENUTUP

A. Simpulan
Dalam dunia otomotif, tentunya sangat membutuhkan kerja dari pesawat
angkat, hal itu berkaitan dengan kemampuan manusia yang terbatas dan
membutuhkan alat bantu untuk efisiensi kerja.

B. Saran
Harapan penulis dalam makalah ini adalah setiap mahasiswa mampu
memahami teori dan penerapan topik yang dibahas, sehingga mampu meningkatkan
kualitas dan kuantitas kerja.

19

DAFTAR RUJUKAN
Purnomo. 1997. Penghantaran Motor Listrik, Lift Listrik, dan Kran Listrik. Bahan
Ajar Pesawat Angkat: 66-75.

20

Anda mungkin juga menyukai