Anda di halaman 1dari 28

K1

Teknik Pengukuran dan Instrumentasi


(Program S1 Teknik Mesin)

Pokok Bahasan
Pendahuluan
Dasar-dasar pengukuran

Garis Besar Pembelajaran


A.

Sistem

Sistem Pengukuran
Istilah dalam unjuk kerja (performance)
Reliabilitas
Persyaratan system pengukuran
B. Bagian-bagian dari system instrumentasi
Sensor perpindahan - Pemroses Sinyal
-Pengiriman Sinyal
Sensor kecepatan
transmisi)
- Sistem Cerdas
Sensor tekanan fluida
- Elemen peraga
Sensor suhu
- Soal Latihan
Pemilihan sensor

Garis Besar Pembelajaran


(lanjutan)
C. Terapan Instrumentasi
Studi Kasus
Pengambilan Data Ukur
Pengujian
Soal latihan

Daftar Pustaka
1. Bolton, W. Instrumentation & Measurement, 3th Edition Newnes
Oxford, 2000.
2. Bolton, W. Sistem Instrumentasi dan Sistem Kontrol Penerbit Erlangga
Jakarta, 2004
3. Samadikun, dkk, Sistem Instrumentasi Elektronik Bahan Pengajaran
PAU Bidang Mekatronika, ITB , 1988/1989

Bab Pengantar

Pengertian Pengukuran
1. Pengukuran adalah suatu
pembandingan antara satu besaran
dengan suatu besaran lain yang
sejenis yang secara eksperimen dan
salah satu besaran dianggap
sebagai acuan (standard)
2. Alat ukur sudah dikalibrasi,
sehingga dalam pengukuran listrik
pun telah terjadi pembandingan

Pengukuran besaran fisik dapat


dibedakan dalam dua jenis
1. Pengukuran besaran listrik,
seperti arus (ampere), tegangan
(Volt), daya listrik (Watt), dll
2. Pengukuran besaran non listrik,
seperti suhu, kuat cahaya,
tekanan , dll.

Ada tiga unsur penting


pada pengukuran listrik
1. Cara pengukuran
2. Orang yang melakukan
pengukuran
3. Alat yang digunakan

Hal-hal yang penting diperhatikan


pada pengukuran listrik
Cara pengukuran harus benar
Alat ukur harus dalam keadaan baik
Secara periodik harus dicek (kalibrasi)
Penyimpanan alat harus diperhatikan
Operator (Orang) Harus teliti
Keadaan dimana dilakukan
pengukuran harus diperhatikan
7. Jika diperlukan laporan , maka perlu
pencatatan hasil pengukuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel Besaran Dasar dan


Satuan SI
BESARAN LISTRIK

SATUAN

ALAT UKUR

Tegangan

Volt

Volt meter

Tahanan

Ohm

Ohm meter

Arus

Ampere

Ampere meter

Daya

Watt

Watt meter

Watt jam (KWh)

KWh meter

Energy

Karakteristik suatu alat ukur


Alat ukur memiliki karakteristik sbb.
Ketelitian
Kepekaan
Resolusi (deskriminasi)
Repeatibility
Efisiensi

Tabel tingkat ketelitian alat


ukur dan penggunaannya
Tingka
t
keteliti
an

Kesalahan yang
diijinkan (%)

Penggunaan

Keterangan

0,1

+0,1

Laboratorium

Presisi

0,2

+0,2

Laboratorium

presisi

0,5

+0,5

Laboratorium

Menengah

1,0

+1,0

Industri

Menengah

1,5

+1,5

Industri

Menengah

2,0

+2,0

Industri

Menengah

Ketelitian
Ketelitian ini didefinisikan sebagai
persesuaian antara pembacaan alat
ukur
dengan nilai sebenarnya dari
besaran
yang diukur. Ketelitian alat ukur
diukur
dalam derajat kesalahannya

Kepekaan
Kepekaan ialah perbandingan antara
besaran akibat respone) dan besaran
yang diukur. Kepekaan ini mempunyai
satuan, misalnya mm /A.
Sering kepekaan ini dinyatakan
sebagai sebaliknya. Jadi besarannya /
satuannya menjadi A/ mm atau
disebut faktor penyimpangan
(kebalikan dari kepekaan).

Resolusi
Resolusi dari suatu alat ukur adalah
pertambahan yang terkecil dari besaran
yang
diukur yang dapat dideteksi alat ukur
dengan
pasti. Misalnya suatu Volt meter mempunyai
skala seragam yang terbagi atas 100 bagian
dan berskala penuh sama dengan 200 V.
Satu bagian deskriminasi alat ukur
sama dengan 1/100 atau 2 V.

Repeatability
Banyak alat ukur mempunyai sifat bahwa
nilai penunjukkannya bertendensi bergeser,
yaitu dengan satu nilai masukan yang sama,
nilai pembacaan berubah dengan waktu.
Hal tersebut disebabkan antara lain oleh :
1. Fluktuasi medan listrik disekitarnya. Untuk
mencegah hal ini harus dipasang pelindung.
2. Getaran makanis. Untuk menghindari hal ini
dipasang peredam getaran.
3. Perubahan suhu. Utk ini ruangan diusahakan
suhunya tetap dengan cara pemasangan alat
pendingin (AC).

Perhatian !
Dalam pengukuran sebaiknya perlu diperhatikan kondisi alat
ukur dengan memperhatikan syarat-syarat dari alat ukur, yaitu :
Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yg diukur
atau disebut mempunyai impedansi masuk yang besar
Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus
mempunyai ketepatan dan ketelitian yang tinggi (mempunyai
accuracy error dan precision error yang tinggi)
Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas
input signal yang sekecil2nya sehingga mampu membedakan
gejala2 yang kecil
Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam
pembacaan dan tidak terganggu karena keadaan yang tidak
dikehendaki
Kemampuan baca (readibilitas) yang baik, hal ini banyak
tergantung dari skala dan alat penunjuknya serta piranti untuk
menghindari kesalahan paralak.
Kemantapan (realibilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang
dapat dipercaya kebenarannya untuk jangka waktu yg lama.

Efisiensi alat ukur


Efisiensi dari alat ukur didefinisikan
sebagai perbandingan antara nilai
pembacaan dari alat ukur dan daya
yang digunakan alat ukur pada saat
bekerja untuk pengukuran tersebut.
Biasanya diambil dalam keadaan
pengukuran pada skala penuh.
Adapun satuannya adalah besaran
yang diukur per Watt. Efisiensi suatu
alat ukur harus sebesar mungkin.

Efisiensi alat ukur


(lanjutan)
Pada Voltmeter efisiensi
dinyatakan dalam Ohm per Volt.
Vp I p .Rm Rm
Efisiensi ( )

Pp I p .V p
Vp
dimana : = Efisiensi Volt meter
Vp = Penunjukkan Volt meter skala penuh
Pp = Daya yang diperlukan pada penunjukkan Volt
meter pada skala penuh.
Ip = Arus yang mengalir pada penunjukkan volt
meter pada skala penuh.
Rm = Tahanan dalam voltmeter.

Efisiensi alat ukur


(lanjutan)
Efisiensi biasanya tidak dinyatakan
pada spesifikasi suatu alat ukur, tetapi
dapat dihitung, jika impedansi dari alat
ukur dan arus yang mengalir pada skala
penuh diketahui atau tegangan yang
dipasang diketahui.
Volt meter dgn efisiensi yang tinggi
misalnya disyaratkan untuk pengukuran
rangkaian elektronik, dimana arus dan
daya biasanya terbatas

SISTEM
Definisi Sistem
Sistem dapat di katakan
sebagai susunan beberapa
elemen yang masingmasingnya memiliki fungsi
kerja dan secara bersama
membangun proses yang utuh
dalam batas-batas yang jelas.

Sebuah system dapat diungkapkan


dalam bentuk gambar diagram seperti
yang diperlihatkan di dalam Gbr.1.1

Sistem (lanjutan)
Pada Gbr 1.1 Sistem dibatasi oleh keliling bidang elips.
Masukan (input) memberikan acuan kepada sistem
untuk berproses, dan keluaran (output) adalah hasil
proses sistem. Didalam melakukan proses biasanya
sistem akan dipengaruhi oleh lingkungan disekitar
sistem. Pengaruh tersebut kita sebut sebagai
pengaruh luar atau external disturbance .Pengaruh
luar tersebut dapat berpengaruh terhadap unjuk kerja
(performance) sistem. Sistem yang dibatasi oleh batas
sistem dibangun oleh beberapa elemen sistem. Jumlah
elemen sistem bergantung pada kompleksitas sistem.
Sistem yang sederhana setidaknya memiliki tiga
elemen, selanjutnya sistem yang lebih kompleks
memiliki elemen yang lebih banyak lagi.

Sistem alat ukur/instrumentasi


Apakah itu Teknik Instrumentasi ?
Teknik atau metode yang berkaitan dengan sistem alat
ukur dan proses pengukuran.
Sistem instrumentasi secara umum
Secara umum sistem instumen terdiri atas 3 elemen
pembangun yakni:
- Elemen Pengindera (Sensing Element/Transducer)
- Pengkondisi Sinyal (Signal Conditioning)
- Elemen Peraga (Display Element)

Transducer/transduksi
(sensing element)
Transduser didefinisikan sebagai
sebuah alat yang bila terkena
suatu bentuk energi dapat
mengubahnya menjadi bentuk
energi yang lain. Sifat transduksi
dapat dari mekanik listrik, atau
optika menjadi bentuk yang lain.

Pengkondisi Sinyal
(Signal Conditioning)
Pengkondisi sinyal mempunyai variasi
kerumitan mulai dari rangkaian
resistor sederhana atau rangkaian
matching impedansi hingga yang
terdiri dari mulai tingkat penguat,
detektor, demodulator dan filter.
Istilah lain dari pengkondisi sinyal
adalah pemodifikasi sinyal atau
pemroses sinyal. Sinyal output dapat
berbentuk analog atau besaran digital.

Elemen Peraga
(Display Element)
Pemeraga (read out/display) dapat memberikan
pula format analog atau digital yang dapat
dibaca atau diintrepretasikan. Sebuah alat
pemeraga yang sederhana dalam instrumen
listrik ialah meterpanil (panelmeter) yang
mempunyai skala dan jarum penunjuk.
Pemraga yang baru seiring dengan
perkembangan komputer tidak menggunakan
sinyal analog tetapi diubah menjadi sinyal
digital memakai sebuah konverter analog ke
digital dan seterusnya diperagakan pada
panel digital.

Diagram sistem instrumentasi

Nilai Terukur
i

Transduser

Pengkond
isi sinyal

Elemen
peraga

Bentuk Umum Sistem instrumentasi

Hubungan intra elemen elemen sistem

SAMPAI JUMPA
MINGGU
DEPAN

Anda mungkin juga menyukai