PENDAHULUAN
Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang tumbuh subur di Indonesia.
Tanaman ini hanya tumbuh di daerah beriklim tropis dan digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan gula (FAO, 2006). Proses ekstraksi cairan tebu yang diolah di pabrik gula memiliki
hasil samping berupa ampas tebu (bagasse). Ampas tebu yang dihasilkan dari satu pabrik gula
sekitar 3540% dari berat tebu yang digiling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu bagasse
dari limbah pabrik gula dapat diolah menjadi silika. Bagasse mengandung air 48 52%, gula 3,3%
dan serat 47,7% (A.Hanafi dan A. Nandang, 2010).
Dari hasil analisa XRF terhadap abu bagasse diketahui bahwa dalam abu bagasse
mengandung mineralmineral yang berupa Si, K, Ca, Ti, V, Mn, Fe, Cu, Zn dan P. Kandungan
yang paling besar dari mineral mineral tersebut adalah silikon (Si) sebesar 55,5%. Karena
kandungan silika dalam abu bagasse besar maka abu bagasse berpotensi sebagai bahan baku
pembuatan silika gel sehingga mempunyai nilai tambah yang lebih dengan memanfaatkan limbah
padat yang dihasilkan oleh pabrik gula (http://adinfobogor.blogspot.com/2008/01/bahayapencemaran-logam-berat-dalam air_31.html). Adapun komposisinya disajikan dalam Tabel 1.
281
282
283
284
Co C1
xV
m
Ep =
Co C1
x 100%
Co
Keterangan:
D = daya adsorpsi (daya jerap) (mg/g)
C0 = konsentrasi ion logam Cu mula-mula (ppm)
C1 = konsentrasi ion logam Cu setelah proses adsorpsi (ppm)
V = volume ion logam Cu (L)
m = massa silika gel (g)
Ep = efisiensi adsorpsi (efisiensi penjerapan)
4. Pengukuran larutan standard dan larutan supernatan
a. Pengukuran absorbansi dari larutan ion logam Cu(II)
b. Mengukur absorbansi dari larutan supernatan dengan AAS
c. Membuat grafik antara Konsentrasi (C) Vs Absorbansi (A)
d. Menentukan persamaan yang terbentuk dalam bentuk persamaan Y= a + bX
dengan :Y= Absorbansi,a = Konstanta, b = Slope, X = konsentrasi ion logam Cu(II).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya adsorpsi serta efisiensi adsorpsi silika gel
dari abu bagasse terhadap ion logam Cu(II). Silika gel yang dihasilkan berwarna putih keras, dan
halus. Kemudian dilakukan karakterisasi dan dibandingkan dengan karakterisasi silika gel
pembanding yaitu Kisel gel 60G buatan E-Merck. Karakter silika gel yang dipelajari meliputi
keasaman, kadar air, spektra infra merah (IR), daya adsorpsi silika gel serta efisiensi adsorpsi
terhadap ion logam Cu(II). Dari uji kadar air dari silika gel maka akan didapatkan rumus kimia dari
silika gel hasil sintesis dan pembandingnya. Keasaman dan kadar air dari silika gel hasil sintesis
dan kiesel gel 60G dapat dilihat pada Tabel 2.
285
286
1641.20
2362.17
2340.07
44
42
474.38
1084.57
60
55
50
45
%T
40
38
1641.18
46
2364.78
48
1092.41
1462.07
50
%T
65
473.80
52
619.11
790.42
54
408.54
56
40
36
35
34
28
25
3468.11
26
30
4000
20
3500
3000
2500
2000
1500
1000
3462.41
30
3717.44
3857.65
32
500
4000
Wavenumbers (cm-1)
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
Wavenumbers (cm-1)
a. Sebelum Dicuci
Gambar 1. Spektra IR Abu Bagase
b. Setelah Dicuci
1384.41
64
65
62
602.31
60
56
1638.80
54
52
1636.03
1111.12
50
50
%T
48
%T
45
460.51
471.50
55
2362.31
58
1462.25
60
40
46
44
1053.09
42
40
2924.74
35
38
36
30
34
25
32
30
20
4000
26
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
4000
3500
3458.07
3469.34
28
15
3000
2500
Wavenumbers (cm-1)
2000
1500
1000
500
Wavenumbers (cm-1)
65
476.82
670.91
70
1066.99
60
1639.40
55
%T
2360.73
50
45
40
35
3466.91
30
25
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
Wavenumbers (cm-1)
175
%T
170
38
1088.51
%T
40
165
155
1054.40
160
32
30
615. 87
36
34
1403.09
1365.21
180
464. 01
42
1638.94
2359.07
44
1641.00
1632.66
1575.26
185
46
2368.39
2335.53
190
3916.01
3897.11
3879.44
3869.15
3849.46
3831.95
3815.74
3795.33
3775.63
3759.67
3749.39
3724.16
3713.84
3703.22
3686.53
706. 41
48
1747.98
1712.12
195
50
1538.52
1520.14
1486.58
1468.75
200
52
150
28
145
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
4000
3500
3453.86
22
3458.20
140
24
4000
464. 07
9382
414.
405.
26
3000
2500
2000
1500
1000
500
Wavenumbers (cm-1)
Wavenumbers (cm-1)
Proses karakterisasi abu bagasse sebelum dan sesudah pencucian bertujuan untuk
mengetahui pergeseran daerah hasil serapan antara gugus silanol (Si-OH), siloksan (Si-O-Si),
287
288
289
290
air_31.html.
291
292