Anda di halaman 1dari 45

EFUSI

PLEURA

DEPARTEMEN PULMONOLOGI & I.K


RESPIRASI
FK UNAND - RS M DJAMIL PADANG

Efusi Pleura
Defenisi :
Terbentuknya cairan dalam rongga
pleura lebih dari normal

Cairan pleura

Normal cairan pleura < 20 ML


Fungsi cairan untuk lubrikasi
Cairan dibentuk dari pleura parietal dan
di absorbsi di pleura parietal melalui
sistm limp untuk pleura viseral tebal
Pembentukan cairan 0,01 ml/kg/jam
dimana 25 x lebih kecil dr kemampuan
absorbsi sist limp
Capasitas sistim limp menyerab 0,25
ml/kg/ jam

Pergerakan cairan antara kapiler pleura dan


rongga pleura menurut hkm starling
Q = Lp . A. q (Pcap Pple) (Ocap Ople)
Q; pergerakan cairan
Lp; koefisien filtrasi
A; luas pembuluh darah
q; kemampuan membran untuk di lewati
P cap; tek hidrostatik kapiler
P ple; tek hidrostatik pleura
O cap; tek onkotik kapiler
O cap; tek onkotik pleura

Tetap

Dapat berobah

Mek pemb cairan pleura normal


Ple parietal

Cavum pleura

Ple visceral

Tek hidro
+ 30

+ 34

24

-5
35

29

29

29
+5
Tek onko

+ 34

Patogenesis efusi pleura

1.Pembentukan meningkat
Peningkatan tek intravaskuler pleura ( hidrostatik
meningkat )
Gagal jantung
Peningkatan cairan di intersisial paru
Udem paru
Peningkatan cairan di peritoneum
Acites
Peningkatan permeabilitas vaskuler
Proses peradangan, keganasan
Peningkatan protein intra pleura

Patogenesis efusi pleura

1.Pembentukan meningkat

Penurunan tekanan intra pleura


Atelektasis
Penurunan tekanan koloid osmotik vaskuler
Hipoalbuminemia
Ruptur ductus torasikus
Chylothorax
Ruptur pembuluh darah
Hemothorax

Patogenesis efusi pleura


2. Penurunan kemampuan absorbsi

Obstruksi sist limp pleura parietal


Penekanan oleh masa tumor
Peningkatan tekanan intravaskuler
Gagal jantung

3. Gabungan no 2 dg no 3

Contohnya pada kasus


Gagal jantung
Tumor paru

ETIOLOGI EFUSI PLEURA


INFEKSI

TUBERKULOSIS
NON TUBERKULOSIS
Pneumonia ( para pneumonia efusi )
Jamur
Parasit
Virus
NON INFEKSI
Hipoproteinemia
Neoplasma
Kelainan sirkulasi/ gagal jantung
Emboli paru
Atelektasis
TRAUMATIK ( HEMOTORAX )

Macam-macam bentuk cairan pleura;


A. Exudat
B. Transudat
C. Darah ( hematotorak )
D. Pus ( empiema )
E. Xilotorak

Macam-macam sifat cairan pleura

A. EKSUDAT:

Peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga


akan terjadi perem besan cairan dan protein
ke pleura
Infeksi TB
Infeksi NON TB ( pneumonia, jamur,
virus )
Keganasan ( Primer , Metastase)

Macam-macam sifat cairan pleura

B. TRANSUDAT :

Perembesan cairan yg tidak/sedikit disertai


perembesan protein
Mekanisme ada 3
Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler
Penurunan tekanan koloid osmotik kapiler
Penurunan tekanan intra pleura

Terbentuknya cairan bisa ok satu atau lebih mekanisme ini

etiologi
Gagal jantung

Asites
Sirosis hepatis
Atelektasis
Sindrome nefrotik
Meigs syndrome
Keganasan efek secara tidaklangsung oleh proses
keganasan seperti hipoalbumin

Perbedaan eksudat dg transudat

Eksudat Transudat
Rivalta

(+)

Protein

> 3 gr/ dl

Kriteria light

(+)

(-)
< 3 gr/ dl
(-)

Kriteria light
LDH cairan pleura/ LDH serum > 0,6
LDH cairan pleura / LDH serum > 2/3
protein pleura / serum > 0,5

Diagnosis
1.
2.
3.
4.
5.

Anamnesis
PF
RO
Lab / Analisa cairan pleura
Proof punksi ( pembuktian dengan melakukan

6.
7.

Sitologi cairan pleura


Biopsi pleura

injeksi pada lokasi yg di curigai )

1. GAMBARAN KLINIK/ ANAMNESIS


Demam +/ Rasa penuh/tak enak didada / nyeri +/ Batuk-batuk
Sesak nafas
Posisi tidur lebih enak miring ke arah yg

sakit
Gej klinis efusi pleura tergantung jumlah
cairan
Gejala klinis tergantung penyakit dasarnya

2. PEMERIKSAAN FISIS
Kelainan (+) bila cairan > 500 cc,
Inspeksi,
Statis

tampak lebih cembung


Dinamis
gerakan tertinggal
Palpasi,
Fremitus, menurun
Perkusi,
Redup - pekak
Auskultasi
Suara nafas hilang

3. RADIOLOGIS
Ro PA

RADIOLOGIS PA
Terlihat bila cairan > 300 cc
Sudut kosto preniku tumpul 100 cc
Tampak garis Ellis Damoiseau
Pendorongan kearah yg sehat
perselubungan homogen dmn lateral
lebih tinggi dari medial
Sela iga melebar

Radiologis
Apabila hasil RO PA meragukan terhadap
cairan
o CT-Scan
untuk cairan sedikit 50 cc
o lateral dekubitus kanan/ kiri
Prinsipnya cairan akan berpindah
ke tempat yg lebih rendah

4. ANALISA CAIRAN PLEURA

RIVALTA
PROTEIN
LEUKOSIT
GLUKOSA
ADA
DIFF. COUNT
PMN
MN
BTA

Amilase

: +/: GR / 100 ML
:
/ mm 3
:
:

MG / 100
U/L

:
:
:
:+/-

%
%

Rivalta ; Exudat

Transudat

(+)
(-)

PROTEIN
Exudat

Protein > 3 gr/ dl

Transudat

protein < 3 gr / dl

LEUKOSIT

Transudat < 1000/mm3


Exudat
> 1000/mm3

GLUKOSA

< 30 MG / 100 CC :
PLEURITIS RHEUMATOID
< 60 MG / 100 CC :
TB
KEGANASAN
PENURUNAN KADAR GLUKOSA KARENA
GLIKOSIS EKSTRA SELULER
GANGGUAN DIFUSI KARENA KERUSAKAN
PLEURA

ADA
Enzim katalase

adenosin

inosine

> 70 u/l spesifik TB

Diffcount
pmn >
mn >

AMILASE

akut
kronis

Exudat ( pankreatitis, keganasan, ruptur esofagus )

PENATALAKSANAAN:

1. Obati penyakit dasar


2.Punksi pleura:
INDIKASI
Diagnostik
Paliatif ( mengurangi gejala; sesak
nafas )
Cairan produktif

3.Punksi pleura dapat di lakukan;

WSD atau mini WSD

POINT OF ENTRY
(First)
Standard:
Mid Axillar Line
ICS 5, 6, 7 for
Pleural Effusion

04/07/15

24

04/07/15

25

04/07/15

26

04/07/15

27

Penatalaksanaan pleurodesis
Obat-obatan
Antibiotik ( tetrasiklin 1500mg, doxycycline
500mg )
Talk slurry 400 mg/kg, talk 10 gr/ 250 ml
Anti kanker ( bleomycin 60 mg )
Betadin, darah
Efek samping
Nyeri
Efusi pleura lokulated

Shunt - pleuroperitonium

C. EMPIEMA
Defenisi ;
Adanya pus dalam rongga pleura
kultur bakteri (+)
WBC > 15000/mm3
protein > 3 gr/dl

Gejala klinis
Demam tinggi, nyeri dada karena gesekan pleura
parietal dg viseral pada keadaan pus masih
sedikit

Batuk-batuk dengan sputum banyak dan jika

telah terjadi vistel bronkopleura sputum akan


bercapur dg pus. Gambaran radiologis akan
tampak air fluid level dan di kenal dengan
piopneumotorak

Gejala sama dengan efusi pleura


Etiologinya sering di sebabkan aspirasi dari

bakteri penderita gigi berlobang ( abses ) atau


abses paru

Piopneumotorak

Patofisiologi
Stad exudtiva

Std fibropurulen

Std organissi

Cairan steril
WSD (-)
( para pneumonia efusi)

Fibrin (+)
WSD (+)
Ph & glukosa ( )
LDH ( )

Empiema nesesitasis
Fistulo bronkopleura

Fase eksudatif

Permulaan dimana cairan steril dan encer


Sel leukosit pmn masih sedikit dan ph normal

Fase fibropurulen
Cairan sudah pus, bakteri (+)
Ph dan glukosa rendah LDH meningkat

Fase organisasi
Pus tambah kental peel
Komplikasi jika tidak di pasang WSD ;

Pus akan keluar sendiri melalui dinding dada di sebut dg

Empiema nesesitasis
Fistulo bronkopleura

ETIOLOGI
Etiologinya sering di sebabkan aspirasi dari bakteri
penderita gigi berlobang ( abses ) atau abses paru

Infeksi paru

Pneumonia, Tuberkulosis, abses

Bedah torax
Trauma
Esofagus perforasi
Spontan pneumotorak
Torakosentesis
Subdiapragma infeksi
Septisemia
Gigi berlobang dan abses paru sering sebagai sumber
penyebab bakteri anaerob

PENATALAKSANAAN
Anti biotik sesuai dengan etiologi / kultur
Anaerob drug of choice adalah metronidazole 3

4x 500mg
Prinsip tidak boleh ada pus di rongga pleura
Pemasangan WSD/ torax tube
Bilasan betadine

Kapan wsd di lepaskan


Operasi

Dekortikasi
Fistulorapi

D. CHYLOTHORAK
Defenisi; terdapatnya cairan limfe ( chyle) di

pleura ok robeknya duc torasikus


Sifat;
Bakteriostatik
Tidak mengiritasi
Opalesen milky
Tidak berbau busuk
Komposisi
Kolesterol
Kilomikron
Trigliserida
limfosit

Gejala klinis
Tergantung penyakit dasar
Gejala dari efusi pleura ( sesak nafas

terutama waktu aktivitas dan perubahan


posisi tidur, dada bagian yang sakit terasa
penuh )
Cahexia kerena kehilangan banyak lemak,
kolesterol dll
Produksi cairan meningkat setelah makan
yang berlemak

CHYLE
Duk Torasikus

LEMAK
(KILOMIKRON)
2 10 x
1500 2500 ml /
hari
CYSTERNA CHYLI
(RETRO PERIT
Lumbal 2

Etiologi

Invasi tumor ganas


limpoma

Trauma
Idiopatik

Kongenital

Pseudochylothorax/ chyliform

Pseudo/chyliform adalah efusi pleura

menyerupai susu dan mengandung tinggi lipid


tapi bukan di sebabkan oleh kerusakan duct
torasikus.
Patogenesisnya tidak di ketahui tapi sering
ditemukan pada efusi pleura lama rata2 5
tahun
Gejala klinis asimtomatik
Radiologis tampak penebalan dan kalsifikasi
pleura

PUTAR

ETIL ETER

EMPIEMA

CHYLOUS

CHYLOFORM

mengendap

(-)

(-)

KERUH

JERNIH

JERNIH

CHOLESTEROL
KRISTAL
KOLESTEROL

< 20 MG / DL
(-)

20 250 MG/
DL
(-)

20 300
MG/DL
(+)

TRIGLISERIDA

< 50 MG / DL

> 110 MG / DL

< 50 MG / DL

(-)

(+)

(-)

KILOMIKRON

Penatalaksanaan
WSD

Untuk tujuan pleurodesis


Kerugian banyak kehilangan lemak,protein,
elektrolit dan limposit sehingga akan terjadi
malnutrisi

Diet rendah lemak


Shunt pleuro peritonium
Torakotomi

Terapeutik ; reseksi masa tumor


Simtomatik ; ligasi duct torasikus
Diagnostik ; PA

Sitostatika/ radiasi

E. HEMATOTORAK

Darah dalam rongga pleura


Gejala klinis

Sama dengan efusi pleura + penyakit dasar


Lab; anemia

Etiologi

Traumatik, iatrogenik, neoplasma


Diagnosis
Etiologi (+)
Ro torak; efusi pleura
cairan pleura; darah, Ht > Ht perifer

Pengobatan

Penyakit dasar
WSD
Torakotomi
Perdarahan > 200 ml/ jam
Perdarahan tak berhenti 4-6 jam

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai