Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 3 MODUL 4 "HEAD AND NECK

Kelompok 5
Tutor: drg. Ridha S
Ketua: Zakiya Chaleda Zia
Sekretaris meja : Laura Jasanddes
Sekreataris papan : Avilia Chandrawita

Anggota :
Rahmat Dwi Putra
Nofitri Rahmoni
Lala Viodita
Chelsy Ismael
Peggy Habrika
Resty Amanda KB
Nancy Valencia

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2014

MODUL 4
SKENARIO 4
Kebingungan Grace
Grace (18 tahun) mahasiswa kedokteran gigi UNPIR diajak ayahnya untuk
membeli rujak di lapangan GOR Padang , sewaktu ayahnya makan rujak tersebut Grace
bertanya kepada ayahnya yang juga seorang dokter gigi mengapa wajah ayahnya dapat
berkerut, dan lehernya bergerak jika menelan?. Ayahnya menjelaskan bahwa jika
mengunyah dan menelan itu termasuk proses mastikasi, hal itu menyebabkan otot
mandibula, lingual, dan pharingnya bergerak-gerak, dan otot deglutsi yang mendorong
makanan hingga ke lambung, sehingga tampak leher ayahnya bergerak juga. Jika wajah
ayah berkerut-kerut, hal itu disebabkan karena terdapat otot orofacial yang berperan
disana
Bagaimana anda menjelaskan hal tersebut jika di hubungkan dengan otot yang
berhubungan dengan muskulus skeletal dan proses deglutasi, mastikasi?

Langkah Seven Jumps :


A. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan halhal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi
B. Menentukan masalah
C. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior
knowledge
D. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan
dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk
membuat solusi secara terintegrasi
E. Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives
F. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain
G. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

Uraian:
A. TERMINOLOGI
1. Mastikasi
Proses pengunyahan makanan sebagai persiapan untuk menelan dan
mencerna.
2. Otot Deglutasi
Otot yang berperan dalam proses menelan yang memindahkan
makanan dari cavum oris ke gaster.
3. Otot Orofacial
Otot-otot lidah dan otot bibir yang berfungsi mempertahankan
berbagai sumber tekanan horizontal pada gigi.
4. Muskulus Skeletal
Sistem komplek yang melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh
termasuk sendi, ligamen, tendon dan saraf.
5. Deglutasi
Gerakan otot terkoordinasi mulai dari pergerakan volunteer lidah
dilanjutkan reflek pharing dan esophagus, proses penelanan, proses
memasukan makanan kedalam tubuh melalui mulut dan terjadi
pemindahan bolus makanan dari rongga mulut ke lambung.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa fungsi otot pada tubuh?
2. Apa fungsi dari otot orofacial?
3. Apa otot-otot yang disekitar mulut dan otot pengunyahan yang berperan pada
proses mastikasi?
4. Apa fungsi dari mastikasi?
5. Bagaimanakah proses mastikasi?
6. Apa faktor penyebab gangguan fungsi mastikasi?
7. Apa fase dari deglutasi?
8. Mengapa wajah ayah Grace dapat berkerut dan bergerak jika menelan
C. ANALISA MASALAH, MELALUI BRAIN STORMING

MENGGUNAKAN PRIOR KNOWLEADGE


1. Fungsi otot tubuh
Alat gerak aktif
Untuk menopang tubuh
Penyimpanan energi
Prod. Nafas
Fungsi secara :
Volunteer atau sadar (mempertahankan sikap tubuh)
Involunteer atau tidak sadar (akibat kerja otot polos, regulasi,
proklusi, oklusi)
2. Fungsi otot orofacial
Untuk menggerakkan mata, bibir, menunjukkan perasaan
Otot pipi atau zygomatikum : menarik pipi saat senyum

Otot lidah : untuk menggerakkan lidah


Otot triangularis dan orbikularis : menarik sudut mulut kebawah
Otot bucinator : menahan makanan saat mengunyah

3. Otot disekitar mulut


M. Orbicularis oris
M. Bucinator
M. Levator labii sup. Alaeque nasi
M. Zygomaticus minor / mayor
M. Levator anguli oris ( M . caninus)
M. Risorius
M. Depressor anguli oris
M. Mentalis
M. Depressor labii inf

Otot pengunyah
M. Temporalis
M. Messeter
M. Pterygoideus med dan lateral
4. Fungsi mastikasi
o Memotong dan menggiling makanan
o Membantu mencerna selulosa
o Memperluas permukaan
o Merangsang sekresi saliva
o Mencampur makanan dengan saliva
o Melindungi mukosa
o Mempengaruhi pertumbuhan jaringan mulut
5. Proses mastikasi
Proses mastikasi merupakan suatu proses gabungan gerak antara
dua rahang yang terpisah, termasuk proses biofisik dan biokimia dari
penggunaan bibir,pipi,gigi,lidah,langit-langit mulut serta seluruh
pembentuk struktur oral, untuk mengunyah makanan dengan tujuan untuk
menyiapkan makanan agar dapat ditelan.
Pada proses mastikasi terjadi beberapa stadium antara lain stadium
volunter dimana makanan diletakan di atas lidah kemudian didorong
keatas dan kebelakang pada palatum lalu masuk ke pharing, dimana hal ini
dipengarui oleh kemauan .
Selanjutnya pada stadium pharyngeal bolus pada mulut masuk ke pharynx
dan merangsang reseptor sehingga timbul reflek-refleks antara lain terjadi
gelombang peristaltik dari otot-otot konstriktor pharynx sehingga nafas
berhenti sejenak. Proses ini sekitar 1-2 detik dan tidak dipengaruhi oleh
kemauan.
Kemudian pada stadium oesophangeal terjadi gelombang
peristaltik primer yang merupakan lanjutan dari gelombang peristaltik

pharynx dan gelombang peristaltik sekunder yang berasal dari dinding


oesophagus sendiri. Proses ini sekitar 5-10 detik dn tidak dipengaruhi oleh
kemauan. Setelah melalui proses ini makanan siap untuk ditelan.
6. Faktor penyebab gangguan mastikasi
a) Kehilangan gigi
b) Penyakit dalam rongga mulut
c) Faktor psikologis
7. Fase deglutasi :
Fase buccal
Pemindahan bolus ke pharynx dari cavum oris
Fase Pharyngeal
Bolus mulai berkontak dengan Arcus Palato Glossal dan
Arcus Palato Pharyngeal dan bagian dinding posterior
pharynx.
Fase Oesophageal
Fase selama bolus berada dioesophagus dalam perjalanan
menuju lambung
8. Wajah ayah Grace dapat berkerut dan bergerak jika menelan karena
diwajah terdapat muskulus-muskulus yang berkontraksi dan berelaksasi
yang menyebabkan terjadinya kerutan tersebut.

D. SKEMA
Grace MHS FKG UNPIR di
ajak ayahnya keGOR membeli
rujak

Ketika makan, wajah ayah


Grace berkerut dan lehernya
bergerak-gerak

Grace bertanya
pada ayahnya
???

Penjelasan ayah
Grace

Peran dari Otot


orofacial

Proses:
1. Mastikasi
2. Deglutasi

Lambung

E. TUJUAN PEMBELAJARAN / learning objects


1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang musculo skletal
orofacial
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang musculo skletal kepala
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang musculo skletal leher
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang anatomi larynx dan
pharynx
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang otot yang berperan pada
mastikasi dan deglutasi
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang mekanisme proses
mastikasi dan deglutasi hingga ke lambung
F. KESIMPULAN INFORMASI
1. Otot-otot disekitar mulut

1. M. Orbicularis Oris
2. M. Buccinator
1 & 2 Menutup mulut
3. M. Levator labii sup alaeque nasi
4. M. Levator Labii Sup. 3 4 Menarik bibir atas ke cranial & depan
5. M. Zygomaticus Minor/ Mayor
6. M. Levator Anguli Oris (M.Caninus)
5-6 berfgs: Mengangkat sudut mulut waktu ketawa
8. M. Risorius
9. M. Depressor Anguli Oris
8-9 Menarik sudut mulut ke & lateral
10. M. Mentalis
11. M. Depressor Labii Inf 10 & 11
Menarik bibir bawah kearah caudalis
Otot ini disarafi N VII

Otot-otot mulut :

2. OTOT DAERAH KEPALA

Otot kulit kepala / scalp


M. Epicranius = M. Occipito Frontalis
Terdiri dari :
1. 2 Venter Occipitalis
2. 2 Venter Frontalis
M. Occipitalis : menarik galea & ikut menunjang M. Frontalis
M. Frontalis Mengangkat alis & Menarik Scalp
Inervasi : N. VII

Otot-otot sekitar telinga


M. Auricularis Ant
M. Auricularis Post
M. Auricularis Sup
Ke 3 otot Origo Fascia Temporalis
Inervasi : N. VII

Otot-otot sekitar hidung


1. M. Procerus ( M. Pyramidalis Nasi)
Fgs: Menurunkan sudut alis mata
2. M. Nasalis
Fgs: Menekan cartilago lateral superior ala nasi

3. M. Depresor Septi (M. Dep. Ala nasi)


Fgs: mengecilkan lobang hidung
Persyarafan otot-otot diatas : N. VII
Otot-otot sekitar mata
1. M. Orbicularis Oculi
- Menutup Kelopak Mata (Pars orbitalis & Palpebralis)
- Menekan Saccus lacrimalis
membasahi mata (Pars Lacrimalis)
2. M. Corrugator Supercilii Menarik alis mata kebawah medial
Persyarafan N VII
Teridiri atas:
1. M. Rectus Superior (mengangkat & memutar cornea)
2. M. Rectus inferior ( menurunkan & memutar cornea)
3. M. Rectus Lateralis menggerakan lateral & medial
4. M. Rectus medialis
5. M. Obligus superior
6. M. Obligus inferiormengerakkan cornea ke atas & lateral
M. Rectus supor, Infor, med & Obliqus Infor N. III
M. Rectus Lateralis N. VI
M. Obligus supor N. IV

3. MUSKULO SKLETAL LEHER


Regio cervicalis (regio = daerah ; cervik = leher)
Menghubungkan kepala dan badan

Ada 3 compartments
Vertebral Compartments
berisi vertebra cervicalis dan otot erector trunci
Visceral Compartment
berisi kelenjar, bgn tract respiratorius & digestivus
Vascular Compartments
berisi pembuluh darah besar dan N. Vagus
Otot-otot leher bagian depan
I. Lapisan pertama, langsung di bawah permukaan kulit.
Platysma
serabutnya sejajar dari pinggir mandibula sampai melewati clavicula
Persyarafan: NVII
II. Otot-otot bagian tengah
M. Sternocleidomastoideus

Origo permukaan atas pinggir ant manubrium sterni, permukaan ant.


Clavicula

Insertio Proc. Mastoideus Linea Nuchae Sup

Inervasi: NXI & R. Ventralis CIII

III. Otot-otot yang terletak bagian dalam Suprahyoid


N
o

Nama Otot

Origo

Insertio

Inervasi

Fungsi

M.
Digastricus

Venter
ant
Mandibu
la

keduanya
menjadi
satu cranial
terhadap
Os. Hyoid

Venter Ant
N.Mandib
u laris

membu
ka
mulut

Venter
post :
Incissura
mastoide
a

Venter
Post N.
Facialis

M.
Stylohyoid
eus

Bgn
lateral
Proc.
Styloi
deus Os
Tempora
lis

Cornu
Mayus Os.
Hyoid

NVII

Menari
k Os.
Hyoid
ke
depan
& ke
belakan
g

M.
Mylohyoi
deus

Linea
Mylo
hyoideus
Sinistra
& Dext

Serabut dor
sal
corpus ossis
Serabut
ventralra
phe
mylohyoid

Cabang
M.
Mandibula
ris

proses
menela
n,
membu
ka
mulut

M. Genio
hyoideus

spina
mentalis

Bagian
depan
corpus ossis
hyoid

Nn. CI II

Membu
ka
mulut

Gambar Otot terletak bagian dalam


(Suprahyoid & infrahyoid)

Otot-otot Prevertebralis
I. M. Scalenus Ant

Origo : Proc. Trans CIII VI

Insertio : tuberculum scaleni costa I

II. M. Scalenus Medialis

Origo : Proc. Trans C1-7

Insertio : dorsal dari succus subclavius costa I

Fungsi I & II elevasi costae I

III. M. Scalenus Dorsalis

Origo : Tubercula post proc. Trans C5-7

Insertio : costa II

Fungsi elevasi costae II

IV. M. Longus cervicis


V. M. Longus Capitis

VI. M. Rectus Capitis Ant


VII. M. Rectus Capitis Lateralis

A.

4. Anatomi Pharynx dan Larynx


Pharynx
Merupakan bagian sistem Digestivus
Panjang : 12 cm, terbentang dari basis cranii-C 6
Hubungan dengan sekitarnya:
a. Atas : Corpus sphenoidalis, pars basilaris occipitalis
b. Bawah : Oesophagus
c. Depan : Cavum nasi, cavum oris, larynx
d. Belakang : Fascia & Mm. Prevertebralis
e. Lateral : Proc. Styloideus
Terdiri atas: dibagi oleh: Palatum Mole

Naso Pharynx / epipharynx


Oropharynx / mesopharyng
Laryngo pharynx / hypopharynx

Perdarahan Pharynx

Berasal dari :
A. Pharyngea Asc (A. Carotis Ext)
A. Palatina Asc (A. Facialis)
A. Palatina Mayor (A. Maxillaris)

Vena :
membentuk Pl. Pharyngicus pada dinding lateral & post pharynx terus ke
vena yugularis int

Lymphe
Nn. Ll. Cervicalis Profunda

Persyarafan :
motorik : Pl. Pharyngeus (NIX)
sensorik : Pl. Pharyngeus (NIX)

Larynx

Larynx adalah organ yang menghubungkan bagian bawah pharynx dan trachea

Panjang 5 cm

Letaknya vert C3 C6

Pada saat lahir, posisi larynx C1 4 terjadi descensus akibat terbentuknya sudut
yang lebih tajam dari saluran respirasi antara hidung dan trachea

Pada saat pubertas, larynx laki-laki tumbuh dengan pesat dan plica vocalis
bertambah panjang dan suara bertambah besar

Dibelakangnya terdapat :

laryngo pharynx

fascia prevertebralis

Mm. prevertebralis

Vertebra

Dilateralnya :
- Carotio sheath dan isi
- Mm. infra Hyoideus
- M. sterno cleidomastoideus
- Gl. Thyreoidea

Cartilago Larynx :
- Cartilago Thyroidea
- Cartilago Epiglotis
- Cartilago Aritenoidea
- Cartilago Corniculata
- Cartilago Cuneiforme

Mucosa Larynx

Lanjutan mucosa pharynx

Melekat erat dengan ; permukaan post epiglottis dan lig. Vocale

Pada bagian lain, perlekatannya longgar, sehingga bisa terjadi pengisian cairan
pada sub mucosa pada edema larynx

Otot-otot Larynx
Terdiri atas :
I. Otot-otot Extrinsik Larynx
- otot-otot yg menggerakkan seluruh larynx
- terdiri atas : elevator
- M. Thyrohyoideus

- M. Palatopharyngeus

- M. Stylohyoideus

- M. Omohyoideus

- M. Mylohyoideus

- M. Sternothyroideus

- M. Digastricus

- M. Sternohyoideus

- M. Stylopharyngeus
II. Otot-otot Intrinsik Larynx
a. Kelompok sphincter = adductor
fungsi menutup larynx :
- M. Cricothyroideus
- M. Crico arytenoideus
- M. Vocalis
- M. Inter arytenoideus Obliq
- M. Inter arytenoideus Transversa
b. Kelompok Dilatator = Abductor
Fungsi membuka larynx
- M. Crico Arytenoideus Post
Fungsi Otot ini :

Abductor (melebarkan) glottis waktu respirasi

Adductio (menutup) glottis waktu phonasi, setelah glottis tertutup, plica vocalis
dipertegang dan diperpanjang

5. Mastification & Deglutition Muscle


Otot Mastifikasi & otot Deglutation terdiri atas:
Otot pengunyah
Otot menelan
Otot-otot Pengunyah
Mm. Masticatorius :
1. M. Temporalis
Bentuk seperti kipas. Terletak dalam Fossa Temporalis
- Origo : - Planum temporale
- Permukaan dalam fascia temporalis
- Insertio : Dari Proc. Condiloiosus mandibula pinggir depan ramus mandibula
- Fungsi : - Menutup dagu
- Kontraksi bg belakang menyebabkan mandibula tertarik kebelakang
- Inervasi : N. V3

2. M. Masseter
Ditutupi oleh facia masseterica dapat diraba pada waktu mengatupkan gigi
- Origo : - Bg Superficialis Proc. Zygomaticus Ossis Maxillaris
- Arcus Zygomaticus Proc. Zygomaticus Ossis Temporalis
- Insertio : - Permukaan lateral angulus mandibula bagian bawah ramus mandibula
- Permukaan lateral proc. Coronoideus bagian atas ramus mandibula
- Fungsi : - Menutup rahang bawah
- Inervasi : N. V3

3. M. Pterygoideus Ext & Lateral


- Origo
Caput Craniale Permukaan lateral bawah magna ossis sphenoidale

Caput Caudale Permukaan lateral lamina lateralis proc. Pterygoideus


- Insertio : - Fovea Pterygoideus.
- Bagian depan collum proc. Condyloideus mandibula
- Pinggir depan discus articularis dari Art. Temporo mandibularis
- Fungsi : - Membuka rahang bawah
- Inervasi : N. V3

4. M. Pterygoideus Int / Medialis


Tertutup disebelah luar oleh Ramus Mandibula
Origo : - Permukaan medial fossa pterygoidea
- Tuber Maxillare
- Permukaan belakang Proc. Pyramidalis Ossis Palatini
- Insertio : - Belakang bawah permukaan medial Ramus Mandibulae
- Angulus mandibulae
- Fungsi : - Menutup rahang bawah
- Inervasi : N. V3

Deglutition = Swallowing = Menelan

Merupakan proses pemindahan material yang sudah dicerna dari cavum oris ke
gaster

Terdiri atas 3 fase

1. Fase Buccal , pemindahan bulus ke Pharynx dari cavum oris


2. Fase Pharyngeal,Fase selama bolus berada di Pharynx, yaitu mulai bolus berkontak
dengan Arcus Palato Glossal dan Arcus Palato Pharyngeal dan bagian dinding
posterior Pharynx
3. Fase Oesophageal, Fase selama bolus berada dioesophagus dalam perjalanan
menuju lambung

Otot-otot yang bekerja pada Fase Buccal = Voluntary Phase

Otot-otot yang bekerja pada Fase Pharyngeal

Otot-otot yang bekerja pada Fase Oesophageal

Otot Oesophagus yang terdiri atas :


= Bagian dalam
= Bagian luar

Otot Oesophagus ini unik, karena mengandung


= Otot rangka, 1/3 atas
= Otot rangka & otot polos, 1/3
tengah
= Otot polos, 1/3 bawah

6. Proses mastikasi dan Deglutasi

Proses mastikasi merupakan suatu proses gabungan gerak antara


dua rahang yang terpisah, termasuk proses biofisik dan biokimia dari
penggunaan bibir,pipi,gigi,lidah,langit-langit mulut serta seluruh
pembentuk struktur oral, untuk mengunyah makanan dengan tujuan untuk
menyiapkan makanan agar dapat ditelan.
Pada proses mastikasi terjadi beberapa stadium antara lain stadium
volunter dimana makanan diletakan di atas lidah kemudian didorong
keatas dan kebelakang pada palatum lalu masuk ke pharing, dimana hal ini
dipengarui oleh kemauan
Selanjutnya pada stadium pharyngeal bolus pada mulut masuk ke pharynx
dan merangsang reseptor sehingga timbul reflek-refleks antara lain terjadi
gelombang peristaltik dari otot-otot konstriktor pharynx sehingga nafas
berhenti sejenak. Proses ini sekitar 1-2 detik dan tidak dipengaruhi oleh
kemauan.
Kemudian pada stadium oesophangeal terjadi gelombang
peristaltik primer yang merupakan lanjutan dari gelombang peristaltik
pharynx dan gelombang peristaltik sekunder yang berasal dari dinding
oesophagus sendiri. Proses ini sekitar 5-10 detik dn tidak dipengaruhi oleh
kemauan. Setelah melalui proses ini makanan siap untuk ditelan.
Proses deglutasi merupakan proses pemindahan material yang sudah
dicerna dari cavum oris ke gaster
Terdiri atas 3 fase :
1.Fase Buccal , pemindahan bulus ke Pharynx dari cavum oris.
Mulai pada saat penekanan ke palatum durum

Berikutnya terjadi retraksi lidah yang mendorong Bolus ke Oropharynx dan


membantu evaluasi Palatum Mole, sehingga menutup Nasopharin
Plica Platina Tranvensa pada Palatum Durum ikut mendorong Bolus ke
Oropharynx
2. Fase Pharyngeal,Fase selama bolus berada di Pharynx, yaitu mulai bolus
berkontak dengan Arcus Palato Glossal dan Arcus Palato Pharyngeal dan bagian
dinding posterior Pharynx
Reflex menelan mulai bila receptor pengecap di Arcus Palatum dan
Uvula distimulasi oleh Bolus
Informasi ini dikirim ke Pusat menelan di Medulla Oblongata melalui N V dan N
IX .Informasi diolah dipusat motorik dan memberikan sinyal ke otot pharynx,
sehingga terbentuk koordinasi kontraksi dan otot tersebut.
Bolus dengan cepat melalui Pharynx menuju Oesophagus
Fase ini meliputi :
1. Elevasi Palatum Mole dan Uvula untuk menghambat Bolus ke
Nasopharynx
2. Bolus menuju Oropharynx
3. Elevasi Larynx dan pelipatan Epiloglotis, langsung menyebabkan
Bolus melewati Glottis yang tertutup, sehingga makanan tidak masuk
Trachea
Fase ini berlangsung 1 detik dan involunter
Selama fase ini pusat respirasi diinhibisi dan pernafasan berhenti
3. Fase Oesophageal, Fase selama bolus berada dioesophagus dalam perjalanan
menuju lambung
Berlangsung 5 8 detik
Mulai saat M. Pharyngeus berkontraksi mendorong Bolus ke Oesophagus
Fase ini mulai ketika M. Sphincter Oesophagus Proximalis Relaxasi, sehingga
material masuk kedalam Oesophagus
Bolus yang berada dalam Lumen Oesophagus menstimulasi gerakan peristaltik
dan menyebabkan terbukanya M. Sphincter Oespagus Distalis, sehingga Bolus
menuju Gaster

Anda mungkin juga menyukai