Anda di halaman 1dari 9

Pentingnya Persatuan Kaum Muslimin Di Masa Fitnah dan

Ujian
POSTED ON SEPTEMBER 13, 2014 BY ADMIN

Khutbah Pertama :

:

















.

:

Ibdallah,
Kaum muslimin diliputi oleh ujian-ujian yang berat, dikepung oleh
berbagai macam fitnah, tidak ada yang bisa melindungi dari itu semua
kecuali berlindung kepada Allah disertai dengan taubat yang tulus dan
kembali kepada Allah Azza wa Jalla. Allah berfirman

()









Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan
baginya jalan keluar. (QS. Ath-Tholaaq: 2).
Maka dengan mewujudkan ketaatan kepada Allah dan ketaatan kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka Allah akan menghilangkan
bencana dan petaka dari kaum muslimin, Allah akan menghindarkan
kerusakan dan fitnah-fitnah dari mereka. Karenanya telah shahih
dalam Shahih Muslim sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam




Ibadah di masa fitnah seperti berhijrah kepadaku.
Saudara-saudaraku, dalam kondisi seperti ini, semakin ditekankan
keharusan untuk berpegang teguh kepada pokok Islam yang agung, yaitu
kewajiban untuk berkumpul dalam kebenaran, saling bekerja sama dalam
kebaikan, dan bersatu dalam segala hal yang bermanfaat baik di dunia
maupun di akhirat. Allah berfirman:

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan


janganlah kamu bercerai berai. (QS Ali Imron : 103).
Sungguh di setiap masyarakat muslim kita sangat butuh agara menjadi
cerminan terhadap bentuk yang diinginkan oleh Islam sebagaimana yang
disifatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam,



Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, saling


menyayangi, saling lembut di antara mereka, seperti tubuh yang satu, jika
ada satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh jasad akan ikut
merasakan sakit sehingga begadang dan demam. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).
Juga sebagai bentuk pengamalan dari firman Allah












Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian
mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka
menyuruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah dari yang munkar. (QS
At-Taubah: 71).
Dan sesungguhnya termasuk dari bentuk penentangan
terhadap maqoshid (tujuan) dan pengarahan Islami adalah terpecah
belahnya kaum muslimin dan berselisihnya hati-hati mereka, serta saling
menjauh arah mereka dengan perkara-perkara yang memalingkan mereka
dari manhaj yang terang yang telah diperintahkan oleh Allah dalam
firmanNya:
















Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka
ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. (QS. Al-Anaam :
153).
Maka perpecahan adalah adzab/penderitaan dan kehancuran, perselisihan
adalah kehinaan dan ketercelaan, serta pertikaian adalah kelemahan dan
kerugian. Allah berfirman,

















Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantahbantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar. (QS. Al-Anfaal: 46).
Maka tidak ada keselamatan bersama perpecahan, tidak ada keselamatan
bersama tercerai berainya persatuan, serta tidak ada kejayaan dan
ketinggian bersama hilangnya kasih sayang dan persaudaraan keimanan.











Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan
mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu
kepada mereka. (QS. Al-Anaam: 159).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


















Hendaknya kalian melazimi jamaah (persatuan), dan berhati-hatilah dari
perpecahan, sesungguhnya setan bersama seorang yang sendiri, dan
setan lebih jauh dari dua orang. Barang siapa yang ingin pemberian surga
maka hendaknya ia melazimi jamaah. (Dishahihkan oleh Al-Hakim dan
disetujui oleh Adz-Dzahabi)
Wahai para pemuda umat ini
Kalian adalah tonggak umat ini dan generasi masa depan umat ini,
karenanya kalian menjadi pusat perhatian untuk dijadikan target, maka
berhati-hatilah terhadap seluruh jalan yang mengantarkan kepada
perpecahan barisan, terkoyaknya persatuan, dan hancurnya bangunan.
Maka wajib bagi kalian untuk berpegang dengan sunnah dan jamaah,
jauhilah sikap menyendiri dan perpecahan. AsSyathibi rahimahullah berkata,














Jika mereka berbuat bidah, maka mereka akan berdebat dan
bermusuhan serta berpecah, maka merekapun berkelompok-kelompok.

Syaikhul Islam berkata,


Semua yang keluar dari seruan Islam dan Alquran baik berupa nasab
atau negeri atau suku atau madzhab atau toriqoh maka merupakan
seruan jahiliyah.
Ketahuilah bahwasanya di antara sebab-sebab kesesatan dan faktor
tergelincir dalam kesesatan adalah terjerumus dalam sikap terburu-buru
dalam perkara yang sangat berbahaya, bencana yang besar, yang telah
tergelincir padanya banyak penulis, dan tersesat padanya banyak orang
dan karenanya pula terjatuh banyak kaum. Bahaya tersebut adalah
bermudah-mudahan dalam mengkafirkan ahlul kiblat (kaum muslimin)
dan para pengucap Laa ilaah illallah Muhammad Rasulullah.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,













Barang siapa yang berkata kepada saudaranya Wahai si kafir maka
perkataannya itu akan kembali kepada salah satu diantara keduanya, jika
memang saudaranya adalah kafir (maka tidak mengapa), akan tetapi jika
ternyata saudaranya tidak kafir maka akan kembali kepadanya. (HR. AlBukhari dan Muslim).
Beliau juga bersabda,






Barang siapa yang menuduh seorang mukmin dengan kekafiran maka
seperti telah membunuhnya. (HR. Al-Bukhari).
Sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah mengingatkan
umatnya dengan peringatan yang keras tentang hal ini, yaitu mudah
mengkafirkan tanpa ada argument yang lebih terang daripada matahari,
serta tanpa terikat dengan kaidah-kaidah Alquran dan As-Sunnah.
Karenanya para ulama berkata, Kesalahan dalam meninggalkan seribu
orang kafir sehingga dibiarkan hidup masih lebih ringan daripada
kesalahan dalam menumpahkan darah seorang muslim
Wahai para pemuda Islam
Sesungguhnya orang yang paling tulus kepadamu, yang paling ingin
kebaikan bagimu, serta yang paling cinta kepadamu adalah kedua orang

tuamu. Mereka mendahulukan kemaslahatanmu daripada kepentingan


mereka berdua, mereka mengorbankan diri mereka demi engkau, maka
teruslah berbakti kepada mereka berdua. Berjihadlah dalam menaati
mereka, jadilah engkau orang yang lembut terhadap mereka, taat
terhadap arahan mereka, mengambil faedah dari nasehat mereka.
Sungguh mereka adalah orang yang paling tulus dalam menyampaikan
nasehat dan pengarahan kepadamu, maka janganlah engkau menjauh
dari mereka, dan janganlah engkau menyembunyikan perkaramu baik
yang kecil maupun besar- dari mereka.
Dengarlah nasehat ini yang mengantarkanmu ke surga dan
mendatangkan keridoan Ar-Rahman, dan dalil-dalil tentang hal ini terlalu
banyak.
Wahai para pemuda Islam
Kalian adalah tiang umat ini setelah Allah, loloskan lah diri kalian dari
keinginan musuh-musuh Islam yang menghendaki keburukan bagi umat
ini serta merusak citra agama ini. Maka bentengilah diri kalian dengan
ketakwaan kepada Allah. Gunakanlah akal dan hikmah, dan jangan
terburu-buru, serta bersikap rahmat, kasih sayang dan kelembutan.
Tunjukan kepada dunia ini akan keindahan Islam, berdakwalah kepada
Allah dengan menampilkan akhlak Islami yang agung dan tunjukkanlah
besarnya kasih sayang Islam serta keindahan-keindahannya yang tiada
habisnya.
Kepada para ulama, para dai, dan para cendekiawan
Wajib bagi kalian untuk mengarahkan para pemuda kepada apa yang
bermanfaat bagi mereka di dunia dan di akhirat, dan berhati-hatilah kalian
dari seluruh perkara yang bisa menyebabkan mereka (para pemuda)
terjerumus kepada perkara yang buruk kesudahannya dan tidak diketahui
ujungnya dan tidak sesuai dengan bentuk Meraih kemaslahatan bagi
umat dan menolak kerusakan dari umat, sesuai dengan kaidah-kaidah
syariat. Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam bersabda,











Sesungguhnya seorang hamba berkata dengan suatu perkataan yang
mendatangkan kemurkaan Allah yang ia tidak memperdulikan perkataan
tersebut maka menyebabkan ia jatuh dalam neraka. (HR. Al-Bukhari).

Mengamati pendapat-pendapat, perbuatan-perbuatan, serta tindakantindakan merupakan kaidah yang besar di sisi para ulama Islam, terutama
di masa-masa munculnya fitnah dan ujian. Betapa banyak fatwa tentang
perkara-perkara kontemporer umat ini yang tidak ditelurkan dari hasil
pembahasan yang matang, pengamatan terhadap hikmah dan tidak
terburu-buru, akhirnya mengakibatkan fitnah yang membuta,
menimbulkan beragam mala petaka. Maka dalam berfatwa membutuhkan
adanya ketenangan, tidak tergesa-gesa, kecerdasan, ketelitian, dan
ketajaman pandangan, terutama jika perasaan telah ikut menyala dan
berkobar.
Wahai umat Islam
Agungkanlah hak-hak persaudaraan Islam, jauhilah dari sikap
mengganggu kaum muslimin dengan gangguan apapun, besar maupun
kecil, sungguh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda :


Wahai manusia, sesungguhnya darah kalian, harta kalian, dan harga
kalian adalah haram untuk kalian langgar, sebagaimana haramnya
(terhormatnya) hari kalian ini, di bulan kalian ini, dan negeri kalian ini.
Wahai umat Islam
Bertakwalah kalian kepada Allah dalam menjaga tali persaudaraan Islam,
yang di mana pengarahan dan petunjuk Alquran dan nasehat-nasehat
Nabi yang penuh rahmat adalah untuk melarang seluruh perkara yang
bisa mengotori tali persaudaraan ini, mencegah sebab yang bisa
memutuskan talinya. Hingga jadilah menjaga tali persaudaraan
(ukhuwwah islamiyah) merupakan perkara yang sangat agung di sisi Nabi
dan tujuan Nabi yang paling penting dalam kehidupan ini.
Dan di antara kaidah sunnah adalah :












Tidaklah salah seorang dari kalian beriman hingga ia menghendaki bagi
saudaranya apa yang ia suka untuk dirinya.

Kaum muslimin sekalian


Dengan hidup aman maka akan terwujudkan kehidupan yang baik,
ketenangan pikiran, serta ketenteraman. Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,




















Barang siapa di antara kalian yang di pagi hari sehat tubuhnya, aman di
rumahnya, dan di sisinya ada makanan untuk hari tersebut maka seakanakan telah didatangkan baginya dunia.
Maka wajib bagi anggota masyarakat Islam untuk bersatu dalam menolak
bahaya dan kemudhorotan dari komunitas mereka. Hendaknya mereka
menjadi satu shaf yang kokoh dalam mewujudkan sebab-sebab yang
dengannya Allah menolak keburukan dan bahaya, serta timbulnya
keamanan dan ketenteraman, serta mendatangkan kebahagiaan. Allah
berfirman




Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. (QS. Al-Maidah: 2).

.































.




Khutbah Kedua:


:




Keamanan merupakan kenikmatan yang besar, dan hilangnya keamanan
merupakan petaka yang besar. Maka wajib bagi kita seluruhnya untuk
menjaga atas nikmat dan anugrah Allah ini. Yaitu dengan istiqomah di
atas manhaj yang syari, dengan mewujudkan ketakwaan dalam segara
urusan dalam kehidupan kita. Maka dengan demikian akan

terwujudkanlah keamanan yang menyeluruh dari segala bahaya, dan


ketenteraman yang sempurna yang selamat dari segala hal yang dibenci.
Allah berfirman,

()














Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka
dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. AlAnaam: 82).
Saudaraku sekalian
Di antara amalan yang terbaik dan tersuci adalah bersholawat dan
bersalam kepada Nabi yang termulia, Yaa Allah curahkanlah shalawat dan
salamMu kepadanya dan keluarganya serta para sahabatnya.
Ya Allah perbaikilah kondisi kami keadaan kaum muslimin, Ya Allah
hilangkanlah kesedihan, angkatlah penderitaan, Ya Allah selamatkanlah
hamba-hambaMu kaum muslimin dari segala fitnah dan bencana, Ya Allah
hancurkanlah musuh-musuh kaum muslimin, sesungguhnya musuhmusuh tersebut tidaklah bisa melemahkanMu, Ya Allah jagalah saudarasaudara kami dimanapun mereka berada, Ya Allah jadilah Engkau
Penolong bagi mereka wahai Yang Maha Perkasa dan Maha Kuat. Ya Allah
berilah taufiqMu kepada Khodimul Haramain (Pelayan dua kota suci yang
mulia) kepada perkara yang Engkau cintai dan Ridho, Ya Allah tolonglah
agama ini dengan sebabnya, tinggikanlah kekuatan kaum muslimin
dengan sebabnya.
Ya Allah ampunilah kaum muslimin, kaum muslimat, baik yang hidup
maupun yang telah meninggal, Ya Allah anugerahkan kepada kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari
siksaan neraka.


[56: ]















. ((



)) :






.








Diterjemahkan dari khotbah Jumat Syaikh Husain bin Abdil Aziz Alu AsSyaikh hafizohulloh (Imam Al-Masjid An-Nabawi dan Hakim di Pengadilan
)kota Madinah
Penerjemah: Abu Abdil Muhsin Firanda

Anda mungkin juga menyukai