Golongan obat antihipertensi beserta mekanisme kerjanya :
1. Diuretik Mekanisme kerja
: menghambat absorbsi garam dan air sehingga volume darah dapat
menurun akibatnya tekanan darah ikut turun.
Diuretik ini dibagi menjadi 3 yaitu
a) Golongan thiazid yang bekerja pada tubulus distal dengan kerja meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl-. Contoh: HCT dan indapamid b) Golongan diuretik kuat yang bekerja di ansa henle bagian assendens dengan kerja menghambat kotranspor Na+, K+, Cl-, dan menghambat resorpsi air dan elektrolit. Contoh: furosemid, torasemid, asam etakrinat dan bumetamid. c) Golongan diuretik hemat kalium, contohnya : triamteren, amilorid, dan spironolakton.
2. Alfa blockers Mekanisme kerja
: memblok reseptor alfa adrenergik yang ada pada oto polos
pembuluh.
Dibedakan menjadi 2 yaitu
a) Alfa blockers nonselektif, contoh : fentolamin b) Alfa 1 blockers selektif, contoh : prazosin, terazosin. Doksazosin dll.
3. Beta blockers Mekanisme kerja 4. Agonis alfa 2 Mekanisme kerja 5. Antagonis kalsium Mekanisme kerja
: menempati reseptor beta adrenergik. Blokade reseptor ini
menyebabkan penurunan aktifitas adrenalin dan noradrenalin. : menstimulasi reseptor alfa 2 yang berdaya vasodilatasi. Contoh: Klonidin : menghambat pemasukan ion Ca ke dalam sel sehingga penyaluran impuls dan kontraksi dinding pembuluh.
6. Panghambat RAS (Renin Angiotensin Sysem)
Mekanisme kerja : mencegah pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II yang berdaya vasokonstriksi kuat. Selain itu menghambat pembentukan aldosteron yang bersifat retensi garam dan air. 7. Vasodilator Mekanisme kerja
: berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap pembuluh darah