Anda di halaman 1dari 4

KANDUNGAN KELEMBABAN KESETIMBANGAN DARI BAHAN

A. Pendahuluan.
Seperti dalam proses-proses perpindahan yang lain, seperti perpindahan massa,
proses pengeringan bahan-bahanpun harus ditinjau/dilihat dari segi hubungan
kesetimbangan bersama-sama dengan hubungan kecepatan.
Dalam
kebanyakan peralatan pengeringan yang telah dibahas, bahan dikeringkan
dengan cara mengontakkannya dengan campuran uap air udara. Hubungan
kesetimbangan antara uap air udara dan bahan padat akan dibahas dalam
bagian ini.
Salah satu variabel yang penting dalam pengeringan bahan adalah kelembaban
udara yang kontak dengan padatan yang mengandung kelembaban tertentu.
Seharusnya padatan basah yang mengadung kelembaban dikontakkan dengan
aliran udara yang mempunyai temperatur dan humiditi (H) konstan. Untuk itu,
harus digunakan udara yang sangat berlebih, sehingga kondisinya tetap konstan.
Akhirnya, setelah padatan dibiarkan kontak dengan udara dalam waktu yang
cukup untuk mencapai kesetimbangan, maka padatan akan mencapai suatu
kandungan kelembaban tertentu. Hal ini disebut dengan kandungan kelembaban
kesetimbangan (equilibrium moisture content) dari bahan dibawah kondisi
humiditi dan temperatur udara tertentu. Kandungan kelembaban biasanya
dinyatakan dengan basis kering sebagai kg air per kg padatan bebas
kelembaban atau kg H2O/100 kg padatan kering; dalam satuan English sebagai
lb H2O/100 lb padatan kering.
Nilai kandungan kelembaban kesetimbangan untuk beberapa padatan
tergantung kepada arah dari mana kesetimbangan dicapai. Perbedaan nilai
untuk kandungan kelembaban kesetimbangan ditentukan menurut keadaan
sampel basah yang dikeringkan dengan desorpsi atau sampel kering yang
mengadsorp kelembaban dengan adsorpsi. Untuk perhitungan pengeringan
kesetimbangan desorpsi yang lebih besar nilainya dan merupakan fakta yang
menarik.

B. Data Ekperimen dari kandungan kelembaban kesetimbangan untuk


Bahan-Bahan Inorganik dan Biologi
1. Contoh data untuk berbagai bahan. Jika bahan mengandung lebih besar
kelembaban dari pada nilai kesetimbangannya ketika berkontakan dengan gas
yang humiditi dan temperatur tertentu, maka bahan tersebut akan kering sampai
mencapai nilai kesetimbangannya. Jika kelembaban bahan kurang dari nilai nilai
kesetimbangannya, maka bahan tersebut akan menyerap air sampai mencapai
nilai kesetimbangannya. Untuk udara yang mempunyai 0% humiditi, maka nilai
kelembaban kesetimbangan dari semua bahan adalah nol.
Kandungan kelembaban kesetimbangan sangat bervariasi dengan jenis bahan
untuk setiap persen humiditi relatif tertentu, seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 9.4-1 untuk beberapa jenis bahan pada temperatur ruang. Padatan yang

tidak larut dan tidak berpori cenderung mempunyai kandungan kelembaban


kesetimbangan yang agak rendah, seperti yang ditunjukkan untuk glass wool
dan kaolin. Bahan-bahan organik dan biologi asli yang seperti sepon atau bungabunga karang biasanya menunjukkan kandungan kelembaban kesetimbangan
yang besar. Contoh-contoh ini ditunjukkan dalam Gambar 9.4-1 yaitu wool,
leather, and wood.

Gambar 9.4-1. Contoh-contoh kandungan kelembaban kesetimbangan untuk


beberapa padatan yang bersesuaian pada 298 K (25 oC).

2. Contoh bahan-bahan makanan. Dalam Gambar 9.4-2 kandungan kelembaban


kesetimbangan untuk beberapa jenis bahan makanan diplot versus persen
humiditi relatif. Bahan-bahan biologi ini juga menunjukkan nilai yang besar untuk
kandungan kelembaban kesetimbangan.

Gambar 9.4-2. Contoh kandungan kelembaban kesetimbangan dari beberapa


bahan makanan pada temperatur mendekati 298 K (25 oC): (1) macaroni, (2)
tepung, (3) roti, (4) roti biskuit, (5) putih telor.
Data dalam gambar ini dan dalam Gambar 4.9-1 untuk bahan-bahan biologi
menunjukkan bahwa pada persen humiditi relatif yang tinggi sekitar 60 sampai
80 %, maka kandungan kelembaban kesetimbangan naik dengan cepat dengan
naiknya humiditi relatif.
Umumnya, pada humiditi relatif yang rendah maka kandungan kelembaban
kesetimbangan adalah paling besar untuk bahan-bahan makanan yang protein
tinggi, kanji, atau polimer lain yang berat molekul tinggi dan lebih rendah untuk
bahan-bahan makanan padat yang kelarutan tinggi. Kristal garam dan gula dan
juga lemak biasanya menyerap air dalam jumlah yang kecil.

3. Efek temperatur. Kandungan kelembaban kesetimbangan dari padatan sedikit


berkurang dengan naiknya temperatur. Sebagai contoh, untuk bahan awal katun
pada humuditi relatif 50%, kandungan kelembaban kesetimbangannya
berkurang dari 7,3 kg H2O/100 kg padatan kering pada 37,8 oC (311 K) menjadi
sekitar 5,3 pada 93,3 oC (366,5 K), berkurang sekitar 25%. Sering, untuk rentang
temperatur yang layak, kandungan kelembaban kesetimbangan akan dianggap
konstan jika tidak tersedia data eksperimen pada temperatur yang berbeda.

C. Air terikat dan tidak terikat di dalam padatan.


Dalam Gambar 9.4-1, jika kandungan kelembaban kesetimbangan dari bahan
yang telah diberikan diteruskan sampai kepada perpotongannya dengan garis
humiditi 100%, maka kelembaban disebut air terikat. Air ini di dalam padatan
menggunakan tekanan uap lebih kecil dari air biasa pada temperatur yang sama.
Jika bahan tersebut mengandung air lebih dari yang ditunjukkan oleh
perpotongan dengan garis humiditi 100%, maka ia masih dapat menggunakan

tekanan uap hanya setinggi air biasa pada temperatur yang sama. Kelebihan
kandungan kelembaban ini disebut air tidak terikat, dan ia tetap berada
terutama di dalam rongga/pori padatan. Zat-zat yang mengandung air terikat
biasanya disebut bahan-bahan higroskopik.

Anda mungkin juga menyukai