Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Material komposit adalah pemaduan antara dua atau lebih bahan paduan agar didapatkan material
dengan sifat mekanik dan sifat fisik yang diinginkan yang mempunyai beberapa kegunaan atau
penerapan, dimana salah satunya digunakan pada bidang otomotif karena mempunyai berat yang
ringan yaitu dengam menggunakan logam yang memiliki densitas yang rendah sebagai
matriksnya,salah satuny adalah alumunium, alumunium murni memiliki berat jenis 2,7 g/cm3.
Pengurangan berat dari materialtentunya akan berpengaruh pada pemakaian bahan bakar dari
kendaraan. Dengan kata lain, pengurangan pemakaian bahan bakar berarti penghematan terhadap
penggunaan energi. Salah satu material yang dapat digantikan dengan komposit adalah tabung pelapis
(Cylinder liner) yang awalnya terbuat dari bahan besi cor kelabu yang memiliki berat jenis 7,3 g/cm3.
Proses pembuatan komposit matrik logam dapat dilakukan dengan menggunakan metode Stir Casting
(pengecoran dengan pengadukan), pada penelitian ini matrik yang digunakan adalah alumunium murni
dengan kadar 99,81% Al yang akan ditambahka silikon karbida (SiC) sebagai reinforce. Variable yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu, dengan memvariasikan fraksi volum SiC yaitu: 5%; 7,5%; 10% dan
ukuran partikel SiC yaitu: -100+200#; - 200+270#; dan -270#. Proses pengecoran dilakukan pada
temperatur 820oC dan kecepatan pengadukan 3000 rpm selama 2 menit. Material komposit yang
dihasilkan dilakukan pengujian kekerasan, keausan abrasif dan pengamatan struktur mikro.
Berdasarkan hasil pengujian kekerasan yang dihasilkan komposit Al-4%Mg/ SiC dengan fraksi volum
10% dan dengan ukuran partikel -270# merupakan material yang memiliki nilai kekerasan paling tinggi
yaitu sebesar 113,4 BHN dan juga merupakan material komposit dengan ketahanan aus tertinggi juga
yaitu 739.515,55 Kg.m/mm3.
Kata kunci: Metal matriks komposit, Stir casting, Penguat SiC, Matriks Al-4%Mg
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan material yang memiliki kekuatan serta ketanggguhan yang sebanding dengan baja semakin
diminati. Adapun kriteria yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh material tersebut adalah: ringan, memilliki sifatsifat adalah komposit, komposit adalah pemaduan antara dua atau lebih bahan paduan agar didapatkan material
dengan sifat mekanik dan sifat fisik yang diinginkan.[Zamheri.2010].
Material yang digunakan untuk otomotif mekanik yang baik, tahan lama, mudah difabrikasi sangat banyak dan
bervariasi, sehingga dan tentunya biaya pembuatannya yang murah. Penelitian untuk membuat material seperti
yang di inginkan ini pun sudah mulai banyak dilakukan dan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan
teknologi di negara ini. Salah satu material baru yang sedang marak di bicarakan ini perkembangan material
tersebut berpengaruh terhadap rancangan pembuatan otomotif. Pada saat ini perkembangan terakhir dari
material yang mempunyai bobot ringan misalnya Alumunium dengan berat jenis 2,7 g/cm3 sudah mulai banyak
digunakan, hal tersebut untuk menggantikan
material yang mempunyai berat jenis tinggi misalnya besi cor 7,3 g/cm3. Material komposit mempunyai
beberapa kegunaan atau penerapan, dimana salah satunya digunakan pada bidang otomotif karena mempunyai
berat yang ringan. Pengurangan berat dari material tentunya akan berpengaruh pada pemakaian bahan bakar
dari kendaraan. Dengan kata lain, pengurangan pemakaian bahan bakar berarti penghematan terhadap
penggunaan energi. Aplikasi dibidang otomotif yang sudah berhasil menggunakan material komposit yaitu; piston,
bantalan, cylinder liner dan cakram. Aplikasi dibidang elektronik : untuk pembutan bahan semikonduktor.
Komposit dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan matrik yang digunakan.
1. Komposit matrik logam, yaitu komposit yang memiliki matrik berupa logam
2. Komposit matrik keramik, yaitu komposityang memiliki matrik berupa bahan dari keramik.
3. Komposit matrik polimer, yaitu komposit yang memiliki matrik berupa dari bahan polimer.
[Khairul,2009]
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat komposit Al- 4%Mg/SiC(p). Dengan metode stir
casting. Mengetahui pengaruh ukuran butir dan fraksi volum penguat terhadap sifat mekanik komposit Al4%Mg/SiC(p). Mengetahui distribusi partikel penguat di dalam komposit Al-4%Mg/SiC(p). Dalam penelitian ini
difokuskan untuk membuatan komposit Al-4Mg dengan matriks keramik, bahan keramik yang digunakan SiC
dengan fraksi volum SiC yaitu: 5%, 7,5% dan 10% dan dengan ukuran partikel SiC yaitu: -100+200#; -200+270#;
dan -270#. Aluminium
yang digunakan menggunakan ingot aluminium dengan kadar aluminium 99,81%. Pembutan komposit matrik
logam ini dilakukan dengan metode stir casting yang dilakukan di laboratorium rekayasa metalurgi P2M lipi,
selanjutnya di proses forging agar ikatan antara matriks dan reinforce lebih kuat, sehingga reinforce tidak mudah
terlepas dari matriks.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aluminium
digunakan untuk aplikasi yang membutuhkam ketahanan deformasi dan patahan, maka dari itu Aluminium
pertama kali ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur dan pertama kali
direduksi sebagai logam oleh H. C. Oersted pada tahun 1825. Secara Industri tahun 1886, Paul Heroul di Prancis
dan C.
M. Hall di Amerika Serikat secara terpisah telah memperoleh logam aluminium dari alumina dengan cara
elektrolisa dari garam yang terfusi. Penggunaan aluminium sebagai logam setiap tahunnya adalah pada urutan
yang kedua setelah baja dan besi, yang tertinggi diantara logam non ferro [Kartaman,2010]. Aluminium
merupakan logam yang paling banyak terkandung di kerak bumi, kandungan aluminium di kerak bumi sebanyak
8,07%-8,23% dari seluruh massa padat kerak bumi Penggunaan Aluminium antara lain untuk pembuatan kabel,
kerangka kapal terbang, mobil dan berbagai produk peralatan rumah tangga. Senyawanya dapat digunakan
sebagai obat, penjernih air, fotografi serta sebagai ramuan cat, bahan pewarna, ampelas dan permata sintesis
[http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/129/jtptunimus-gdl-yugohindra-6423-3-3.babii.pdf].
Aluminium murni adalah logam yang lunak, tahan lama, ringan, dan dapat ditempa dengan penampilan luar
bervariasi antara keperakan hingga abu-abu, tergantung kekasaran permukaannya. Sifat mekanik dan mekanik
dari alumunium murni dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Sifat fisik dan Mekanik dengan Alumunium murni [Kartaman,2010]
2,7 g/cm3
Density,
Modulus of elastisity, E
Hardness
Yield strength
Thermal conductifity, C
71 Gpa
19 VHN
25 Mpa
237 mK
Pattern Material
Characteristic
Machinability
Wear Resistance
Strength
Repairability
Corrosion Resistance
E
P
P
E
E
G
G
G
F
P
F
E
E
G
E
G
E
F
E
E
Densitas (g/cm3)
Berat atom (g/mol)
Warna
Struktur Kristal
Titik lebur (0C)
Titik didih (0C)
Poissons ratio
Kekerasan (BHN)
Kekuatan luluh (Mpa)
Konduktivitas panas
(W/m.K)
Koefisien ekspansi
thermal (m/(m.K))
Kapasitas panas
(J/(mol.K))
1,738
24,305
Putih keperakan
Hexagonal
650
1090
0,29
260
45
156
24,8
24,869
Pengaruh yang ditimbukan magnesium sebagai paduan dari alumunium yaitu: Pengaruh positif yang
ditimbulkan unsur magnesium dalam paduan alumunium yaitu:
1. Mempermudah proses penuangan
2. Meningkatkan kemampuan pengerjaan mesin
3. Meningkatkan daya tahan terhadap korosi
4. Meningkatkan kekuatan mekanis
5. Menghaluskan buturan kristal secara efektif
6. Menigkatkan ketahanan beban kejut
selain pengaruh positif yanng ditimbulkan unsur magnesium juga memberikan pengaruh negatif pada paduan
alumunium yaitu: meningkatkan kemungkinan timbulnya cacat pada hasil pengecoran [Solechan.2010].
2.3 Silikon Karbida (SiC)
Silikon karbida merupakan salah satu jenis dari keramik yang sering digunakan sebagai penguat
(reinforcement) pada pembuatankomposit. Silikon terdapat di bumi sekitar 28%. Silikon karbida atau yang lebih
dikenal dengan SiC memiliki kekerasan yang tinggi. Sehingga dapat meningkatkan sifat mekanis dari matriks
pada saat pembuatan komposit. Sifat-sifat dari SiC seperti sifat fisik dan mekanik dapat dilihat pada Tabel 5
[Zamheri,2011]:
Keramik silikon karbida (SiC) adalah salah satu keramik yang memiliki sifat fisik dan mekanikyang baik antara
lain: kestabilan bahan pada temperatur tinggi, daya hantar panas tinggi koefisien expansi thermal rendah, tahan
korosi dan stabil. Berdasarkan sifatnya tersebut keramik SiC banyak digunakan dalam industri permesinan,bahan
refraktori, bahan abrasif dan material anti aus. Di dalam industru bahan bakar nuklir, SiC dapat digunakan
sebagai lapisan bahan bakar HTR (High Temperature Reactor), bila di padukan dengan Al, SiC-Al dapat dipakai
sebagai komponen reactor.
Tabel 5. Sifat mekanik dan thermal silikon karbida.[Zamheri,2011]
[http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi/Urania-ALL/2008-Vol14-3/Ety%20_3_.pdf].
2.4 Pengertian Komposit
Kata komposit berasal dari kata to compose yang berarti menyusun atau menggabung. Secara
sederhana bahan komposit berarti bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan, jadi komposit
adalah suatu bahan yang merupakan gabungan atau campuran dari dua material atau lebih pada skala
makroskopis untuk membentuk material ketiga yang lebih bermanfaat.Komposit dan alloy memiliki perbedaan
dari cara penggabungannya yaitu komposit digabungkan secara makroskopis sehingga masih kelihatan antara
matrik dan penguatnya sedangkan pada alloy atau paduan digabung secara mikroskopis sehingga tidak
kelihatan lagi unsur-unsur pendukungnya. Komposit dibentuk dari dua jenis material yang berbeda, yaitu:
1. Penguat (reinforcement), yang mempunyai sifat kurang ductile tetapi lebih rigid serta lebih kuat.
2. Matrik, umumnya lebih ductile tetapi mempunyai kekuatan dan rigiditas yang lebih rendah
[Yudosaptaji,2011].
Selain itu kriteria yang harus dimiliki oleh material yang akan dijadikan sebagaimatrik yaitu: ringan, sifat mekanik
yang baik, tahan lama, mudah difabrikasi dan tentunya biayanya pembutanannya murah Jenis material yang
dapat memenuhi kriteria tersebut adalah alumunium [Zamheri,Ahmad.2011].
Penambahan partikel kedalam logam cair. Semakin banyak partikel yang ditambahkan
menyebabkameningkatnya viskositas.
Adanya perbedaan berat jenis partikel dan logam cair. Semakin besar berat jenis partikel penguat
dengan matrik maka akan semakin mudah mengendap. Masalah akan menjadi sulit bila ukuran partikel
relatif seragam dengan fraksi volume yang tinggi saat pengendapan terjadi.
Kereaktifan partikel penguat dengan logam cair. Dalam kasus penguat SiC terutama, SiC akan bereaksi
dengan cairan alumunium membentuk fasa MgSiC yang dapat meningkatkan sifat mekanik [Zamheri,
2011].
Proses pembuatan alumunium matrik keramik (Aluminium Matrik Ceramic) pada skala industri dapat di
(mm3/Kg m).............................(2)
Cylinder
liner
Gambar 5. Diagram alir pembuatan komposisi matriks logam paduan Al- 4%Mg/SiC dengan
stircasting
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Pembuatan Matriks Al-4%Mg
Proses pembuatan matriks Al-Mg adalah sebagai berikut
1. Pertama yang dilakukan adalah menimbang ingot magnesium. Setelah berat magnesium
didapat, membuat material balance sesuai dengan berat magnesium yang ada, untuk paduan
Al dengan kadar Mg 4%. Didapat berat alumunium yang digunakan, potong sesuai
perhitungan.
2. Ingot Aluminium dengan kadar 99,98% dilebur menggunakan tungku peleburan hingga 7200C
3. Setelah Aluminium lebur, ingot Magnesium ditambahkan kedalam tungku peleburan kemudian
dilakukan pengadukkan. magnesium dapat menyebar merata.Agar.
4. Leburan paduan Al 4%Mg selanjutnya dituang kedalam cetakan logam. Paduan ini yang
selanjutnya digunakan sebagai matrik komposit. Kemudian di uji komposisi
denganspektrometer.
3.3.2 Persiapan Bahan Pembuatan Komposit
1. Persiapan Matrik Al- 4%Mg
Matrik Al-4%Mg dipotong menjadi Sembilan bagian, selanjutnya ditimbang dan diberi kode.
10
Partikel Silikon Karbida dikeringkan terlebih dahulu di dalam oven pada temperature 900C kemudian
dihaluskan menggunakan mesin grinding selanjutnya diayak menggunakan mesin screening denga
susunan screen dari yang terkasar 100#, 200#, 270# dan 325#, sehingga didapatkan fraksi ukuran
partikel silikon karbida - 100+200#; -200+270#; dan -270#. Partikel silicon karbida dihitung material
balance untuk fraksi volum dan ditimbang sesuai dengan perhitungan untuk fraksi volum 5%; 7,5%;
dan 10%. Jumlah massa penguat yang diperlukan untuk pembuatan komposit selanjutnya dapat
dilihat pada Tabel 7.
3.3.2
1. SiC Matrik Al-4Mg yang telah dipotong dimasukkan kedalam tungku induksi, kemudian
panaskan hingga temperatur 820 0C Tahan selama 30 menit hingga matrik melebur
2. Setelah matrik Al-4Mg lebur, partikel silicon karbida yang telah dimasukkan kedalam krusibel
dan dilakukan proses stir casting menggunakan pengaduk yang disambungkan dengan mesin
bor tangan dengan waktu pengadukan selama 2 menit (hingga berbentuk slurry) dengan
kecepatan pengadukan 3000 rpm.
3. Setelah proses stir casting, dilakukan proses pemanasan hingga temperatur 7200C dan Nilai
Ketahanan Aus
4. penahanan selama 15 menit agar komposit dapat dituang kedalam cetakan Sebelum dituang
dalam cetakan, komposit pengaduk grafit agar tercampur antara matriks dan penguatnya.
5.
6.
12
Matrik
D-1
H-1
Y-1
D-2
Y-2
D-3
H-2
Y-3
H-3
Gambar 6. Struktur mikro
4.2 Pembahasan
Dari data pengujian kekerasan yang telah dilakukan dapat dibuat suatu hubungan antara ukuran partikel
penguat dengan nilai kekerasan yang dihasilkan dan juga hubungan antara fraksi volum penguat dengan nilai
kekerasan yang dihasilkan.
Ukuran Partikel Penguat SiC
14
Pada gambar 7. Terlihat bahwa semakin halus ukuran partikel penguat yang digunakan, nilai kekerasan
material komposit yang dihasilkan juga semakin meningkat.
Gambar 8. Hubungan antara pengaruh fraksi volum partikel SiC dengan nilai kekerasan
Pada gambar 8 terlihat pengaruh dari penambahan fraksi volum penguat dapat meningkatkan kekerasan. dari
hasil uji kekerasan ter besar dihasilkan dengan komposisi fraksi volum penguat 10% dan ukuran partikel penguat
yang digunakan -270#. Nilai ketahanan aus yang dihasilkan berbanding lurus dengan nilai kekerasan material
komposit, hal ini dilakukan. ditunjukan pada gambar 9 dan 10.
Gambar 9. Hubungan antara pengaruh fraksi volum penguat terhadap nilai keausan abrasif
Gambar 24. Hubungan antara pengaruh ukuran partikel SiC terhadap nilai keausan abrasif
tanpa
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan yaitu pembuatan dan karakterisasi
material komposit.: matriks logam paduan Al-4%Mg dengan penguat serbuk SiC menggunakan metode stir
casting, dapat diambil kesimpulan yaitu
1. Pembuatan komposit Al-4%Mg/SiC(p) dengan metode stir casting dapat dilakukan.
2. Dengan penambahan partikel penguat silikon karbida (SiC), nilai kekerasan dan ketahanan aus material
komposit yang dihasilkan meningkat secara linier Matrik
3. Nilai kekerasan maksimal yang dihasilkan komposit Al-4%Mg/SiC(p) yaitu 113,4 BHN dengan kode
sempel H-2 yaitu menggunakan fraksi volum penguat sebesar 10% dan dengan ukuran partikel penguat
yang digunakan -270#. Nilai ketahanan aus maksimal dari komposit Al-4%Mg/SiC(p) yang telah dibuat
yaitu 739.515,55 Kg.m/mm3 dengan kode sempel yang sama H-2.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Azham, Mohd bin Azmi. 2008. Investigation ofMechanical Properties of Aluminium 2024 Stainless
Steel 304 Composite. Universiti Teknikal Malaysia Melaka: Malaysia
2.
Dwi,Gunawan Haryadi. 2006. Pengaruh Penambahan Fly Ash Melalui Proses Separasi Iron Oxide dan
Coal Terhadap Keausan Aluminium. Diponegoro: Semarang Universitas Kartamana,maman.2010.
3.
Khairul, sakti. 2009. Pembuatan komposit metal Al alloy nano keramik SiC dan Karakteristiknya.
Universitas Sumatra Utara: Sumatra Utara
4.
Nurmawati, Zulfia Anne. 2008. Pengaruh Waktu Tahan Sinter dan Fraksi Volume Penguat AL2O3
terhadap Karakteristik Komposit Laminat Hibrid Al/SiC-Al/Al2O3 Produk Metalurgi Serbuk. FT.UI: Depok
5.
6.
Siswanto dan Diharjo, Kuncoro. 2011.Pengaruh Fraksi Volume dan Ukuran Partikel Komposit Polyester
Resin Berpenguat Partikel Genting terhadap Kekuatan Tarik dan Kekuatan Bending. Politeknosains
Vol.X No.2
7.
Solechan. 2010.Studi Pembuatan Prototipe Material Piston Menggunakan Limbah Piston Bekas dan
ADC 12 yang Diperkuat dengan Insert ST 60 dan Besi Cor. Universitas Diponegoro: Semarang
8.
Surappa, MK. 2003. Aluminium Composites: Challenges Matrix And Opportunities. India: sadhana
9.
Yudosaptaji, Wisnu Hudoro.2011.Pengaruh Fraksi Volum Matrik dan Temperatur Sintering terhadap
Karakteristik Material Komposit Logam Aluminium Seri AA.7075- Seng Berpenguat SiC Hasil Proses
Metalurgi sebuk.FT.UNTIRTA: Cilegon
10. Zamheri, Ahmad. 2011.Pengaruh Waktu Stirring, Fraksi Volume Dan Ukuran Besar Butir Partikel SiC
Terhadap Kekerasan Mmc Al 6061 Sic Dengan Sistem Stir Casting. Jurnal austenit
11. http://www.scribd.com/doc/58989556/6/Mesin-Motor-Bakar
12. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25554/4/Chapter%20II.pdf
13. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29288/4/Chapter%20II.pdf
14. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/129/jtptnimus-gdl-yugohindra-6423-33.babii.pdf
15. http://www.batan.go.id/ptbn/php/pdf-publikasi/Urania-ALL/2008-Vol143/Ety%20_3_.pdf
16