Anda di halaman 1dari 2

2.

4 Stomata
Aktivitas stomata terjadi karena hubungan air dari sel-sel penutup dan sel-sel
pembantu. Bila sel-sel penutup menjadi turgid dinding sel yang tipis
menggembung dan dinding sel yang tebal yang mengelilingi lobang (tidak dapat
menggembung cukup besar) menjadi sangat cekung, karenanya membuka
lobang. Oleh karena itu membuka dan menutupnya stomata tergantung pada
perubahan-perubahan turgiditas dari sel-sel penutup, yaitu kalau sel-sel penutup
turgid lobang membuka dan sel-sel mengendor pori/lobang menutup (Lakitan,
1993).
Stomata membuka karena sel penjaga mengambil air dan menggembung
dimana sel penjaga yang menggembung akan mendorong dinding bagian dalam
stomata hingga merapat. Stomata bekerja dengan caranya sendiri karena sifat
khusus yang terletak pada anatomi submikroskopik dinding selnya. Sel penjaga
dapat bertambah panjang, terutama dinding luarnya, hingga mengembang ke
arah luar. Kemudian, dinding sebelah dalam akan tertarik oleh mikrofibril
tersebut yang mengakibatkan stomata membuka (Salisbury dan Ross, 1995).
Pada saat stomata membuka akan terjadi akumulasi ion kalium (K+) pada sel
penjaga. Ion kalium ini berasal dari sel tetangganya. Cahaya sangat berperan
merangsang masuknya ion kalium ke sel penjaga dan jika tumbuhan
ditempatkan dalam gelap, maka ion kalium akan kembali keluar sel penjaga.
(Lakitan, 1993)
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan
menutup saat hari gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang
diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Umumnya, proses pembukaan
memerlukan waktu 1 jam dan penutupan berlangsung secara bertahap
sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan dalam
gelap secara tiba-tiba. Terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika
tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan
fotosintesis tidak dapat terlaksana
(Salisbury dan Ross, 1995).
2.4.1 Mekanisme Membuka dan Menutupnya Stomata
Mekanisme membuka dan menutupnya stomata Membuka menutupnya
stomata tergantung pada perubahan turgor sel penjaga (sel stomata). Turgor
yang tinggi menyebabkan stomata membuka sebaliknya turgor yang rendah
akan menyebabkan stomata menutup. Stomata tumbuhan pada umumnya
membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap sehingga
memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang
hari. (Utamirubiyanto, 2009)
Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan
berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika
tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba. Loveless (1991) dalam
literaturnya menyebutkan terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat
jika tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan

fotosintesis tidak dapat terlaksana. Kalau tekanan uap air di atmosfer lebih
rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga antar sel akan keluar ke
atmosfer dan prosesnya disebut transpirasi. Membuka dan menutupnya stomata
pada daun terjadi akibat adanya peristiwa turgor pada guard cell. Bergeraknya
air dari epidermal cell ke dalam guard cell, mengakibatkan turgor meningkat di
dalm guard cell dan meimbulkan elastic straccking pada dinding guard cell.
Dengan berkembangnya kedua guard cell ini, hal tersebut mengakibatkan
menutupnya stomata. Namun apabila tekanan turgor itu rendah, maka stomata
tersebut akan membuka lagi. Hal ini berarti membuka dan menutupnya stomata
ditentukan oleh turgor yang terjadi pada guard cel.

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membuka dan Menutupnya Stomata


Faktor-faktor lain yang menyebabkan membuka dan menutupnya stomata
adalaha sebagai berikut : Karbondioksida (CO2), Pembentukan stomata
berkurang jika kadar CO2 di ruang antar sel bertambah. Jika hasil fotosintesis
bersih berkurang kadar CO2 di ruang antar sel meningkat dan tahanan stomata
akan meningkat. Sebaiknya kalau fotosintesis bersih meningkat, ruang antar sel
akan menyebabkan terbukanya ruang antar sel akan menyebabkan terbukanya
stomata. Cahaya, Pengurangan cahaya menyebabkan pembukaan celah stomata
berkurang pada kebanyakan tumbuhan. Hal ini tidak tergatung pada tanggapan
stomata terhadap kenaikan CO2 di ruang antar sel akibat penurunan laju
fotosinetesis. Suhu, Jika faktor lain dalam keadaan konstan, biasanya stomata
akan membuka lebih besar jika suhu naik. Potensial Air Daun, Pembukaan celah
stomata biasanya berkurang jika potensial air daun menurun. Perubahan
pembukaan air biasanya dianggap disebabkan oleh kenaikan kadar absisat yang
dihasilkan dalam mesofil dengan lajuyang tinggi atau oleh keduanya pada
potensial daun berkurang. Kelembaban, beberapa jenis tumbuhan menunjukkan
tanggapan stomata secara langsung terhadap kelembaban, sehingga kenaikan
kelembaban relatif menyebabkan celah stomata mengecil. Angin, pada
kebanyakan tanaman menaikkan kecepatan angin yang besar dapat
menyebabkan stomata menutup. Laju Fotosintesis, peranan laju fotositesis akan
mengurangi pembukaan stomata dan dengan demikian menahan air serta
meningkat potensial air melalui pengurangan respirasi. (Purwanti, 2007)

Anda mungkin juga menyukai