DISUSUN OLEH :
LILASUCIANA
NPM. 07.01.0656
DEKUBITUS
A. Pengertian
Ulkus
dekubitus
adalah
kerusakan
atau
kematian
ulkus
yang
ditimbulkan
3. Faktor lain
a. Menurunnya persepsi sensori
b. Immobilisasi, dan
c. Keterbaasan aktivitas
Ketiga faktor ini adalah dampak dari pada lamanya
dan intensitas tekanan pada bagian permukaan tulang yang
menonjol
C. Tanda dan Gejala
1.
2.
3.
4.
5.
Edema
Hiperemis
Kerusakan otot
Kerusakan jaringan kulit
Kemerahan
D. Patofisiologi
Tekanan imobilisasi yang lama akan mengakibatkan
terjadinya
dekubitus,
kalau
salah
satu
bagian
tubuh
Jaringan
yang
lebih
dalam
dekat
tulang,
kearah
gradient
dipertahankan
semakin
pada
meningkat
yang
lebih
permukaan
dengan
rendah,
kontak
terdapatnya
sementara
oleh
friksi
kelembaban,
alas
tempat
tidur,
sehingga
seakan-akan
kulit
tertinggal
dari
area
tubuh
lainnya
(Heri
Sutanto,
2008).
E. Klinikal pathway
F. Pemeriksaan Diagnostik
1. Darah lengkap
Peningkatan
tertentu
konsentrasi,
awal
sehubungan
kehilangan
cairan
defisiensi
nutrisi
dan
dengan
untuk
pada
menunjukkan
hemo
perpindahan
atau
mengetahui
klien.
Jika
adanya
terjadi
dan
respon
inflamasi
terhadap
edema.
Glukosa
bakteri
pada
permukaan ulkus.
4. Pembuatan foto klinis
Dibuat untuk memperlihatkan sifat serta luasnya
kelainan
kulit
atau
ulkus
dan
dipergunakan
untuk
pusaran
air
untuk
untuk
mengontrol
mobilitas
fisik
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Risiko tinggi terhadap infeksi
d. Nyeri
2. Data yang perlu dikaji
a. Biodata
b. Keluhan Utama
Adanya rasa nyeri. Lokasi luka biasanya
terdapat
pada
daerah-
misalnya
pada
daerah
daerah
belakang
yang
menonjol,
kepala,
daerah
ischemia
sehingga
decubitus.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Kapan keluhan dirasakan,
intensitas,
lamanya
memperberat
keluhanupaya
atau
keluhan
yang
telah
menghubungkan
atau
yang
dilakukan
masalah
lokasi
frekuensi,
memperingan
lain
terjadi
keluhan,
faktor
serangan,
menyertai
perawat
kulit
ulkus
dan
disini
dengan
yang
serta
upayaharus
gejalanya
seperti:
gatal,
panas,
mati
rasa,
immobilisasi,
seperti:
DM,
sistemik
seperti:
infeksi
kronis,
kanker, DM.
e. Riwayat Pengobatan
Apakah klien pernah menggunakan obat- obatan.
Yang perlu dikaji perawat yaitu:
1) Kapan pengobatan dimulai
2) Dosis dan frekuensi
3) Waktu berakhirnya minum obat
f. Riwayat Diet
Yang dikaji yaitu berat badan, tinggi badan,
pertumbuhan
sehari-
badan
hari.
menyebabkan
dan
makanan
Nutrisi
kulit
mudah
yang
terkena
yang
dikonsumsi
kurang
lesi
dan
adekuat
proses
sehari-
hari,
karena
hal
ini
memungkinkan
maka
akan
terjadi
peristaltik
usus
(terjadi
konstipasi),
dan
gelisah
atau
datang
dengan
cemas
keadaan
akibat
adanya
dan
perubahan
warna
suhu
kepala,
rambut
serta
tersebut,
menyebabkan
pupil
penglihatan.
c) Hidung
terhadap
cahaya
timbulnya
rasa
konjungtiva,
dan
gangguan
Meliputi
kebersihan,
pemeriksaan
tidak
timbul
mukosa
hidung,
pernafasan
cuping
asing,
perdarahan
dan
serumen.
Pada
ada
posisi
trakea,
tidaknya
denyut
pembesaran
nadi
vena
irama
pernafasan,
vokal
premitus,
klien
dengan
ulkus
dan
perinium.
paraplegi
termasuk
membrane
mukosa,
kulit
kepala,
warna,
tekstur
kulit
suhu,
(kasar
vaskularitas.
Yang
harus
yaitu:
a) Warna,
kelembaban,
atau
halus),
diperhatikan
dipengaruhi
oleh
kekeringan,
lesi,
oleh
perawat
aliran
darah,
karena
adanya
distribusi
edema.
c) Kelembaban
dan
warna
dari
daerah
atau
kering
suhu
dapat
lingkungan
disebabkan
yang
oleh
tinggi
beberapa
tidak
cocok,
intake
cairan
yaitu
yang
lokasi,
dari
pembuluh
darah
kelembaban,
suhu,
tekstur
atau
jaringan
berhubungan
dengan
gerak
dikondisikan,
fisik
yang
berhubungan
diharuskan,
kehilangan
dengan
status
yang
control
motorik
akibat
dari
kebutuhan
tubuh
4. Risiko
tinggi
pemajanan
terhadap
dasar
infeksi
dekubitus,
berhubungan
penekanan
dengan
respons
inflamasi.
5. Nyeri berhubungan dengan peradangan di area dekubitus.
K. Intervensi
1. Kerusakan
integritas
jaringan
berhubungan
dengan
mengurangi
atau
merotasi
terkena dekubitus.
luka dengan balutan yang
mempertahankan
mobilitas
gerak
yang
fisik
berhubungan
diharuskan,
status
dengan
yang
dikondisikan,
kehilangan
control
motorik
akibat
miring
darah
intermiten
masuk
kembali
ke
yang
terganggu
akan
dapat
menyebabkan oedem
4) Banti klien untuk latihan rentang gerak secara
konsisten
yang
diawalai
aktif.
Rasional: Mencegah
dengan
secara
engencangkan
meningkatka
pasif
kemudian
progresif
jaringan
pemeliharaan
untuk
parut
dan
fungsi
otot
atau sendi
5) Dorong partisipasi klien dalam semua aktivitas
sesuai kemampuannya.
Rasional: Meningkatkan
kemandirian
diri
6) Buat jadwal latihan secara teratur.
Rasional: Mengurang kelelahan dan
dan
harga
meningkatkan
7) Tingkatkan
latihan
ADL
melalui
fisioterapi,
latihan
secara
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
membaik
dimana
klien
dapat
tujuan
dengan
nilai
laboratorium
dan
mencegah
distensi
gaster/ketidaknyamanan
meningkatkan
dan
pemasukkan,
menambah
napsu makan.
3) Bantu kebersihan oral sebelum makan.
Rasional: mulut/peralatan
bersih
meningkatkan
napsu makan yang baik.
4) Timbang berat badan tiap hari
Rasional: Terjadinya
perubahan
berat
badan
Rasional: Immobilitas
dapat
menurunkan
bising
usus
6) Kolaborasi dengan Tim gizi, Pemberian antiemetic,
dan
Tim
medis
untuk
pemberian
behring.
Rasional: Menentukan
kalori
infus
dan
albumin
kebutuhan
masukan
oral
jumlah
meningkat,
albumin
dan
dapat
tinggi
pemajanan
terhadap
dasar
infeksi
dekubitus,
berhubungan
penekanan
respons
inflamasi.
a. Tujuan
Tidak terjadi infeksi pada pasien
b. Kriteria hasil
1) Tidak terjadi infeksi
2) Tanda-tanda vital dalam batas normal
3) Luka mengalami granulasi
c. Rencana tindakan
1) Pantau
terhadap
tandatanda
(rubor, dolor, kalor, fungsiolesa).
Rasional: Respon jaringan terhadap
patogen
darah
dan
dengan
aliran
dengan
infeksi
infiltrasi
peningkatan
aliran
limfe(edema,
merah,
bengkak).
2) Observasi tanda- tanda vital ( suhu, respirasi
rate, nadi, tensi).
Rasional: Patogen yang
3) Cuci
bersirkulasi
merangsang
tindakan.
Rasional: Mencegah
4) Lakukan
terjadinya
infeksi
silang
antiseptik.
Rasional: Mencegah
5) Anjurkan
terjadinya
invasi
kontaminasi bakteri.
klien untuk menghabiskan
kuman
porsi
dan
dan
yang
dan
mengganti
dan
penyembuhan.
personal higiene
pakaian).
Rasional: Sesuatu
7) Kolaborasi
yang
jaringan
mempercepat
proses
klien(
badan,
kotor
merupakan
dalam
yang
tempat,
media
penentuan
kebutuhan
dan
mengidintifikasikan
komplikasi.
2) Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri
untuk
dapat
terjadinya
Rasional: pernyataan
memungkinkan
pengungkapan
control
pasien
dengan tepat.
Rasional: mengetahui
apa
memberikan
yang
kesempatan
dan
seiring
diharapkan
pada
pasien
sendi
tipe
latihan
dan
latihan
menurunkan
kelelahan
otot
tergantung
pada
terapeutik.
Rasional: membantu
efektif
visualisasi,
pasien
dan
untuk
contoh
aktivitas
istrahat
memfokuskan
lebih
kembali
menurunkan
ketidaknyamanan.
nyeri
dan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1995. Diagnosa Keperawatan Aplikasi
Pada
Praktek
Klinik.
Edisi
6.
Penerbit
Buku
Kedokteran EGC: Jakarta
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Keperawatan : Pedoman
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta : EGC
Ganong
Marison
Moya.
2004.
Manajemen
Luka.
EGC,
Jakarta.
Doenges, M. G. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan,
Edisi 3. EGC: Jakarta
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses,dan Praktik. Edisi 4, Vol. 2. Alih
Bahasa: Renata Komalasari. Jakarta: EGC