Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SEJARAH ARSITEKTUR INDONESIA

CUT GINA PETRINA


NIM : 052001400032

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2015

DEFINISI DAN KONSEP BEBERAPA JENIS KEPERCAYAAN ATAU AGAMA

Salah satu kebutuhan yang beberapa atau mungkin kebanyakan manusia


ingin penuhi dalam kehidupannya merupakan kebutuhan rohania, kebutuhan ini
merupakan hal yang berhubungan dengan keinginan menusia dalam
mempercayai atau merasakan keamanan dengan adanya zat yang menjaga atau
menciptakan mereka di alam semesta ini. Sebelum mengenal agama-agama
yang ada pada zaman sekarang, orang-orang pada zama terdahulu memiliki
kepercayaan terhadap roh nenek moyang dan benda-benda tertentu yang
dianggap mengandung kekuatan mistis.
Pada kesempatan ini saya akan menguraikan definisi dari dua jenis
kepercayaan yang ada sebelum nenek moyang kita mempercayai adanya tuhan
yang lebih dari sekedar roh dan benda belaka, berikut dua jenis kepercayaan
yang ada:
1. Animisme
Kata animisme itu sendiri berasal dari kata latin yaitu anima yang
artinya roh, dan isme yang artinya kepercayaan. Menurut istilah,
animisme diartikan sebagai suatu kepercayaan bahwa semua benda di
alam dunia ini memiliki jiwa atau roh. Berkaitan dengan kepercayaan
animisme, Dhavamony seorang fenomology agama menyebutkan
berbagai macam jenis roh, yaitu:
a) roh yang berhubungan dengan manusia, yakni jiwa-jiwa manusia
sebagai daya vital, roh
leluhur, roh jahat dari orang-orang yang
meninggal dalam kodisi-kondisi tak wajar;
b) roh yang berhubungan dengan objek-objek alamiah, seperti air
terjun, batu yang menonjol ke permukaan bumi, pohon-pohon
berbentuk aneh, roh dari tempat-tempat yang berbahaya, roh
binatang, roh dari benda-benda angkasa;
c) roh yang berhubungan dengan kekuatan alam, seperti angin, kilat,
banjir;
d) roh yang berhubungan dengan kelompok-kelompok sosial, dewadewa, setan-setan dan para malaikat.
Namun dalam kepercayaan yang jadi bahasaan ini, pada nomor satu lah
yang menjadi kepercayaan animism karena apabila seseorang
meninggal, maka roh meninggalkan badan untuk selamanya. Roh yang
meninggalkan badan manusia untuk selama-lamanya itu disebut arwah.
Dipercayai bahwa arwah tersebut hidup terus di alam arwah seperti
kehidupan manusia di dunia. Arwah orang-orang terkemuka seperti
kepala suku, dukun, pemuka masyarakat, dan sebagainya itu dianggap
suci. Penghormatan dan pemujaan terhadap arwah nenek moyang
tersebut melahirkan kepercayaan yang disebut animisme.
Pengertian animisme juga dikemukakan oleh Hamka dalam
bukunya, Perkembangan Kebatinan di Indonesia sebagai berikut:
Nenek moyang yang telah mati, hanya badannya yang hilang, adapun
roh atau semangatnya masih tetap ada di sekeliling kita, dan tempat
tinggalnya yang tertinggi dan mulia adalah kayangan.
2. Dinamisme
Secara etimologis dinamisme berasal dari kata Yunani yaitu dynamis atau
dynamos yang artinya kekuatan atau tenaga. Pengertian dinamisme
menurut istilah adalah dorongan yang mengajarkan bahwa tiap benda

mempunyai suatu daya kekuatan atau kekuasaan yang di anggap


keramat dan tidak berpribadi, dianggap halus maupun berjasad, dimiliki
maupun tidak dapat dimiliki oleh benda, binatang dan manusia. Manusia,
hewan atau benda tersebut harus dihormati dengan jalan menjalankan
suatu upacara kebaktian. Pengertian dinamisme sebagai mana yang
terdapat pada diri orang dan adapula yang terdapat pada benda atau
tempat, dapat berwujud kesaktian, kekebalan, kekuasaan, kewibawaan
dan kekuatan yang luar biasa. Benda-benda yang mengandung mana
pada garis besarnya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu
makhluk hidup, benda/ makhluk yang tidak bernyawa serta tempat yang
dianggap jelek. Jika lebih dipersempit lagi pengertian dinamisme adalah
kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai tenaga atau kekuatan yg
dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam
mempertahankan hidup. Selain itu dinamisme juga dapat disimpulkan
sebagai kepercayaan nenek moyang dan bersifat mistis, menyatakan
bahwa segala kejadian dan perubahan pada benda-benda material
adalah perwujudan yang nyata daripada sesuatu kekuatan yang tidak
kelihatan (gaib).
Selain dari kedua jens kepercayan yang primitf di atas ada
beberapa kepercayaan yang lebih sering dianut oleh kebanyakan orang
pada zaman ini yaitu agama, berikut dibahas beberapa konsep dari
beberapa agama yang ada:
1. Hindu
Dalam agama hindu, pada umunya menganut konsep ketuhanan
monoteisme. Konsep ketuhanantersebut dalam agama hindu
dikenal sebagai filsafat Adwaita Wedanta yang berarti "tak ada
duanya". Tuhan dalam agama Hindu dikenal dengan sebutan
Brahman.
Dalam konsep agama Hindu posisi para dewa adalah setara
dengan malaikat, yang enggan untuk dipuja sebagain tuhan
secara sendiri, melainkan dipuja atas jasa-jasanya sebagai
perantara Tuhan kepada makhluk-Nya.
Inti ajaran Hindu dikonsepkan kedalam Tiga Kerangka Dasar dan
Panca Sradha. Tiga kerangka dasar tersebut terdiri dari Tattwa
(Filsafat) Susila (Etika) Upacara(Yadnya).
2. Buddha
Dalam agama budha, ternyata salah jika kita menganggap Budha
adalah Tuhan untuk agamaBudha. Konsep ketuhanan dalam
agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi
dimanaalam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari
hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaanTuhan yang kekal.
Sang Buddha bukanlah Tuhan dalam agama Buddha yang bersifat
non-teis (yakni, padaumumnya tidak mengajarkan keberadaan
Tuhan sang pencipta, atau bergantung kepada Tuhan sangpencipta
demi dalam usaha mencapai pencerahan; Sang Buddha adalah
pembimbing atau guru yangmenunjukkan jalan menuju nirwana).
Dalam kitab agama budha menyebutkan bahwa "Tuhan adalah

SuatuYang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan


dan Yang Mutlak
3. Kristen
Dalam agama Kristen sendiri terbagi menjadi 3 golongan yaitu
a) Katholik
Katholik adalah agama Kristen yang paling tua. Agama
Katholik meyakini bahwa Roh Qudus tumbuh dari Tuhan Bapa
dan Anak secara bersamaan. Mereka juga berkeyakinan bahwa
Tuhan Bapa dan Tuhan Anak memiliki kesempurnaan yang
sama. Bahkan mereka meyakini bahwa Yesus atau Tuhan Anak
ikut bersama-sama dengan Tuhan Bapa mencipta langit dan
bumi.
b) Orthodox
Adapun agama Ortodox yang disebut adalah agama
Kristen yang menyempal dari Kristen Katholik pada tahun 1054
M. Agama Ortodox meyakini bahwa Roh Qudus hanya tumbuh
dari Tuhan Bapa saja, dan mereka meyakini bahwa Tuhan Bapa
lebih utama daripada Tuhan Anak.
c) Protestan
Agama Protestan disebut Protestan karena sikap mereka
yang memprotes Gereja Lama atau kaum Katholik. Mereka
menyebut dirinya dengan Gereja Penginjil karena pengakuan
mereka yang hanya mau mengikuti Injil semata. Terkadang
mereka disebut dengan Kristen saja. Agama Protestan di
antara agama yang melarang membuat patung dan gambar
untuk disembah. Walaupun demikian, mereka tetap me-yakini
ajaran trinitas yang intinya adalah Tuhan itu satu tetapi terdiri
dari tiga oknum.
4. Islam
Menurut konsep Islam Tuhan adalah Zat yang Maha Tinggi Yang
Nyata dan Esa. Ia adalah Pencipta yang Maha Kuasa dan Maha
Tahu. Dia abadi yang menentukan takdir dan hakim semesta Alam.
Orang Islam percaya bahwa penciptaan alam semesta dan
penguasaannya oleh Allah adalah bukti utama kemurahhatian
Allah. Karena Tuhan muncul dimana pun ia tidak harus menjelma
dalam bentuk apapun. Dalam Al-Quran tertulis, Dia tidak dapat
dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala
yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha
Mengetahui (QS al-Anam 6:103). Menurut Yusuf Qardawi, agama
islam mempunyai beberapa ciri khusus antara lain :
Rabaniyyah
Rabaniyyah adalah agama yang tujuan akhirnya berhubungan baik
dengan Alloh. Tujuan dan mengharapkan ridho_Nya. Seorang

muslim yang orientasi hidupnya hanya mnendekatkan diri kepada


Alloh, tunduk dan patuh hyanya kepada Alloh dan hanya
mengharapkan ridlo_Nya semata di sebut manusia Robbani.
Insaniyyah
Insaniyyah adalah agama yang sesuai dengan jiwa manusia.
Semua perintah dan larangan_Nya bermanfaat untuk dirinya
sendiri . Jadi islam sangat menekankan kemanusiaan.
Syumuliyyah
Syumiliyyah adalah agama yang berlaku secara universal. Artinya
agama yang berlaku bagi semua zaman, semua kehidupan dan
semua tempat. Dapat di terima oleh semua manusia di dunia
sampai akhir masa.
Wasatiyyah
Wasatiyyah adalah agama yang bersifat moderat. Agama yang
mengajarkan pada pemeluknya agar tidak condong pada
kehidupan materi saja akan tetapi dapat memperhatikan
keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat, spiritual dan
material.

Anda mungkin juga menyukai