Anda di halaman 1dari 6

KASUS-KASUS YANG SERING TERJADI DALAM METODE SIMPLEKS

Beberapa kasus yang dapat terjadi dalam pemakaian metode simpleks antara
lain adalah:
1. Degenerasi
Jika dalam pemilihan variabel keluar ada dua atau lebih rasio minimum yang
sama, maka dapat dipilih salah satu. Jika ini terjadi maka dalam iterasi berikutnya
akan ada satu atau lebih variabel dasar yang bernilai nol. Dalam kasus ini
dikatakan bahwa telah terjadi degenerasi (jumlah variabel dasar yang tidak nol
berkurang).

Dengan terjadinya degenerasi, dalam perbaikan tabel simplek

sering terjadi cycling, yakni perbaikan tabel yang tidak menghasilkan selesaian
yang lebih baik.
2. Optimum alternatif
Jika fungsi tujuan sejajar dengan satu batasan yang mengikat (dalam
pemecahan optimalnya berbentuk persamaan), maka fungsi tujuannya akan
memiliki memiliki nilai optimal yang sama di sepanjang titik dalam fungsi
batasan itu. Jadi ada tak hingga banyak titik (pasangan variabel) yang
menjadikan fungsi tujuannya optimum.
3. Pemecahan tak terbatas
Jika dalam suatu masalah PL nilai variabel dapat meningkat (kasus
maksimisasi) atau menurun (kasus minimisasi) secara tak terbatas maka
fungsi tujuannya juga dapat meningkat (kasus maksimisasi) atau menurun
4.

Pemecahan Tak layak


Jika batasan tidak dapat dipenuhi secara simultan (bersama-sama), maka
masalah PL tersebut tidak memiliki pemecahan layak.

Tidak adanya

pemecahan yang layak tidak akan terjadi jika semua kendala bertanda dan
ruas kanan bernilai nonnegatif. Tetapi jika ada kendala yang bertanda lain
(misal atau =) maka harus ditambahkan

variabel semu.

Tidak adanya

pemecahan layak ditandai dengan adanya variabel semu yang bernilai positif
pada pemecahan optimumnya.

Beberapa contoh
1.

Kasus degenerasi:
Maksimumkan z = 3x1 + 9x2 dengan batasan
x1+4x2 8
x1+2x2 4
x1, x2 0.
Dengan menambahkan variabel kelonggaran x 3 dan x4, bentuk standarnya
adalah:
Maksimumkan z-3x 1-9x2-0x3-0x4=0 dengan batasan
x1+4x2 +x3 = 8
x1+2x2 +x4 = 4.
x1, x2 , x3, x4 0.
Tabel simpleksnya adalah
Dasar
z
x3
x4

x1
-3
1
1

x2
-9
4
2

x3
0
1
0

x4
0
0
1

Pemecahan
0
8
4

z
x2
x4

-3/4
1/4
1/2

0
1
0

9/4
1/4
-1/2

0
0
1

18
2
0

z
x2
x1

0
0
1

0
1
0

3/2
1/2
-1

3/2
-1/2
2

18
2
0

Rasio

Ket

2
2

Var. keluar: x 3

Rasio
8
0

Var. masuk: x 2
Var. keluar: x 4
Var. masuk: x 1
Tabel optimal

Pada tabel optimal nilai fungsi tujuan z=18 pada var. dasar x 1=0 dan x2=2
(terjadi degenerasi). Terlihat juga bahwa nilai z=18 sebenarnya sudah
dicapai pada perbaikan tabel I yang belum menunjukkan ciri optimal.
x2

z=3x 1+9x2
x 1+4x28

x1+2x24

x1
2.

Kasus Optimum alternatif.


Maksimumkan z = 2x1 + 4x2 dengan batasan

x1+2x2 5
x1+x2 4
x1, x2 0.
Dengan menambahkan variabel kelonggaran x 3 dan x4, bentuk standarnya
adalah:
Maksimumkan z-2x 1-4x2-0x3-0x4=0 dengan batasan
x1+2x2 +x3 = 5
x1+x2 +x4 = 4.
x1, x2 , x3, x4 0.
Tabel simpleksnya adalah
Dasar
Z
X3
X4

x1
-2
1
1

x2
-4
2
1

x3
0
1
0

x4
0
0
1

Pemecahan
0
5
4

Z
X2
X4
Z
X2
X1

0
1/2
1/2
0
0
1

0
1
0
0
1
0

2
1/2
-1/2
0
1
-1

0
0
1
0
-1
2

10
5/2
3/2
10
1
3

Rasio

Ket

5/2
4

Var. keluar: x 3
Var. masuk: x 2
Tabel Optimum
Tabel optimum
(alternatif)

Terlihat bahwa tabel sudah optimum pada iterasi pertama dengan nilai z=10
pada variabel dasar x2=5/2 dan x4=3/2. Tetapi ternyata kita dapat menemukan
selesaian optimum lain pada variabel dasar x2=1 dan x1=3 (tabel terakhir),
yang merupakan alternatif lain.
x2
z=2x1+4x2
x1+x24
x1+2x25

Pemecahan dasar optimum

x1
3.

Kasus Pemecahan tak terbatas


Maksimumkan z=2x1+x2 dengan kendala
x1-x210
2x140

x1, x2 0.
Dengan menambahkan variabel kelonggaran x 3 dan x4, bentuk standarnya
adalah:
Maksimumkan z-2x 1-x2-0x3-0x4=0 dengan batasan
x1-x2 +x3 = 10
2x1 +x4 = 40.
x1, x2 , x3, x4 0.
Tabel simpleksnya adalah
Dasar
z
x3
x4

x1
-2
1
2

x2
-1
-1
0

x3
0
1
0

x4
0
0
1

Pemecahan
0
10
40

Rasio

Ket

Dalam tabel awal baik x1 maupun x2 dapat dipilih sebagai variabel masuk.
Jika kita memilih x2 sebagai variabel masuk maka dalam penghitungan rasio
tidak ada pembagi yang positif. Ini menunjukkan bahwa x 2 dapat dinaikkan
secara tak terbatas tanpa melanggar semua batasan yang mengakibatkan
bahwa nilai fungsi tujuan juga dapat dinaikkan secara tak terbatas (ruang
pemecahan tak terbatas).
x2
z=2x1+x2

x1-x210

2x140
x1

4. Kasus Pemecahan tak layak


Maksimumkan z = 3x1 + 2x2 dengan batasan
2x1+x2 2
3x1+4x2 12
x1, x2 0.
Dengan menambahkan variabel kelonggaran x 3 dan x4 serta variabel semu
R, bentuk standarnya adalah:
Maksimumkan z-3x 1-2x2-0x3-0x4+MR=0 dengan batasan
2x1+x2 +x3 = 2
3x1+4x2 -x4 + R = 12.
x1, x2 , x3, x4, R 0.
Dengan mensubstitusikan R= 12-3x 1-4x2+x4 ke dalam fungsi tujuan akan
menjadi:
Maksimumkan z-(3+3M)x 1-(2+4M)x2-0x3+Mx4=-12M dengan batasan
2x1+x2 +x3 = 2
3x1+4x2 -x4 + R = 12.
x1, x2 , x3, x4 , R 0.
Tabel simpleksnya adalah
Dasa
r

Pemecaha
x1

x2
-2-

x3

x4 R

Rasi
o

-3-3M

x3

4M
1

M 0

0
-

1+5M

x2

M
1

-5

-4

0
2+4

0
1

-12M

12

M 0

Ket

Var. keluar: x3
Var. masuk: x2

4-4M

Tabel pseudooptimum

Terlihat bahwa pada perbaikan tabel yang pertama telah diperoleh selesaian
(pseudo)-optimum, yakni pemecahan optimum dimana ada variabel semu
sebagai variabel dasar dengan nilai positif.
masalahnya tidak memiliki pemecahan layak.

Hal ini menunjukkan bahwa

Anda mungkin juga menyukai