Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi pada dasarnya dapat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri
dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik informasi
dan dikoordinasikan dalam struktur tugas. Dengan demikian secara garis besar dalam
organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku utama organisasi dan ilmu
pengetahuan yang digunakan dalam mengatur hubungan antar manusia tersebut untuk
membantu tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005), organisasi adalah suatu
sistem perserikatan formal, berstruktur dari sekelompok orang yang bekerjasama
dalam mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam
organisasi terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada
pimpinan dan ada yang dipimpin.
Peran pemimpin dalam suatu organisasi adalah sangat vital karena seorang
pemimpin mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup organisasi, dalam
alasan logis pemimpin sebagai penggerak operasional dari suatu dan penentu
keberhasilan tersebut. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan
kecakapan untuk membawa dan mengarahkan bawahan pada pencapaian tujuan
organisasi dan disiplin yang tinggi. Tanembuan dalam Hasibuan (2005) menyatakan
bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung
jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan

perusahaan.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan
untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang
dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja
itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.
Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan
kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi.
Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu
tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada
suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.
Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk
meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap kinerja
pegawai karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan
ditentukan juga oleh motivasi dari pimpinan karena dengan adanya daya perangsang
dari atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi lebih tersemangati
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. (Marsinta, R, 2009)
Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada
dalam

diri

seorang

manusia,

yang

dapat

dikembangkannya

sendiri

atau

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan
materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara
positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak
untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk
menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang
dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.
Salah satu faktor yang mendorong atau memotivator adalah pemberian insentif
baik dalam bentuk material insentif maupun nonmaterial insentif. Dengan pemberian
insentif ini akan dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk dapat
meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik, sehingga
hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan dapat
tercapai. Insentif material adalah setiap kompensasi yang diberikan kepada karyawan
diluar upah dan gaji yang diterimanya karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini
berarti dengan pemberian insentif menawarkan kepada karyawan untuk dapat
mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya
insentif ini karyawan akan berlomba untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja,
sehingga karyawan akan mendapat hasil yang lebih besar dari apa yang dilakukannya.
Dengan demikian produktivitas karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan
dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat
dicapai.
Namun, yang menjadi masalah adalah ketika motivasi untuk mencapai semangat

kerja tidak lagi tumbuh dalam hati dan pikiran pegawai, karena semata-mata pegawai
hanya melakukan suatu pekerjaan berdasarkan insentif material, tanpa menjadikan
faktor psikis atau insentif nonmaterial sebagai menyemangat atau motivasi dalam
mencapai tujuan atau target sehingga, berdasarkan uraian diatas, maka akan
dilakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi Non Material terhadap
Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.

1.2 Rumusan Masalah


Atas dasar hal tersebut, permasalahan utama yang ingin dikaji adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Pentingnya Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat
Kerja Pegawai Desa Lamere
2. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja
Pegawai Desa Lamere

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan penelitian ini
adalah untuk :
1. Tujuan Penelitian
a. Bagaimana Pentingnya Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja
Pegawai Desa Lamere

b. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja


Pegawai Desa Lamere

2. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan sebagai berikut:
a. Secara akademis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada pengembangan ilmu
pengetahuan dan kajian tentang Hubungan Semangat Kerja.
b. Secara Praktis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada Pemerintah,
khususnya instansi terkait, terutama untuk mengetahui tanggapan pegawai
terhadap kinerja kerja, dan sebagai bahan kajian dan informasi bagi peneliti
lain khususnya yang berninat mendalami tentang Hubungan Motivasi Non
Material terhadap semangat kerja.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Motivasi
Motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin yakni movere yang berarti
menggerakkan (to move). Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Winardi (2002), Hasibuan (2007: 95).
Ishak dan Hendri (2003:12) mengemukakan bahwa motivasi sebagai suatu hal
pokok yang menjadi dorongan setiap motif untuk bekerja. Motivasi sering kali
diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang .
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi
individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan
nilai tersebut merupakan suatu kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku
dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu: arah
perilaku kerja (kerja untuk mencapai tujuan), dan kekuatan perilaku (sebagai kuat
usaha individu dalam bekerja). Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan
pengalaman masa lalu yang merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal
perusahaan.
Menurut Robbins (2008) motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas,
arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa; (1) Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen
dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau

sasaran yang ingin dicapai, (2) Motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam
diri individu yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi dan tujuan
organisasi, dan (3) Motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang hanya efektif
manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk
maju dan berhasil dalam organisasi.
Salah satu faktor yang mendorong atau memotivator adalah pemberian insentif
baik dalam bentuk material insentif maupun nonmaterial insentif. Dengan pemberian
insentif ini akan dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk dapat
meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik, sehingga
hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan dapat
tercapai. Insentif material adalah setiap kompensasi yang diberikan kepada karyawan
diluar upah dan gaji yang diterimanya karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini
berarti dengan pemberian insentif menawarkan kepada karyawan untuk dapat
mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya
insentif ini karyawan akan berlomba untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja,
sehingga karyawan akan mendapat hasil yang lebih besar dari apa yang dilakukannya.
Dengan demikian produktivitas karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan
dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat
dicapai, (Anonim, 2014).

2.2 Motivasi non material


Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada

dalam

diri

seorang

manusia,

yang

dikembangkan oleh sejumlah kekuatan

dapat

dikembangkannya

sendiri

atau

luar yang ada, intinya berkisar sekitar

imbalan materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya
secara positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang
dihadapi orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang
tergerak untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk
menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang
dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.
Menurut Nawawi (2003), Insentif adalah penghargaan atau ganjaran yang
diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi.
Sedangkan menurut Hasibuan (2003), Insentif adalah tambahan balas jasa yang
diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar.
Selanjutnya tujuan pemberian insentif menurut Mangkunegara (2002), Insentif
adalah untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
Menurut Hasibuan (2010), Salah satu bentuk imbalan yang dapat diberikan oleh
perusahaan adalah insentif. Insentif dapat digunakan sebagai alat motivasi. Beberapa
alat motivasi meliputi Materiil Insentif dan Nonmateriil Insentif. Materiil Insentif
merupakan Alat motivasi yang diberikan berupa uang dan atau barang yang
mempunyai nilai pasar, Misalnya: kendaraan, rumah dan lain-lainnya. Sedangkan
Nonmateriil Insentif merupakan Alat motivasi yang diberikan berupa barang/benda
yang tidak ternilai, jadi hanya memberikan kepuasan/kebanggaan rohani saja.

Misalnya: medali, piagam, bintang jasa dan lain-lainnya.


Hasibuan (2005), menyebutkan bahwa secara garis besar keseluruhan insentif
dapat digolongkan dalam 2 golongan :
a. Insentif Material
(1) Insentif dalam bentuk uang, terdiri dari :
Bonus : dapat berupa Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja
yang telah dilaksanakan, diberikan secara efektif dan khusus kepada pekerja
yang berhakmenerima, diberikan secara sekali terima tanpa suatu ikatan
dimasa yang akan, datang, dalam perusahaan yang menggunakan sistem
insentif ini lazimnya, beberapa persen dari laba yang melebihi jumlah
tertentu dimasukkan, kedalam sebuah dana bonus, kemudian dana tersebut
dibagi-bagi, antara pihak yang menerima bonus.
Komisi : merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang
menghasilkan penjualan yang baik, Lazimnya dibayarkan kepada bagian
penjualan dan diterimakan kepada pekerja bagian penjualan.
Profit Share : Salah satu jenis insentif tertuang dalam hal pembayaran dapat
diikuti bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran
berupa, sebagian dari laba bersih yang disetorkan kedalam sebuah dana dan,
kemudian dimasukkan kedalam daftar pendapatan setiap peserta.
Kompensasi yang ditangguhkan, Ada dua macam program balas jasa yang
mencakup pembayaran dikemudian hari, yaitu: Pensiun, mempunyai nilai
insentif oleh karena memenuhi salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu

menyediakan jaminan ekonomi baginya setelah tidak bekerja lagi.


Pembayaran kontraktual adalah pelaksanaan perjanjian antar majikan dan
pegawai, dimana pegawai setelah selesai masa kerja dibayarkansejumlah
uang tertentu selama periode tertentu.
(2) Insentif dalam bentuk jaminan social Insentif dalam bentuk ini biasanya
diberikan kolektif, tanpa unsure kompetitif dan setiap pegawai dapat
memperolehnya secara sama rata dan otomatis. Bentuk jaminan social antara
lain : Pemberian rumah dinas Pengobatan secara cuma-Cuma Berlangganan
surat kabar atau majalah gratis.

Kemungkinan untuk membayar secara

angsuran oleh pekerja atas barang-barang yang dibelinya dari koperasi


anggota. Cuti sakit yang tetap mendapat pembayaran gaji. Biaya pindah.
Pemberian tugas belajar untuk mengembangkan pengetahuan. Dan lainlainnya.
b. Insentif Non-Material
Insentif Non-material dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain :
Pemberian gelar (title) secara resmi, pemberian tanda jasa atau medali, pemberian
piagam penghargaan, pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi ataupun
secara pribadi, ucapan terima kasih secara formal ataupun informal, pemberian
promosi, pemberian hak untuk menggunakan suatu atribut jabatan ( missal, bendera
pada mobil, dsb ), pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja ( misal, meja
rapat, permadani, dsb ), pemberian hak untuk apabila meniggal dunia dimakamkan
ditaman makam Pahlawan dan lain-lain.

2.3. Semangat Kerja


Menurut Nitisemito (2006), semangat kerja adalah melakukan pekerjaan
lebih giat sehingga dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan menurut
Alexander Leighten dalam Moekijat (2006) mendefinisikan semangat kerja sebagai
kemampuan sekelompok orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam
mengejar tujuan bersama. Pendapat lain mengatakan bahwa semangat kerja
merupakan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan
yang lebih banyak dan lebih baik (Hasley, 1992).
Semangat kerja dapat diukur melalui presensi pegawai ditempat kerja,
tanggung jawabnya terhadap pekerjaan, disiplin kerja, kerja sama dengan pimpinan
atau teman sejawat dalam organisasi serta tingkat produktivitas kerjanya (Hasley,
1992).
Sedangkan menurut Davis sebagaimana dikutip oleh Amirullah dan Budiyono
(2004), kepemimpinan adalah kemampuan untuk membujuk orang lain

dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara antusias, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kecakapan atau kemampuan seorang
untuk membujuk orang lain agar bersedia bekerja keras dalam mencapai tujuan
organisasi yang ditetapkan.
Menurut (Anoraga, 1990), hal-hal yang mempengaruhi semangat kerja adalah
gaji yang cukup atau memadai, harga diri yang mendapat perhatian, posisi yang tepat,
kesempatan untuk maju, dan rasa aman menghadapi masa depan.

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kualitatif


dengan jenis Studi kasus (case study). Studi kasus (case study) merupakan suatu
penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat
berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh
tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan
untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus
tersebut, (Robbi, 2012)
Metode ini mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan
mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan
(to describe and explain). Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat
untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian dengan lama. (Robbi, 2012)
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan selama 1 (satu) bulan yaitu pada
bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2015, di Kantor Desa Lamere, Kecamatan
Sape, Kabupaten Bima.

1.2.

Metode Pengambilan Sampel


Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan

sumber informasi dengan pertimbangan adalah Kepala Desa yang mempunyai


bawahan, Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok pegawai (Furqon.
NAA , 2009)
1.3. Teknik Pengumpulan Data
1.3.1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
wawancara, kuesioner ,studi pustaka dan dokumentasi.
a. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang diperlukan secara face to face dengan
informan yang sesuai dengan bidang penelitian. Kerlinger (2006,) menyatakan
bahwa wawancara adalah situasi peran antar pribadi bersemuka (face to face) ,
ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian,
kepada seseorang yang diwawancarai atau responden. Wawancara juga dilakukan
secara informal guna menggali informasi mendalam tentang kondisi dan situasi
internal. Pengumpulan data melalui pengamatan berpartisipasi dengan para
informan yang dilakukan secara tidak terstruktur dan informal dalam berbagai
situasi.

b. Kuesioner
Yaitu proses pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis dan bersifat tertutup yaitu responden memberikan jawaban berdasarkan
pilihan jawaban yang telah disediakan (Indriyanto, Nur, 1999).
Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan
menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta
menjawab berdasarkan pilihan dari sejumlah jawaban alternatif. Keuntungan
bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu
memberikan jangkauan jawaban.
c. Study Pustaka
Yaitu teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan membaca
berbagai literature yang terkait dengan pembahasan penelitian sebagai landasan
teori yang menuntun penelitian tetap pada jalur penelitian ilmiah, yaitu menelaah
beberapa kajian ilmiah dari buku-buku, jurnal, surat kabar, e-book di internet
dalam memperkaya khasanah kajian literature.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berupa dokumen, catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan berbagai informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak
diperoleh dalam observasi dan wawancara.

1.3.

Metode Analisis Data


Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum kendala dan upaya-upaya yang
mempengaruhi hubungan motivasi non material terhadap semangat kerja pegawai
desa lamere.
Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang
mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006). Dalam
analisis deskriptif nilai yang menggambarkan seluruh anggota atau responden dapat
diwakili oleh nilai rata-rata (mean) atau nilai maksimum dan nilai minimum. Analisis
deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden
berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama waktu bekerja, dan jumlah
tanggungan dalam keluarga dengan cara mentabulasi hasil kuesioner secara manual.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval yang merupakan skala
yang memiliki urutan/jarak yang sama antar kriteria atau titik-titik terdekatnya
(Istijanto, 2006).
Tabel 1. Skala Interval dan Bobot Nilai Jawaban Responden
Alternatif Jawaban
Selalu

Bobot Nilai
5

Sering
4
Kadang-kadang
3
Pernah
2
Tidak Pernah
1
Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden
guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Selain itu pada

setiap variabel yang diuji selalu ditarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan
nilai tengah data setelah data-data tersebut diurutkan (median)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan
http://belajarpsikologi.com/author/Admin/.
Furqon, N.A.A, 2009. Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja
Karyawan di Jurnal Bogor. Skripsi.
Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Bumi
Aksara, Jakarta.
Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, M.S.P.2010. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara. Jakarta.
Ishak dan Hendri Tanjung; 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta. PT. Grasindo

Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensidimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Mangkunegara.Anwar.Prabu; 2009 Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan
Bandung: Remaja Rosdakarya

Marsinta, R, 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan


Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung (Studi
Proses Penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan).Skripsi. Universitas
Pasundan.
Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya. Jakarta.
Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Mandar Maju. Bandung
Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Nawawi, Hadari. 2003 MSDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang
kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif.
Yogyakarta: Gajah Mada University

Nitisemito, Alex S. 1998. Manajemen Personalia. Edis Ketiga. Cetakan Pertama.


Jakarta : Bumi Aksara.
Robbins. Stephen. P; 2008.Perilaku Organisasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia

Robby,2012,Http//Konsep%20Dan%20MacamMacam%20Metode%20Penelitian
%20_%20Ka%20Robby.htm
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Winardi.P. 2002; Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Cetakan kedua Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada

KATA PENGANTAR
Tiada untaian kalimat yang pantas dipersembahkan kehadirat Allah SWT
kecuali kata Syukur Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Karena hanya dengan limpahan
Rahmat, Inayah dan Karunia-Nya Jua, sehingga proposal penelitian yang berjudul :
"HUBUNGAN MOTIVASI NON MATERIAL SEMANGAT KERJA
PEGAWAI DESA LAMERE ini dapat diselesaikan walau diinsyafi bahwa di
sana sini terdapat ketidaksempurnaan.
Dalam penyelesaian proposal penelitian ini, tidak sedikit aral-perintang yang
peneliti hadapi, terutama karena keterbatasan pengetahuan yang peneliti miliki,
terutama dalam keterbatasan kemampuan ilmiah. Namun, kesemuanya itu dapat
peneliti atasi, berkat usaha, harapan, bantuan, bimbingan, kritik dan saran dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini peneliti menyampaikan khaturan
terima kasih yang tiada terhingga kepada:
1. Bapak Drs. H. Mukhtar Yasin, M.AP sebagai Ketua Yayasan Pembina
Pendidikan Mbojo Bima dengan segala komitmennya membangun pendidikan
diDana Mbojo, khususnya mempersiapkan sarana dan prasarana kampus
STISIP yang sangat representatif.
2. Drs. Gufran, M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(STISIP) Mbojo Bima yang penuh antusias selalu memberikan arahan,

petunjuk dan bimbingannya.


3. Bapak Drs, M.Taufiq, M.AP selaku Pembimbing I dan Ibu Sri Wahyuli, S,sos
M.AP selaku Pembimbing II yang tidak kenal lelah dan meluangkan begitu
banyak waktu untuk membimbing penulis.
4. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh staf Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(STISIP) Mbojo Bima yang telah memberikan dan meluangkan Ilmu
Pengetahuan, dan memberikan pelayanan selama penulis mengikuti
perkuliahan.
5. Segenap rekan-rekan mahasiswa seangkatan yang sebagai komunitas ilmiah
selalu melakukan diskusi-diskusi dan kegiatan-kegiatan lain yang bermuara
menambah khasanah keilmuan penulis.
6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta dan tersayang, yang untaian
cinta dan kasih sayangnya tiada dan tak akan pernah berakhir, yang selalu
memberikan dorongan moril yang tiada henti.
7. Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu persatu
pada kata pengatar ini. Semoga budi baik semua pihak yang turut terlibat dalam
penyelesaian Proposal Skripsi ini penulis serahkan sepenuhnya kepada Allah
SWT yang mempunyai hak prerogatif membalasnya sebagai ibadah.
Akhirnya, semoga Allah SWT berkenan membalas amal kebaikan kita semua.
Amin.
Kota Bima,

Januari 2015

Penulis

HUBUNGAN MOTIVASI NON MATERIAL TERHADAP


SEMANGAT KERJA PEGAWAI DESA LAMERE

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat
Untuk menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Negara
dan mencapai gelar sarjana sosial

OLEH:
JUSNAWATI
NIM: 1101207

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI


PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


(STISIP) MBOJO BIMA
2015
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Proposal Skripsi

: Hubungan motivasi non material semangat kerja


pegawai desa lamere

Nama Mahasiswa

: jusnawati

Nomor Induk Mahasiswa : 1101207


Telah diperiksa oleh Pembimbing dan telah siap diseminarkan.
Menyetujui :
Pembimbing I,

Pembimbing II,

TAUHID,SE,M.AP

SAHRUL, S,Sos, M.PSDM

Mengetahui :
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial
dan Ilmu Politk (STISIP)
Mbojo-Bima,
KETUA,

Drs, GUFRAN, M.Si

NIP : 196112311989101002

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi pada dasarnya dapat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri
dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik informasi
dan dikoordinasikan dalam struktur tugas. Dengan demikian secara garis besar dalam
organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku utama organisasi dan ilmu
pengetahuan yang digunakan dalam mengatur hubungan antar manusia tersebut untuk
membantu tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005), organisasi adalah suatu
sistem perserikatan formal, berstruktur dari sekelompok orang yang bekerjasama
dalam mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam
organisasi terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada
pimpinan dan ada yang dipimpin.Peran pemimpin dalam suatu organisasi adalah
sangat vital karena seorang pemimpin mempunyai peranan strategis
bagikelangsungan hidup organisasi, dalam alasan logis pemimpin sebagai penggerak
operasional dari suatu dan penentu keberhasilan tersebut. Seorang pemimpin harus
mempunyai kemampuan dan kecakapan untuk membawa dan mengarahkan bawahan
pada pencapaian tujuan organisasi dan disiplin yang tinggi. Tanembuan dalam
Hasibuan (2005) menyatakan bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu
menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan
mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan
dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau
keinginan untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang
dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja
itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.
Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan
kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi.
Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu

tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada
suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.
Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk
meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap kinerja
pegawi karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapa itujuan
ditentukan juga oleh motivasi dari pimpinan karena dengan adanya daya peangsang
dari atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi lebih tersemangati
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. (Marsinta, R, 2009) Menurut
Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang
manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri dikembangkan oleh sejumlah
kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan materi dan imbalan non
materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif,
dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak untuk melakukan tindakan
yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk menghasilkan uang maupun yang
tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang dimiliki seorang pekerja berbedabeda tentunya, dan juga berubah-ubah. Salah satu faktor yang mendorong atau
memotivator adalah pemberian insentif baik dalam bentuk material insentif maupun
nonmaterial insentif. Dengan pemberian insentif ini akan dapat memberikan suatu
dorongan bagi karyawan untuk dapat meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang
lebih tinggi dan lebih baik, sehingga hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada
akhirnya tujuan perusahaan akan dapat tercapai. Insentif material adalah setiap
kompensasi yang diberikan kepada karyawan diluar upah dan gaji yang diterimanya
karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini berarti dengan pemberian insentif
menawarkan kepada karyawan untuk dapat mencapai hasil yang lebih baik dengan
bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya insentif ini karyawan akan berlomba
untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja, sehingga karyawan akan mendapat hasil
yang lebih besar dari apa yang dilakukannya. Dengan demikian produktivitas
karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan
dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat
dicapai.
Namun, yang menjadi masalah adalah ketika motivasi untuk mencapai semangat
kerja tidak lagi tumbuh dalam hati dan pikiran pegawai, karena semata-mata pegawai
hanya melakukan suatu pekerjaan berdasarkan insentif material, tanpa menjadikan
faktor psikis atau insentif nonmaterial sebagai menyemangat atau motivasi dalam

mencapai tujuan atau target sehingga, berdasarkan uraian diatas, maka akan
dilakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi Non Material terhadap
Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar hal tersebut, permasalahan utama yang ingin dikaji adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja Pegawai
Desa Lamere.
2. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja
Pegawai Desa Lamere
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan penelitian ini
adalah untuk :
1. Tujuan Penelitian
a. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa
Lamere

Laman 5 dari 14
5
b. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja
Pegawai Desa Lamere
2. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan sebagai berikut:


a. Secara akademis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada pengembangan ilmu
pengetahuan dan kajian tentang Hubungan Semangat Kerja.
b. Secara Praktis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada Pemerintah,
khususnya instansi terkait, terutama untuk mengetahui tanggapan pegawai
terhadap kinerja kerja, dan sebagai bahan kajian dan informasi bagi peneliti
lain khususnya yang berninat mendalami tentang Hubungan Motivasi Non
Material terhadap semangat kerja.
D. Fokus Penelitian
Dalam rencana penelitian ini yang dijadikan focus penelitian adalah teori
pilihan atau grand teori dengan merujuk pada konsep atau variabel yang berkaitan
dengan materi inti dalam penelitian ini yaitu Hubungan Motivasi Non Material
terhadap Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere Kecamatan Sape Kabupaten Bima,
dijelaskan sebagai berikut :
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan
untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan, jadi motivasi sangat
memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi dapat

Laman 6 dari 14
6
berupa keinginan yang timbul karena kemauan diri sendiri dan dapat pula timbul
karena dorongan atau dukungan yang diberikan diluar kemauan diri sendiri.

Umumnya seseorang akan melakukan sesuatu hal berdasarkan atas apa yang
akan diterima dan yang akan didapat. Motivasi berupa material maupun material
sangatlah diperlukan dalam merangsang semangat kerja seseorang dalam mencapai
kinerja yang diperlukan untuk pengembangan maupun kemajuan suatu organisasi.
Hubungan yang seperti itulah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Bagaimana
interaksi kepala desa sebagai sumber motivasi dengan pegawai desa sebagai objek
penelitian atau sumber informasi. Apakah ada faktor yang mempengaruhi tingkat
motivasi seseorang terhadap semangat kerja, dan bagaimana hubungan motivasi non
material itu sendiri terhadap semangat kerja pegawai desa.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kualitatif
dengan jenis Studi kasus (case study). Studi kasus (case study) merupakan suatu
penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat
berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh
tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan
untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus
tersebut, (Robbi, 2012)

Laman 7 dari 14
7
Metode ini mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan

mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan
(to describe and explain). Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat
untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian dengan lama. (Robbi, 2012).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Kantor Desa Lamere, Kecamatan
Sape, Kabupaten Bima, selama 1 (satu) bulan yaitu pada bulan Februari sampai
dengan bulan Maret 2015.
3. Variabel Penelitian
a. Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan
untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang
dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan

Laman 8 dari 14
8
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja

itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.
b. Bentuk Hubungan Motivasi Non Material Terhadap Semangat Kerja Pegawai
Desa Lamere.
Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan
organisasi, dan kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons
dari suatu aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh
adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan
bahwa tidak akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.
Maka, dalam hal ini dapat dilihat bentuk hubungan Motivasi Non Material terhadap
semangat kerja pegawai desa.
4. Metode Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan
sumber informasi dengan pertimbangan adalah Kepala Desa yang mempunyai
bawahan, Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok pegawai (Furqon.
NAA , 2009)
5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
wawancara, kuesioner ,studi pustaka dan dokumentasi, yaitu sebagai berikut :

Laman 9 dari 14
9
a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data yang diperlukan secara face to face dengan
informan yang sesuai dengan bidang penelitian. Kerlinger (2006,) menyatakan
bahwa wawancara adalah situasi peran antar pribadi bersemuka (face to face) ,
ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian,
kepada seseorang yang diwawancarai atau responden. Wawancara juga dilakukan
secara informal guna menggali informasi mendalam tentang kondisi dan situasi
internal. Pengumpulan data melalui pengamatan berpartisipasi dengan para
informan yang dilakukan secara tidak terstruktur dan informal dalam berbagai
situasi.
b. Kuesioner
Yaitu proses pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis dan bersifat tertutup yaitu responden memberikan jawaban berdasarkan
pilihan jawaban yang telah disediakan (Indriyanto, Nur, 1999).
Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan
menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta
menjawab berdasarkan pilihan dari sejumlah jawaban alternatif. Keuntungan
bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu
memberikan jangkauan jawaban.
c. Study Pustaka

Laman 10 dari 14
10
Yaitu teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan membaca
berbagai literature yang terkait dengan pembahasan penelitian sebagai landasan
teori yang menuntun penelitian tetap pada jalur penelitian ilmiah, yaitu menelaah
beberapa kajian ilmiah dari buku-buku, jurnal, surat kabar, e-book di internet
dalam memperkaya khasanah kajian literature.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berupa dokumen, catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan berbagai informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak
diperoleh dalam observasi dan wawancara.
.
6. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum kendala dan upaya-upaya yang
mempengaruhi hubungan motivasi non material terhadap semangat kerja pegawai
desa lamere.
Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang
mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006). Dalam
analisis deskriptif nilai yang menggambarkan seluruh anggota atau responden dapat

diwakili oleh nilai rata-rata (mean) atau nilai maksimum dan nilai minimum. Analisis
deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden

Laman 11 dari 14
11
berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama waktu bekerja, dan jumlah
tanggungan dalam keluarga dengan cara mentabulasi hasil kuesioner secara manual.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval yang merupakan skala
yang memiliki urutan/jarak yang sama antar kriteria atau titik-titik terdekatnya
(Istijanto, 2006).
Tabel 1. Skala Interval dan Bobot Nilai Jawaban Responden
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Pernah 2
Tidak Pernah 1
Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden
guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Selain itu pada
setiap variabel yang diuji selalu ditarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan
nilai tengah data setelah data-data tersebut diurutkan (median).
7. Sistematika Pembahasan

Pada bagian sistimatika pembahasan ini, mengungkap hal-hal yang arahnya


menjelaskan materi proposal skripsi dengan judul HUBUNGAN MOTIVASI NON
MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DESA LAMERE
secara garis besarnya menyajikan 5 (lima) bab sebagai berikut :
BAB PERTAMA : Yaitu bab pendahuluan yang merupakan dimana secara
garis besar menyajikan tentang : latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan
sistimatika pembahasan.

Laman 12 dari 14
12
BAB KEDUA : Yaitu menyangkut tinjauan secara teoritis tentang :
beberapa pengertian Motivasi Non Material, Semanagt
Kerja, dan Keranga Berpikir.
BAB KETIGA : Bab yang membahas tentang metode penelitian yang
menguraikan tentang jenis penelitain, lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian dengan karakteristiknya
secara teknik penentuan sampel yang gunakan, teknik
pengumpulan data, identifikasi dan operasilisasi variabel,
dan teknik analisis data.
BAB KEEMPAT : Yaitu menguraikan tentang deskripsi daerah atau obyek
penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB KELIMA : Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saransaran dari penulis.

Laman 13 dari 14
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan
http://belajarpsikologi.com/author/Admin/.
Furqon, N.A.A, 2009. Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja
Karyawan di Jurnal Bogor. Skripsi.
Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Bumi
Aksara, Jakarta.
Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, M.S.P.2010. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara. Jakarta.
Ishak dan Hendri Tanjung; 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta. PT. Grasindo
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensidimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Mangkunegara.Anwar.Prabu; 2009 Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan
Bandung: Remaja Rosdakarya
Marsinta, R, 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung (Studi
Proses Penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan).Skripsi. Universitas

Pasundan.
Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya. Jakarta.
Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Mandar Maju. Bandung
Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Nawawi, Hadari. 2003 MSDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.

Laman 14 dari 14
14
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang
kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Nitisemito, Alex S. 1998. Manajemen Personalia. Edis Ketiga. Cetakan Pertama.
Jakarta : Bumi Aksara.
Robbins. Stephen. P; 2008.Perilaku Organisasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia
Robby,2012,Http//Konsep%20Dan%20MacamMacam%20Metode%20Penelitian%2
0_%20Ka%20Robby.htm
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Winardi.P. 2002; Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Cetakan kedua


Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada

2 dari 14

Percakapan dibuka. 1 pesan belum dibaca.


Lewatkan ke konten
Menggunakan Gmail dengan pembaca layar
Versi Firefox ini tidak lagi didukung. Tingkatkan versi kebrowser yang didukung.
Tutup
Klik di sini untuk mengaktifkan pemberitahuan desktop untuk Gmail. Pelajari
selengkapnya Sembunyikan
1 dari 8

skripsi
Kotak Masuk

Sandrayani Leo

x
13.01 (3 jam yang lalu)

ke saya
tinggal disesuaikan saja isi skripsinya
ada dua model
klo yg pake A,B,C itu ikut punya temannya
klo yg diprint kemaren namanya skripsi unna
4 Lampiran
Pratinjau lampiran cover unna.docx
Sandrayani Leo
Pratinjau lampiran skripsi,a,b,c.docx
Tampilkan detail
Pratinjau lampiran lapiran.docx

Pratinjau lampiran skripsi unna.docx

Klik di sini untuk Balas atau Teruskan


0 GB (0%) dari kuota 15 GB telah digunakan
Kelola
2015 Google - Persyaratan - Privasi
Aktivitas akun terakhir: 1 jam yang lalu
Detail
skripsi,a,b,c.docx

Laman 1 dari 14
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisasi pada dasarnya dapat dipandang sebagai sistem sosial yang terdiri
dari manusia yang ingin mencapai tujuannya dengan menggunakan teknik informasi
dan dikoordinasikan dalam struktur tugas. Dengan demikian secara garis besar dalam
organisasi terdapat dua unsur utama yaitu manusia pelaku utama organisasi dan ilmu
pengetahuan yang digunakan dalam mengatur hubungan antar manusia tersebut untuk
membantu tujuan organisasi. Menurut Hasibuan (2005), organisasi adalah suatu
sistem perserikatan formal, berstruktur dari sekelompok orang yang bekerjasama
dalam mencapai tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut dapat dilihat bahwa dalam
organisasi terdapat orang yang bekerjasama dalam suatu hirarki yang berarti ada
pimpinan dan ada yang dipimpin.
Peran pemimpin dalam suatu organisasi adalah sangat vital karena seorang
pemimpin mempunyai peranan strategis bagi kelangsungan hidup organisasi, dalam
alasan logis pemimpin sebagai penggerak operasional dari suatu dan penentu
keberhasilan tersebut. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dan
kecakapan untuk membawa dan mengarahkan bawahan pada pencapaian tujuan
organisasi dan disiplin yang tinggi. Tanembuan dalam Hasibuan (2005) menyatakan
bahwa pemimpin adalah mereka yang mampu menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung

jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan


Laman 2 dari 14
2
perusahaan.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan
untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang
dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja
itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.
Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan
kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu
aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur
suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak
akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.
Motivasi memiliki hubungan dengan lingkungan kerja sehingga untuk
meningkatkan hasil kerja maka motivasi memiliki pengaruh penting terhadap kinerja
pegawai karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan
ditentukan juga oleh motivasi dari pimpinan karena dengan adanya daya perangsang
dari atasan kepada bawahan maka akan membuat pegawai menjadi lebih tersemangati

untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. (Marsinta, R, 2009)


Menurut Winardi (2001) motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada
dalam diri seorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau
Laman 3 dari 14
3
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang ada, intinya berkisar sekitar imbalan
materi dan imbalan non materi, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara
positif atau secara negatif, dimana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi
orang yang bersangkutan. Suatu dorongan jiwa yang membuat seseorang tergerak
untuk melakukan tindakan yang produktif, baik yang berorientasi kerja untuk
menghasilkan uang maupun yang tidak disebut motivasi kerja motivasi kerja yang
dimiliki seorang pekerja berbeda-beda tentunya, dan juga berubah-ubah.
Salah satu faktor yang mendorong atau memotivator adalah pemberian insentif
baik dalam bentuk material insentif maupun nonmaterial insentif. Dengan pemberian
insentif ini akan dapat memberikan suatu dorongan bagi karyawan untuk dapat
meningkatkan pretasi kerja dengan hasil yang lebih tinggi dan lebih baik, sehingga
hasil pekerjaan dapat ditingkatkan dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan dapat
tercapai. Insentif material adalah setiap kompensasi yang diberikan kepada karyawan
diluar upah dan gaji yang diterimanya karena karyawan bekerja dengan lebih baik. Ini
berarti dengan pemberian insentif menawarkan kepada karyawan untuk dapat
mencapai hasil yang lebih baik dengan bekerja lebih rajin dan teliti. Dengan adanya
insentif ini karyawan akan berlomba untuk meningkatkan pencapaian hasil kerja,

sehingga karyawan akan mendapat hasil yang lebih besar dari apa yang dilakukannya.
Dengan demikian produktivitas karyawan yang dicerminkan dari prestasi kerja akan
dapat ditingkatkan dan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan dapat
dicapai.
Namun, yang menjadi masalah adalah ketika motivasi untuk mencapai semangat
Laman 4 dari 14
4
kerja tidak lagi tumbuh dalam hati dan pikiran pegawai, karena semata-mata pegawai
hanya melakukan suatu pekerjaan berdasarkan insentif material, tanpa menjadikan
faktor psikis atau insentif nonmaterial sebagai menyemangat atau motivasi dalam
mencapai tujuan atau target sehingga, berdasarkan uraian diatas, maka akan
dilakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi Non Material terhadap
Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar hal tersebut, permasalahan utama yang ingin dikaji adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja Pegawai
Desa Lamere.
2. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material terhadap Semangat Kerja
Pegawai Desa Lamere
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan penelitian ini

adalah untuk :
1. Tujuan Penelitian
a. Bagaimana Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa
Lamere
Laman 5 dari 14
5
b. Bagaimanakah bentuk Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja
Pegawai Desa Lamere
2. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat memberikan sebagai berikut:
a. Secara akademis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada pengembangan ilmu
pengetahuan dan kajian tentang Hubungan Semangat Kerja.
b. Secara Praktis, diharapkan sebagai sumbangsih kepada Pemerintah,
khususnya instansi terkait, terutama untuk mengetahui tanggapan pegawai
terhadap kinerja kerja, dan sebagai bahan kajian dan informasi bagi peneliti
lain khususnya yang berninat mendalami tentang Hubungan Motivasi Non
Material terhadap semangat kerja.
D. Fokus Penelitian
Dalam rencana penelitian ini yang dijadikan focus penelitian adalah teori
pilihan atau grand teori dengan merujuk pada konsep atau variabel yang berkaitan
dengan materi inti dalam penelitian ini yaitu Hubungan Motivasi Non Material
terhadap Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere Kecamatan Sape Kabupaten Bima,

dijelaskan sebagai berikut :


Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan
untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan, jadi motivasi sangat
memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Motivasi dapat
Laman 6 dari 14
6
berupa keinginan yang timbul karena kemauan diri sendiri dan dapat pula timbul
karena dorongan atau dukungan yang diberikan diluar kemauan diri sendiri.
Umumnya seseorang akan melakukan sesuatu hal berdasarkan atas apa yang
akan diterima dan yang akan didapat. Motivasi berupa material maupun material
sangatlah diperlukan dalam merangsang semangat kerja seseorang dalam mencapai
kinerja yang diperlukan untuk pengembangan maupun kemajuan suatu organisasi.
Hubungan yang seperti itulah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Bagaimana
interaksi kepala desa sebagai sumber motivasi dengan pegawai desa sebagai objek
penelitian atau sumber informasi. Apakah ada faktor yang mempengaruhi tingkat
motivasi seseorang terhadap semangat kerja, dan bagaimana hubungan motivasi non
material itu sendiri terhadap semangat kerja pegawai desa.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian kualitatif
dengan jenis Studi kasus (case study). Studi kasus (case study) merupakan suatu
penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat

berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh
tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi kasus adalah suatu penelitian yang diarahkan
untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus
tersebut, (Robbi, 2012)
Laman 7 dari 14
7
Metode ini mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan
mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan menjelaskan
(to describe and explain). Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus
penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat
untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian dengan lama. (Robbi, 2012).
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Kantor Desa Lamere, Kecamatan
Sape, Kabupaten Bima, selama 1 (satu) bulan yaitu pada bulan Februari sampai
dengan bulan Maret 2015.
3. Variabel Penelitian
a. Hubungan Motivasi Non Material Semangat Kerja Pegawai Desa Lamere.
Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya
tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan

untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Seperti yang
dikemukakan oleh Mangkunegara (2009) motivasi merupakan kondisi atau energi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan
Laman 8 dari 14
8
organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang positif terhadap situasi kerja
itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksimal.
b. Bentuk Hubungan Motivasi Non Material Terhadap Semangat Kerja Pegawai
Desa Lamere.
Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan
organisasi, dan kebutuhan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons
dari suatu aksi. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh
adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan
bahwa tidak akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.
Maka, dalam hal ini dapat dilihat bentuk hubungan Motivasi Non Material terhadap
semangat kerja pegawai desa.
4. Metode Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dalam penentuan
sumber informasi dengan pertimbangan adalah Kepala Desa yang mempunyai
bawahan, Sedangkan penentuan sumber informasi pada kelompok pegawai (Furqon.
NAA , 2009)
5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik


wawancara, kuesioner ,studi pustaka dan dokumentasi, yaitu sebagai berikut :
Laman 9 dari 14
9
a. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data yang diperlukan secara face to face dengan
informan yang sesuai dengan bidang penelitian. Kerlinger (2006,) menyatakan
bahwa wawancara adalah situasi peran antar pribadi bersemuka (face to face) ,
ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan dengan masalah penelitian,
kepada seseorang yang diwawancarai atau responden. Wawancara juga dilakukan
secara informal guna menggali informasi mendalam tentang kondisi dan situasi
internal. Pengumpulan data melalui pengamatan berpartisipasi dengan para
informan yang dilakukan secara tidak terstruktur dan informal dalam berbagai
situasi.
b. Kuesioner
Yaitu proses pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis dan bersifat tertutup yaitu responden memberikan jawaban berdasarkan
pilihan jawaban yang telah disediakan (Indriyanto, Nur, 1999).
Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan
menyangkut fakta dan pendapat responden, sedangkan kuesioner yang digunakan
pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden diminta

menjawab berdasarkan pilihan dari sejumlah jawaban alternatif. Keuntungan


bentuk tertutup ialah mudah diselesaikan, mudah dianalisis, dan mampu
memberikan jangkauan jawaban.
c. Study Pustaka
Laman 10 dari 14
10
Yaitu teknik penelitian yang dilakukan dengan mempelajari dan membaca
berbagai literature yang terkait dengan pembahasan penelitian sebagai landasan
teori yang menuntun penelitian tetap pada jalur penelitian ilmiah, yaitu menelaah
beberapa kajian ilmiah dari buku-buku, jurnal, surat kabar, e-book di internet
dalam memperkaya khasanah kajian literature.
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai berupa dokumen, catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk
mengumpulkan berbagai informasi khususnya untuk melengkapi data yang tidak
diperoleh dalam observasi dan wawancara.
.
6. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
kualitatif untuk mengetahui gambaran secara umum kendala dan upaya-upaya yang
mempengaruhi hubungan motivasi non material terhadap semangat kerja pegawai
desa lamere.

Analisis deskriptif adalah mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang
mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas (Istijanto, 2006). Dalam
analisis deskriptif nilai yang menggambarkan seluruh anggota atau responden dapat
diwakili oleh nilai rata-rata (mean) atau nilai maksimum dan nilai minimum. Analisis
deskriptif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik responden
Laman 11 dari 14
11
berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama waktu bekerja, dan jumlah
tanggungan dalam keluarga dengan cara mentabulasi hasil kuesioner secara manual.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval yang merupakan skala
yang memiliki urutan/jarak yang sama antar kriteria atau titik-titik terdekatnya
(Istijanto, 2006).
Tabel 1. Skala Interval dan Bobot Nilai Jawaban Responden
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Pernah 2
Tidak Pernah 1
Jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan untuk setiap responden
guna dijadikan skor penilaian terhadap variabel-variabel yang diteliti. Selain itu pada
setiap variabel yang diuji selalu ditarik kesimpulan secara keseluruhan berdasarkan

nilai tengah data setelah data-data tersebut diurutkan (median).


7. Sistematika Pembahasan
Pada bagian sistimatika pembahasan ini, mengungkap hal-hal yang arahnya
menjelaskan materi proposal skripsi dengan judul HUBUNGAN MOTIVASI NON
MATERIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DESA LAMERE
secara garis besarnya menyajikan 5 (lima) bab sebagai berikut :
BAB PERTAMA : Yaitu bab pendahuluan yang merupakan dimana secara
garis besar menyajikan tentang : latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan
sistimatika pembahasan.
Laman 12 dari 14
12
BAB KEDUA : Yaitu menyangkut tinjauan secara teoritis tentang :
beberapa pengertian Motivasi Non Material, Semanagt
Kerja, dan Keranga Berpikir.
BAB KETIGA : Bab yang membahas tentang metode penelitian yang
menguraikan tentang jenis penelitain, lokasi penelitian,
populasi dan sampel penelitian dengan karakteristiknya
secara teknik penentuan sampel yang gunakan, teknik
pengumpulan data, identifikasi dan operasilisasi variabel,
dan teknik analisis data.
BAB KEEMPAT : Yaitu menguraikan tentang deskripsi daerah atau obyek

penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.


BAB KELIMA : Merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saransaran dari penulis.
Laman 13 dari 14
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Pendekatan, Jenis dan Metode Penelitian Pendidikan
http://belajarpsikologi.com/author/Admin/.
Furqon, N.A.A, 2009. Hubungan Antara Motivasi Kerja dengan Prestasi Kerja
Karyawan di Jurnal Bogor. Skripsi.
Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.Bumi
Aksara, Jakarta.
Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan, M.S.P.2010. Organisasi dan Motivasi. Bumi Aksara. Jakarta.
Ishak dan Hendri Tanjung; 2003.Manajemen Motivasi. Jakarta. PT. Grasindo
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi Dimensidimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Mangkunegara.Anwar.Prabu; 2009 Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan
Bandung: Remaja Rosdakarya
Marsinta, R, 2009. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Bandung (Studi
Proses Penyelesaian Izin Mendirikan Bangunan).Skripsi. Universitas

Pasundan.
Mangkunegara, Anwar Prabu A.A. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT Remaja Rosda Karya. Jakarta.
Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. CV Mandar Maju. Bandung
Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang
Pemerintahan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Nawawi, Hadari. 2003 MSDM untuk Bisnis yang Kompetitif. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.
Laman 14 dari 14
14
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang
kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nawawi, Hadari. 2006. Manajemen Sumberdaya Manusia untuk Bisnis yang
Kompetitif.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Nitisemito, Alex S. 1998. Manajemen Personalia. Edis Ketiga. Cetakan Pertama.
Jakarta : Bumi Aksara.
Robbins. Stephen. P; 2008.Perilaku Organisasi. PT. Indeks Kelompok Gramedia
Robby,2012,Http//Konsep%20Dan%20MacamMacam%20Metode%20Penelitian%2
0_%20Ka%20Robby.htm
Winardi, J. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Winardi.P. 2002; Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Cetakan kedua


Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada

1 dari 14

Anda mungkin juga menyukai