Kas PDF
Kas PDF
Oleh:
ASTRIA DWI PUJIATI
NPM 09.1.01.06020
Oleh:
ASTRIA DWI PUJIATI
NPM 09.1.01.06020
Oleh:
ASTRIA DWI PUJIATI
NPM 09.1.01.06020
A. MAHASISWA
Nama
NPM
Program Studi
Tempat, Tanggal Lahir
Agama
Jumlah Saudara/Anak Ke
Alamat / Telpon
Status
B. ORANG TUA
Nama
Alamat Rumah / Telpon
Alamat Kantor / Telpon
Pekerjaan
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Samsidi
Jl. Kedurus Gg III No 30B Surabaya
Wiraswasta
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tamat SDN Kedurus IV/431
di Surabaya
Tahun 2003
2. Tamat SMPN 16
di Surabaya
Tahun 2006
3. Tamat SMAN 13
di Surabaya
Tahun 2009
4. Pendidikan Tinggi (PT)
Nama PT
Tempat
Semester
Tahun
Keterangan
STIESIA
Surabaya
IX
D. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun
Bekerja di
2011sekarang
2009-2014
Pangkat / Golongan
Jabatan
Administ
rasi
KATA PENGANTAR
6. Bapak dan Ibu dosen beserta staff Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah mendidik serta membantu saya
selama menempuh pendidikan di bangku kuliah. Semoga kesuksesan
menyertai kita. Amin.
7. Kedua orang tuaku yang tercinta, Ibunda Lilik Rochmah dan Ayahanda
Samsidi yang telah memberikan seluruh kasih sayangnya dan dukungan
serta doanya. Kalian adalah orang tua yang luar biasa.
8. Ketiga saudaraku tercinta, Mas Agus, Arif Adi dan Arba. Meskipun
terkadang menyebalkan tetapi kalian pelipur lara disaat sedang susah dan
sedih. Love u..
9. Buat Kekasihku Fajar Kurniawan, terima kasih telah menjadi seseorang
yang selalu mendampingiku dan menemaniku selama ini serta dengan
sabar mendengar keluh kesahku.
10. Buat sahabat-sahabatku, Wita, Elsa, Jenice, Denny, mbak Linda, Lukman,
Simon, Mbak Rina, mas Rendi, mbak Rebecca semoga sukses menyertai
kita dan persahabatan kita tak akan putus sampai disini.
11. Buat teman-temanku Annisa, Iffa, Dita (teman-teman awal masuk
perkuliahan malam) dan teman-teman SAX2 serta SA4, jangan lupa akan
pertemanan kita. Kalau mbolang-mbolang jangan lupakan aku ya. Hehe..
12. Untuk Pak Sigit, Manager KMP, terima kasih atas bantuan nya selama ini.
Untuk keluarga besar KMP, Mbak Cahya, mbak Yeni, mas Hendro, Mas
Rudolf dan semua anggota kelaurga KMP lainnya, love u.
13. Untuk pemilik KMP, Bapak Hermanto terima kasih atas ijin yang
diberikan untuk memberikan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian
ini.
14. Kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima
kasih buat doa, dukungan dan semangatnya buat saya.
Penulis sadar bahwa penyusunan dan isi skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis menerima segala kritikan dan masukan yang menjadikan skripsi
ini lebih baik lagi.Semoga bermanfaat bagi penulis skripsi selanjutnya.
Wassalamuailakum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Surabaya, 22 Mei 2014
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................... 6
10
11
12
BAB 5 : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 80
13
14
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Perbedaan Penelitian terdahulu ........................................................................
31
57
59
62
65
67
7. Uji Multikolinearitas.........................................................................................
68
68
9. Uji parsial..........................................................................................................
72
73
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
32
54
54
70
16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang
sedang dihadapi dunia usaha termasuk usaha kecil menengah saat ini berjalan
sangat cepat dan dinamis.Banyak badan-badan usaha dan perusahaan jasa
keuangan yang diharapkan dapat membantu mengembangkan usaha kecil
menengah tersebut, salah satunya koperasi.Koperasi merupakan badan Usaha
yang berlandaskan hukum senantiasa diarahkan dan didorong untuk ikut berperan
secara nyata dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat agar
mampu mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial, sehingga lebih
mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi rakyat.
Koperasi sebagai badan usaha, selain bertujuan memenuhi kebutuhan anggota,
sama dengan perusahaan-perusahaan lain yang memiliki tujuan, koperasi juga
mempunyai tujuan yaitu mencapai keuntungan (laba).Keuntungan itu dirasakan
sangat penting demi kelangsungan dan perkembangan kegiatan usaha, sehingga
didalamnya tersirat suatu efisiensi, dimana hal ini merupakan makna organisasi
ekonomi.
Dalam mencapai keuntungan dan tujuan perusahaan, tentu perusahaan memiliki
suatu resiko yang harus dihadapi.Setiap perusahaan memiliki resikonya masingmasing.Risiko yang menimpa pada sebuah perusahaan merupakan akibat dari
sebuah sebab atau serangkaian peristiwa yang bersifat negatif dan mengakibatkan
17
adanya kerugian baik secara finansial ataupun yang lainnya.Sama halnya pada
Koperasi Simpan Pinjam, risiko utama yang dihadapi oleh koperasi salah satunya
adalah risiko yang ditimbulkan dari perputaran piutang yaitu risiko kredit.Risiko
kredit adalah risiko yang paling umum menyerang dunia perbankan ataupun
perusahaan yang melakukan perjualan secara kredit. Namun kegiatan yang
mengandung risiko harus tetap diambil untuk mendapatkan peluang keuntungan,
dengan syarat koperasi harus mampu mengorganisir atau meminimalir risiko yang
mungkin akan terjadi tersebut.Perputaran piutang saling berhubungan dengan
perputaran kas. Perputaran piutang yang tinggi akan menyebabkan pula tingginya
perputaran kas.
Perputaran Piutangdan perputaran kas merupakan hal yang sangat penting bagi
sebuah perusahaan karena merupakan rasi-rasio yang digunakan dalam mengukur
efisiensi modal kerja dalam sebuah perusahaan. Adanya modal kerja yang cukup
atau cukupnya kas dalam perusahaan akan memudahkan perusahaan tersebut
dalam melakukan aktifitas sehingga tidak menimbulkan masalah. Besarnya uang
kas yang ada merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur tingkat likuiditas dalam perusahaan.
usaha masih berupa perputaran piutang, dimana debitur belum membayar pokok
beserta bunga pinjaman dari aktifitas penjualan dan perjanjian kredit yang telah
dilakukan sebelumnya. Perputaran piutang yang ada dalam kantor koperasi sangat
rentan sifatnya, karena berjalannya suatu koperasi dipengaruhi oleh perputaran
piutang tersebut. Perputaran piutang akan berjalan lancar apabila debitur
membayar pinjaman tepat pada waktunya. Tetapi apabila debitur membayar
18
pinjaman tidak tepat pada waktunya itu akan menimbulkan masalah pada suatu
perusahaan. Piutang yang seharusnya dibayar mengalami penunggakan apabila
tidak segera diselesaikan.Tunggakan-tunggakan inilah yang akanmenimbulkan
terjadinya kredit bermasalah.
Adanya kredit bermasalah akan mengurangi persediaan kas yang ada dalam
sebuah perusahaan. Semakin sedikit penerimaan yang diterima oleh koperasi
maka semakin sedikit pula kas yang ada pada koperasi.Pendapatan utama
Koperasi adalah berasal dari pendapatan bunga dari setiap pinjaman yang yang
telah dilakukan,. Apabila debitur tidak membayar pinjaman tersebut dengan tepat
waktu maka penerimaan yang telah dikalkulasi sebelumnya tentu tidak akan
sesuai harapan. Uang kas koperasi menjadi sedikit karena debitur yang tidak
membayar bunga dan angsurannya tepat waktu.
Dengan munculnya kredit bermasalah yang ditimbulkan dari perputaran piutang,
perputaran uang kas pun mengalami hambatan, karena tidak lancarnya arus kas
yang masuk dan keluar. Bahkan bisa jadi jika kredit bermasalah sangat besar,
maka perputaran uang di koperasi akan terhenti dan seluruh dampak positif yang
seharusnya diterima dari penyaluran kredit pun tidak dapat terjadi bahkan dapat
menimbulkan dampak yang negatif bagi perusahaan. Ini dikarenakan pendapatan
operasional dari pemberian kredit sangat kecil dari yang seharusnya diterima oleh
koperasi secara penuh.
Pengaruh dari terjadinya kredit bermasalah yang menyebabkan semakin
rendahnya tingkat perputaran kas karena penerimaan kas yang diterima dari
19
penyaluran kredit tidak dibayar secara penuh menyebabkan kas semakin sedikit.
Keadaan yang demikian dikhawatirkan menyebabkan perusahaan mengalami
likuiditas atau ketidakmampuan perusahaan dalammembayar kewajiban jangka
pendeknya.
Namun begitu juga sebaliknya, perputaran piutang yang cepat akan membuat
kas suatu perusahaan menjadi lancar, sehingga pendapatan pun meningkat.
Semakin banyak kas yang ada, maka modal kerja dapat kembali dan dapat
digunakan untuk memberikan pinjaman kredit kepada calon nasabah-nasabah
baru. Pendapatan bunga yang diterima pun juga pasti akan meningkat, sehingga
dapat dimungkin bahwa perusahan akan terhindar dari resiko likuiditas.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengambil
judul
PENGARUH
PERPUTARAN
PIUTANG
DAN
PERPUTARAN
Likuiditas pada
20
terhadap Tingkat
21
22
BAB 2
TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Pengertian Koperasi dapat dilakukan dari pendekatan asal yaitu kata koperasi
berasal dari bahasa Latin coorere, yang dalam bahasa Inggris disebut
coorperation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi cooperation
berarti bekerja sama. Dalam hal ini,kerjasama tersebut dilakukan oleh orang-orang
yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama (Sitio dan Tamba,2001:16).
Menurut Undang-Undang Koperasi Nomor 12 pada tahun1967 Koperasi
Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi
sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pengertian koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.25 tahun 1992 adalah
badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Menurut Firdaus dan Susanto (2004 : 39) koperasi sebagai perkumpulan dari
orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak
memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar
memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.
Menurut Chaniago (dalam buku Sitio dan Tamba,2001 : 13) mendefinisikan
koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar,
dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi
kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Berdasarkan pengertian-pengertian koperasi diatas maka penulis dapat menarik
kesimpulan bahwa Koperasi adalah Suatu organisasi kegiatan ekonomi yang
berlandaskan hukum yang didirikan untuk membantu mensejahterakan kehidupan
23
24
tahu dan tempe, koperasi pengusaha batik, koperasi pertanian dan koperasi lain
yang kegiatannya bertumpu pada aktivitas produksi.
4 .Koperasi Jasa
Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang penyediaan jasa tertentu
bagi para anggotanya maupun masyarakat umum seperti koperasi angkutan,
koperasi jasa audit, koperasi perumahan, koperasi jasa perencanaan, dan
konstruksi bangunan, koperasi asuransi dan koperasi pengurusan dokumen.
5.Koperasi Unit Desa (KUD)
Dalam rangka meningkatkan produksi dan kehidupan masyarakat di daerah
pedesaan, pemerintah menganjurkan pembentukan koperasi unit desa.Suatu
koperasi unit desa dibentuk dari satu atau beberapa desa yangmemiliki potensi
ekonomi.Apabila dalam suatu kecamatan memiliki banyak potensi ekonomi, maka
sangat mungkin beberapa koperasi unit desa dibentuk.
3. Produk Koperasi
Bermacam-macam Produk yang ada di pada suatu perusahaan untuk kemuadian
dipasarkan ke masyarakat luas, fiturnya pun juga bervariasi, masing-masing punya
kekuatan dan kelemahan tersendiri. Begitu pula dengan koperasi.Koperasi
mempunyai produknya tersendiri.Menurut Hamidah dan Linggau (2010, 46)
produk Koperasi adalah sebagai berikut :
25
26
tidak boleh ada yang dirugikan. Sistem ini lebih banyak musyawarahnya, sebelum
perjanjian kredit dilakukan terlebih dahulu dilakukan kesepakatan mengenai
patokan/ukuran yang akan digunakan untuk menaikkan atau menurunkan bunga.
Patokan yang biasa digunakan adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
suku Bunga Rata-rata bank lokal (SIBOR atau LIBOR) .
5.Bunga Sliding
Bunga Sliding adalah Bunga yang harus dibayar setiap bulannya tanpa
mengurangi pokok pinjaman debitur. Jadi debitur membayar bunga setiap
bulannya terlebih dahulu dimana bunga yang dibayarkan merupakan besarnya
bunga yang telah disepakati oleh kedua pihak sebelumnya. Misalnya bunga yang
telah disepakati perbulannya 2%, dari pinjaman 10.000.000 maka debitur hanya
membayar bunga sebesar 2% dari pinjaman saja. Pinjaman dibayar lunas jika
debitur sudah ada dana untuk melunasi pinjamannya tersebut. Biasanya jangka
waktu maksimal dari perjanjian bunga sliding adalah 6 (enam) bulan. Jika dalam
waktu 6 bulan debitur belum mampu melunasi hutangnya, maka perlu
memperbaharui perjanjian kredit.
2.1.2 Sisa Hasil Usaha (SHU)
Pengertian SHU menurut UU No. 25 Tahun 1992, tentang Perkoperasian
adalah sebagai berikut : (a) SHU Koperasi adalah pendapatan koperasi yang
diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan
kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. (b) SHU
setelah dikurangi cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang
27
28
lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku; (d) Penerbitan Obligasi dan surat hutang lainnya, yaitu
dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya berdasarkan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku; (e) sumber lain yang sah, pinjaman
yang diperoleh bukan dari anggota yang dilakukan melalui penawaran secara
umum.
2.1.3Kredit
1.Pengertian kredit
Menurut asal mulanya kata kredit berasal dari kata credere yang artinya adalah
kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang yang memperoleh kredit maka
berarti mereka memperoleh kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit
artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan
pasti kembali (Kasmir, 2003: 72)
Menurut Linggau dan Hamidah (2010:19) kredit adalah penyerahan barang, jasa,
atau uang dari satu pihak (kredit atau pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan
kepada pihak lain (debitur atau penerima pinjaman) dengan janji membayar dari
debitur kepada kreditur pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.
Definisi lain tentang kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara kreditur dengan pihak lain yang mewajibkan pihak penerima
pinjaman (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil (Linggau dan Hamidah, 2010:19).
Ikatan Akuntan Indonesia ( dalam Karjono dan Fakrina : 2012) mendefinisikan
kredit sebagai berikut :
Kredit adalah pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil
keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian kredit yang diberikan adalah
kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restruturisasi, dan
pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase
Agreement (NPA).
29
kredit
merupakan
kegiatan
usaha
yang
mendominasi
membantu
30
Capacity(Kemampuan),
yaitu
kemampuan
untuk
membayar
seluruh
31
3. Capital (Modal), yaitu kekayaan yang dimilki oleh debitur apakah cukup
mampu dalam memenuhi pinjamannya.
4. Collateral(jaminan atau Anggunan), yaitujaminan apa yang diberikan bagi
keamanan kredit oleh debitur. Pengertian dasar jaminan adalah asset yang
diserahkan calon debitur kepada bank sebagai tanda keseriusan atas kredit yang
diterima dan sebagai bukti bahwa calon debitur akan mematuhi semua
peraturan perkreditan bank yang berlaku.
5. Condition of Economics, yaitu keadaan perkembanganekonomi yang terjadi
mempengaruhi usaha calon debitur.
Unsur yang terdapat dalam kredit menurut Kasmir( dalam Karjono dan Fakrina :
2012) adalah :
1.Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang
diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa akan benar-benar
diterimanya kembali dalam jangka waktu yang tertentu di masa yang akan
datang.
2.Waktu, yaitu suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan
kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.
3. Degree of risk, yaitu suatu tingkat resiko yang dihadapi sebagai akibat dari
adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan
kontraprestasi yang akan diterima dikemudian hari. Semakin lama kredit
diberikan semakin tinggi pula tingkat resikonya, karena sejauh kemampuan
32
manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsure
ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan. Inilah yang menyebabkan
timbulnya unsur resiko.
4. Prestasi, yaitu objek kredit tidak hanya diberikan dalam bentuk uang, tetapi
juga dalam bentuk barang atau jasa.
Dalam melakukan analisa kredit yang perlu diperhatikan adalah tujuan
penggunaan dana kredit. Untuk keperluan apa calon debitur mengajukan pinjaman
kredit. Kita harus memastikan bahwa dana akan digunakan untuk hal-hal yang
tidak melanggar hukum dan etika yang berlaku di Indonesia. Kedua, lakukan
analisa kualitatif, yaitu meliputi cek karakter, kondisi seputar usaha, legalitas, dan
jaminannya. Dan yang ketiga adalah melakukan analisa kuantitatif, yaitu kapasitas
dan seputar keuangan usaha, dana yang dibutuhkan, trackrecord di instuisi
keuangan, dan resiko bank atas kredit yang akan diberikan.
4. Perjanjian Kredit
Definisi kredit menurut kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata)
Pasal 1313 (dalam Hamidah dan Linggau, 2010:144) adalah suatu perbuatan yang
terjadi antara satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap orang lain atau
lebih.
Dalam buku aspek-aspek Hukum Perkreditan pada Bank yang ditulis oleh
Sutarno, SH.,MM (dalam Hamidah dan Linggau, 2010:144) mengatakan bahwa
perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada orang lain atau
dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal.
33
membayar
bunga,
mengangsur
serta
melunasi
pinjamannya.Agar
kolektibilitas kredit tersebut bagus maka koperasi sejak dini haruslah dapat
membina dan mengawasi perjalanan kredit tersebut.
Kolektibilitas kredit yaitu penggolongan kredit menurut kualitas kredit yang
sesuai dengan kualitasnya, yaitu : Kredit Lancar (Pass), Kredit Dalam Perhatian
34
Kurang
Lancar
(Sub-Standart)
adalah
Kredit
yang
Perputaran Piutang
1. Pengertian Piutang
Piutang merupakan aktiva/kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari
dilaksanakannya kebijakan penjualan kredit. Piutang sebagai bagian dari modal
35
kerja, keberadaannya akanterus berputar, dalam arti piutang itu akan tertagih dan
kembali menjadi modal kerja pada saat tertentu. Secara umum piutang diartikan
sebagai klaim atas uang penerimaan pembayaran yang dimiliki oleh seseorang
atau badan lain yang disebut kreditur, akan tetapi berdasarkan asal usul piutang
dapat diartikan sebagai suatu tuntutan atau tagihan hasil penjualan barang
dagangan atau jasa menjadi suatu usaha pokok perusahaan kepada pembelinya
dimana pembayarannya akan terjadi pada saat jatuh tempo.
Piutang usaha adalah tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis yang
hanya dilengkapi oleh surat jalan, faktur/tanda terima lainnya yang telah
ditandatangani oleh debitur sehingga pernyataan telah menerima barang ada
didalam surat-surat tersebut.
Selain itu pengertian piutang yang pada umumnya digolongkan dalam aktiva
lancar yang berarti bahwa tagihan-tagihan pada pihak lain yang nantinya akan
diminta pembayarannya dalam jangka waktu yang tidak lama (kurang dari satu
tahun) yang biasanya digolongkan dalam piutang jangka pendek.
36
debitur yang berada diluar perusahaan, maka pihak perusahaan perlu berhati-hati
dan masalah piutang ini perlu mendapat analisis yang cukup mendalam.
Menurut Awat (1999: 451) besar kecilnya suatu piutang dipengaruhi oleh 2
variabel yaitu :
3. Jenis-jenis Piutang
Menurut
Ngumar
(dalam
Purnamasari,
2010:17)
jenis-jenis
piutang
a. Piutang Dagang
Piutang dagang adalah jumlah uang yang harus dibayar pembeli kepada
perusahaann.Piutang dagang pada umumnya berjangka waktu kurang dari
37
setahun.Oleh karena itu piutang dagang dalam neraca dilaporkan sebagai aktiva
lancar.
b. Piutang Wesel
Piutang Wesel lebih formal dibandingkan dengan piutang dagang. Debitur
dalam piutang membuat suatu perjanjian tertulis kepada kreditur untuk
membayar sejumlah uang yang tercantum dalah surat perjanjian tersebut pada
waktu tertentu. Jangka waktu wesel bisabermacam-macam tetapi umumnnya 60
hari.
c. Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk piutang
dagang dan piutang wesel. Pada umumnya piutang semacam ini merupakan
piutang jangka panjang,misalnya klaim asuransi, pinjaman kepada pegawai, dan
piutang deviden.
4 .Penghapusan Piutang
Besarnya cadangan kerugian piutang dibuat pada awal periode akuntansi, dan
cadangan kerugian piutang merupakan suatu taksiran atas besarnya piutang yang
tidak dapat ditagih pada suatu periode akuntansi.Setelah periode tersebut berjalan,
seringkali terdapat sejumlah piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih karena
berbagai alasan. Piutang yang benar-benar tidak dapat ditagih biasanya terjadi
karena debiturnya melarikan diri, tidak memiliki kemauan serta kemampuan
untuk membayar, faktor lain juga bisa disebabkan karena debitur meninggal
dunia, tidak ada ahli waris yang mau menanggung atau bisa juga karena usaha
38
5 .Pengendalian Piutang
6. Perputaran Piutang
Piutang yang dimiliki oleh suatu perusahaan mempunyai hubungan yang erat
dengan volume penjualan kredit.Karena timbulnya piutang disebebakan oleh
penjualan barang-barang secara kredit dan hasil penjualan secara kredit dibagi
dengan piutang rata-rata merupakan perputaran piutang.Nilai dari perputaran
piutang tergantung dari syarat piutang tersebut.Makin lunak atau makin lama
syarat pengembalian dan pembayaran yang ditetapkan berarti makin lama modal
terikat dalam piutang.Periode perputaran piutang tergantung pada panjang
pendeknya ketentuan waktu yang dipersyaratkan dalam syarat pembayaran
kredit.Sehingga semakin lama syarat pembayaran kredit berarti semakin lama
39
terikatnya modal kerja dimana modal kerja merupakan kas yang terkumpul untuk
diolah kembali untuk penjualan kredit berikutnya.
Menurut Munawir (2004 : 75) perputaran piutang adalah posisi piutang dan
taksiran waktu pengumpulannya dapat dinilai dengan menghitung perputaran
piutang turn over receivable yaitu dengan membagi total penjualan kredit netto
dengan piutang rata-rata. Perputaran piutang adalah usaha (account receivable
turn over) untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas
dalam setahun (Reeeve , 2005:407).
40
2.1.5
Perputaran Kas
1.Pengertian kas
Ada beberapa pengertian kas menurut beberapa ahli, antara lain sebagai berikut :
1. Menurut Martono dan Harjito (dalam Mariyawati, 2002:11)
Kas merupakan salah satu sebagian dariaktiva yang memiliki sifat paling lancar
(liquid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi
tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap,
membayar hutang, membayar deviden dan transaksi lain yang diperlukan
perusahaan.
2. Menurut Munawir (dalam Mariyawati, 2002:12)
41
Kas merupakan aktiva paling likuid atau merupakan salah satu unsure modal kerja
yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang
dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
3. Menurut Gitosudarmo (dalam Mariyawati, 2002:12)
Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang dalam perusahaan beserta pospos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat dituangkan sebagai alat
pembayaran
kebutuhan
finansial,
yang
mempunyai
sifat
paling
tinggi
likuiditasnya.
4. Menurut Harahap (2010 : 258)
Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat diuangkan setiap saat serta
surat berharga lainnya yang bersifat sangat lancer yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
-
Arus kas (Cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas
dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan atau pendanaan serta kenaikan atau penurunanbersih dalam kas suatu
perusahaan selama satu periode.
2 . Perputaran Kas
42
Perputaran kas (cash turnover) adalah berapa kali perusahaan telah memutar kas
selama periode pelaporan, yang dihitung dari omset tunai berdasarkan pendapatan
perusahaan dibagi saldo kas rata-rata selama periode tersebut.
Perputaran kas yang tinggi berarti bahwa perusahaan memiliki siklus kas yang
cepat. Meskipun bisa berarti bahwa perusahaan efisien dalam penggunaan kas
(mis. dapat mengisi dengan cepat dan menggunakan kas untuk keperluan yang
lebih baik), kemungkinan lain adalah bahwa perusahaan kekurangan kas dan
mungkin perlu pembiayaan jangka pendek di masa depan. Perusahaan yang sering
menjual secara kredit akan memiliki rasio perputaran kas tinggi.
43
Likuiditas
1. Pengertian Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan bentuk risiko yang dialami oleh suatu perusahaan
karena ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya,
sehingga itu memberi pengaruh kepada terganggunya aktivitas perusahaan ke
posisi tidak berjalan secara normal. Oleh karena itu,risiko likuiditas sering disebut
dengan short term liquidity risk. Contohnya perusahaan tidak tepat waktu dalam
membayar gaji karyawan,pembayaran listrik yang terlambat, terjadi tunggakan
pembayaran air ledeng ke PDAM, pembayaran gaji buruh yang terlambat,
pembayaran gaji teknisi kontrak yang tidak sesuai dengan kesepakatan isi kontrak
yang seharusnya setiap bulan, dan lain sebagainya. Sehingga kondisi ini
memberikan arah bahwa perusahaan sudah mengalami permasalahan keuangan,
yaitu berupa tertundanyapembayaran
(Fahmi,2010:116).
Menurut Sinungan (1993:78) likuditas atau kemampuan membayar kewajiban
jangka pendek harus benar-benar diperhatikan.Walau rasio ini amat rendah, yaitu
44
Cash ratio minimum sebesar 2%, namun asset yang convertible harus benar-benar
dijaga jangan sampai tidak mampu untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek.Salah satu komponen untuk menilai keuangan perusahaan adalah analsis
rasio likuiditas (liquidity ratios). Pengertian rasio sendiri menurut Riyanto (2000 :
330) mengemukakan bahwa definisi analisis rasio sebagai berikut :
Analisis rasio merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan
menggambarkan simpton (gejala-gejala yang tampak) suatu keadaan. Jika
diterjemahkan secara tepat, rasio juga dapat menunjukan area-area yang
memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam
Menurut Fahmi (2010:116) Untuk menganalis secara lebih dalam tentang risiko
likuiditas dapat dilakukan dengan menganilis kondisi kemampuan suatu
perusahaan yang dapat dilihat dari segi:
a. Analisis arus kas
b. Analisis kewajiban jangka pendek
c. Melakukan analisis terhadap arus dana jangka pendek
45
2.
Jumlah utang dan berbagai tagihan yang datang di saat jatuh tempo sudah
begitu besar, baik utang di perbankan, leasing, mitra bisnis , utang dagang,
dan berbagai bentuk tagihan lainnya.
adalah
rasio
asset
lancar
perusahaan
terhadap
kewajiban
2.1.7
46
Penelitian
terdahulu
Judul
Penelitian
Variabel
Hasil
1.Manajemen piutang
PT. Goodyear Indonesia
Tbk lebih baik
dibandingkan dengan PT
Gajah Tunggal karena
tingkat perputarannya PT
Goodyear Indonesia Tbk
relative lebih cepat
2. pengaruh perputaran
piutang pada PT
Goodyear dan PT Gajah
Tunggal Tbk sama
sama bersama likuiditas
terhadap likuiditas
Debbianita (2012)
Pujiati (2013)
Pengaruh perputaran
piutang
dan
perputaran
kas
terhadap
tingkat
likuiditas
X1 = perputaran piutang
X1=perputaranpiutang
X2 = perputaran modal kerja X2 = perputaran kas
Y = Likuiditas
Y = Likuiditas
1.
terdapat
pengaruh
negative perputaran piutang
terhadap
likuiditas
perusahaan
2. Terdapat pengaruh positif
perputaran modal kerja
terhadap
likuiditas
perusahaan
3. terdapat pengaruh positif
perputaran piutang dan
perputaran modal kerja
terhadap
likuiditas
perusahaan
47
Adapun
Perputaran Piutang
(X1)
Likuiditas
(Y)
Perputaran Kas
(X2)
Gambar 1
Rerangka Pemikiran
48
Perputaran
piutang
merupakan
hal
yang
penting
agar
49
50
51
52
BAB 3
METODA PENELITIAN
53
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012 : 119). Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh banyak subyek atau
obyek itu.
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999:115) populasi yaitu sekelompok orang,
kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakeristik tertentu. Pendapat lain
menurut Arsyad dan Soeratno (2008:101) populasi adalah jumlah keseluruhan dari
obyek yang diteliti.
Peneliti dalam penelitian ini membatasi ruang lingkup populasinya yaitukantor
Koperasi Simpan Pinjam Mitra Perdana, yang beralamatkan di Jl Baratajaya
XIX/73 Surabaya.
54
3.2.1
Sampel
Menurut Sugiyono (2012:120) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar , dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari sebagian populasi yang ada. Bagian yang menjadi obyek dari
suatu penelitian sesungguhnya disebut sampel, dan metodologi untuk memilih dan
mengambil individu-individu masuk ke dalam sampel yang representif disebut
sampling(Arsyad dan Soeratno, 2008 : 97).
Penentuan sampel merupakan langkah penting dalam penelitian Kuantitatif.
Adapun langkah dalam penentuan sampel menurut Suharsaputra (2012 : 114)
adalah :
-
Dalam penentuan jumlah sampel sebenarnya tidak ada aturan yang tegas berapa
jumlah sampel yang harus diambil dari populasi yang tersedia.Namun ada juga
yang berpendapat bahwa jumlah sampel yang sesuai adalah sepersepuluh
populasi.
Namun pada penelitian ini, peneliti ini tidak menggunakan sampel, karena data
yang digunakan untuk membuktikan penelitian ini adalah data keuangan selama 6
55
periode yaitu dari tahun 2008 hingga tahun 2013 dari Koperasi Mitra Perdana, Jl
Baratajaya XIX / 73 Surabaya.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1
Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data dokumenter. Data
dokumenter merupakan jenis data penelitian berupa arsip yang memuat apa dan
kapan suatu kejadian atau suatu transaksi serta siapa yang terlibat dalam suatu
kejadian. Selain itu jika serangkaian observasi (pengukuran) dapat dinyatakan
dalam angka-angka maka kumpulan angka-angka hasil observasi tersebut
dinamakan data kuantitatif.
3.3.2
Sumber data
56
yaitu data primer umumnya bersifat lebih terperinci dari data Sekunder.Istilah dan
unit pengukuran yang digunakan dalam data primer selalu dirumuskan secara
lebih
sempurna.Meskipun
demikian,
para
statistisi
dapat
membenarkan
penggunaan data sekunder yang diterbitkan oleh lembaga yang terpercaya bila
sumber primernya sukar diperoleh dan keterangan-keterangan yang terperinci
mengenai data tersebut tidak dibutuhkan.
2. Data Sekunder
Sumber Sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono,
2012:187).
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:44) Data Sekunder adalah sumber data
penlitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh
dan dicatat oleh pihak lain). Pengertian lain menyebutkan bahwa data sekunder
adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi
yang bukan
57
58
a. Penjualan Kredit
Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya dilakukan beberapa kali
yaitu cicilan atau dibayar sekaligus pada waktu jatuh tempo dan terkadang
didahului dengan pembayaran uang muka.Penjualan kredit menghasilkan adanya
perputaran piutang usaha, dimana pengukurannya dapat dilihat dari piutang yang
perputarannya semakin tinggi maka akan menghasilkan output yang semakin baik
pula.Ada kalanya angka penjualan kredit untuk satu periode tidak diperoleh, maka
yang digunakan sebagai penjualan kredit adalah angka total penjualan.
b. Piutang rata-rata.
Rata-rata piutang dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan antara piutang awal
periode dan piutang akhir periode dibagi dua.
2. Perputaran Kas
Kas merupakan salah satu sebagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar
(liquid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi. Transaksi
tersebut misalnya untuk pembayaran gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap,
membayar hutang, membayar deviden dan transaksi lain yang diperlukan
perusahaan.Indikator variabel perputaran kas (X2)adalah :
a. Rata-rata kas
Rata-rata kas dan bank dapat diukur dari saldo kas dan bank awal ditambah saldo
kas dan bank akhir dibagi dua. Semakin tinggi perputaran kas, berarti makin
tinggi efisiensi penggunaan kasnya (Riyanto dalam Kariono dan Falah : 2012).
59
b. Pendapatan operasional
Pendapatan operasional meliputi pendapatan Bunga, provisi dan komisi,
pendapatan atas transaksi valuta asing dan pendapatan operasional lainnya.
Pengukuran pendapatan operasional dapat dilihatapabila perusahaan telah
menerima kas yang diperoleh dari kegiatan penjualan yang dilakukan sebelumnya
(Bank Indonesia dalam Rau,2013 : 67).
3. Likuiditas
Likuditas merupakan suatu kemampuan perusahaan dalam memenuhi dan
membayar kebutuhan-kebutuhan jangka pendeknya (Fahmi, 2010 : 116).Indikator
variabel Likuiditas (Y) adalah:
a. Asset lancar
Asset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang serta
persediaan.Pengukuran asset Lancar dapat dilihat dari masa manfaatnya.Biasanya
manfaat dari asset lancar tidak lebih dari dua belas (12) bulan.
b. Kewajiban lancar
Kewajiban
lancarmeliputi
biaya
gaji,
biaya
operasionaldan
biaya
60
analisa
kuantitatif
yaitu
mengumpulkan,
mengolah,
dan
61
Uji multikolinieritas bertujuan menguji adanya korelasi antar variabel bebas pada
model regresi. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan
yang diperoleh cocok atau
62
63
Jika t-hitung <t-sign maka variabel bebas (Perputaran piutang dan perputaran kas)
tidak berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas
Jika t-hitung >t-sign maka variabel bebas (Perputaran piutang dan perputaran kas)
berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas.
2.Analisis Regresi Berganda
Menurut Suharsaputra (2012 : 145) Regresi ganda adalah regresi dengan Dua
Variabel bebas (Misalnya X1 dan X2) dan satu variabel terikat (Y). Untuk melihat
persamaan garis regresi bagi masing-masing variabel bebas dapat dilakukan
dengan cara perhitungan regresi linier Berganda, yakni regresi Y atas X1 dan
Regresi Y atas X2.
Untuk mengetahui pengaruh perputaran piutang (X1) dan perputaran kas (X2)
terhadap tingkat likuiditas (Y) digunakan analisis regresi berganda dengan
formula sebagai berikut :
b11.X+1 +b2b.X
2.X
Y =Ya=+ab+1.X
2 2++ee
Dimana :
Y
= Likuiditas
X1
= Perputaran Piutang
X2
= Perputaran Kas
= Konstansta
64
= koefisien korelasi
= error
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
66
melihat
kelengkapan data dan dokumen dalam proses pendirian Koperasi. Setelah semua
proses dilakukan, dibutuhkan waktu sekitar 4 bulan agar Badan Usaha keluar dan
secara resmi dapat beroperasi.
Alamat Kantor Cabang Koperasi Mitra Perdana :
1. Koperasi Mitra Perdana Gedangan
Alamat :Jl. A.Yani No 107 Gedangan
2. Koperasi Mitra Perdana Sidoarjo
Alamat : Jl. Majapahit 54 Sidoarjo
3. Koperasi Mitra Perdana Wiyung
Alamat :Jl.MengantiGogor No 20 A Surabaya
2. Visi dan Misi Perusahaan
Setiap perusahaan tentu memiliki visi dan misi yang harus dilakukan serta harus
tercapai, sama halnya dengan Kantor Koperasi Mitra Perdana Surabaya.
Visi dan Misi pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya adalah sebagai berikut :
Visi
Terwujudnya Koperasi simpan pinjam yang tangguh dengan berlandaskan amanah
dalam membangun usaha ekonomi bersama dan berkeadilan di Indonesia.Serta
berusaha memperoleh keuntungan guna kesejahteraan anggota Koperasi.
Misi
67
PimpinanCabang
: 1 orang
Staff Administrasi
: 2 orang
Staff Accounting
: 1 orang
Kasir
: 1 orang
68
Staff Audit
: 1 orang
Staff penagihan
: 3 orang
Staff Marketing
: 3 orang
Roy Effendy
- WakilKetua
JokoSarwono
- Sekretaris I
PujiAstuti
- Sekretaris II
EndangYanti
- Bendahara
MelianaTandoko
- Koordinator
Sunarto
- Anggota
Hermanto
3. StrukturOrganisasi
Struktur organisasi adalah pedoman yang perlu untuk pembagian tugas atau kerja,
wewenang, dan tanggung jawab karena struktur organisasi menggambarkan
adanya suatu hubungan yang pasti antara masing-masing bidang yang satu dengan
yang lainnya.
Berikut ini adalah struktur organisasi dari Koperasi Mitra Perdana Surabaya yang
beralamat di Jl Baratajaya XIX/73 Surabaya :
Pengurus Koperasi
Ketua
69
Wakil Ketua
Sekretaris I dan
Sekretaris II
Bendahara
Koordinator
Gambar 2
Struktur Organisasi Pengurus Koperasi
Karyawan Koperasi
Manager
Staff
Administrasi
Kasir
Bagian
Penagihan
Staff Akuntansi
Marketing
Gambar 3
Struktur Organisasi Karyawan Koperasi Mitra Perdana
Berikut ini adalah tugas dari pengurus dan karyawan di Kantor Koperasi Mitra
Perdana Surabaya :
70
a. Ketua
Ketua bertanggung jawab mengkordinasi penyusunan rencana dan anggaran
masing-masing unit dalam rangka penyusunan rencana kerja tersebut kepada
pengurus, mengambil
71
Tabel 2
Buku Organisasi Koperasi Mitra Perdana Surabaya
NO NAMA BUKU
ADA / TIDAK
72
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Buku Tamu
Ada
Ada
Ada
10
Ada
11
Ada
12
Buku Inventaris
Ada
13
Ada
14
Ada
15
Ada
16
Buku Agenda
Ada
73
4.2 Pembahasan
4.2.1 Analisis Data
Agar dapat mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel dependen
dengan variabel independen, maka harus di ketahui pula nilai setiap komponen
variabel dari penelitian ini.
1. Analisis Perputaran Piutang
Perputaran Piutang merupakan seberapa sering piutang berubah menjadi kas
makin tinggi tingkat perputaran piutang (Syamsuddin, 2010:21).Perputaran
Piutang dihitung dari perbandingan penjualan kredit dan volume pinjaman dengan
jumlah piutang rata-rata.
Tingkat perputaran kas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Tingkat perputaran Piutang : Penjualan Kredit
Piutang rata-rata
Contoh perhitungan perputaran piutang pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya
tahun 2008 bulan Januari adalah sebagai berikut :
Perputaran Piutang
74
Bulan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Januari
0.21
0.31
0.16
0.3
0.08
0.23
Februari
0.26
0.21
0.21
0.23
0.12
0.15
Maret
16
0.24
0.29
0.33
0.14
0.23
April
0.19
0.28
0.19
0.32
0.31
0.29
Mei
0.25
0.07
0.08
0.28
0.18
0.2
Juni
0.26
0.27
0.316
0.19
0.11
0.19
Juli
0.17
0.12
0.09
0.27
0.23
0.25
Agustus
0.16
0.22
0.23
0.25
0.14
0.11
September 0.27
0.15
0.18
0.15
0.21
0.15
Oktober
0.17
0.17
0.24
0.11
0.23
0.11
November
0.16
0.1
0.21
0.13
0.22
0.27
Desember
0.2
0.16
0.29
0.14
0.08
0.08
Ratarata
1.525
0.170833 0.188333
Sumber :Lampiran 1a
Dalam tabel hasil perhitungan rata-rata tingkat perputaran diatas diketahui bahwa
rata-rata tingkat perputaran piutang tertinggi dialami pada saat tahun 2008 dengan
rata-rata sebesar 1,525 kali.Hal ini berarti rata-rata piutang yang terdapat pada
modal kerja terkumpul kembali dalam waktu 236 hari. Pada tahun selanjutnya
yaitu pada tahun 2009 tingkat perputaran piutang mengalami penurunan sebesar
0,19 kali. Dengan menurunnya tingkat perputaran dari tahun 2008 ke tahun 2009,
itu berarti rata-rata penjualan mengalami penurunan. Dengan menurunnya tingkat
75
76
Kas merupakan aktiva paling likuid atau merupakan salah satu unsure modal kerja
yang paling tinggi likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar kas yang dimiliki
oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.
Perputaran kas menunjukkan tinggi rendahnya kas yang berputar di Koperasi
setiap periodenya. Makin tinggi perputaran kas berarti makin baik, dan sebaliknya
makin rendah perputaran kas berarti makin buruk, karena tingkat perputaran kas
menunjukkan tinggi rendahnya efisiensi penggunaan kas.
Rumus yang digunakan dalam menghitung perputaran Kas adalah :
Perputaran Kas
Contoh perhitungan perputaran kas pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya tahun
2008 bulan Januari adalah sebagai berikut :
Perputaran Kas
Tabel 4
Hasil Perhitungan Perputaran Kas
Koperasi Mitra Perdana Surabaya
77
Bulan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Januari
6.47
7.37
1.58
5.37
19.96
12.36
Februari
3.64
2.84
4.07
3.21
6.08
6.23
Maret
5.97
298
24.87
10.15
15.65
2.65
April
9.47
469.4
3.13
2.23
3.89
100.18
Mei
3.98
3.4
5.76
2.04
6.98
3.9
Juni
5.28
5.11
1.68
3.73
3.25
21.53
Juli
3.17
7.38
3.38
7.61
2.41
12.88
Agustus
10.23
3.5
3.17
3.06
1.53
6.8
September 7.33
8.56
10.21
15.36
1.7
18.32
Oktober
8.48
4.02
11.57
5.83
3.51
2.7
November
7.39
4.57
2.26
23.41
5.32
7.54
Desember
3.54
7.72
16.01
10.22
4.87
1.62
Rata-rata
7.685
6.2625
16.3925
Sumber :Lampiran 1b
Dalam tabel analisis perputaran kas diatas diketahui bahwa selama tahun 20082013 rata-rata tingkat perputaran kas tertinggi terjadi pada tahun 2009 dengan
rata-rata tingkat perputaran kasnya sebesar 68,48 kali yang berarti periode
pengumpulan akan terkumpul dalam waktu 5 hari.
Pada tahun 2008 tingkat perputaran kas mengalami penurunan menjadi 6,24 kali.
Penurunan tingkat perputaran kas ini terjadi karena rata-rata pendapatan dan kas
mengalami penurunan.Sedangkan pada tahun 2010 tingkat perputaran kas
mengalami jauh penurunan dibandingkan tahun 2009, yaitu sebesar7,3 kali.
78
Penurunan ini disebabkan karena turunnya pendapatan serta banyaknya kas yang
terkumpul pada perusahaan, sehingga membuat tingkat perputaran kasnya menjadi
menurun. Pada tahun 2011 ke tahun 2012, tingkat perputaran kas perusahaan
kembali mengalami penurunan yaitu masing-masing sebesar 7,68 kali dan 6,26
kali.
Pada tahun 2013, tingkat perputaran kas mengalami kenaikan yaitu sebesar16,39
kali. Hal ini disebabkan karena meningkatnya pendapatan pada tahun
tersebut.Perputaran kas menunjukkan tinggi rendahnya kas yang berputar di
koperasi setiap periodenya.Makin tinggi perputaran kas berarti makin baik, dan
sebaliknya makin rendah perputaran kas berarti makin buruk, karena tingkat
perputaran kas menunjukkan tinggi rendahnya efisiensi penggunaan kas.
3.Analisis likuiditas
Likuiditas merupakan bentuk risiko yang dialami oleh suatu perusahaan karena
ketidakmampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, sehingga itu
member pengaruh kepada terganggunya aktivitas perusahaan ke posisi yang tidka
berjalan secara normal (Fahmi, 2010 : 116).
Rumus yang digunakan untuk menghitung Likuiditas adalah sebagai berikut :
Rasio Lancar = asset Lancar
Kewajiban Lancar
Contoh perhitungan Likuditas pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya tahun 2008
bulan Januari adalah sebagai berikut :
Rasio Lancar = asset Lancar
Kewajiban Lancar
79
= 2.040.723.300
2.018.665.729
= 101,1 %
Tabel5
Hasil perhitungan Likuiditas
Koperasi Mitra Perdana Surabaya
Bulan
2008
2009
2010
2011
2012
2013
80
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Rata rata
Sumber :Lampiran 1c
Berdasarkan tabel diatasdapat dilihat bahwa tingkat likuiditas tertinngi terjadi
pada tahun 2009 sebesar 103,96 % dan tingkat Likuiditas terendah dialami
perusahaan pada tahun 2011 yaitu sebesar 97,78 %. Tingkat Likuiditas tertinggi
disebabkan karena adanya peningkatan pada aktiva lancar, sedangkan nilai
kewajiban lancarnya berada di bawah nilai Aktiva Lancarnya.Sedangkan untuk
tingkat likuiditas terendah disebabkan karena nilai kewajiban lancarnya lebih
tinggi dibandingkan nilai aktiva lancarnya.Meningkatnya kewajiban lancar bisa
disebabkan karena meningkatnya hutang lancar pada hutang usaha.
81
Uji normalitas
Tabel 6
82
N
Mean
Std.
Deviation
Absolute
Most
Extreme
Positive
Differences
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Lampiran 2
Normal Parametersa,b
Unstandardiz
ed Residual
6
0E-7
,65766710
,322
,322
-,237
,789
,563
2.
Uji multikolinearitas
Tabel 7
Uji Multikolinearitas Perputaran Piutang dan perputaran kas thd likuiditas
83
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constan 97,22
,588
t)
9
1
x1
3,733 ,723
x2
,088 ,016
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Lampiran 3
Standardized
Coefficients
Beta
,765
,818
Sig. Collinearity
Statistics
Toleranc VIF
e
165,34
,000
8
5,162 ,014 ,936
5,523 ,012 ,936
1,068
1,068
Uji autokorelasi
Tabel 8
Uji Autokorelasi Perputaran Piutang dan perputaran kas thd likuiditas
Model Summaryb
84
Change Statistics
Std.
R
Error
Squar
R
Adjust of the e
F
Mod
Squa ed R Estima Chan Chan df
el
R
re
Square te
ge
ge
1
1
,96 ,938 ,897
,84904 ,938
22,82 2
9a
46
7
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: Y
df
2
3
Sig. F
Chan
ge
,015
Durbi
nWats
on
2,839
Sumber : Lampiran 4
Menurut kuncoro (2001:106) aturan keputusannya adalah jika nilai DW lebih
besar daripada batas atas, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya
tidak ada korelasi positif. Jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah,
koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif.
Dan jika nilai DW terletak diantara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat
disimpulkan atau tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau tidak.
Selanjutnya ketentuan pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Jika DW > batas atas ( du ), maka tidak ada autokorelasi
2. Jika DW < batas bawah ( dl ), maka terjadi autokorelasi
3. Jika dl < DW < du, maka tidak dapat diketahui terjadi autokorelasi atau tidak
Jadi nilai DL = 0,467 , DU = 1,896 dan DW = 2,839
Dalam analisis diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 2,839 hal ini berarti model
regresi ini tidak ada autokorelasi karena nilai DW > batas atas du (2,839> 1,896)
4.
Uji heteroskedastisitas
85
Gambar 3
Heteroskedastisitas perputaran piutang dan perputaran kas terhadap Likuiditas
Sumber : Lampiran 5
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang
harus
terpenuhi
dalam
model
regresi
adalah
tidak
adanya
gejala
86
b. Jika tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut gambar diatas titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.2.3 Pengujian Hipotesis
1.
Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masingmasing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji
ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t table atau dengan melihat
kolom signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t identik dengan uji F
Pengujian secara parsial dari masing-masing koefisien regresi yang berarti juga
pengujian pengaruh dari masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y).
87
Tabel 9
Hasil uji parsial perputaran piutang dan perputaran kas thd likuiditas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constan 97,22
,588
t)
9
1
x1
3,733 ,723
x2
,088 ,016
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Lampiran 6
Standardized
Coefficients
Beta
,765
,818
Sig. Collinearity
Statistics
Toleranc VIF
e
165,34
,000
8
5,162 ,014 ,936
5,523 ,012 ,936
1,068
1,068
Berdasarkan tabel diatas dan melakukan uji dengan tingkat kepercayaan atau
signifikansi 95% dengan = 0,05.
Hasil uji t terhadap variabel-variabel bebas secara rinci dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1.
Dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 5%) diperoleh nilai tsign 0,014. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai lebih besar dari nilai tsign (0,05 > 0,014). Hasil analisis
ini memperlihatkan bahwa variabel Perputaran Piutang (X1) mempunyai
pengaruh terhadap Likuiditas(Y) pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya.
2. Perputaran Kas (X2)
Dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 5%) diperoleh nilai tsign 0,012. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai lebih besar dari nilai tsign (0,05 > 0,012). Hasil analisis
ini memperlihatkan bahwa variabel Perputaran Kas (X2)mempunyai pengaruh
terhadap Likuiditas(Y) pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya.
88
: Likuiditas
: Konstanta
: Koefisien Regresi
X1
: Perputaran piutang
X2
: Perputaran kas
: kesalahanregresi (error)
Hasil model analisis regresi linier berganda dapat ditunjukkan dalam tabel berikut
ini :
Tabel 10
Hasil analisis regresi linier perputaran piutang dan perputaran kas thd likuiditas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
(Constan 97,22
,588
t)
9
1
x1
3,733 ,723
x2
,088 ,016
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Lampiran 7
Standardized
Coefficients
Beta
,765
,818
Sig. Collinearity
Statistics
Toleranc VIF
e
165,34
,000
8
5,162 ,014 ,936
5,523 ,012 ,936
1,068
1,068
89
Dari data hasil analisis regresi linier berganda pada tabel di atas,
dirumuskan suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 97,229 + 3,733 X1 + 0,088 X2
Dari persamaan tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa dengan nilai
konstanta 97,229 berarti variabel bebas(X) yaitu Perputaran Piutang
danPerputaran Kas
(X1)
90
kenaikan dan penurunan yang tidak stabil setiap tahunnya. Hal tersebut terjadi
karena setiap tahunnya penjualan mengalami penurunan sehingga berdampak
pada menurunnya nilai piutang setiap tahunnya. Perputaran Piutang yang tinggi
akan menyebabkan tingkat Likuiditas meningkat. Likuiditas perusahaan
ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah menjadi
kas. Jika tingkat Perputaran piutang tinggi maka kas akan bertambah saldo nya
sehingga dapat diputarkan kembali untuk penjualan kredit lainnya, laba
perusahaan pun akan bertambah, sehingga tingkat likuiditas menjadi tinggi dan
resiko perusahaan tidak mampu membayar hutang jangka pendeknya akan
semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, apabila tingkat Perputaran Piutang rendah
maka tingkat Likuiditas perusahaan pun juga akan rendah.
Ratio Perputaran Piutang biasanya digunakan dalam hubungannya dalam analisis
terhadap modal kerja, karena memberikan gambaran atau ukuran mengenai
seberapa cepat piutang Koperasi akan berputar menjadi kas. Jumlah hari piutang
menggambarkan lamanya suatu piutang bisa ditagih.Semakin cepat perputaran
Piutang, maka semakin efisien penggunaan Koperasi.
Tingkat perputaran piutang dapat digunakan sebagai gambaran keefektivan
pengelolaan piutang, karena semakin tinggi tingkat perputaran piutang suatu
perusahaan berarti semakin baik pengelolaan piutangnya.Tingkat perputaran
piutang dapat dipertinggi dengan jalan memperketat kebijaksanaan penjualan
kredit, misalnya dengan jalan memperpendek jangka waktu pembayaran.
91
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Manurung dan Nugraha (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Perputaran
Piutang terhadap Likuiditas perusahaan (Studi Kasus pada PT Goodyear
Indonesia Tbk dan PT Gajah Tunggal Tbk). Berdasarkan penelitian tersebut
diperoleh bahwa pada PT Goodyear Indonesia Tbk, Perputaran Piutang secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Likuiditas Perusahaan. Perputaran
piutang mempunyai korelasi terhadap kemampuan perusahaan membayar hutang
jangka pendeknya sebesar 0, 812 persen ( Positif, mendekati 1). Itu berarti bahwa
hubungan antara perputaran piutang dengan kempuan perusahaan membayar
hutang jangka pendeknya mempunyai hubungan kuat yang searah. Jika
perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek (likuiditas) meningkat, maka
perputaran piutangnya akan meningkat.
Sedangkan hasil penelitian pada PT Gajah Tunggal Tbk diperoleh bahwa
perputaran piutang PT Gajah Tunggal Tbk mempunyai korelasi positif terhadap
kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendeknya (Likuiditas) yaitu
sebesar 0,096 persen (Positif, mendekati 0), itu berarti bahwa hubungan antara
perputaran piutang dengan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
jangka pendeknya memiliki hubungan yang sangat lemah.
H2 : Analisis pengaruh Perputaran Kas (X2) terhadap Likuiditas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat perputaran kas berpengaruh terhadap
Likuiditas Pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya.Hal ini menggambarkan bahwa
perputaran kas dalam Koperasi Mitra Perdana mempunyai korelasi atau hubungan
terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya. Hal
92
perusahaan
tidak
mengalami
peningkatan
dalam
memperoleh
93
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dengan kata lain, semakin besar jumlah
kas
yang dimiliki
pula
94
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa uji secara simultan terdapat
pengaruh yang signifikan antara perputaran kas dan perputaran piutang terhadap
rentabilitas ekonomi pada KPRI di lingkungan BKN. Besarnya pengaruh
perputaran kas dan perputaran piutang secara simultan diketahui sebesar 73,8%,
sisanya sebesar 26,2 % dipengaruhi oleh factor lain. Sedangkan secara parsial
diketahui bahwa besarnya pengaruh antara perputaran kas terhadap rentabilitas
ekonomi sebesar 30 % dan besarnya pengaruh antara perputaran piutang terhadap
rentabilitas ekonomi sebesar 40 %.
BAB V
PENUTUP
95
Bab ini berisi tentang simpulan hasil penelitian yang akan mendiskusikan
beberapa saran ringkasan untuk pihak-pihak yang mungkin dapat mengambil
manfaat dari hasil penelitian ini. Bab ini juga membahas tentang keterbatasan
penelitian yang dapat membuka peluang bagi peneliti lain untuk mengembangkan
penelitian ini lebih lanjut.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka secara parsial
perputaran Piutang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
Likuiditas Pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya. Hal tersebut dibuktikan
dari hasil perhitungan SPSS yang diperoleh nilai tsign sebesar 0,014. Jika
nilai lebih besar dari tsign maka kedura variabel tersebut memiliki
korelasi.
2. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan maka secara parsial
Perputaran Kas berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat Likuiditas
Pada Koperasi Mitra Perdana Surabaya. Hal tersebut dibuktikan dari hasil
perhitungan SPSS yang diperoleh nilai tsign sebesar 0,012. Jika nilai
lebih besar dari tsign maka kedura variabel tersebut memiliki korelasi.
3. Besarnya pengaruh perputaran piutang dan perputaran kas secara simultan
diketahui sebesar 93,8 % sisanya 6,2 dipengaruhi oleh faktor lain. Hal
tersebut menjelaskan bahwa Perputaran piutang dan Perputaran kas
96
berarti perusahaan dalam keadaan selalu baik. Oleh karena itu perusahaan
harus menjaga aliran arus kasnya.
2. Pihak manajemen harus tetap mengotrol modal kerjanya dengan cara
menjaga hutang lancarnya agar kenaikan tidak terlalu besar, juga
memperkecil aktiva lancarnya supaya modal kerjanya tidka terlalu tinggi.
3. Perputaran kas yang masih belum efisien dapat ditingkatkan dengan cara
memutar kas untuk penjualan kredit sehingga dapat menghasilkan laba
secara maksimal.
4. Meningkatkan penjualan kredit dengan lebih baik lagi, dengan cara
meningkatkan kuantitas pemasaran, atau lebih sering mengadakan promosi
kepada calon anggota.
97
diketahui menggunakan rasia Lancar dan Rasio Cepat, tetapi penulis hanya
menggunakan rasio Lancar. Hal tersebut dikarenakan variabel pengaruh
Perputaran piutang dan perputaran kas terhadap Likuiditas dapat diketahui
dengan menggunakan rasio lancar.
2. Data yang digunakan untuk membuktikan penelitian hanya selama 6
periode, dan data diambil hanya dari satu kantor cabang yaitu di Koperasi
Mitra Perdana, Jl Baratajaya XIX/73 Surabaya. Hal ini dikarenakan data
pada kantor-kantor lain tidak tersedia karena baru beroperasi tidak lebih
dari 5 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Awat, N.J. 1999. Manajemen Keuangan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Ariefianto, D. 2012. Ekonometrika. Erlangga. Jogyakarta.
98
99
Manurung, T.M dan Nugraha, A.F. 2012. Analisis Perputaran piutang terhadap
okokoLikuiditas Perusahaan Studi Kasus pada PT GOODYEAR Tbk dan PT
okokoGajah Tunggal Tbk. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan. Yogyakarta.
Nickels, W. , Mchugh, J.M., dan mchugh, S.M. 2011. Pengantar Bisnis. Salemba
asdfghEmpat. Jakarta
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi keempat. Liberty. Yogyakarta
Purnamasari, I. 2010 . Pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan
asdfghterhadap rentabilitas pada industry otomotif di bursa efek Indonesia.
asdfghProgram studi manajemen STIESIA. Surabaya
Sangadji, E.M. dan Sopiah.2010.Metode Penelitian. CV Andi offset. Yogyakarta
Sinugan, M. 1993. Manajemen Dana Bank. PT Bumi Aksara. Jakarta
Sitio, A dan Tama, H. 2001. Koperasi : teori dan praktik. Erlangga. Yogyakarta
Sudantoko, D., dan Anoraga, P . 2012. Koperasi, kewirausahaan dan usaha kecil.
asdfghPT Rineka Cipta. Jakarta
Suharsaputra, U. 2012. Metodologi Penelitian : Kuantitatif, Kualitattif dan
125654Tindakan. Cetakan Kesatu. PT Refika Aditama. Bandung
Soeratno dan Arsyad, L. 2008. Metodologi Penelitian. Unit Penerbit dan
125464Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta
Soewadji, J. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Mitra Wacana Media.
asdfghJakarta
100