Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MIND-BODY THERAPY
(13.321.1940)
(13.321.1944)
(13.321.1948)
(13.321.1947)
(13.321.1949)
(13.321.1951)
(13.321.1952)
(13.321.1957)
(13.321.1965)
(13.321.1969)
(13.321.1972)
(13.321.1977)
S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini dengan tepat pada waktunya yang berjudul MIND-BODY THERAPY.
Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian mind-body therapy, dan jenis dari
mind-body therapy.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Jika ada kesalahan
dalam makalah ini kami mohon maaf.
Om Shanti Shanti Shanti om
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Terapi Komplementer......................................................................................................3
B. Pengertian Mind-Body Therapy......................................................................................4
C. Jenis Mind-Body Therapy...............................................................................................4
D. Manfaat Tarapi Pikiran Tubuh.......................................................................................10
E. Indikasi Dan Kontraindikasi Terapi Pikiran Tubuh.......................................................11
F.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengobatan alternatif menurut Mesh adalah sebagai kelompok praktik nonortodoks yang tidak berkaitan , sering kali disertai sistem penjelasan yang tidak dapat
dijelaskan
dengan
penjelasan
biomedis
konvensional(Pavek,
1996,
hlm.25).
Pengobatan alternatif merupakan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan
yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran dan dipergunakan sebagai
alternatif atau pelengkap pengobatan kedokteran tersebut (Turana, 2009).
Definisi awal ini mencerminkan kesulitan yang berkaitan dengan transfer
pemahaman dan praktik yang kompleks dari satu budaya kebudaya lain. Tetapi dapat
tampak tidak berhubungan saat ditransfer dari budaya kebudaya lain dan diteliti satu
persatu. Baik orang Asia maupun orang Eropa telah mengembangkan teori medis yang
canggih dan memiliki sejarah panjang mengenai pengalaman dan tradisiyang
didokumentasikan secara empiris yang jelas-jelas berbeda dari orang Amerika Utara.
Pengobatan alternatif menyiratkan prospektif yang standar, Coward dan
Ratanakul (1999) menerbitkan studi mengenai masalah etis lintas budaya dalam layanan
kesehatan dan melapirkan bahwa kita sering kali melupakan bahwa pemahaman ilmiah
dan praktek pengobatan Barat adalah fenomena budaya yang memiliki kekuatan dan
kelemahan. Pengobatan barat konfensional bukan standar untuk menilai kelayakan
praktik pengobatan lain.
Pengobatan ilmiah modern memiliki banyak kekuatan, termasuk lebih dipilih karena
didasari bukti. Fishman (2000) mengemukakan bahwa kelemahan utama pengobatan
ilmiah adalah kurangnya penghargaan terhadap keragaman budaya dalam menentukan
keampuhan layanan kesehatan (Coward & Ratanakul, hlm.3)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Terapi komplementer?
2. Apa pengertian Mind-Body Therapy?
3. Apa saja Jenis Mind-Body Therapy?
4. Apa saja manfaat dari Mind-Body Therapy?
5. Apa saja kontraindikasi dari Mind-Body Therapy?
6. Bagaimana aplikasi klinik di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian mind-body therapy
2. Untuk mengetahui Jenis Mind-Body Therapy.
3. Untuk mengetahui manfaat dari Mind-Body Therapy
4. Untuk mengetahui pengertian Terapi komplementer
5. Untuk mengetahui kontraindikasi dari Mind-Body Therapy
6. Untuk mengetahui aplikasi klinik di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Terapi Komplementer
melibatkan penciptaan citra mental apa yang diinginkan dan dapat dibangkitkan dari
ingatan, mimpi, khayalan, dan harapan.
4. Yoga
Kata Yoga, berasal dari bahasa Sansakerta yug yang berarti mengikat atau
menyatukan adalah penyatuan semua kekuatan tubuh, fikiran, dan jiwa. Yoga
merupakan pendekatan dalam mencapai keseimbangan hidup menurut ajaran kuno yang
ditemukan dirisalat spiritual Hindu yang ditulis pada 800-400 sebelum masehi.
Berlatih Yoga juga memerlukan disiplin yang keras. Untuk mengatasi masalah ini,
Yoga memberikan delapan tahapan berjenjang untuk mendisiplinkan tubuh dan
pikiran. Delapan tangga tersebut disebut Astangga Yoga, yaitu :
Niyama, (3) Asana, (4) Pranayama, (5) Prathyahara, (6) Dharana, (7) Dhyana, dan
(8) Samadhi.
Dua yang pertama, yaitu Yama dan Niyama dipandang sebagai etika Yoga yang harus
dilaksanakan sebelum menginjak tahapan berikutnya. Yama, artinya pantangan yang
mencakup pantang menyakiti makhluk lain baik dalam pikiran, kata-kata maupun
perbuatan (ahimsa), pantang berbuat salah (satya), pantang mencuri (asteya), pantang
mengumbar nafsu (brahmacharya), dan pantang memiliki hak orang lain (aprigraha).
Niyama, artinya pembudayaan diri dan termasuk penyucian (sauca) eksternal dan
internal, kedamaian (santosa), bertapa (tapa), belajar (svadhyaya) dan pemujaan
kehadapan Tuhan (Isvharapranidhana).
Asana adalah sikap duduk pada waktu melaksanakan yoga. Buku Yogasutra tidak
mengharuskan sikap duduk tertentu, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada siswa
sikap duduk yang paling disenangi dan relax, asalkan dapat menguatkan konsentrasi
dan pikiran dan tidak terganggu karena badan merasakan sakit akibat sikap duduk yang
dipaksakan. Selain itu sikap duduk yang dipilih agar dapat berlangsung lama, serta mampu
mengendalikan sistim saraf sehingga terhindar dari goncangan-goncangan
pikiran. Sikap duduk yang relax antara lain : silasana (bersila) bagi laki-laki dan bajrasana
(metimpuh-bhs. Bali, menduduki tumit) bagi wanita, dengan punggung yang lurus dan
tangan berada diatas kedua paha, telapak tangan menghadap keatas.
Pranayama adalah pengaturan nafas keluar masuk paru-paru melalui lobang hidung
dengan tujuan menyebarkan prana (energi) keseluruh tubuh. Pranayama terdiri dari : Puraka
yaitu memasukkan nafas, Kumbhaka yaitu menahan nafas, dan Recaka yaitu mengeluarkan
sebenarnya menjadi waktu yang dipersepsikan lewat ingatan. Musik yang tenang tanpa
lirik sering kali digunakan untuk menginduksi relaksasi.
8. Humor dan tertawa
Profesional baru-baru ini telah memusatkan perhatian pada pengaruh positif humor dan
tertawa terhadap kesehatan dan penyakit. Humor melibatkan kemampuan untuk
menemukan, mengungkapkan, atau menghargai ketidakpatutan secara menggelikan
atau kocak menertawakan ketidaksempurnaan diri atau aspek kehidupan yang aneh, dan
melihat sisi lucu situasi yang serius. Humor dalam keperawatan didefinisikan sebagai
membantu klien menerima, menghargai dan mengungkapkan sesuatu yang lucu, dapat
ditertawakan, atau menggelikan dan upaya membina hubungan, meredakan ketegangan,
melepaskan kemarahan, memfasilitasi belajar, atau mengatasi perasaan yang
menyakitkan
Penurunan kecemasan.
Penurunan depresi.
Peningkatan kebahagiaan.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada terapi pikitan tubuh, individu berfokus pada penyejajaran atau penciptaan
keseimbangan proses mental guna menimbulkan penyembuhan. Advokat terapi
ini perlu menghindari mempromosikan gagasan Pikiran menyembuhkan melalui
kendali kesadaran. Fokus terapi pikiran tubuh adalah menciptakan
keseimbangan pikiran, emosi, atau pernafasan tersebut. Karena individu adalah
satu kesatuan yang utuh hal ini dapat membantu memulihkan kedamaian dan
keseimbangan.
12
B. Saran
Seorang individu berfokus pada penyejajaran atau penciptaan keseimbangan
proses mental guna menimbulkan penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariasa Giri, I Made . 2006, Yoga Asanas, Pranayama, dan Meditasi . Denpasar: IHDN
Denpasar
Somvir, Dr. 2006. Sehat Dengan Yoga dan Ayur weda. Paramita Surabaya
Swami Satya Prakas Saraswati, Patanjali Raja Yoga, Paramita Surabaya. 1996
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1keperawatan/0910712032/BAB%20II.pdf.Diakses
22/10/2014. 17.30
13