ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN DIARE
A. PENGERTIAN
Diare adalah buang air besar konsistensi lembek /cair bahkan
dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya
( biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari).
Diare akut (Gastroenteritis) adalah inflamasi lambung dan usus
yang diseabbkan oleh berbagai bakteri virus dan patogen parasitik.
Diare adalah: BAB lebih dari tiga dengan konsistensi cair (WHO,
1992)
B. KLASIFIKASI
Jenis diare sbb :
a.Menurut perjalanan penyakit :
-
b.Menurut patofisiologi :
-
Gangguan absorbsi
Gangguan sekresi
Gangguan osmotik
c.Menurut penyebab :
-
Konstitusi
Malabsorbsi
d.Diare dengan masalah lain. Anak yang menderita diare mungkin juga
disertai dengan penyakit lain, seperti : demam, gangguan gizi atau
penyakit lainnya.
C. PENYEBAB
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor:
1. Infeksi
a. Infeksi entral :
Infeksi bakteri:
vibrio, E. coli,
Infeksi
virus
Entro
virus,
media
akut
(OMA)
tonsillitis/
Tonsiloparingitis,
Malabsorisi karbohidrat
b.
Malabsorsi lemak
c.
Malabsorsi Protein
D. PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
1. Gangguan osmotic
Akibat terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus. Isi rongga
usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya
sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsang tertentu ( Misalnya toksin pada dinding usus akan
terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam rongga usus
selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan motalitas usus
Hiperpristaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus
menyerap makan seingga timbul diare. Sebaliknya bila pristaltik
menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan selanjutnya
timbul diare pula.
Faktor penyakit / toksik ( misal toksin E. Coli )
Peningkatan peristaltik usus
( Resiko Infeksi )
( Resiko kerusakan
integritas kulit )
Penyerapan makanan, elektrolit terganggu
2. Ketosis kelaparan
3. Produk- produk metabolik
4. Berpindahnya ion natrium dari cairan intra sel ke ekstrasel
5. Penimbunan laktat ( anoksia jaringan )
Manifestasi Klinis dan Dehidrasi
Isotonik
(kehilangan air
dan garam)
Hipotonik
(kehilangan garam
pada kelebihan air)
Warna Kulit
Abu-abu
Abu-abu
Hipertonik
(kehilangan air
pada kelebihan
garam)
Abu-abu
Suhu
Dingin
Dingin
Dingin /panas
Turgor
Buruk
Sangat buruk
Sedang
Perasaan
Kering
Basah
Tebal, liat
Membran mukosa
Kering
Aagak lembab
Tidak ada
Tidak ada
Kering dan
panas
Tidak ada
Bola mata
Cekung
Fontanel
Ckung
Cekung
Cekung
Suhu tubuh
Dibawah normal
atau meningkat
Abnormal
Sangat cepat
Nadi
Cepat
Cepat
Di bawah
normal atau
meningkat
Cepat
Pernapasan
Cepat
Cepat
Cepat
perilaku
Peka rangsang
samapai
letargik
Letargik sampai
koma; konvulsi
Letergi nyata
dengan
hiperiritabilita
s yang ekstrem
terhadap
stimulasi
TAK
DEHIDRASI TAK
DEHIDRASI
TANDA
1. Keadaan
DEHIDRASI
Baik
BERAT
BERAT
Rewel, gelisah, lemah. Apatis, tidak sadar
Umum
2. Mata
3. Air Mata
Tidak cekung
Jika menangis
Sangat cekung,
Jika menangis tidak
4. Bibir
5. Rasa Haus
masih ada
Tidak kering
Tidak merasa
ada
Kering
Haus sekali, jika
ada
Sangat kering
Tidak bisa minum
6. Cubitan Kulit
haus
diberi minum rakus.
Jika dicubit cepat Jika dicubit kembali
kembali
F. PENATALAKSANAAN
lambat
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Imunisasi campak
dicubit kembali
sangat lambat.
KELOMPOK
JENIS
VOLUME
WAKTU
DEHIDRASI
RINGAN
USIA
Semua
CAIRAN
Oral
ml/kg BB
50
Tiap 4 jam
SEDANG
kelompok
Semua
Oral
70
Tiap 4 jam
BERAT
kelompok
Anak
Intra vena
70
Tiap 3 jam
BERAT dan
Semua
Intra vena
70 - 100
Tiap 4 jam
SYOK
kelompok
b.
c.
-Muntah berulang-ulang
-Makan dan minum sedikit
-Tinja berdarah
Tmbahkan gula pasir 1 sendok makan dan garam sepucuk sendok teh
G. KOMPLIKASI
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat
terjadi berbagai komplikasi sebagai berikut:
a. Dehidrasi ( Ringan, berat hipotenik, isotonik hipertonik)
b. Renjatan hipovolemik
c. Hipoglikemi
d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi
enzim laktase
e. Hipokalemia
f. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
g. Malnutrisi energi proteiN.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
1. Kajian riwayat penyakit
-
pengkuran pertumbuhan
1). TB
2). BM
3). Ketebalan kulit dan lingkar lengan
b.
Fisiologi
1). Suhu
2). Nadi
3). Respirasi
4). Tekanan darah
c.
Penampilan umum
-
Anak lemas
Tampak kehausan
d.
Kulit
Kepala
dan Leher
Mata
sayu.
g.
Telinga
h.
Dada
j.
Paru
dehidrasi berat
k.
l.
Abdomen
meningkat,
m.
Genetalia
n.
Anus
o.
Extermity
No
1.
Diagnosa keperawatan
Diare b.d inflamasi bakteri /malabsorbsi
/proses infeksi.
NOC
Bowel elimination
Balance cairan
Definisi :
Status hidrasi
BAB cair atau tidak berbentuk
Kriteria Hasil :
pola defekasi, lembek setiap
Batasan Karakteristik :
hari atau 3 hari sekaki
Sedikitnya BAB cair lebih dari 3
menunjukkan daerah rectal
kali dalam sehari
Suara usus hiperaktif
bebas iritasi
Nyeri perut
menunjukkan frekuensi diare
Kram
berkurang
Urgensi
mampu menjelaskan penyebab
diare dan tindakan yang
Faktor yang berhubungan :
dilakukan
Tingkat stres dan cemas
menunjukkan turgor kulit dan
tinggi
bb dbn.
Alkoholik
Keracunan
Penyalahgunaan laksatif
Radiasi
Pemberian makan melalui
selang
Efek samping obat
Kontaminasi
Taravelling
Inflamasi
Malabsorbsi
Proses infeksi
Iritasi
Parasit
Intervensi
NIC
Management diare
lakukan pemeriksaan feses
kultur dan sensitivitas jika diare berlanjut
Rasional
Mengetahui jenis
bakteri penyebab dan
spesifikasi pengobatan.
Meminimalkan
efek samping.
anjurkan pasien/keluarga
mencatat warna, volume dan konsistensi
feses
Menghitung
haluaran dan menghitung
masukan yang
seharusnya.
Mengetahui
pengobatan yang efektif
Mengetahui efek
lanjut secara dini.
Mengevaluasi
tingkat diare.
timbang BB
usus
Meminimalkan
komplikasi dan
pencegahan dini.
Mengetahui
apakah ada penurunan
BB
Mengethui
fungsi peristaltik usus.
Menjaga
keseimbangan cairan.
Mencegah
komplikasi dan
menyembuhkan.
-
Monitor elektrolit
monitor nilai elektrolit
monitor kehilangan cairan dan
elektrolit
Mencegah dan
mengetahui sedini
mungkin komplikasi
diare.
Mengetahui
asupan oral.
Mengethui sedini
ungkin komplikasi
elektrolit karena diare.
Mencegah
terjadinya hipoelektrolit.
Mencegah iritasi
perineal.
Mengurangi
iritasi
Mencegah iritasi
perineum.
Perawatan perineal
lakukan hygiene perineal
NOC:
Fluid balance
Hydration
Mengetahui nilai
elektrolit.
Mengethui
jumlah kehilangan
cairan.
Fluid management
Timbang popok/pembalut jika diperlukan
Mengetahui
Mengevaluas
i keadaan umum pasien.
Menghitung
masukan oral pasien.
Memberikan
suplay cairan tubuh.
Mengetahui
secara dini gangguan
Berikan penggantian nesogatrik sesuai
elektrolit.
output
Dorong keluarga untuk membantu pasien
Menjaga
makan
keseimbangan
cairan tubuh
Tawarkan snack ( jus buah, buah segar )
-
Mengoptima
lkan
masukan
oral.
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih
Mengurangi
muncul meburuk
kejenuhan pada pasien
Atur kemungkinan tranfusi
Menjaga
komplikasi secara dini.
Menjaga
keseimbangan cairan,
Hypovolemia Management
Menjaga
Pelihara IV line
Monitor
responpasien
penambahan cairan
terhadap
Menghitung
masukan dan haluaran.
Menjaga
infeksi nosokomial.
Mengevaluai
hemokonsentrasi darah
pasien.
Mengathui
keadaan umum pasien.
Mengevaluas
i pengethuan pasien
Mengevaluas
i kenaikan berat badan
Mensuplay
masukan oral.,
Untuk
mengetahui dan menjaga
over hidrasi.
Mengethui
secara dini PGK
Mengurangi
evaporasi
Mencegah
iritasi daerah lipatan.
Mencegah
iritasi kulit.
-
Mencegah
dekubitus.
Mencegah
komplikasi secara dini.
substansi kimia
ekskresi atau sekresi
radiasi
kelembaban
pelembab
usia yang ekstrim
2. internal
pengobatan
tulang yang menonjol
kekebalan tubuh
perubahan sensasi
perubahanpigmentasi
perubahan status metabolic
perubahan sirkulasi
perubahn turgor kulit
perubahan status nutrisi
psikogenik
Mengetahui
adanya iritasi kulit.
Mencegah
kontraktur
Mengetahui
keada nutrisi pasien
Mencegah
relaksaasi.
Mengetahui
faktor risiko.
Mengetahui
kerusakan pada kulit.
-
Mengurangi
stempel.
Mencegah
dekubitus.
Mengevaluas
i keadaan body
prominence
Mencegah
iritasi alat linen.
Mencegah
iritasi kulit.
Mencegah
komplikasi
Mengetahui
efek legalisir.
NOC :
Nutritional Status :
Nutritional Status : food and
Fluid Intake
Nutritional Status : nutrient
Intake
Weight control
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan berat
badan sesuai dengan tujuan
Beratbadan ideal sesuai dengan
tinggi badan
Mampumengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda tanda malnutrisi
Menunjukkan peningkatan
fungsi pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Menjaga
kesempurnaan Djarum
76.
Mengetaghui
perubahan kulit.
Menghindari
terjadinya alergi, kembali.
Mencegah dehidrasi.
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Mencegah suplai vit.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe.
Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein
Mencegah
dan vitamin C
malnutrisi.
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung
Mencegah
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
optimalisasi
Berikan makanan yang terpilih ( sudah
Mencegah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
konstipasi.
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan
makanan harian.
Memudahkan oral.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
Memandirikan
pasien.
Mengetahui intake
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
masukan.
nutrisi yang dibutuhkan
Mencegah salah
ruangan.
Nutrition Monitoring
Monitor adanya penurunan berat badan
Mengetahui
keseimbangan cairan.
Mengetahui
pengeluaran kaliori
Mengetahui
kebutuhan nutrisinya.
Mengetahui trauma
anak terhadap RS.
Mencegah penularan
penyakit.
Mengurangi
gangguan makan.
Mengetahui tanda
komplikasi secara dini.
Mengetahui
kekenyalan kulit.
Menambah porsi
makan.
Mengetahui
kerusakan sistemik.
Mengetahui
kerusakan lain.
Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian
makanan dan minuman (missal oralit).
2. Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi, ubun ubundan mata
cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa kering
3. Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan
kegunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Engel, J. 1998. Pengkajian pediatrik. Jakarta: EGC
2. Johnson., Mass. 1997. Nursing Outcomes Classification, Availabel on:
www.Minurse.com, 14 Mei 2004
3. McCloskey, Joanne C,. Bulecheck, Gloria M. 1996. Nursing
Intervention Classsification (NIC). Mosby, St. Louise.
4. Noer, S. 1996. Buku ajar: Ilmu penyakit dalam. Jilid I. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
5. NANDA, 2002. Nursing Diagnosis : Definition and Classification
(2001-2002), Philadelphia.
6. Perry & Potter. 2005. Buku ajar: Fundamental Keperawatan. Edisi 4.
Jakarta: EGC
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN DIARE
DI RUANG MELATI RS Prof. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO
UNIVERSITASJENDERALSOEDIRMAN
FAKULTASKEDOKTERANDANILMUILMUKESEHATAN
PROGRAMPROFESINERS
PURWOKERTO
2008