Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan
bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara.
Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme
sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari
jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi
lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu
menjadi minyak dan gas. Selain bahan bakar, minyak dan gas bumi
merupakan bahan industri yang penting. Bahan-bahan atau produk yang dibuat
dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu
jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat
sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis
obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai
karbon yang menyusun minyak bumi dan gas alam memiliki jenis yang
beragam dan tentunya dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan
karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan
selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga
akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita
ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang
tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam
kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang
peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh
minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak
1

digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan


bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut
bahan bakar fosil.
Oleh karen itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus
memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk
menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis.
B. Tujuan Penulisan
Adapun penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ;
1. Dapat mengetahui dan mendalami pengetahuan penyusun terkait minyak
bumi.
2. Dapat mengetahui hasil pengolahan dari minyak bumi.
3. Dapat mengetahui manfaat serta kegunaan minyak bumi bagi kehidupan
manusia.
4. Dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pembakaran minyak
bumi yang tidak sempurna.

BAB II
MINYAK BUMI

A. Pembentukan Minyak Bumi


Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus ),
dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, coklat gelap, atau
kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area
di kerak bumi. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan,
tumbuhan dan hewan yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Sisa-sisa
organisme tersebut mengendap di dasar lautan, kemudian ditutupi oleh
lumpur. Lapisan lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena
pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatnya
tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik tersebut
dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.
Proses pembentukan minyak bumi dan gas ini memakan waktu jutaan
tahun. Minyak dan gas yang terbentuk meresap dalam batuan yang berpori
seperti air dalam batu karang. Minyak dan gas dapat pula bermigrasi dari suatu
daerah ke daerah lain, kemudian terkosentrasi jika terhalang oleh lapisan yang
kedap. Walupun minyak bumi dan gas alam terbentuk di dasar lautan, banyak
sumber minyak bumi yang terdapat di daratan. Hal ini terjadi karena
pergerakan kulit bumi, sehingga sebagian lautan menjadi daratan.
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai

macam

hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik
yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau
senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai
keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan
ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi
dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung
unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya
minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya,
3

meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga


mungkin ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling
menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana
(C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana
dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana
dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax
mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35.
Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam
suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana
(C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap
butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin.
Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa
negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan
digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon
tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya,
dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan
alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu
atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom
hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn.
Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam
pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan
distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin,
bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin,
mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara
eksotermik :
C8H18(l) + 25 O2(g) 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)

Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti


di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah
pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa
dideteksi dengan detektor yang cocok.
Dewasa ini terdapat dua teori utama yang berkembang mengenai asal
usul terjadinya minyak bumi, antara lain:
1. Teori Anorganik (Abiogenesis)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi
terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi
akan

bersentuhan

dengan

CO2

membentuk

asitilena.

Kemudian

Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat


adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang
lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan
bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum
bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi.
Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon
dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Secara
umum dinyatakan seperti dibawah ini:
Berdasarkan teori anorganik,

pembentukan

minyak

bumi

didasarkan pada proses kimia, yaitu :


a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
Reaksi yang terjadi:
alkali metal + CO2 karbida
karbida + H2O ocetylena
C2H2 C6H6 komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali
dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara
bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena.
Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi.
Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak
bumi.
b. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)

Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi
yang kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon,
kelemahannya tidak cukup banyak karbida di alam.
2. Teori Organik (Biogenesis)
Macquir (Prancis, 1758) merupakan orang pertama yang pertama
kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal darri umbuhtumbuhan.

Kemudian

M.W

Lamanosow

(Rusia,

1763)

juga

mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukun oleh sarjana
lain seperti, Nem Beery, Engler, Bruk, bearl, Hofer. Meeka mengatakan
bahwa minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yan telah mati
berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut
bumi.

Struktur pembentukan minyak bumi


B. Komponen Minyak Bumi
Minyak bumi hasil ekplorasi (pengeboran) masih berupa minyak
mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia
berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa
hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon
dalam minyak bumi dapat mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan
campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen (0-0,5%),
belerang (0-6%), dan oksigen (0-3,5%).
1. Senyawa hidokarbon alifatik rantai lurus
Senyawa hidokabon alifatik rantai luus biasa disebut alkana atau
normal parafin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak
bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contoh: Etana Propana
6

2. Senyawa hidrokarbon bentuk siklik


Senyawa hidrokarbon siklik merupakan snyawa hidrokarbon
golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki
rumus molekul sama dengan alkena., tetapi tidak memiliki ikatan rangkap
dua dan membentuk dtruktur cinicin. Dalam minyak bumi, antarmolekul
siklik tersebut kadag-kadanag bergabung membentuk suatu molekul yang
terdii atas beberapa senyawa siklik.
3. Senyawa Hidrokarbon Aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon
yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan
merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa
hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki
jumlah atom C besar.
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak
bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude
oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar logam
dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas
rendah).
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar logam
dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan
agar meleleh.

C. Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak
bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh
ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki
atau ke kilang minyak.
7

Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau
tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka
maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah
mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga
50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat,
dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan
rentang titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak
mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi
dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen
yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,
sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian
atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke ats, suhu semakin rendah, sehinga setiap
kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan
terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik
ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak
menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen
berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, ga
sproteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas).
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan
berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas
baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan
minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming,
polimerisasi, treating, dan blending, yang penjeasannya sebagai berikut :
1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan campuran
senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih komponen-komponen
penyusun campuran tersebut. Meskipun komposisinya kompleks, terdapat
cara mudah untuk memisahkan komponen-komponennya berdasarkan
perbedaan nilai titik didihnya, yang disebut proses distilasi bertingkat.

Destilasi merupakan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan


perbedaan titik didihnya.
Minyak bumi atau minyak mentah sebelum masuk kedalam
kolom fraksinasi (kolom pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam aliran
pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu 350C. Minyak mentah
yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom
fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga
bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam
kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).
Karena perbedaan titik didih setiap komponen hidrokarbon maka
komponen-komponen tersebut akan terpisah dengan sendirinya, dimana
hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas kolom diikuti dengan fraksi
yang lebih berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu
akan terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Pada setiap tingkatan atau fraksi yang terkumpul kemudian
dipompakan keluar kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu
ditampung dalam tanki produknya masing-masing. Produk ini belum bisa
langsung dipakai, karena masih harus ditambahkan aditif (zat penambah).
2. Cracking
Cracking adalah penguraian (pemecahan) molekul-molekul
senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa yang
lebih kecil. Terdapat dua cara proses cracking, yaitu :
Cara panas (thermal cracking), adalah proses cracking dengan
menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah. Cara katalis (catalytic
cracking) adalah proses cracking dengan menggunakan bubuk katalis
platina atau molybdenum oksida.
3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang
bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu
lebih baik (rantai karbon bercabang).
4. Polimerisasi
9

Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil


menjadi molekul besar.
5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating sebagai
berikut :
a. Copper sweetening dan doctor treating
b. Acid treatment
c. Desulfurizing (desulfurisasi)

6. Blending
Bensin merupakan contoh hasil minyak bumi yang banyak
digunakan di dunia. Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik
dilakukan blending (pencampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur
(zat aditif) yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya.
D. Fraksi Minyak Bumi
Senyawa hidrokarbon, terutama parafinik dan aromatik, mempunyai
trayek didih masing-masing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding
lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon
maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam
rantai hidrokarbon bervariasi. Untuk dapat dipergunakan sebagai bahan bakar
maka dikelompokkan menjadi beberapa fraksi atau tingkatan dengan urutan
sederhana sebagai berikut :
Ukuran Molekul

Titik Didih (oC)

Gas

C1 C5

-160 30

Petoleum eter

C5 C7

30 90

Bensin (gasoline)

C5 C12

30 - 200

Fraksi

Kegunaan
Bahan bakar
(LPG), sumber
hidrogen
Pelarut, binatu
kimia (dry
cleaning)
Bahan baka
10

Kerosin, minyak
diesel/solar

C12 - C18

180 400

Minyak pelumas

C16 ke atas

Parafin

C20 ke atas

350 ke atas
Za padat dengan
titik cai rendah

Aspal

C25 ke atas

residu

motor
Baha bakar mesin
diesel, bahan
bakar industi,
untuk cracking
Pelumas
Lilin dan lain-lain
Baha bakar dan
untuk pelapis
jalan raya

E. Manfaat Minyak Bumi


Kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait
dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan juga sifatkimianya.
1. Sandang
Dari bahan hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk sandang
adalah PTA (purified terephthalic acid) yang dibuat dari para-xylene
dimana bahan dasarnya adalah kerosin (minyak tanah). Dari Kerosin ini
semua bahannya dibentuk menjadi senyawa aromat, yaitu para-xylene.
Bentuknya senyawa benzen (C6H6), tetapi ada dua gugus metil
pada atom C1 dan C3 dari molekul benzen tersebut.Para-xylene ini
kemudian dioksidasi menggunakan udara menjadi PTA (lihat peta proses
petrokimia diatas). Nah dari PTA yang berbentuk seperti tepung detergen
ini kemudian direaksikan dengan metanol menjadi serat poliester. Serat
poli ester inilah yang menjadi benang sintetis yang bentuknya seperti
benang. Hampir semua pakaian seragam yang adik-adik pakai mungkin
terbuat dari poliester. Untuk memudahkan pengenalannya bisa dilihat dari
harganya. Harga pakaian yang terbuat dari benang sintetis poliester
biasanya relatif lebih murah dibandingkan pakaian yang terbuat dari bahan
dasar katun, sutra atau serat alam lainnya. Kehalusan bahan yang terbuat
dari serat poliester dipengaruhi oleh zat penambah (aditif) dalam proses
pembuatan benang (saat mereaksikan PTA dengan metanol). Salah satu
produsen PTA di Indonesia adalah di Pertamina Unit Pengolahan III
dengan jenis produk dan peruntukannya disini. Sebetulnya ada polimer
lain yang juga dibunakan untuk pembuatan serat sintetis yang lebih halus
11

atau lembut lagi. Misal serat untuk bahan isi pembalut wanita. Polimer
tersebut terbuat dari polietilen.
2. Papan
Bahan bangunan yang berasal dari hidrokarbon pada umumnya
berupa plastik. Bahan dasar plastik hampir sama dengan LPG, yaitu
polimer dari propilena, yaitu senyawa olefin / alkena dari rantai karbon
C3. Dari bahan plastik inilah kemudian jadi macam-macam mulai dari
atap rumah (genteng plastik), furniture, peralatan interior rumah, bemper
mobil, meja, kursi, piring, dan lain-lain
3. Seni
Untuk urusan seni, terutama seni lukis, peranan utama
hidrokarbon ada pada tinta / cat minyak dan pelarutnya. Mungkin adikadik mengenal thinner yang biasa digunakan untuk mengencerkan cat.
Sementar untuk urusan seni patung banyak patung yang berbahan dasar
dari plastik atau piala, dan lain-lain. Hidrokarbon yang digunakan untuk
pelarut cat terbuat dari Low Aromatic White Spirit atau LAWS
mmerupakan pelarut yang dihasilkan dari Kilang PERTAMINA di Plaju
dengan

rentang

titik

didih

antara

1450C

1950C.

Senyawa

hidrokarbonyang membentuk pelarut LAWS merupakan campuran dari


parafin, sikloparafin, dan hidrokarbon aromatik. Untuk daftar pelarut lebih
lengkap dan kegunaannya bisa dilihat disini.
4. Estetika
Sebetulnya seni juga sudah mencakup estetika. Tapi mungkin
lebih luas lagi dengan penambahan kosmetika. Jadi bahan hidrokarbon
yang juga digunakan untuk estetika kosmetik adalah lilin. Misal lipstik,
waxing (pencabutan bulu kaki menggunakan lilin) atau bahan pencampur
kosmetik lainnya, farmasi atau semir sepatu. Tentunya lilin untuk
keperluan kosmetik spesifikasinya ketat sekali.
5. Pangan
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa
organik yang tersusun dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk
12

molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula


sederhana. Kalau atom karbon dinotasikan sebagai bola berwarna hitam,
okeigen berwarna merah dan hidrogen berwarna putih maka bentuk
molekul tiga dimensi dari glukosa akan seperti gambar disamping ini.
Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang tersusun dari molekul
gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabangcabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang
terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga
menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk
serat

(fiber),

seperti

selulosa,

pektin,

serta

lignin.

Karbohidrat

menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.


Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil
menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana
mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Selsel tubuh tersebut menyerap glukosa. Gula ini kemudian oleh sel
dioksidasi (dibakar) dengan bantuan oksigen yang kita hirup menjadi
energi dan gas CO2 dalam bentuk respirasi / pernafasan. Energi yang
dihasilkan dan tidak digunakan akan disimpan dibawah jaringan kulit
dalam bentuk lemak. Reaksi pembakaran gula dalam tubuh :
C6H12O6 (gula) + 6O2 (udara yang dihirup) - >
Energi + 6CO2 (udara yang dikeluarkan) + 6H2O
(keringat atau air seni).
F. Akibat Negatif Penggunaan Minyak Bumi
Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi sampai
ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan alami dan
aktivitas manusia. Pencemaran udara berhubungan dengan pencemaran
atmosfer bumi. Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi bumi
sampai ketinggian 300 km. Sumber pencemaran udara berasal dari kegiatan
alami dan aktivitas manusia.

13

Sumber pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbedabeda. Sumber pencemaran udara berasal dari kendaraan bermotor, kegiatan
rumah tangga, dan industri. Pada skala mikro atau lokal, pencemaran udara
berdampak pada kesehatan manusia. Misalnya, udara yang tercemar gas
karbon monoksida (CO) jika dihirup seseorang akan menimbulkan keracunan,
jika orang tersebut terlambat ditolong dapat mengakibatkan kematian.
Dampak pencemaran udara berskala makro, misalnya fenomena hujan asam
dalam skala regional, sedangkan dalam skala global adalah efek rumah kaca
dan penipisan lapisan ozon.
Pembakaran bahan bakar fosil seperti batubara, minyak, dan gas alam
telah lama dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan manusia terhadap energi.
Misalnya untuk berbagai keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian.
Ketika bahan bakar minyak tersebut dibakar, karbon dioksida dilepaskan ke
udara.

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Minyak bumi merupakan hasil pelapukan dari tumbuhan dan hewan
pada tekanan tinggi. Daerah pantai memiliki kemungkinan lebih besar
mempunyai kandungan zat organik (cikal bakal minyak bumi), melalui proses
alam zat ini akan bergerak masuk pada batuan sedimen dan terperangkap
dalam batuan tersebut. Oleh karenanya minyak bumi juga dikenal dengan
nama petroleum dari bahasa latin (petros=batu dan oleum=minyak). Dan
minyak bumi juga merupakan sumber daya alam yang terjadi dalam kurun
waktu yang sangat lama yakni jutaan tahun serta minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Pengambilan minyak bumi dilakukan di kilang minyak. Kemudian di
fraksionisasikan sesuai titik didihnya. Minyak bumi memiliki peranan penting
bagu kehidupan, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku
industri petrokimia.
Jadi gunakanlah minyak bumi atau emas hitam tersebut seefisien
mungkin agar persediaan minyak bumi tidak cepat habis sehingga kita tidak
mempunyai bahan dasar untuk membuat bahan bakar dan lain-lain yang
berhubungan dengan minyak bumi tersebut..
B. Saran
Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat
dipebarui. Kini keberadaanya sudah hampir habis. Oleh karena itu,
penggunaannya harus dihemat. Penggunaan bahan olahan minyak bumi juga
memiliki efek samping. Seprti gas buangan dari mesin yang mengunakan
bahan olahan minyak bumi. Asap tersebut merupakan indikasi pencemaran
udara dan memperburuk kondisi dunia yang mengalami global warming.
Daftar Pustaka

15

Darmawan.B. (2011). Tugas makalah minyak bumi kelas x sma 1 kuta utara awan
tok. http://spirithunter0001.blogspot.com/2011/06/tugas-makalah-minyakbumi-isi-sma-1.html diakses pada tanggal 16 Januari 2015
Departemen pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Glosarium Kimia. Jakarta Balai
Pusaka
Ika Ratna Sari, S.Pd. 2006. Metode Belajar Efektif Kimia : Jawa Tengah. CV
Media Karya Putra.
Purba Michael. 2004. Kimia Untuk SMA : Jakarta. PT Erlangga.

16

Anda mungkin juga menyukai