Disusun Oleh
:
Kelompok 5
Sri Wahyuni
(140210130015)
Ravi E. Budiman
(140210130035)
Risma Wahyun
(140210130043)
Hersa Milawati
(140210130057)
Departemen Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
Jl.Raya Bandung-Sumedang Km.21 jatinangor 45363
Telp.022-84288888
2014
KATA PENGANTAR
Ungkapan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang
maha kuasa yang telah melimpahkan karunianya sehingga kami
dapat menyusun makalah Kimia Lingkungan yang berjudul
tentang Tanah.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang
Tanah, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber, baik dari buku , koran maupun internet.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari adanya
perbaikan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan
masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada pembaca dari kesempurnaan makalah ini
dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.
Wassalam
Pemakalah
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iii
I. Tanah Longsor di Sri Lanka, Ratusan Diperkirakan Tewas...................1
1.1 Pengertian Tanah Longsor.............................................................1
1.2 Faktor penyebab Tanah Longsor....................................................2
1.3 Mekanisme Longsor akibat Hujan..................................................2
II. Kualitas Air Tanah Desa Plesungan Segera Diuji.................................3
2. 1 Pengertian TPA.............................................................................4
2.2 Dampak Penumpukan sampah di TPA...........................................4
2.3 Penyebab Tercemarnya Air Tanah Dekat Lokasi TPA......................4
2.4 Penentuan lokasi TPA yang Tepat..................................................5
III. Pergerakan Tanah Merusak Empat Rumah.........................................6
3.1 Faktor Penyebab pergerakan tanah...............................................7
1. Gaya gravitasi..............................................................................7
2. Pengaruh air.................................................................................7
3. Kemiringan Lereng.......................................................................8
4. Sifat fisik tanah............................................................................8
5. Gempa......................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tanah Longsor di Sri Lanka...........................................1
Gambar 2 Sumur pada Desa Plesungan........................................3
Gambar 3 Tanah yang mengalami Pergerakan..............................6
http://www.voaindonesia.com/content/tanah-longsor-sri-lankaratusan-tewas/2501396.html
angin
Pemerintah
berlangsung
mengatakan
muson
di
antara
hingga Desember.
media
Sri
Lanka
Oktober
baru
akibat
adanya
gangguan
dan
menyebabkan
terjadinya
terletak
Plesungan,
kawasan tersebut.
Gondangrejo
yang
di
sekitar
Tempat
2. 1 Pengertian TPA
Tempat pemrosesan akhir sampah merupakan tempat untuk
memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman
bagi manusia dan lingkungan (Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 60
pasal 1 Tahun 2010) (Kalapati,2013).
(PRLM).-
rusak.
Pajangan
Rawabelut,
dan
Cipari,
Desa
Kecamatan
Tidak
ada
korban
jiwa
dalam
amblesnya
tanah
semakin
nyata
3. Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng yang terjal juga merupakan faktor lain terjadinya
mass movement. Partikel lepas dan tidak tidak terganggu serta membentuk
kemiringan yang stabil disebut angle of repose , yaitu kemiringan lereng
maksimum yang material penyusunnya tetap stabil. Tergantung pada
ukuran dan bentuk partikel, besarnya sudut lereng bervariasi dari 250
400. Semakin besar dan menyudut partikelnya, semakin besar sudut
kemiringan stabilnya. Jika kemiringan bertambah, rombakan batuan akan
menstabilkan kedudukannya dengan meluncur ke bawah. Banyak kondisi
di alam yang menyebabkan keadaan tersebut, antara lain sungai yang
mengerus dinding lembahnya dan ombak yang mengikis bagian dasar dari
tebing pantai. Manusia juga dapat menyebabkan kemiringan lereng yang
menjadi semakin besar sehingga dapat mengakibatkan mass wasting.
4. Sifat fisik tanah
Sifat fisik tanah juga merupakan faktor lain penyebab longsoran. Ada
longsoran yang disebabkan oleh partikel-partikel tanah ataupun batuan
yang ada pada pelapisan lereng yang butirannya halus, material lepas atau
pelapisan batuannya yang lapuk. Ada juga yang disebabkan oleh material
batuan yang mempunyai bidang-bidang lemah yang berbentuk rekahanrekahan. Tanah longsor paling sering terjadi di lereng-lereng yang terdiri
dari lapisan batuan yang kedap air maupun yang tidak kedap air.
Permukaan lapisan kedap air tergosok hingga menjadi licin, dengan akibat
bahwa di bawah pengaruh berbagai faktor luar, lapisan-lapisan lain yang
terletak di atasnya tergelincir.
5. Gempa
Pengaruh gempa juga menyebabkan kondisi lereng yang sebelumnya
cukup stabil manjadi labil. Kondisi ini dapat terjadi akibat goncangan pada
lapisan tanah di bumi, menimbulkan struktur tanah menjadi berubah. Pada
jenis-jenis tanah berbutir kasar dalam kondisi kering akan menyebabkan
butiran-butiran ini merapat, namun untuk jenis tanah yang sama dalam
kondisi jenuh adalah terjabak dalam lapisan tanah lempung yang
membentuk lensa-lensa pasir. Akibat pengaruh gempa tegangan pori dalam
lapisan tanah menurun dan bahkan mancapai nilai terendah. Hal ini berarti
tanah kehilangan kuat dukung tanah, berakibat tanah membentuk lereng di
atas lapisan ini runtuh, timbullah masalah tanah longsor. Selain itu, apabila
lapisan tanah lempung terletak di atas lapisan batuan keras (bed rock),
akibat pengaruh gempa pada kedua massa berbeda (tanah dan batuan
mempunyai percepatan yang berbeda, sehingga bidang kontak kedua
lapisan ini menjadi bagian yang lemah.
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo. S. W. 2009. Peran Agroforestri Dalam Menanggulangi Banjir Dan
Longsor Das. Fakultas Pertanian UNS. Solo.
Dardak. A. H. 2012. Kebijakan Penataan Ruang Untuk Pengelolaan
Persampahan.Direktur Jenderal Penataan Ruang : Departemen Pekerjaan Umum.
Kalapati. 2013. Uji Kadar Kualitas Lindi TPA Sampah Regional Talumelito
Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.
Gorontalo.
Massinai. M .A, & Idayati. 2009. Faktor Kestabilan Tanah Pada Wilayah Rawan
Longsor Gunung Bawakaraeng.The 34th HAGI Annual Convention,
Exhibition and 2nd Geophysics Education Symposium. Yogyakarta.
Pidriansy. Q. & Kamil. I. M. 2013. Kajian Pencemaran Air Tanah Dangkal Dan
Analisis Resiko Kesehatan Manusia Akibat Lindi Dari Landfill(Studi
Kasus: Tpa Burangkeng, Bekasi). ITB. Bandung.