Memasuki tahun 2010, Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan dalam
rangka meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. Program Indonesia Sehat 2010
belum menjadi pedoman yang mampu mendorong tercapainya kesejahteraan
masyarakat tersebut. Ditinjau dari Indeks Pembangunan Manusia atau HDI (Human
Development Indeks) terdapat tiga indikator yang mempengaruhi antara lain
pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Berdasarkan data yang ada, masyarakat Indonesia mengalami gejolak naik turun
dalam tingkatannya di bidang kesehatan. Indikator yang ada membuktikan bahwa
ada empat hal di bidang kesehatan yang mempengaruhi yakni IMR (Infant Mortality
Rate IMR), MMR (Maternal Mortality Rate), gizi kurang balita dan umur harapan
hidup yang mempengaruhi tingkat kesehatan di Indonesia.
Di samping itu, peran serta dari pemerintah dan masyarakat, petugas pelayanan
kesehatan juga mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat ini. Sehingga
diperlukan kebijakan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan selalu aktif
dengan melibatkan semua pihak, pemerintah dan masyarakat.
Indonesia Sehat 2010 tidak hanya memerlukan upaya kuratif (pengobatanpengobatan klinis untuk mengobati seorang yang sakit) saja tapi diharapkan
mampu mengurangi angka kesakitan yang timbul di masyarakat dengan usaha
pencegahannya (upaya preventif). Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak
hanya ditentukan oleh kebijkan kesehatan semata, tetapi juga didukung oleh
pelayanan kesehatannya. Seperti peran serta tenaga medis dan tenaga penyuluh.
Dewasa ini sebagai seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat hendaknya mampu
berkontribusi secara optimal dalam masyarakat dengan tanpa melupakan andil dari
masyarakat. Sehingga SKM dalam porsi ini memberi contoh, petunjuk dan memberi
pembelajaran dalam masyarakat melalui kemampuannya dalam berinteraksi
dengan dasar ilmu kesehatan kepada seluruh kalangan masyarakat.
Seorang dosen peminatan PKIP (Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku)
Dr.Laksmono Widagdo, SKM, MHPED berpendapat bahwa Indonesia Sehat 2010
sudah cukup baik sebab sudah memiliki tujuan yang jelas. Beliau mengungkapkan
tidak menjadi masalah jika terdapat acuan waktu dalam program ini sebab tidak
akan mungkin menciptakan kesehatan di masyarakat secara instan. Realisasi
Indonesia sehat 2010 ini dapat dilihat dari pola hidup masyarakat seperti yang
terjadi di desa siaga daerah Mojokerto. Masyarakatnya sudah menekankan budaya
bebas rokok. Selain itu, jumlah ibu-ibu hamil yang memeriksakan kandungannya ke
puskesmas mengalami peningkatan. Dari pola hidup yang sudah terbentuk, dapat
dianalisis faktor-faktornya antara lain perubahan perilaku dari masyarakat, keadaan
lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Mengubah mindset individu akan
lebih mudah dan lebih cepat dibanding dengan mengubahnya dalam skala
kelompok. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara memotivasi
masyarakat seperti mempengaruhi, memberi sugesti berupa ucapan dan
perilakunya, serta berusaha mengubah perilakunya. Namun hal ini juga hendaknya
disertai dengan contoh konkrit dari peran serta SKM itu sendiri agar masyarakat
juga percaya dan termotivasi untuk mengikuti.
Dalam lingkup ini, peran serta pemerintah sebagai penyedia dana, pengembang
ilmu dan penyedia pelayanan kesehatan sangat berperan penting. Menyediakan
alokasi dana untuk membantu perluasan promosi ke daerah-daerah, memperbaiki
pendidikan dan ilmu perilaku guna memperbanyak tenaga penyuluhan, dan
menyediakan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu. Usaha pelaksanaan
program Indonesia Sehat 2010 ini erat kaitannya dengan tenaga SKM sebagai
tenaga penyuluh yang diharapkan mampu menduduki maupun memperluas
jaringannya di bidang advokasi. Sehingga diharapkan mampu mempengaruhi
kalangan atas (pejabat pemerintahan). Selain itu, pemerintah dituntut mampu
bekerja sama dengan masyarakat dan pelayanan kesehatan itu sendiri dengan
mengoptimalkan peran serta SKM di bidang pendidikan dan promosi kesehatan baik
dalam manajemen maupun pelayanan kesehatannya. Melalui upaya tersebut, SKM
yang nantinya sebagai ahli pendidikan ilmu perilaku dan promosi kesehatan akan
memiliki cara-cara terbaik dalam masyarakat. Singkatnya, dari hasil wawancara
dengan Pak Laks, sapaan akrab beliau, menyatakan bahwa Indonesia sehat 2010
belum bisa dicapai dengan baik karena upaya yang belum maksimal.
Sedangkan menurut Budiyono SKM,Mkes, program Indonesia Sehat 2010 belum bisa
dipastikan berhasil atau tidaknya. Data yang diberikan menunjukkan bahwa
peningkatan kualitas dari kesehatan benar adanya, dari tahun 2006 misalnya angka
IMR (Infant Mortality Rate) per 1000LH menurun dari 30,8 menjadi 26,9 pada tahun
2007, MMR (Maternal mortality Rate) per 1000LH 253 menjadi 228 dan gizi kurang
balita dari 23,6 % menjadi 18,4% sedangkan untuk Umur Harapan Hidup (tahun)
meningkat dari 69,4 menjadi 70,5. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan
masyarakat, khususnya ibu dan bayi sudah meningkat dengan menurunnya
kematian anak dan ibu. Sedangkan presentase umur harapan hidup menunjukkan
bahwa semakin meningkatnya harapan hidup bagi ibu dan anak. Akan tetapi, jika
ditinjau lebih lanjut, pelayanan kesehatan yang sekarang ini belum sepenuhnya
mendukung, sehingga pemerintah perlu melakukan beberapa program untuk
peningkatan pelayanan kesehatan seperti penguatan manajemen rumah sakit dan
peningkatan SDM.
Fungsi SKM menurut Pak Budiyono dalam penyelenggaraan Indonesia Sehat 2010,
masih terlalu kompleks sehingga peran SKM belum optimal. Seharusnya SKM
bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya distribusi tenaga SKM ke tempattempat yang membutuhkan. Bukan hanya pihak pemerintah melainkan pihak
swasta juga ikut berperan. Misalnya, dalam aspek kesehatan dan keselamatan
kerja, peran SKM belum cukup dipertimbangkan. Pemerintah juga sebaiknya
memberi distribusi berupa lapangan kerja, pendidikan yang bermutu dan lain
Pasal 28G
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasi.
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat menusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28H
1. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
2. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan
keadilan.
3. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabai.
4. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak
boleh diambil alih secara sewenang oleh siapa pun.
Pasal 28I
1. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai
pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam
keadaan apa pun.
2. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.
3. Identitas budaya dan hak masyarakat dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban.
4. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah
tanggun jawab negara, terutama pemerintah.
5. Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip
negara hukum yang demokaratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin,
diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 28J
1. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud sematamata
untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokaratis.
BAB XIV. KESEDYAHTERAAN SOSIAL
Pasal 33
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Tjabang-tjabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasasi hadyat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi dan air dn kekajaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan
digunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Pasal 34
Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara