TUMBUH KEMBANG
Kretin
Sindrom down
Palsi serebral
Gangguan
bicara
Penganiayaan
Penelantaran
Eksploitasi terhadap anak
Klasifikasi:
Dalam Keluarga
Diluar keluarga
Bentuk perlakuan salah:
Penganiayaan fisik
Kelalaian
Penganiayaan emosional
Penganiayaan seksual
Sindrom Munchausen
Faktor-faktor penyebab
Faktor sosio kultural
Stres berasal dari anak: fisik yang berbeda (cacat),
retardasi mental, tingkah laku berbeda, anak angkat,
dll
Stres keluarga : kemiskinan, hubungan orang tua-anak
tdk harmonis, anak yang tidak diharapkan,
perceraian,dll
Stres berasal dari orang tua: rendah diri, waktu kecil
mendapat perlakuan salah, depresi, ggn jiwa, Harapan
thd anak yang tidak realistik
DIAGNOSIS
Anamnesis, PE, pem mental, laboratorium, Radiologi
Diperlukan pendekatan multidisiplin
Sukar
A.Akibat pada fisik:
- Lecet,hematoma, luka bakar, perdarahan, patah
tulang, kerusakan organ,dll
- Sekuele / cacat sebagai akibat trauma: jaringan parut,
ggn pendengaran, kerusakan mata, dll
- Kematian
DIAGNOSIS BANDING
Kelainan pada kulit : luka memar ok hemofilia,
anafilaktoid purpura
Kelainan pada tulang : osteogenesis imperfekta,
rikets
Kelainan pada mata : perdartahan retina,
konyunktiva,selulitis, dll
Kelainan akut abdomen ok kelainan sistem
pencernaan, saluran urogenital,dll
Sudden infant death syndrome (SIDS)
PENATALAKSANAAN
TIM MULTIDISPLIN
- Dokter anak
- Psikiater
- Psikolog, pekerja sosial, pendidik, Ahli hukum,dll
Impairtment
Disability
Handicap
ETIOLOGI
1. Malnutrisi
2. Penyakit tidak
menular
3. Kelainan bawaan
4. Penyakit menular
Penatalaksanaan
Diperlukan kerjasama multidisiplin
1.Departemen
2.Departemen
3.Departemen
4.Departemen
5.PKK
6.YPAC
kesehatan
sosial
tenaga kerja
pendidikan dan kebudayaan
Pencegahan
50 % dr keadaan cacat dapat dicegah
3 level pencegahan:
Malnutrisi, kecelakaan, kelainan bawaan, dll
Pencegahan tk I
impairtment
Pencegahan tk II
disability
Pencegahan tk II
Handicap
OBESITAS PADA
ANAK
OBESITAS
DULU
DIANGGAP SEHAT
LUCU
LAMBANG
KEMAKMURAN
OBESITAS
SAAT INI
DITAKUTKAN
GANGGUAN SOSIALISASI
BERISIKO SAKIT K. VASKULER
PENDEKATAN : DIET AKTIFITAS
Obesitas
KEGEMUKAN
Berat badan
tidak proporsional
dengan tinggi
badan
Jaringan lemak
(Jaringan Adiposa)
di dalam tubuh
berlebih
Contoh :
Anak laki-laki, usia 9 tahun
BB = 42 kg TB = 137 cm
IMT = 42/1,372 = 22.15kg/m2
IMT = INDEKS MASA TUBUH
(m2)
BMI
Boys: 2 to 20 years
OBESITAS JIKA :
Nilai IMT
>percentie 95
USIA
2 yrs
4 yrs
9 yrs
13 yrs
BMI
BMI
IMT
19.3
17.8
21.0
25.1
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
Genetik
Diet
Aktifitas
Sosial ekonomi
perilaku
Lingkungan
Neuropsikiatrik
PENYEBAB OBESITAS
Pengeluaran energi <<
Akut
Jangka pendek
Jangka panjang
Sleep apnea
Kelainan ortopedi
Kelainan kulit
Prestasi belajar
Gangguan endokrin :
cepat menstruasi
perawakan pendek
diabetes tipe II
Retardasi mental
Definisi:
WHO
Carter CH
KLASIFIKASI
Retardasi Mental apabila IQ dibawah 70
IQ 70 -79
Berdasarkan gejalanya:
Tipe klinik
Mudah dideteksi sejak dini ok
kelainannya cukup berat,sering ada ggn
organik dan perlu perawatan terus
menerus
ETIOLOGI
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
MULTIDISPLIN
KRETIN
SUATU SINDROM AKIBAT KURANG
IODIUM DAN HORMON STEROID YANG
TERJADI PADA PERMULAAN KEHAMILAN /
PADA UMUR YANG SANGAT MUDA
Terdidri dari 2 macam :
ETIOLOGI
1.
2.
3.
4.
5.
Kretin sporadik
Kesalahan embriogenik
Gangguan fungsi kongenital
Hipotiroid hipotalamik - hipopisis
Penggunaan zat goitrogen oleh ibu
Janin yang tercemar iodium yang berlebihan
dan obat-obat anti tiroid yang diberikan
kepada ibu selama hamil
Pengobatan
1. tergantung penyebabnya, pd
hipotiroid kongenital perlu mendapat
substitusi dg hormon tiroid, sedangkan
pd GAKI cukup hanya pemberian
Yodium, kl ggn sudah lama perlu
dipertimbangkan pemberian Tiroksin
2. Makanan yg adekuat, cukup kalori
dan protein
3. Vitamin dan mineral
4. Stimulasi perkembangannya
SINDROM DOWN
SINDROM DOWN
Kelainan kromosom autosomal
Angka kejdiannya: 1,0 -1,2 per 1000 kelahiran
hidup, 20 % dilahirkan oleh ibu berusia > 35 th
Etiologi :
genetik
Radiasi
Infeksi
Umur ibu
Umur ayah
Autoimun
DEFINISI
Sindrom Down Kecacatan Genetik
kehadiran parsial/total
ekstra kromosom 21
fenotip + kecerdasan terbatas
Materi genetik perubahan homeostasis
penyimpangan perkembangan , fisik &
susunan saraf pusat
Normal Karyotipe
Trisomi 21 Sederhana
Diagnosis
Prenatal diagnosis
- Screening (AFP, BHCG,
unconjugated estriol)
- USG
- Amniosentesis, Chorionic Villus
Sampling (CVS), Percutaneous
Umbilical Blood Sampling (PUBS)
Gejala klinis
Sutura sagitalis melebar
Fisura palpebra miring
Jarak kaki I II lebar
Fontanela palsu
Plantar crease jari kaki I _ II
Hiperfleksibilitas
dll
Diagnosis Postnatal
- karakteristik fisik
- analisis karyotipe genetik
Diagnosis
PENATALAKSANAAN
MULTIDISIPLIN
A. MEDIS : pem kesehatan,imunisasi,
kedaruratan medis, perlu perhaian
khusus;
* Pendengarannya
* Penyakit jantung bawaan
* Penglihatan
* Nutrisi
* Kelainan tulang
* dll
B.PENDIDIKAN:
- INTERVENSI DINI
- TAMAN BERMAIN / TAMAN KANAKKANAK
- PENDIDIKAN KHUSUS (SLB-C)
PROGNOSIS
44 % Hidup sp umur 60 th
14 % Hidup sp umur 68 th
Adanya kelainan jantung bawaan 30 -40
% 80 % meninggal pd satu tahun
pertama kehidupan
Meningkatnya kejadian lekemia kirakira 15 x normal
Penyakit Alzheimer yang lebih dini
Rentan thd penyakit infeksi
Pencegahan
Konseling genetik
Amniosentesis pada kehamilan yg
dicurigai
Kemajuan teknologi gene
tergeting dimana sebuah gene
dapat di non aktifkan