Anda di halaman 1dari 5

PHARYNGEAL FLAP

Latar Belakang
Palatum sekunder tersusun dari palatum keras (bertulang) anterior dan palatum
lunak atau velum posterior. Dalam palatum lunak, otot levator velii palatine
membetuk dynamic sling yang meninggikan velum ke dinding faringeal posterior
selama menghasilkan sejumlah suara. Kelompok otot lainnya di dalam velum, regio
tonsillar pillar dan dinding faring juga mempengaruhi kualitas resonansi selama
pembentukan suara (tabel 1). Kombinasi palatum lunak dan hubungan otot dinding
faringeal menghasilkan apa yang disebut sebagai mekanisme velofaringeal
(velopharingeal/VP) (gambar 1). Fungsi mekanisme VP sebagai sphincter valve
untuk meregulasi lairan udara antara kavitas oral dan nasal dan menghasilkan
kombinasi suara dari mulut dan hidung.
Tabel 1 Kelompok-kelompok Otot Yang Berperan Dalam Mekanisme Velopharyngeal
Otot
Otot Uvulus

Letak
Membran mukosa palatum

Asal
Palatum aponeurosis

Fungsi
Tekanan Velar

Lunak
Tersor velii palatine

Palatum lunak dan keras

Medial Pterygoid plate Membuka saluran


Pendengaran

Salpingopharyngeus

Palatopharyngeal

Torus tubarius

aponeurosis
Superior constrictor

Raphe pharyngeal media

Levator veli palatine

Palatum lunak

Otot
Palatopharyngeous

Letak
Palatum lunak aponeurosis

Pergerakan dinding
lateral

Velum;

Posterior&lateral

Medial pterygoid plate

wall sphinctering

Tulang temporal

Elevasi dari velum

Asal
Dinding pharyngeal

Fungsi
Aduksi tiang
Sphinctering velum

Palatoglossus

Lidah

Palatum lunak

Retraksi lidah;
Antagonis levator
Selama berbicara

Gambar 1
Anatomi dari mekanisme velopharyngeal. A .Anatomi normal. B. Distorsi anatomi
berhubungan dengan complete cleft pada palatum primer dan sekunder. Perhatikan
insersi abnormal otot elevator veli palatine disepanjang tepi anterior dari palatum
keras.

Hampir sebagian besar anak-anak yang berhasil menjalani perbaikan celah


palatal sewaktu bayi (9 sampai 18 bulan) akan mengalami perkembangan berbicara
secara normal atau memperlihatkan abnormalitas berbicara yang dapat diperbaiki
dengan penanganan terapi berbicara. Pada segmen yang lebih kecil pada populasi
pasien ini, mekanisme velopharingeal tidak akan memperlihatkan fungsi normal
walaupun dengan bedah penutupan palatum. Velopharingeal insufficiency (VPI)
didefenisikan sebagai penutupan yang tidak adekuat pada sisi jalan nafas
nasofaringeal sewaktu produksi suara
Suara udara nasal yang terperangkap dengan resultan hipernasal yang
berhubungan

dengan VPI merupakan akibat yang paling merugikan dari

malformasi celah palatal. Sekitar 20% anak-anak dengan VPI setelah palatoplasty
akan memerlukan penanganan yang melibatkan bedah palatal tambahan. Bila tidak
dirawat, terperangkapnya udara pada rongga hidung yang berhubungan dengan

masalah resonansi akan menyebabkan abnormalitas berbicara lainnya, yang disebut


abnormal compensatory articulator.
Penanganan bedah kontemporer dari VPI secara umum melibatkan
penggunaan salah satu dari dua tipe prosedur ini. Flap pharyngeal superior dan
sphincter pharyngoplasty. Penggunaan implant autogenus dan alloplastic untuk
augmentasi dinding faringeal posterior telah dijelaskan, namun hal ini bukanlah
prosedur yang umum.

Teknik operasi :
Flap phryngeal superior
Masih menjadi pendekatan standar untuk penanganan bedah VPI setelah
perbaikan palatal.Prosedu ini awalnya diperkenalkan oleh Schoenborn pada tahun
1876. Manuver bedah diarahkan pada jaringan yang diperoleh dengan melakukan
flap jaringan lunak superior dari dinding faringeal posterior (gambar 44-6) palatum
lunak kemudian dibagi sepanjang daratan migsagital dari daerah pertemuan palatum
keras dan lunak sampai uvula dan flap dari diding faringeal posterior disisipkan ke
dalam lapisan nasal pada palatum lunak.Hasilnya,pembukaan nasofaringeal yang
besar yang tidak dapat ditutup secara sempurna oleh mekanisme VP pasien
dimasukkan kedalam dua( kanan dan kiri) port faringeal lateral.Penutupan daerah ini
lebih mudah untuk pasien untuk mendapatkan gerakan dinding faringeal lateral
yang adekuat.sewaktu penggunaannya diacak dengan pasien VPI, prosedur flap
faringeal superior memiliki ke efektifan 80% terhadap waktu. Ketika Flap
digunakan dengan menggunakan evaluasi objektif pra operasi yang hati-hati,tingkat
keberhasilan meningkat menjadi 95% sampai 97% seperti yang telah dilaporkan
Sphrintaen dkk yang menyarankan adanya kesesuaian lebar dan posisi flap faringeal

menurut karakteristik khusus pada setiap pasien seperti yang terlihat pada
nasopharyngoscopy.Tingkat keberhasilan yang tinggi dan fleksibilitas mengenai
desain dimensi dan posisi sendiri merupakan kelebihan dari prosedur flap faringeal
superior. Kekerangan prosedur flap faringeal

utamanya berhubungan dengan

kemungkinan terjadinya obstruksi nasal dalam mucous trapping dan obstructive


sleep apnea pasca operasi.

Flap phryngeal inferior


Flap faringeal inferior untuk penanganan VPI jarang digunakan laporan
sebelumnya mencatat pertambhan morbiditas tanpa hasil berbicara yang lebih baik
yang berhubungan dengan flap inferior cendrung menyebabkan tarikan kebawah
pada palatum setelah penyembuhan dan pengkerutan pada flap.Hasilnya dapat
berupa gangguan pada palatum dengan menurunnya kemampuan utnuk bertambah
selam pembentukan suara untuk berbicara.

Gambar 2
Ilustrasi prosedur operasi flap pharyngeal superior. A.Pembuatan flap superior pada dinding
jaringan lunak flap posterior diperluas dan dielevasi dari prevertebral fascia palatum lunak dibagi
kedalam insisi midline dari uvula sampai pertemuan palatum keras dan lunak. B. Palatum oral
lunak, nasal dan lapisan mucosal dipotong untuk persiapan penyisipan flap. Jalan nafas
nhasopharyngeal ditempatkan untuk membantu setiap ukuran dari port pharyngeal lateral. C. Flap
dijahit ke dalam daerah nasal pada palatum lunak sebelum daerah nasal dikembalikan dan mukosa
oral serta otot yang ada diperbaiki. D. Gambaran sagital menunjukkan level vertical yang sesuai
dengan penyisipan flap

Anda mungkin juga menyukai