PERKEMBANGAN
TAKSONOMI
Beberapa dekade terakhir terjadi perubahan
studi tentang sistematika jamur dan evolusi:
1. Pengakuan tentang sistem klasifikasi 3 atau 5
Kingdom
2. Diterimanya teori dan teknik analisis data
sistematika filogenetik
3. Perkembangan dan aplikasi teknik molekuler dalam
mikologi
4. Penemuan tambahan baru tentang fossil taksa
Sistem 6 Kingdom:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Animalia
Plantae
Fungi
Protista
Archaea
Bacteria
Pohon Polygenik
Kehidupan
11 Phyllum dalam
Mikologi
Kingdom Fungi:
Phylum
Phylum
Phylum
Phylum
Chytridiomycota
Zygomycota
Ascomycota
Basidiomycota
Kingdom Stramenopila:
Phylum Oomycota
Phylum Hyphochytriomycota
Phylum Labyrinthulomycota
Protista:
Phylum
Phylum
Phylum
Phylum
Plasmodiophoromycota
Dictyosteliomycota
Acrasiomycota
Myxomycota
1. Phylum
Chytridiomycota
Phylum ini hanya memiliki satu kelas yaitu
Chytridiomycetes
Kelas ini adalah satu-satunya anggota
kerajaan jamur yang menghasilkan sel
motil pada tahap tertentu dalam hidupnya.
Pada umumnya memiliki sel-sel motil (baik
zoospora dan gamet), dengan satu fagel
polos, posterior; kecuali beberapa spesies
dengan sel polyflagellate.
1. Phylum
Chytridiomycota
Karakter spesies Chytridiomycetes pada
umumnya sama, walau mungkin ada
perbedaan dalam beberapa hal:
Struktur talus coenocytic, bisa berupa sel bulat
atau bulat telur, hifa sederhana memanjang,
atau miselium yang lebat.
Perubahan zigot menjadi spora istirahat atau
sporangium istirahat, atau dalam
perkembangannya menjadi talus diploid.
Rozella allomyces
Synchytium endobioticum
Monoblepharis polymorpha
2. Phylum Zygomycota
Filum ini memiliki 2 kelas, yaitu:
1. Zygomycetes
Menghasilkan spora istirahat berdinding tebal
yang dihasilkan secara seksual disebut
zygospora (Gr. zygos = gandar + spora = biji,
spora).
Zygospora diproduksi di dalam zygosporangium
yang terbentuk dari berfusinya dua
gametangium.
Memiliki miselium coenositik, perkembangbiakan
aseksual menghasilkan sporangiospora, tidak
menghasilkan sel motil.
2. Phylum Zygomycota
2.Trichomycetes
Merupakan jamur obligat parasit pada
arthropoda (serangga, miliped dan
crustaceae).
Kebanyakan spesies Trichomycetes tumbuh
internal di dalam usus inangnya, hanya satu
spesies yang hidup di luar tubuh arthropoda.
Sebagian besar hidup dalam usus belakang
membentuk sel kali (holdfast) yang
berfungsi untuk menempel pada dinding
usus inang.
Smittium brasiliense
(pada larva Simuliidae)
3. Phylum Ascomycota
Dicirikan oleh adanya askus (Gr. askos = kulit
kambing, kantong), yaitu suatu sel sepertu
kantong yang berisi akospora; setiap askus
umumnya berisi 8 askospora, kadang-kadang
bisa 4 atau 2 saja.
Askospora diproduksi secara seksual melaui
plasmogami, karyogami, meiosis dan mitosis.
Hifa Ascomycetes memiliki ciri khusus, yaitu
adanya Woronin bodies pada sekitar lubang
(pori) sekat sel.
Hanya satu kelas yaitu Ascomycetes
Macam-macam ascokarp
Apotesium
4. Phylum Basidiomycota
Ciri utamanya adalah dihasilkannya spora seksual
berupa basidiospora di atas basidium, setiap
basidium mendukung 4 basidiospora.
Basidiospora diproduksi secara seksual melaui
plasmogami, karyogami, meiosis dan mitosis.
Pada hifa basidiomycetes ada struktur khusus, yaitu
hubungan ketam (clamp connection) yang
berperan dalam proses meiosis dan mitosis sebelum
menghasilkan basidiospora.
Pori pada sekat hifa jamur basidiomycetes terjadi
modifikasi membentuk seperti tong yang biasa
disebut dolipore septum.
Proses basidiogenesis
5. Phylum Oomycota
Secara aseksual menghasilkan zoospora 2
flagel, yang lebih panjang berbulu mengarah
kedepan, yang pendek licin mengarah
kebelakang.
Ultrastruktur zoospora sangat beragam
Tebentuk hifa diploid pada saat proses meiosis
sebelum menghasilkan gametangium.
Menghasilkan spora seksual berdiding tebal
yang disebut oospora.
Senyawa utama dinding sel adalah -glukan
Phytophthora infestans
6. Phylum
Hypochytriomycota
Merupakan organisme mirip-chytri
penghuni tanah atau perairan.
Menghasilkan sel motil yang memiliki
satu flagel anterior, berbulu.
Hidup sebagai parasit pada algae dan
jamur, atau saprob pada sisa tanaman
dan serangga.
Anggotanya hanya sedikit, sekitar 23
spesies.
Rhizidiomyces opophysatus
7. Phylum
Labyrinthulomycota
Disebut juga jamur lendir berjaring
Dalam catatan biologi: pernah dianggap
sebagai anggota tanaman, jamur
(Oomycetes), protozoa, pprotista, dan
terakhir Stramenopila.
Ada dua famili: Labyrinthulaceae dan
Thraustochytriaceae
Menghasilkan zoospora biflagellat, yang
lebih panjang tinsel anterior dan yang
pendek licin posterior.
Thraustochytrium
8. Phylum
Plasmodiophoromycota
Dikenal sebagai jamur lendir parasit
obligat
Merupakan organisme endoparsit obligat
pada tanaman vaskular dan Staminopila
Pada jaringan inang yang terserang terjadi
hipertropi dan hiperplasia, sehingga
jaringan membengkak.
Hanya ada beberapa spesies, diantaranya
yang paling penting adalah
Plasmodiophora brassicae.
Plasmodiophora
9. Phylum
Dictyosteliomycota
Dikenal sebagai jamur lendir selular
Dictyostelid
Merupakan kelompok saprob pada
bahan organik sisa tanaman.
Banyak hidup pada kotoran
binatang, tanah, serta sisa jamur
dan tanaman mati.
Dictyostelium discoideum
10. Phylum
Acrasiomycota
Disebut juga jamur lendir selular
Acrasid
Jamur lendir ini sering muncul pada
tanah yang lembab, sisa tanaman
mati, serta jamur yang busuk.
Kotoran binatang merupan substrat
baik bagi jamur lendir ini.
Ciri utama berupa amuba fagotrobik.
Physarum sp.